Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Corporate Governance

Tanggal : 16 Maret 2021


Dosen : Dr. Kartika Hendra Titisari, SE, Ak, M.Si, CA

KELOMPOK 4
Nama : Suci Maulida Hidaratri
NIM : 202003P009

Tugas :
Lihat laporan Corporate Governance yang sudah anda siapkan untuk
penugasan mata kuliah corporate governance. Bagaimana struktur corporate
governance perusahaan tersebut. Berikan ulasan, apakah sudah sesuai
dengan prinsip" Good Corporate Governance”.

PT FAST FOOD INDONESIA Tbk


Sumber : Annual Report 2019

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance
Perseroan senantiasa menerapkan GCG (Good Corporate Governance)
secara konsisten dan melaksanakan penyempurnaan GCG berdasarkan peraturan
yang berlaku dan praktik-praktik terbaik. Dalam rangka memberikan nilai tambah
bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan, Perseroan berkomitmen untuk
menjaga disiplin atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) terbaik
dan selalu terbuka untuk ruang perbaikan atas penerapan GCG sesuai dengan
praktik terbaik peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selama tahun 2019, Perseroan terus meningkatkan kualitas layanan kepada
konsumen melalui pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dengan
penambahan ruang lingkup sertifikasi ISO 9001 yang pelaksanaannya bersamaan
dengan agenda Surveillence Audit tahunan. Penerapan Sistem Manajemen Mutu
disertai praktik terbaik GCG dalam organisasi bertujuan untuk dapat mendukung
visi dan misi Perseroan dalam jangka panjang sehingga ke depannya diharapkan
dapat memperkokoh kepercayaan serta meningkatkan nilai Perseroan di mata
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
DASAR HUKUM
GCG Perseroan berpedoman pada antara lain:
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dan peraturan pelaksanaannya;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Serangkaian peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia.

STRUKTUR GCG
Struktur GCG Perseroan mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan serta
perundang-undangan yang berlaku yang terdiri dari:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum bagi pemegang
saham untuk melakukan pembahasan dan pengambilan keputusan strategis
terkait Perseroan sesuai dengan Batasan kewenangan yang terdapat dalam
peraturan yang berlaku.
2. Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan yang memiliki fungsi pengawasan
atas jalannya pengelolaan Perseroan.
3. Direksi sebagai organ Perseroan yang memiliki fungsi pengelolaan Perseroan
serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Masing-masing organ diatas menjalankan tugas dan fungsinya secara independen
untuk kepentingan Perseroan.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan


Direksi dapat membentuk organ pendukung untuk memberi masukan dan
membantu kelancaran operasional. Peran pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris didukung oleh Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi.
Sedangkan Direksi memiliki unit kerja pendukung yaitu Fungsi Audit Internal dan
Sekretaris Perusahaan.
BERIKUT STRUKTUR GCG PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Sebagai forum bagi pemegang saham untuk melakukan pembahasan dan
pengambilan keputusan strategis terkait Perseroan sesuai dengan Batasan
kewenangan yang terdapat dalam peraturan yang berlaku.
Pada tahun 2019, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 pada tanggal 10 Juni 2019 di
Crowne Plaza Hotel, Tiara Room Lantai 3, Jl. Jendral Gatot Subroto Kav 2-3
Jakarta.
2. Dewan Komisaris
Merupakan organ Perseroan dengan kewenangan menjalankan fungsi
pengawasan atas kebijakan yang dijalankan oleh Direksi terkait dengan
pengurusan Perseroan. Dewan Komisaris juga dapat memberi nasihat kepada
Direksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran
Dasar.
Berdasarkan Annual Report 2019, dalam melaksanakan tugas
Pengawasan Dewan Komisaris dapat membentuk Komite yang bertanggung
jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Saat ini Dewan Komisaris
memiliki satu komite di bawah Dewan Komisaris yaitu Komite Audit.
Selama tahun 2019, secara umum Dewan Komisaris memandang bahwa
Komite Audit telah menjalankan tugasnya dengan efisien berdasarkan prinsip
GCG dan tujuan Perseroan. Penilaian ini dilaksanakan berdasarkan laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang disampaikan oleh Komite.
3. Direksi
Direksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung
jawab secara kolektif atas kepengurusan Perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Perseroan tidak
memiliki Komite dibawah Direksi.
PENILAIAN PENERAPAN GCG 2019 TERHADAP DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
Perseroan belum melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan GCG.

