Anda di halaman 1dari 54

Tahun 2016

Disusun Oleh :
PT. BPR Indobaru Finansia
Jl.Laksamana Bintan, Komplek Tanah Mas Blok.C No.4-5 Kel. eluk Tering,
Kec. Batam Kota- Batam. Telp (0778) 460552 Fax: (0778) 460 193
website :www.bprindobaru.com. email: bprindobaru@gmail.com
Laporan Pe
Penerapan Tata Kelola
(Good Corporate Governance)

BAB I
Pendahuluan.............................................................................................................. 3
1.1 Tujuan Penerapan Tata Kelola.......................................................................... 4
BAB II
Pelaksanaan Tata Kelola
2.1 Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance ........................................ 6
2.1.1 Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris dan Direksi ................................. 7
2.1.2 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite ....................................... 8
2.1.3 Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern. ........................ 9
A. Fungsi kepatuhan ............................................................................................ 9
B. Fungsi audit intern ........................................................................................ 10
C. Fungsi Audit Ekstern ...................................................................................... 10
2.1.4 Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern. .......... 10
A.Pengawasan aktif dewan Komisaris dan Direksi. ............................................ 10
B.Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. .................................... 11
C. Sistem pengendalian intern ........................................................................... 11
2.1.5 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana
Besar
(Related Party) atau BPMK .............................................................................. 11
2.1.6 Rencana Strategis Bank.................................................................................. 12
2.1.7 Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Yang Belum Diungkap
Dalam Laporan Lainnya. ......................................................................................... 13
2.2 Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi. ................................. 14
2.3 Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi........................................................................................................................ 14
2.4 Paket kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi 15
2.5 Share Option ........................................................................................................ 16
2.6 Rasio gaji Tertinggi dan Terendah ........................................................................ 16
2.7 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris ........................................................................ 16
2.8 Jumlah Penyimpangan Internal (internal Fraud) ................................................... 16
2.9 Permasalahan Hukum .......................................................................................... 17
2.10 Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan .......................................... 17
2.11 Pemberian Dana untuk kepentingan Sosial dan Kegiatan Politik ......................... 17
BAB III
3.1 Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate
Governance ............................................................................................................... 18
3.2 Penutup ............................................................................................................... 20

2
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
BAB I

Pendahuluan

BPR Indobaru Finansia meyadari bahwa Penerapan tata kelola perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance) akan meningkatkan ketahanan usaha dalam
jangka panjang, meningkatkan kinerja perbankan, dan pada akhirnya
memberikan nilai tambah untuk kepentingan shareholders, stakeholders, dan
para pengguna jasa keuangan.
Dengan penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan yang
didukung oleh integritas dan komitmen yang tinggi serta peran aktif dari berbagai
perangkat dalam struktur organisasi, diharapkan GCG tidak hanya akan menjadi
suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Perbankan tetapi menjadi bagian
dari budaya BPR untuk mencapai 5 pilar dasar dari GCG, yaitu: keterbukaan
(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), independensi (independency), dan kesetaraan dan kewajaran
(fairness) atau TARIF. Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini oleh BPR
sebagai instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis
yang dijalankan, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan segenap karyawan
Perseroan, sehingga diharapkan dapat menciptakan keseimbangan dalam
operasional usaha secara menyeluruh.

3
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
1.1 Tujuan Penerapan Tata Kelola

a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan GCG dalam segala kegiatan


Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana strategi usaha yang telah ditetapkan
Bank.
b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal dan
eksternal Bank, serta perundangan yang berlaku.
c. Meningkatkan pertanggujawaban dan memberikan nilai tambah Bank kepada
Stakeholders.
d. Memperbaiki budaya kerja Bank.
e. Mengelola sumber daya Bank secara lebih amanah.
f. Mendorong dan mendukung pengembangan Bank.

4
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
BAB II

Pelaksanaan Tata Kelola

Pelaksanaan Good Corporate Governance BPR Indobaru Finansia Tahun 2016


disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/Pojk.03/2015
Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat Tanggal 31 Maret
2015, dan surat edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5 /SEOJK.03/2016
Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat Tanggal 10 Maret
2016. Laporan pelaksanaan Good Corporate Governance BPR Indobaru
Finansia Sekurang-kurangnya terdiri dari:
1. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance sebagaimana
dimaksud pada Pasal 76 POJK Tata Kelola BPR ; dan
2. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate
Governance sesuai periode penilaian Tingkat Kesehatan Bank dalam 1
(satu) tahun terakhir.

Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance mencakup:


A. Pengungkapan pelaksanaan GCG paling kurang meliputi:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite.
3. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern.
4. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern.
5. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan
dana besar (large exposure).
6. Rencana strategis.
7.Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan yang belum diungkap
dalam laporan lainnya.
8. Informasi lain yang terkait dengan GCG.
B. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai
5% (lima persen) atau lebih dari modal disetor, yang meliputi jenis dan
jumlah lembar saham pada ;
1. Bank lain;
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank; dan
5
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
3. perusahaan lainnya; yang berkedudukan di dalam maupun di luar
negeri.
C.Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya
dan/atau Pemegang Saham Pengendali.
D. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan
Direksi.
E. Shares Option.
F. Rasio gaji tertinggi dan terendah.
G. Frekuensi rapat Dewan Komisaris.
H. Jumlah penyimpangan internal (internal fraud).
I. Permasalahan hukum.
J. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
K. Buy back shares dan/atau buy back obligasi.
L. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan/atau kegiatan politik selama
periode pelaporan.

2.1 Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance


Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi telah lengkap sesuai kententuan :
1. Dewan Komisaris berjumlah 2 (dua) orang sama dengan jumlah Direksi.
2. Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dengan komposisi
sebagai berikut :
• Komisaris Utama : Yohanes Riananto
• Anggota Komisaris : Handi Suharli.
Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dengan komposisi Sbb;
• Direktur Utama : JImi Heriza
• Direktur : Sartono
3. Setiap anggota dewan Komisaris dan direksi telah sepenuhnya lulus
Penilaian Kemamppuan dan Kepatutan (Fit and Proper test).
4. Sesama anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengaruhan, kepemilikan saham dan atau hubungan
keluarga yang mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.

6
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
2.1.1 Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris dan Direksi
Tugas dan tanggungjawab Dewan komisaris
• Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
• Dewan Komisaris telah melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan
Direksi dalam melaksanakan pengurusan bank serta memberikan nasehat
kepada Direksi.
• Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
secara independen.
• Dewan Komisaris wajib memastikan terselengaranya pelaksanaan GCG
dalam setiap kegiatan usaha bank.
• Dewan Komisaris telah membentuk Audit Internal untuk membantu
pelaksanaan tugasnya dalam penerapan GCG.
• Dewan Komisaris berwenang untuk meminta direksi menindaklanjuti hasil
temuan Audit Internal, Bank Indonesia dan pengawas otoritas lainnya.
• Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional bank, kecuali dalam hal ; penyediaan dana kepada pihak
terkait, memberikan persetujuan pada ranahnya komisaris terutama yang
berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan dalam operasional dan
kredit serta hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank
dan/atau peraturan perundangan yang berlaku.
Tugas dan Tanggungjawab Direksi
• Sepanjang RUPS tidak menetapkan lain, Direksi memiliki kewenangan
untuk menetapkan Job Description (pembagian tugas, wewenang, dan
tanggungjawab setiap Direktur) diaatara para anggota Direksi namun
keputusannya harus mendapat persetujuan Komisaris.
• Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.
• Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
• Direksi telah menindaklanjuti temuan audit interen dan auditor Otoritas
Jasa Keuangan.
• Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Pemegang Saham melalui RUPS.

