KELOMPOK 4
Nama : Suci Maulida Hidaratri
NIM : 202003P009
Tugas :
Lihat laporan Corporate Governance yang sudah anda siapkan untuk
penugasan mata kuliah corporate governance. Bagaimana struktur corporate
governance perusahaan tersebut. Berikan ulasan, apakah sudah sesuai
dengan prinsip" Good Corporate Governance”.
STRUKTUR GCG
Struktur GCG Perseroan mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan serta
perundang-undangan yang berlaku yang terdiri dari:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum bagi pemegang
saham untuk melakukan pembahasan dan pengambilan keputusan strategis
terkait Perseroan sesuai dengan Batasan kewenangan yang terdapat dalam
peraturan yang berlaku.
2. Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan yang memiliki fungsi pengawasan
atas jalannya pengelolaan Perseroan.
3. Direksi sebagai organ Perseroan yang memiliki fungsi pengelolaan Perseroan
serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Masing-masing organ diatas menjalankan tugas dan fungsinya secara independen
untuk kepentingan Perseroan.
4. Komite Audit
Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada
Dewan Komisaris dengan memberikan opini secara independen mengenai hal-
hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sesuai dengan prinsip-prinsip
GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada tahun 2019 pelaksanaan tugas Komite Audit telah sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang terdapat dalam Piagam Komite Audit. Piagam
berisi panduan kerja Komite Audit termasuk didalamnya tugas dan tanggung
jawab serta pengadaan Rapat Komite. Komite Audit membantu Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tugasnya termasuk didalamnya meninjau
laporan keuangan sebelum disampaikan kepada pihak berwenang dan
diumumkan kepada masyarakat.
5. Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Sesuai
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 34/POJK.04/2014, fungsi
Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi berada pada Dewan
Komisaris Perseroan.
6. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan merupakan fungsi yang berperan sebagai
penghubung antara organ perusahaan dengan pihak eksternal termasuk lembaga
pemerintah dan non pemerintah, pemegang saham, serta pelaku pasar modal
lainnya. Sekretaris Perusahaan Perseroan ditunjuk melalui Surat Keputusan
Penegasan Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
Pada tahun 2019 Sekretaris Perusahaan telah menjalankan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kriteria POJK No. 35/POJK.04/2014
7. Unit Audit Internal
Unit Audit Internal dibentuk berdasarkan POJK No. 56/POJK.04/2015,
memiliki fungsi utama dan tanggung jawab untuk memastikan dan membantu
Manajemen Perseroan terkait pengawasan implementasi tata kelola, efektivitas
proses manajemen risiko serta pengendalian internal untuk memastikan
penerapan praktik tata kelola berjalan dengan optimal.
Fungsi dan tanggung jawab audit ini wajib diterapkan dan dilaksanakan
dengan prinsip independen, profesional dan objektif yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan.
Pada tahun 2019 Unit Audit Internal melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai dengan Pedoman Kerja Unit Audit Internal.
8. Akuntan Publik
9. Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Perseroan bertujuan untuk mengelola setiap risiko
dengan cara mengidentifikasi, menganalisis dan memitigasi risiko yang
mungkin timbul dari kegiatan operasional Perseroan.
Implementasi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh
jajaran manajemen sesuai dengan fungsi dan wewenangnya masing-masing.
PRINSIP GCG
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG, Perseroan dalam melakukan
aktivitasnya selalu didasari oleh lima prinsip GCG.
1. Transparansi (keterbukaan)
Dimana perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta mudah
diakses dan dipahami oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Dalam perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk), dapat dilihat
dari adanya RUPS dan penyampaian laporan tahunan serta ketersediaan akses
informasi dan data perusahaan.
2. Akuntabilitas
Dalam hal ini perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara
transparan dan wajar. Pengelolaan perusahaan diarahkan pada pencapaian
tujuan organisasi dengan tetap mempertimbangkan kepentingan pemegang
saham dan stakeholder lain.
Untuk itu dalam Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk)
terdapat struktur GCG dimana masing-masing organ diatas menjalankan tugas
dan fungsinya secara independen untuk kepentingan Perseroan.
3. Pertanggungjawaban (responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan (dasar hukum)
sebagai panduan pelaksanaan GCG yang merupakan dasar dan acuan dalam
pengelolaan Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk) serta menjalankan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan untuk mendukung
kesinambungan usaha jangka panjang.
4. Independensi
Untuk menjalankan GCG, perusahaan harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak
pula diintervensi oleh pihak lain.
Oleh karena itu, Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk)
mempunyai komitmen untuk secara tegas memisahkan fungsi dan tugas
masing-masing Organ Perusahaan.
5. Kewajaran dan kesetaraan (fairness)
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain berdasarkan asas kewajaran
dan kesetaraan.
Seperti halnya dalam Perseroan (PT FAST FOOD INDONESIA Tbk)
dengan adanya RUPS dan juga upaya Perseroan meningkatkan kualitas layanan
kepada konsumen melalui pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 dengan penambahan ruang lingkup sertifikasi ISO 9001 yang
pelaksanaannya bersamaan dengan agenda Surveillence Audit tahunan.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu disertai praktik terbaik GCG
dalam organisasi bertujuan untuk dapat mendukung visi dan misi
Perseroan dalam jangka panjang sehingga ke depannya diharapkan dapat
memperkokoh kepercayaan serta meningkatkan nilai Perseroan di mata
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.