4. Komite Audit
Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada
Dewan Komisaris dengan memberikan opini secara independen mengenai hal-
hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sesuai dengan prinsip-prinsip
GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada tahun 2019 pelaksanaan tugas Komite Audit telah sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang terdapat dalam Piagam Komite Audit. Piagam
berisi panduan kerja Komite Audit termasuk didalamnya tugas dan tanggung
jawab serta pengadaan Rapat Komite. Komite Audit membantu Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tugasnya termasuk didalamnya meninjau
laporan keuangan sebelum disampaikan kepada pihak berwenang dan
diumumkan kepada masyarakat.
5. Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Sesuai
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 34/POJK.04/2014, fungsi
Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi berada pada Dewan
Komisaris Perseroan.
6. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan merupakan fungsi yang berperan sebagai
penghubung antara organ perusahaan dengan pihak eksternal termasuk lembaga
pemerintah dan non pemerintah, pemegang saham, serta pelaku pasar modal
lainnya. Sekretaris Perusahaan Perseroan ditunjuk melalui Surat Keputusan
Penegasan Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
Pada tahun 2019 Sekretaris Perusahaan telah menjalankan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kriteria POJK No. 35/POJK.04/2014
7. Unit Audit Internal
Unit Audit Internal dibentuk berdasarkan POJK No. 56/POJK.04/2015,
memiliki fungsi utama dan tanggung jawab untuk memastikan dan membantu
Manajemen Perseroan terkait pengawasan implementasi tata kelola, efektivitas
proses manajemen risiko serta pengendalian internal untuk memastikan
penerapan praktik tata kelola berjalan dengan optimal.
Fungsi dan tanggung jawab audit ini wajib diterapkan dan dilaksanakan
dengan prinsip independen, profesional dan objektif yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan.
Pada tahun 2019 Unit Audit Internal melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai dengan Pedoman Kerja Unit Audit Internal.
8. Akuntan Publik

9. Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Perseroan bertujuan untuk mengelola setiap risiko
dengan cara mengidentifikasi, menganalisis dan memitigasi risiko yang
mungkin timbul dari kegiatan operasional Perseroan.
Implementasi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh
jajaran manajemen sesuai dengan fungsi dan wewenangnya masing-masing.
PRINSIP GCG
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG, Perseroan dalam melakukan
aktivitasnya selalu didasari oleh lima prinsip GCG.

BERIKUT PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN GOOD CORPORATE


GOVERNANCE BESERTA ULASAN BERDASARKAN LAPORAN
PERUSAHAAN PT FAST FOOD INDONESIA Tbk.

1. Transparansi (keterbukaan)
Dimana perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta mudah
diakses dan dipahami oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Dalam perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk), dapat dilihat
dari adanya RUPS dan penyampaian laporan tahunan serta ketersediaan akses
informasi dan data perusahaan.
2. Akuntabilitas
Dalam hal ini perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara
transparan dan wajar. Pengelolaan perusahaan diarahkan pada pencapaian
tujuan organisasi dengan tetap mempertimbangkan kepentingan pemegang
saham dan stakeholder lain.
Untuk itu dalam Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk)
terdapat struktur GCG dimana masing-masing organ diatas menjalankan tugas
dan fungsinya secara independen untuk kepentingan Perseroan.
3. Pertanggungjawaban (responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan (dasar hukum)
sebagai panduan pelaksanaan GCG yang merupakan dasar dan acuan dalam
pengelolaan Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk) serta menjalankan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan untuk mendukung
kesinambungan usaha jangka panjang.
4. Independensi
Untuk menjalankan GCG, perusahaan harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak
pula diintervensi oleh pihak lain.
Oleh karena itu, Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk)
mempunyai komitmen untuk secara tegas memisahkan fungsi dan tugas
masing-masing Organ Perusahaan.
5. Kewajaran dan kesetaraan (fairness)
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain berdasarkan asas kewajaran
dan kesetaraan.
Seperti halnya dalam Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk)
dengan adanya RUPS dan juga upaya Perseroan meningkatkan kualitas layanan
kepada konsumen melalui pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 dengan penambahan ruang lingkup sertifikasi ISO 9001 yang
pelaksanaannya bersamaan dengan agenda Surveillence Audit tahunan.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu disertai praktik terbaik GCG
dalam organisasi bertujuan untuk dapat mendukung visi dan misi
Perseroan dalam jangka panjang sehingga ke depannya diharapkan dapat
memperkokoh kepercayaan serta meningkatkan nilai Perseroan di mata
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

IMPLEMENTASI GCG TAHUN 2019


Perseroan melaksanakan berbagai program untuk dapat menanamkan
pemahaman mengenai GCG secara berkelanjutan. Selain itu, Perseroan juga secara
konsisten berupaya memperbaiki kerangka GCG dan memperkuat
implementasinya, antara lain dengan menyempurnakan pedoman dan aturan yang
disesuaikan dengan kondisi Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan untuk memastikan
ketaatan terhadap praktik GCG.
Proses ini merupakan tahapan jangka panjang yang harus dijalankan
Perseroan agar prinsip-prinsip GCG tertanam dalam setiap etika kerja dan perilaku
karyawan.

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN


Sebagai perusahaan publik, Perseroan menjunjung tinggi prinsip
transparansi dan keterbukaan informasi, serta berkomitmen untuk mematuhi
prinsip-prinsip GCG. Oleh karena itu, Perseroan menyediakan sarana dan fasilitas
yang memudahkan para pemangku kepentingan mendapatkan informasi secara
tepat waktu dan akurat menurut ketentuan dan peraturan yang berlaku. Selain itu,
sebagai bentuk kepatuhan kepada regulasi, Perseroan juga melakukan pelaporan
informasi melalui media surat-menyurat dan e-reporting kepada pihak regulator
OJK dan BEI, serta situs Perseroan. Informasi tentang Perseroan, produk-produk
dan jaringannya dapat diakses melalui :

Anda mungkin juga menyukai