7
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Rekomendasi Dewan Komisaris
Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi sehubungan dengan tugas dan
tanggungjawab, antara lain sebagai berikut :
• Persetujuan Kenaikan Gaji Karyawan 2016
• Persetujuan Perubahan Ketentuan yang Mengatur tentang Hak-hak dan
Kewajiban Komisaris dan Direksi.
• Persetujuan Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Direksi.
• Persetujuan RKAT tahun 2016

2.1.2 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite


Struktur keanggotaan keahlian dan independensi anggota komite.
• Anggota Audit Internal : Arif Setiyanto
Audit Interrnal berasal dari Karyawan BPR Indobaru Finansia yang
diposisikan secara Independen.
Tingkat independen dari Audit Internal ini tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan, direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Komite Risk Aset
• Anggota Komite Risk Aset terdiri dari :
- Anggota : Legal
- Anggota : Reviewer
- Anggota : Appraisal
- Anggota : Loan Admin
- Anggota : Umum
Komite Risk Aset diketuai oleh Direktur Utama, Seluruh Anggota Risk Aset
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan, direksi
dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank,
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

8
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Tugas dan Tanggungjawab Komite
• Tugas dan tanggungjawab Komite Risk Aset, telah diatur dalam Surat
Keputusan Direksi PT. BPR Indobaru Finansia.
• Frekuensi rapat Komite Risk Aset Telah diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan Bank.
• Keputusan Rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara
terbanyak;
• Hasil rapat merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh Direksi sebagai dasar pengawasan.

Program kerja dan realisasinya


• Audit Internal, Komite Risk Aset telah melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya berdasarkan program kerja yang telah dibuat dengan
mengacu pada SOP PT. BPR Indobaru Finansia.

2.1.3 Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern.

A. fungsi kepatuhan
• Penunjukkan Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi
kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Direksi dan Dewan komisaris telah menyediakan media yang dapat
diakses oleh seluruh karyawan, antara lain sosialisasi atas ketentuan-
ketentuan terkini yang diundangkan oleh otoritas jasa keuangan maupun
otoritas lainnya yang relevan dengan kegiatan usaha BPR.
• Direksi dan Audit Internal serta komite Risk aset untuk pelaksanaannya,
telah berupaya untuk memastikan bank telah melaksanakan kepatuhan
terhadap sistem dan prosedur operasional (SOP), peraturan Otoritas Jasa
Keuangan, maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
B. fungsi audit intern
• Pelaksanaan fungsi audit intern yang dilaksanakan oleh auditor internal
yang dalam melaksanakan tugasnya telah berjalan baik dan efektif sesuai
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank.
• Dalam melakukan pemeriksaan audit intern telah berpedoman pada Audit
Intern Berbasis Risiko (Risk Based Audit), seperti SOP Internal, Ketentuan
dan Pertauran Otoritas Jasa Keuangan serta peraturan-peraturan yang
terkait lainnya.
• Audit Internal dalam melaksanakan pemeriksaannya berupa Audit Bulanan
(Rekap hasil Audit Harian, dan Mingguan), dan Audit Khusus yang sesuai
dengan rencana tahunan yang disetujui oleh Direktur Utama dan
Komisaris.
• Audit Internal menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Direktur dengan
Tembusan ke Dewan Komisaris.
• Audit Intern melaksanakan proses audit yang telah direncanakan secara
efektif dan efisien.

C Fungsi Audit Ekstern


• Bank telah menunjuk kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan
secara Independen
• KAP telah menyampaikan hasil audit kepada bank tepat waktu dan
mampu bekerja secara independen.

2.1.4 Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern.

A. Pengawasan aktif dewan Komisaris dan Direksi.


• Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk melakukan penilaian
secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko serta
penerapan manajemen risiko di bank, dalam menjalankan kewajiban
tersebut Komisaris dibantu oleh Audit Internal.
• Dewan Komisaris melakukan peran aktif dalam pengawasan penerapan
Manajemen Risiko yang dilakukan oleh Direksi, antara lain dengan
menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko, serta
mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko.

10
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
• Direksi telah bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh bank secara keseluruhan,
termasuk mengevaluasi dan memberikan arahan strategi manajemen
risiko berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Komite Risk Aset.

B. kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit.


• Direksi telah mengevaluasi dan memutuskan transaksi (credit line) yang
memerlukan persetujuan Direksi.
• Telah disusun kebijakan dan limit kewenangan otorisasi transaksi dari
setiap unit bagian
• Telah disusun kebijakan dan limit kewenangan penandatanganan
dokumen-dokumen dan surat berharga.
• PT. BPR Indobaru Finansia telah menetapkan pemisahan fungsi,
tanggung jawab dan wewenang secara tertulis pada setiap unit bagian.

C. sistem pengendalian intern


• Bank telah menyampaikan Laporan pengendalian internal kepada Dewan
Komisaris setiap bulan.
2.1.5 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan
Dana Besar (Related Party) atau BPMK
• Bank tidak pernah melanggar dan melampaui ketentuan BMPK dan
Penyediaan Dana kepada pihak terkait.
• Bank tidak menetapkan persyaratan yang lebih ringan kepada pihak terkait
mengenai penyediaan dana pihak terkait beserta keluarganya.
• Bank sudah membuat ketentuan mengenai BMPK

11
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
• Penyediaan Dana kepada Pihak terkait dan Penyediaan dana Besar
diputuskan oleh Manajemen secara independen.
• Bank telah menyampaikan secara berkala Laporan BMPK kepada OJK.
• Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti posisi Desember
2016 sebagai berikut :

Jumlah
No Penyediaan Dana
debitur Nominal (Jutaan Rp)
Kepada Pihak Terkait
1 a. Individu 0 0
b. Group 8 77.500

2.1.6 Rencana Strategis Bank


Dalam rangka mewujudkan realisasi rencana kerja tahun 2016 pada PT
Bank Perkreditan Rakyat Indobaru Finansia baik yang berkaitan dengan
penghimpunan dana, penyaluran dana serta pengembangan karyawan bank,
ditetapkan kebijakan manajemen sebagai berikut :
1. Besarnya bunga tabungan harus dibawah bunga deposito berjangka
dengan system bunga floating.
2. Untuk memberikan layanan dan prosedur penyelesaian transaksi yang
berkaitan dengan kepentingan deposan dan penabung, harus tunduk pada
Standar Operasional & Prosedur (SOP) yang berlaku di PT BPR Indobaru
Finansia.
3. Selama tahun 2016 Bank telah melakukan pembelian aktiva tetap berupa
1 Unit kendaraan mobil guna menunjang kebutuhan operasional dan 1
Unit Fire Proof filling cabinet untuk penyimpanan dokumen jaminan asli.
4. Pengembangan karyawan dilakukan melalui peningkatan gaji, insentif dan
tunjangan serta menginstruksikan karyawan untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan maupun promosi .
5. Untuk merealisasikan penyaluran dana (pemberian kredit) Bank telah
memperhatikan terlebih dahulu besarnya Cash Rasio, Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
6. Merealisasikan pemberian kredit sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan bank, baik dari mulai permohonan, analisis kredit,
keputusan kredit, adminsitrasi kredit, pemantauan dan penyelesaian kredit
bermasalah.

12
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
7. Penghimpunan dana dan penyaluran dana, telah ditetapkan sebagai
berikut :
• Segmentasi pasar menengah ke bawah, dengan target lokasi
pertokoaan, perumahan, pasar-pasar, sekolah-sekolah yang berada di
wilayah Batam Centre.
• Harga (Credit Rate) dengan menerapkan harga (rate) lebih rendah
atau sama dengan rate pesaing (Harga Penetrasi), sedangkan
untuk funding rate sesuai dengan rate pesaing.
• Tempat (place) layanan yang diberikan untuk menerima setoran /
angsuran kredit dan penarikan tabungan melalui counter BPR
penyetoran deposito dan tabungan dapat dilakukan ditempat usaha
atau rumah nasabah.
• Promosi dengan media personal selling (penjualan langsung/ jemput
bola) dan media mass selling (iklan Batam Pos dan Tribun Batam)
serta brosur dan spanduk.
8. Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dijadikan alat control /
pengendali dan tindakan operasional oleh direksi.
9. RKAT telah dievaluasi tingkat deviasinya antara rencana dengan
realisasi oleh direksi.
10. Direksi menindaklanjuti dan memperbaiki berbagai temuan pemeriksaan
oleh Otoritas jasa Keuangan.
2.1.7 Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Yang Belum
Diungkap Dalam Laporan Lainnya.
1. Bank telah menyusun SOP tentang Transparansi Informasi Produk
Bank dan SOP Penyelesaian Pengaduan Nasabah.
2. Bank telah menyampaikan instruksi Direksi tentang Mediasi
Perbankan apabila nasabah tidak puas dengan penyelesaian yang
dilakukan oleh bank.
3. Laporan Tahunan Bank telah disusun dan disajikan kepada pihak
Otoritas Jasa Keuangan tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Bank.
4. Laporan Tahunan Bank telah disampaikan kepada pihak Otoritas
Jasa keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Bank telah mempublikasikan Laporan tahunan dan Laporan
Keuangan Publikasi secara tepat waktu.
13
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
6. PT. BPR Indobaru Finansia menyampaikan laporan GCG kepada
Dewan Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan.
2.2 Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada PT. BPR Indobaru
Finansia, Lembaga Keuangan Bukan Bank & Perusahaan lainnya.
Jabatan PS BPR/
Jabatan Jabatan
Nama Prshn Prshn Bidang Usaha
BPR BPR lain
Lain lain
Yohanes Riananto Komut Nihil Direktur Nihil Industri Logam
Handi Suharli Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
Jimi Heriza Dirut Nihil Nihil Nihil Nihil
Sartono Direktur Nihil Nihil Nihil Nihil

2.3 Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris


dan Direksi.
A. Hubungan Keuangan
• Anggota Dewan Komisaris PT. BPR Indobaru Finansia tidak memiliki
hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris lainnya, dan dengan
Dewan direksi Bank.
• Komisaris Utama PT. BPR Indobaru Finansia memiliki hubungan
kepengurusan dengan Pemegang Saham Pengendali, namun tidak
dalam industri lembaga keuangan.
• Seluruh anggota Direksi PT. BPR Indobaru Finansia. tidak memiliki
hubungan keuangan dalam hal menerima penghasilan, bantuan
keuangan, atau pinjaman dari Pemegang Saham Pengendali bank.
B. Hubungan Keluarga
• Dewan Komisaris PT. BPR Indobaru Finansia tidak memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat kedua antara sesama anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali.
• Direktur PT. BPR Indobaru Finansia memiliki hubungan keluarga
sampai dengan derajat kedua dengan Pemegang Saham Pengendali.

14
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Hubungan Keluarga dgn Hubungan Keuangan dgn
NAMA JABATAN Dekom Direksi PSP Dekom Direksi PSP
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Yohanes Riananto Komut √ √ √ √ √ √
Handi Suharli Komisaris √ √ √ √ √ √

Hubungan Keluarga dgn Hubungan Keuangan dgn


NAMA JABATAN Dekom Direksi PSP Dekom Direksi PSP
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Jimi Heriza Dirut √ √ √ √ √ √
Sartono Direktur √ √ √ √ √ √

2.4 Paket kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan
Direksi
Peket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan komisaris dan
Direksi meliputi remunerasi dalam bentuk non natura (gaji, penghasilan
tetap lainnya, antara lain tantiem dan bentuk remunerasi lainnya) selama
tahun 2016 sebesar Rp 786 juta, sedangkan fasilitas lain dalam bentuk
natura (fasilitas tidak tetap lainnya termasuk tunjangan untuk perumahan,
transportasi, kesehatan dan fasilitas lainnya) selama tahun 2016 sebesar
Rp 165,6 juta terlihat pada tabel berikut ini :
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Jenis Remunerasi dan
Dewan Komisaris Direksi
Fasilitas Lain
Orang Nominal Orang Nominal
Remunerasi dalam bentuk
non natura (gaji dan
2 Rp 363 Juta 2 Rp 423 juta
penghasilan tetap lainnya,
al tantiem dll
Fasilitas lain dalam bentuk
natura / non natura (fas.
Tidak tetap lainnya al, Rp 129,6
1 Rp 36 Juta 2
perumahan, transportasi, Juta
asuransi kesehatan, dll)
yang tidak dapat dimiliki

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket


remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat
penghasilan sebagai berikut :

Jumlah Jumlah
Jumlah Renumerasi per Orang dalam 1 tahun*)
Direksi Komisaris
15
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Di atas Rp 2 miliar
Di atas Rp 1 miliar s.d 2 miliar
Di atas Rp 500 juta s.d 1 miliar
Rp 500 juta ke bawah 2 orang 2 orang

2.5 Share Option


Tidak terdapat opsi untuk membeli saham oleh anggota dewan Komisaris,
Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham
atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang
diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif
Bank dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
dan/atau Anggaran Dasar Bank.

2.6 Rasio gaji Tertinggi dan Terendah


• rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 2,55 %
• rasio gajji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1,20 %
• rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah = 1,12 %
Secara rinci adalah sebagai berikut :

Gaji (dalam rupiah) perbulan


No Jabatan
Tertinggi Terendah
1 Komisaris Rp 16,00 juta Rp 14,25 Juta
2 Direksi Rp 19,25 Juta Rp 16,00 Juta
3 Pegawai Rp 7,65 Juta Rp 3,00 Juta

2.7 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris


a. Rapat Dewan Komisaris telah diatur dengan ketentuan internal Dewan
Komisaris dan pengaturan Rapat Dewan Komisaris juga dicantumkan
dalam SOP GCG tentang Pedoman bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
b. Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Risalah
Rapat.
c. Frekuensi rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris sebanyak 5
kali dalam Tahun 2016.

2.8 Jumlah Penyimpangan Internal (internal Fraud)


Penyimpangan / kecurangan Internal Bank yang dilakukan oleh para
pegawai Bank, baik yang berkaitan dengan simpanan dana masyarakat
atau penyalahgunaan kredit di BPR Indobaru Finansia selama tahun 2016
adalah tidak ada/ Tidak pernah terjadi.
16
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
2.9 Permasalahan Hukum
Permasalahan hukum secara perdata atau pidana yang dihadapi oleh PT.
BPR Indobaru Finansia, selama tahun 2016 adalah kredit bermasalah a/n
Nooryani Osman, yang berkaitan dengan gugatan hukum dari BPR
Ukabima Mitra Dana.

2.10 Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan


Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, bank
mampu menghindari transaksi yang mengandung potennsi benturan
kepentingan.

2.11 Pemberian Dana untuk kepentingan Sosial dan Kegiatan Politik


Selama tahun 2016 PT. BPR Indobaru Finansia tidak memberikan dana
untuk kepentingan sosial maupun politik.

17
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
BAB III

3.1 Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate


Governance.
Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR Indobaru
Finansia periode Desember 2016, disampaikan hal-hal sebagai berikut :
a. Nilai Komposisi GCG sebesar 1.95 dengan prediksi Baik
b. Peringkat masing-masing per Faktor adalah sebagai berikut:

No Aspek yang Dinilai Bobot Peringkat Nilai

Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab


1 20.00% 2 0,4
Direksi

Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab


2 15.00% 2 0,29
Dewan Komisaris
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau
3 0 3 0
fungsi Komite
4 Penanganan Benturan Kepentingan 10.00% 2 0,39

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan BPR 10.00% 2 0,29

6 Penerapan Fungsi Audit Intern 10.00% 2 0,17

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 2.50% 2 0,04

Penerapan Fungsi Manajemen Risiko


8 10.00% 3 0
termasuk Pengendalian Intern

9 Batas Maksimum Pemberian Kredit 7.50% 2 0,1

10 Rencana Bisnis BPR 7.50% 3 0,13

Transparansi KondisiKeuangan dan Non


11 7.50% 3 0,15
Keuangan Bank, dan laporan Internal

Nilai Komposit 100.00% 1,95

Prediksi Komposit Baik

Hasil penilaian penerapan tata kelola BPR Indobaru Finansia periode Tahun
2016 secara umum berpredikat "Baik" dengan nilai angka komposit 1,95.
kendati demikian BPR Indobaru Finansia perlu memiliki kebijakan, sistem dan
prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap
18
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
pengurus dan pegawai BPR termasuk administrasi, dokumentasi dan
pengungkapan benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat.

c. Kekuatan Pelaksanaan GCG


• Dengan disusunnya SOP GCG PT. BPR Indobaru Finansia, tata kelola
Bank akan berjalan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Dengan adanya pedoman bagi Dewan Komisaris dan Direksi, dan
Direksi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
efektif.
• Komite-komite dewan Komisaris telah melaksanakan program kerja dan
rapat secara efektif dan efisien yang dapat menjadi acuan bagi
keputusan Dewan Komisaris.
• Fungsi kepatuhan Bank, Fungsi Audit Intern, Fungsi Audit ekstern akan
berjalan sesuai dengan Ketentuan GCG.

Terlampir disampaikan Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate


Governance PT. BPR Indobaru Finansia tahun buku 31 Desember 2016.
Demikian Laporan ini disampaikan, agar maklum. Terima kasih.

Batam, 13 Januari 2017


PT. BPR Indobaru Finansia

Jimi Heriza Sartono


(Direktur Utama) (Direktur)

Handi Suharli Yohanes Riananto


(Komisaris) (Komisaris Utama)

19
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
3.2 Penutup

Demikian Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance BPR Indobaru


Finansia Tahun 2016 untuk periode penilaian per 31 Desember 2016 disusun
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/Pojk.03/2015
Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat Tanggal 31 Maret
2015, dan surat edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5 /SEOJK.03/2016
Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat Tanggal 10 Maret
2016. Yang telah mengungkapkan aspek transparansi dan menjelaskan
kesimpulan umum hasil self assessment Pelaksanaan Good Corporate
Governance sesuai kondisi sebenarnya pada BPR Indobaru Finansia, sehingga
dengan diterbitkannya laporan ini diharapkan dapat menjadi acuan dan kekuatan
untuk mewujudkan standar manajemen perbankan yang lebih baik.

20
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Lampiran

Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
1 Direksi
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Jumlah Direksi 2
Rp50M: orang, dan salah
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 satunya bertindak
(tiga) orang, dan salah satu anggota sebagai Direktur yang
Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi
membawahkan fungsi kepatuhan. kepatuhan.
v
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50 M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2
(dua) orang, dan salah satu anggota
Direksi bertindak sebagai Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat Seluruh anggota


tinggal di kota/kabupaten yang sama, Direksi bertempat
atau kota/kabupaten yang berbeda pada tinggal di Kota yang
provinsi yang sama, atau sama.
kota/kabupaten di provinsi lain yang v
berbatasan langsung dengan
kota/kabupaten pada provinsi lokasi
Kantor Pusat BPR.
3) Anggota Direksi tidak merangkap Anggota Direksi tidak
jabatan pada Bank, Perusahaan Non merangkap jabatan
Bank dan/atau lembaga lain (partai v pada Bank,
politik atau organisasi kemasyarakatan). Perusahaan non Bank
dan/atau lembaga lain.
4) Mayoritas anggota Direksi tidak Mayoritas anggota
memiliki hubungan keluarga atau Direksi tidak memiliki
semenda sampai dengan derajat kedua hubungan keluarga/
dengan sesama anggota Direksi v semenda sampai
dan/atau anggota Dewan Komisaris. derajat kedua baik
dengan sesama Direksi
maupun Komisaris

21
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
5) Direksi tidak menggunakan penasihat Direksi tidak
perorangan dan/atau penyedia jasa menggunakan
profesional sebagai konsultan kecuali penasihat perorangan
memenuhi persyaratan yaitu untuk dan/atau penyedia jasa
proyek yang bersifat khusus yang dari profesional, kecuali
sisi karakteristik proyeknya memenuhi persyaratan
membutuhkan adanya konsultan; telah yaitu untuk proyek
didasari oleh kontrak yang jelas meliputi yang bersifat khusus.
lingkup pekerjaan, tanggung jawab,
v
produk yang dihasilkan, dan jangka
waktu pekerjaan, serta biaya; dan
perorangan dan/atau penyedia jasa
profesional adalah pihak independen
yang memiliki kualifikasi untuk proyek
yang bersifat khusus dimaksud.

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Seluruh anggota


Kemampuan dan Kepatutan dan telah Direksi telah lulus Uji
diangkat melalui RUPS termasuk kemampuan dan
perpanjangan masa jabatan Direksi v Kepatutan, diangkat &
telah ditetapkan oleh RUPS sebelum diperpanjang melalui
berakhir masa jabatannya. RUPS.

a b c d e
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 4 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


9
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 6 1,50

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,75

22
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
1 Direksi
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
7) Direksi melaksanakan tugas dan Direksi melaksanakan
tanggung jawabnya secara independen tugas dan tanggung
dan tidak memberikan kuasa umum jawabnya secara
yang dapat mengakibatkan pengalihan independen dan tidak
tugas dan wewenang tanpa batas. v memberikan kuasa
umum yang dapat
mengakibatkan
pengalihan tugas dan
wewenang tanpa batas.
8) Direksi menindaklanjuti temuan audit Direksi
dan rekomendasi dari Pejabat Eksekutif menindaklanjuti
yang ditunjuk sebagai auditor intern, temuan audit dan
auditor ekstern, dan hasil pengawasan v rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil Pejabat Eksekutif dan
pengawasan otoritas lain. hasil pengawasan OJK

9) Direksi menyediakan data dan informasi Direksi menyediakan


yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat data dan informasi
v
waktu kepada Dewan Komisaris. yang lengkap kepada
Dewan Komisaris.
10) Pengambilan keputusan rapat Direksi Pengambilan
yang bersifat strategis dilakukan keputusan rapat
berdasarkan musyawarah mufakat, Direksi yang bersifat
suara terbanyak dalam hal tidak strategis dilakukan
tercapai musyawarah mufakat, atau v berdasarkan
sesuai ketentuan yang berlaku dengan musyawarah mufakat.
mencantumkan dissenting opinion jika
terdapat perbedaan pendapat.

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk Direksi tidak


kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau menggunakan BPR
pihak lain yang dapat merugikan atau untuk kepentingan
mengurangi keuntungan BPR, serta pribadi, keluarga,
tidak mengambil dan/atau menerima dan/atau pihak lain
keuntungan pribadi dari BPR, selain yang dapat
remunerasi dan fasilitas lainnya yang merugikan/mengurang
ditetapkan RUPS. v i keuntungan BPR,
tidak mengambil
dan/atau menerima
keuntungan pribadi
dari BPR, selain
remunerasi dan
fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS.

23
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
12) Anggota Direksi membudayakan Anggota Direksi
pembelajaran secara berkelanjutan membudayakan
dalam rangka peningkatan pengetahuan pembelajaran secara
tentang perbankan dan perkembangan berkelanjutan dalam
terkini terkait bidang keuangan/lainnya rangka peningkatan
yang mendukung pelaksanaan tugas pengetahuan tentang
dan tanggung jawabnya pada seluruh v perbankan dan
tingkatan atau jenjang organisasi antara perkembangan terkini.
lain dengan peningkatan keikutsertaan
pegawai BPR dalam
pendidikan/pelatihan dalam rangka
pengembangan kualitas individu.

13) Anggota Direksi mampu Anggota Direksi


mengimplementasikan kompetensi yang mampu
dimilikinya dalam pelaksanaan tugas mengimplementasikan
dan tanggung jawabnya, antara lain v kompetensi yang
pemahaman atas ketentuan mengenai dimilikinya.
prinsip kehati-hatian.

14) Direksi memiliki dan melaksanakan Direksi memiliki dan


pedoman dan tata tertib kerja anggota melaksanakan
Direksi yang paling sedikit pedoman dan tata
mencantumkan etika kerja, waktu kerja, tertib kerja anggota
dan peraturan rapat. v Direksi yang paling
sedikit mencantumkan
etika kerja, waktu
kerja, dan peraturan
rapat.
a b c d e
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing 1
1 6 0 0
Skala Penerapan 0
Total nilai untuk seluruh Skala
17
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
2,125
jumlah pertanyaan (S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan


0,85
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40%

24
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
1 Direksi
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
15) Direksi mempertanggungjawabkan Direksi
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang mempertanggungjawab
saham melalui RUPS. kan pelaksanaan
v
tugasnya kepada
pemegang saham
melalui RUPS.
16) Direksi mengkomunikasikan kepada Direksi
seluruh pegawai mengenai kebijakan mengkomunikasikan
strategis BPR di bidang kepegawaian. kepada sebagian besar
v pegawai mengenai
kebijakan strategis
BPR di bidang
kepegawaian.
17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam Hasil rapat Direksi
risalah rapat dan didokumentasikan dituangkan dalam
dengan baik, termasuk pengungkapan risalah rapat dan
secara jelas dissenting opinions yang v didokumentasikan
terjadi dalam rapat Direksi, serta dengan baik.
dibagikan kepada seluruh Direksi.

18) Terdapat peningkatan pengetahuan, Terdapat peningkatan


keahlian, dan kemampuan anggota pengetahuan, keahlian,
Direksi dan seluruh pegawai dalam dan kemampuan
pengelolaan BPR yang ditunjukkan anggota Direksi dan
antara lain dengan peningkatan kinerja v sebagian pegawai
BPR, penyelesaian permasalahan yang dalam pengelolaan
dihadapi BPR, dan pencapaian hasil BPR.
sesuai ekspektasi stakeholders.

19) Direksi menyampaikan laporan Direksi menyampaikan


penerapan Tata Kelola pada Otoritas laporan penerapan
Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Tata Kelola pada
Indonesia, dan 1 (satu) kantor media v Otoritas Jasa
atau majalah ekonomi dan keuangan Keuangan.
sesuai ketentuan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


10
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 2,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,20

Penjumlahan S + P + H 1,80
Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan
dengan bobot Faktor 1 0,40

25
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
2 Dewan Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Dewan Komisaris
Rp50 M: Jumlah anggota Dewan berjumlah 2 orang
Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.

v
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50 M:
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling
sedikit 2 (dua) orang.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak Jumlah Dekom tidak
melampaui jumlah anggota Direksi melebihi Jumlah
v
sesuai ketentuan. Anggota Direksi

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah Seluruh anggota


lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan Dewan Komisaris telah
dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam lulus Uji Kemampuan
hal BPR memperpanjang masa jabatan dan Kepatutan,
anggota Dewan Komisaris, RUPS yang v diangkat dan
menetapkan perpanjangan masa jabatan diperpanjang melalui
anggota Dewan Komisaris dilakukan RUPS.
sebelum berakhirnya masa jabatan.

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Salah satu anggota


Komisaris bertempat tinggal di provinsi Dekom tinggal di Kota
yang sama atau di kota/kabupaten pada yang sama dengan
provinsi lain yang berbatasan langsung v kantor pusat BPR.
dengan provinsi lokasi Kantor Pusat
BPR.

5) BPR memiliki Komisaris Independen: -


a. Untuk BPR dengan modal inti
paling sedikit Rp80.000.000.000,00
(delapan puluh milyar rupiah) paling
sedikit 50% (lima puluh persen) dari
jumlah anggota Dewan Komisaris adalah
Komisaris Independen.
b. Untuk BPR dengan modal inti
v
paling sedikit Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah) dan kurang
dari Rp80.000.000.000,00 (delapan
puluh milyar rupiah), paling sedikit
satu anggota Dewan Komisaris
merupakan Komisaris Independen.

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan Dewan Komisaris


tata tertib kerja termasuk pengaturan memiliki pedoman dan
etika kerja, waktu kerja, dan rapat. tata tertib kerja
v
termasuk pengaturan
etika kerja, waktu
kerja, dan rapat.

26
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
7) Dewan Komisaris tidak merangkap Dewan Komisaris tidak
jabatan sebagai anggota Dewan merangkap jabatan
Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR sebagai anggota Dewan
atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi Komisaris pada lebih
atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dari 2 (dua) BPR atau
v
dan/atau Bank Umum. BPRS lainnya, atau
sebagai Direksi atau
pejabat eksekutif pada
BPR, BPRS dan/atau
Bank Umum.
8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris Mayoritas anggota
tidak memiliki hubungan keluarga atau Dewan Komisaris tidak
semenda sampai dengan derajat kedua memiliki hubungan
dengan sesama anggota Dewan keluarga atau semenda
v
Komisaris atau Direksi. sampai dengan derajat
kedua dengan sesama
anggota Dewan
Komisaris atau Direksi.
9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada Salah satu Angota
yang memiliki hubungan keuangan, Komisaris memiliki
kepengurusan, kepemilikan saham hubungan
dan/atau hubungan keluarga dengan kepengurusan dengan
anggota Dewan Komisaris lain, Direksi pemegang Saham
dan/atau pemegang saham pengendali v Pengendali, namun
atau hubungan lain yang dapat tidak dalam industri
mempengaruhi kemampuannya untuk Lembaga Keuangan.
bertindak independen.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 5 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


14
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 9 1,56

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,78

27
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
2 Dewan Komisaris
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
10) Dewan Komisaris telah melaksanakan Dewan Komisaris telah
pengawasan terhadap pelaksanaan melaksanakan
tugas dan tanggung jawab serta pengawasan terhadap
memberikan nasihat kepada Direksi, pelaksanaan tugas dan
antara lain pemberian rekomendasi atau tanggung jawab serta
nasihat tertulis terkait dengan v memberikan nasihat
pemenuhan ketentuan BPR termasuk kepada Direksi, terkait
prinsip kehati-hatian. dengan pemenuhan
ketentuan BPR
termasuk prinsip
kehati-hatian.
11) Dalam rangka melakukan tugas Komisaris
pengawasan, Komisaris mengarahkan, mengarahkan,
memantau dan mengevaluasi memantau dan
v
pelaksanaan kebijakan strategis BPR. mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan
strategis BPR.
12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam Dewan Komisaris tidak
pengambilan keputusan kegiatan terlibat dalam
operasional BPR, kecuali dalam hal pengambilan
penyediaan dana kepada pihak terkait keputusan kegiatan
sebagaimana diatur dalam ketentuan operasional BPR,
mengenai batas maksimum pemberian kecuali dalam hal
v
kredit BPR dan hal-hal lain yang penyediaan dana
ditetapkan dalam peraturan kepada pihak terkait
perundangan dalam rangka dan hal-hal lain yang
melaksanakan fungsi pengawasan. ditetapkan dalam
peraturan
perundangan.
13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Dewan Komisaris
Direksi menindaklanjuti temuan audit memastikan bahwa
intern, audit ekstern, hasil pengawasan Direksi
Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil menindaklanjuti
pengawasan otoritas lainnya antara lain temuan audit intern,
v
dengan meminta Direksi untuk ekstern, pengawasan
menyampaikan dokumen hasil tindak Otoritas Jasa
lanjut temuan. Keuangan dan hasil
pengawasan otoritas
lainnya.
14) Dewan Komisaris menyediakan waktu Dewan Komisaris
yang cukup untuk melaksanakan tugas menyediakan waktu
dan tanggung jawabnya secara optimal yang cukup untuk
dan menyelenggarakan Rapat Dewan melaksanakan tugas
Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dan tanggung
dalam 3 bulan yang dihadiri oleh jawabnya secara
seluruh anggota Dewan Komisaris. v optimal,
menyelenggarakan
Rapat paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3
bulan yang dihadiri
oleh seluruh anggota
Dewan Komisaris.

28
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Pengambilan
Komisaris yang bersifat strategis telah keputusan rapat
dilakukan berdasarkan musyawarah Dewan Komisaris yang
mufakat atau suara terbanyak dalam bersifat strategis telah
hal tidak tercapai musyawarah mufakat, v dilakukan berdasarkan
atau sesuai ketentuan yang berlaku musyawarah mufakat.
dengan mencantumkan dissenting
opinion jika terdapat perbedaan
pendapat.
16) Anggota Dewan Komisaris tidak Anggota Dewan
memanfaatkan BPR untuk kepentingan Komisaris tidak
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain memanfaatkan BPR
yang merugikan atau mengurangi untuk kepentingan
keuntungan BPR, serta tidak mengambil pribadi, keluarga,
dan/atau menerima keuntungan pribadi pihak lain yang
dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas merugikan atau
lainnya yang ditetapkan RUPS. mengurangi
v
keuntungan BPR, serta
tidak mengambil
dan/atau menerima
keuntungan pribadi
dari BPR, selain
remunerasi dan
fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS.
17) Anggota Dewan Komisaris melakukan Anggota Dewan
pemantauan terhadap laporan Komisaris melakukan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pemantauan terhadap
anggota Direksi yang membawahkan laporan pelaksanaan
fungsi kepatuhan yang memerlukan tugas dan tanggung
v
tindak lanjut Direksi. jawab anggota Direksi
yang membawahkan
fungsi kepatuhan yang
memerlukan tindak
lanjut Direksi.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing 1 1 0 0 0
Skala Penerapan 4

Total nilai untuk seluruh Skala


15
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 8 1,88

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,75

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


18) Hasil rapat Dewan Komisaris Hasil rapat Dewan
dituangkan dalam risalah rapat dan Komisaris dituangkan
didokumentasikan dengan baik dan dalam risalah rapat
jelas, termasuk dissenting opinions yang dan didokumentasikan
v
terjadi jika terdapat perbedaan dengan baik dan jelas.
pendapat, serta dibagikan kepada
seluruh anggota Dewan Komisaris.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5

29
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


2
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 2,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,20

Penjumlahan S + P + H 1,73
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan
dengan bobot Faktor 2 0,29

Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau
Fungsi Komite bagi BPR yang memiliki
3
modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000
(delapan puluh milyar rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan -
Komite Pemantau Risiko dengan anggota
Komite sesuai ketentuan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


0
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 0

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi -


terhadap penerapan fungsi audit intern.

3) Komite Pemantau Risiko melakukan -


evaluasi terhadap penerapan fungsi
manajemen risiko.
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa -
Komite yang dibentuk menjalankan
tugasnya secara efektif antara lain telah
sesuai dengan pedoman dan tata tertib
kerja.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5

30
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


0
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 0

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


5) Komite memberikan rekomendasi terkait -
penerapan audit intern dan fungsi
manajemen risiko kepada Dewan
Komisaris untuk tindak lanjut kepada
Direksi BPR.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


0
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 0

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,00

Penjumlahan S + P + H 0,00
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan
dengan bobot Faktor 3 0,00

31
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
4 Penanganan Benturan Kepentingan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan BPR belum memiliki
prosedur penyelesaian mengenai kebijakan, sistem dan
benturan kepentingan yang mengikat prosedur penyelesaian
setiap pengurus dan pegawai BPR mengenai benturan
termasuk administrasi, dokumentasi kepentingan yang
dan pengungkapan benturan mengikat setiap
kepentingan dimaksud dalam Risalah pengurus dan pegawai
v
Rapat. BPR termasuk
administrasi,
dokumentasi dan
pengungkapan
benturan kepentingan
dimaksud dalam
Risalah Rapat.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala


4
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 4,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 2,00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Dalam hal terjadi


anggota Dewan Komisaris, anggota benturan kepentingan,
Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak anggota Dewan
mengambil tindakan yang dapat Komisaris, anggota
merugikan atau mengurangi Direksi, dan Pejabat
keuntungan BPR, atau tidak Eksekutif tidak
mengeksekusi transaksi yang memiliki mengambil tindakan
v
benturan kepentingan tersebut. yang dapat merugikan
atau mengurangi
keuntungan BPR, atau
tidak mengeksekusi
transaksi yang
memiliki benturan
kepentingan tersebut.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


3
Penerapan

32
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 3,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 1,20

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


3) Benturan kepentingan yang dapat Benturan kepentingan
merugikan BPR atau mengurangi yang dapat merugikan
keuntungan BPR diungkapkan dalam BPR atau mengurangi
setiap keputusan dan telah keuntungan BPR
v
terdokumentasi dengan baik. diungkapkan dalam
setiap keputusan dan
telah terdokumentasi
dengan baik.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


3
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 3

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,30

Penjumlahan S + P + H 3,50
Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan
dengan bobot Faktor 4 0,39

33
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit anggota Direksi yang
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh membawahkan fungsi
milyar rupiah): Anggota Direksi yang kepatuhan tidak
membawahkan fungsi kepatuhan menangani penyaluran
memenuhi persyaratan paling sedikit dana
untuk:
a. tidak merangkap sebagai Direktur
Utama;
b. tidak membawahkan bidang
operasional penghimpunan dan v
penyaluran dana; dan
c. mampu bekerja secara independen.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah): Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan tidak
menangani penyaluran dana.

2) Anggota Direksi yang membawahkan Anggota Direksi yang


fungsi kepatuhan memahami peraturan membawahkan fungsi
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan kepatuhan memahami
perundang-undangan lain yang peraturan OJK dan
v
berkaitan dengan perbankan. peraturan perundang-
undangan lain yang
berkaitan dengan
perbankan.
3) BPR dengan modal inti paling sedikit Pelaksanaan fungsi
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh kepatuhan dilakukan
milyar rupiah): dengan menunjuk
Pelaksanaan fungsi kepatuhan Pejabat Eksekutif yang
dilakukan dengan membentuk satuan menangani fungsi
kerja kepatuhan yang independen kepatuhan independen
terhadap satuan kerja atau fungsi terhadap satuan kerja
operasional. atau fungsi
BPR dengan modal inti kurang dari operasional.
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh v
milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan
dilakukan dengan menunjuk Pejabat
Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan independen terhadap satuan
kerja atau fungsi operasional.

4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Satuan kerja


Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan atau
kepatuhan menyusun dan/atau Pejabat Eksekutif yang
mengkinikan pedoman kerja, sistem, v menangani fungsi
dan prosedur kepatuhan. kepatuhan menyusun
dan/atau mengkinikan
pedoman kerja, sistem,

34
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
dan prosedur
kepatuhan.

5) BPR memiliki ketentuan intern BPR belum memiliki


mengenai tugas, wewenang, dan ketentuan intern
tanggung jawab bagi satuan kerja mengenai tugas,
kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang wewenang, dan
menangani fungsi kepatuhan. tanggung jawab bagi
v
satuan kerja
kepatuhan atau
Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi
kepatuhan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 2 9 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala


15
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 3

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,70

35
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
6) Anggota Direksi yang membawahkan Anggota Direksi yang
fungsi kepatuhan menetapkan langkah- membawahkan fungsi
langkah yang diperlukan untuk kepatuhan
memastikan BPR telah memenuhi menetapkan langkah-
seluruh peraturan Otoritas Jasa langkah yang
Keuangan dan peraturan perundang- diperlukan untuk
undangan lain termasuk penyampaian memastikan BPR telah
laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan memenuhi seluruh
dan otoritas lainnya. v peraturan Otoritas
Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-
undangan lain
termasuk penyampaian
laporan kepada
Otoritas Jasa
Keuangan dan otoritas
lainnya.
7) Anggota Direksi yang membawahkan Anggota Direksi yang
fungsi kepatuhan melakukan upaya membawahkan Fungsi
untuk mendorong terciptanya budaya Kepatuhan melakukan
kepatuhan BPR antara lain melalui v upaya untuk
sosialisasi dan pelatihan ketentuan mendorong terciptanya
terkini. budaya kepatuhan.

8) Anggota Direksi yang membawahkan Anggota Direksi yang


fungsi kepatuhan memantau dan membawahkan fungsi
menjaga kepatuhan BPR terhadap kepatuhan memantau
seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR dan menjaga
kepada Otoritas Jasa Keuangan kepatuhan BPR
termasuk melakukan tindakan terhadap seluruh
pencegahan apabila terdapat kebijakan komitmen yang dibuat
dan/atau keputusan Direksi BPR yang oleh BPR kepada OJK
menyimpang dari ketentuan Otoritas v termasuk melakukan
Jasa Keuangan dan peraturan tindakan pencegahan
perundang-undangan. apabila terdapat
kebijakan dan/atau
keputusan Direksi BPR
yang menyimpang dari
ketentuan OJK dan
peraturan perundang-
undangan.
9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Satuan kerja
Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan atau
kepatuhan memastikan bahwa seluruh Pejabat Eksekutif yang
kebijakan, ketentuan, sistem, dan menangani fungsi
prosedur, serta kegiatan usaha yang kepatuhan memastikan
dilakukan BPR telah sesuai dengan bahwa seluruh
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan v kebijakan, ketentuan,
peraturan perundang-undangan. sistem, dan prosedur,
serta kegiatan usaha
yang dilakukan BPR
sesuai dengan
ketentuan OJK dan
peraturan perundang-

36
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
undangan.

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Satuan kerja


Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan atau
kepatuhan melakukan reviu dan/atau Pejabat Eksekutif yang
merekomendasikan pengkinian dan menangani fungsi
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, kepatuhan melakukan
sistem maupun prosedur yang dimiliki reviu dan/atau
oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan merekomendasikan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan pengkinian dan
perundang-undangan. penyempurnaan
v
kebijakan, ketentuan,
sistem maupun
prosedur yang dimiliki
oleh BPR agar sesuai
dengan ketentuan
Otoritas Jasa
Keuangan dan
peraturan perundang-
undangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 8 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


11
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 2,2

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,88

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


11) BPR berhasil menurunkan tingkat BPR berhasil
pelanggaran terhadap ketentuan. menurunkan tingkat
v
pelanggaran terhadap
ketentuan.
12) Anggota Direksi yang membawahkan Anggota Direksi yang
fungsi kepatuhan menyampaikan membawahkan fungsi
laporan pelaksanaan tugas dan kepatuhan
tanggung jawab secara berkala kepada menyampaikan laporan
Direktur Utama dengan tembusan pelaksanaan tugas dan
kepada Dewan Komisaris. Dalam hal tanggung jawab secara
anggota Direksi yang membawahkan berkala kepada
fungsi kepatuhan adalah Direktur Direktur Utama dengan
Utama, laporan disampaikan kepada tembusan kepada
v
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris.
Dalam hal anggota
Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan adalah
Direktur Utama,
laporan disampaikan
kepada Dewan
Komisaris.

37
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
13) Anggota Direksi yang membawahkan Anggota Direksi yang
Fungsi Kepatuhan menyampaikan membawahkan Fungsi
laporan khusus kepada Otoritas Jasa Kepatuhan
Keuangan apabila terdapat kebijakan menyampaikan laporan
atau keputusan Direksi yang khusus kepada
menyimpang dari peraturan Otoritas Otoritas Jasa
Jasa Keuangan dan/atau peraturan Keuangan apabila
perundang-undangan lain, sesuai terdapat kebijakan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. v atau keputusan Direksi
yang menyimpang dari
peraturan Otoritas
Jasa Keuangan
dan/atau peraturan
perundang-undangan
lain, sesuai ketentuan
Otoritas Jasa
Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 2 6 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


8
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 2,67

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,27

Penjumlahan S + P + H 2,65
Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan
dengan bobot Faktor 5 0,29

38
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit BPR memiliki Pejabat
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh Eksekutif yang
milyar rupiah): bertanggung jawab
BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern terhadap pelaksanaan
(SKAI). fungsi audit intern.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh v
milyar rupiah):
BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang SKAI atau Pejabat


bertanggung jawab terhadap Eksekutif yang
pelaksanaan fungsi audit intern telah bertanggung jawab
memiliki dan mengkinikan pedoman terhadap pelaksanaan
kerja serta sistem dan prosedur untuk fungsi audit intern
melaksanakan tugas bagi auditor intern telah memiliki dan
sesuai peraturan perundang-undangan mengkinikan pedoman
dan telah disetujui oleh Direktur Utama kerja serta sistem dan
v
dan Dewan Komisaris. prosedur untuk
melaksanakan tugas
bagi auditor intern
sesuai peraturan
perundang-undangan
dan telah disetujui oleh
Direktur Utama dan
Dewan Komisaris.
3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab
pelaksanaan fungsi audit intern terhadap pelaksanaan
independen terhadap satuan kerja fungsi audit intern
operasional (satuan kerja terkait dengan independen terhadap
v
penghimpunan dan penyaluran dana). satuan kerja
operasional (satuan
kerja terkait dengan
penghimpunan dan
penyaluran dana).
4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab
pelaksanaan fungsi audit intern terhadap pelaksanaan
bertanggung jawab langsung kepada v fungsi audit intern
Direktur Utama. bertanggung jawab
langsung kepada
Direktur Utama.
5) BPR memiliki program rekrutmen dan BPR memiliki program
pengembangan sumber daya manusia rekrutmen dan
yang melaksanakan fungsi audit intern. pengembangan sumber
v
daya manusia yang
melaksanakan fungsi
audit intern.

39
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 4 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


7
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 1,40

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,70

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


6) BPR menerapkan fungsi audit intern BPR menerapkan
sesuai dengan ketentuan pedoman audit fungsi audit intern
intern yang telah disusun oleh BPR pada sesuai dengan
seluruh aspek dan unsur kegiatan yang ketentuan pedoman
secara langsung diperkirakan dapat audit intern yang telah
mempengaruhi kepentingan BPR dan disusun oleh BPR pada
masyarakat. v seluruh aspek dan
unsur kegiatan yang
secara langsung
diperkirakan dapat
mempengaruhi
kepentingan BPR dan
masyarakat.
7) BPR dengan modal inti paling sedikit -
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah):
BPR menugaskan pihak ekstern untuk
melakukan kaji ulang paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas
v
kepatuhan terhadap standar
pelaksanaan fungsi audit intern, dan
kelemahan SOP audit serta perbaikan
yang mungkin dilakukan.

8) Pelaksanaan fungsi audit intern Pelaksanaan audit


(kegiatan audit) dilaksanakan secara intern dilaksanakan
memadai dan independen yang secara memadai dan
mencakup persiapan audit, penyusunan independen yang
program audit, pelaksanaan audit, mencakup persiapan
pelaporan hasil audit, dan tindak lanjut v audit, penyusunan
hasil audit. program audit,
pelaksanaan audit,
pelaporan hasil audit,
dan tindak lanjut hasil
audit.
9) BPR melaksanakan peningkatan mutu BPR melaksanakan
keterampilan sumber daya manusia peningkatan mutu
secara berkala dan berkelanjutan terkait keterampilan sumber
dengan penerapan fungsi audit intern. daya manusia secara
v
berkala dan
berkelanjutan terkait
dengan penerapan
fungsi audit intern.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
40
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


7
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 4 1,75

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,70

Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab
pelaksanaan fungsi audit intern telah terhadap pelaksanaan
menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi audit intern
audit intern kepada Direktur Utama dan telah menyampaikan
Dewan Komisaris dengan tembusan laporan pelaksanaan
kepada anggota Direksi yang v audit intern kepada
membawahkan fungsi Kepatuhan. Direktur Utama dan
Dewan Komisaris
dengan tembusan
kepada Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan.
11) BPR telah menyampaikan laporan BPR telah
pelaksanaan dan pokok-pokok hasil menyampaikan laporan
audit intern dan laporan khusus pelaksanaan dan
(apabila ada penyimpangan) kepada pokok-pokok hasil
Otoritas Jasa Keuangan sesuai audit intern dan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. laporan khusus
v
(apabila ada
penyimpangan) kepada
Otoritas Jasa
Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
12) BPR dengan modal inti paling sedikit -
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan hasil kaji
ulang oleh pihak ekstern kepada v
Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

41
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
13) BPR dengan modal inti paling sedikit BPR menyampaikan
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh laporan pengangkatan
milyar rupiah): atau pemberhentian
BPR menyampaikan laporan Pejabat Eksekutif yang
pengangkatan atau pemberhentian bertanggung jawab
Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa terhadap pelaksanaan
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas fungsi audit intern
Jasa Keuangan. kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas
BPR dengan modal inti kurang dari v Jasa Keuangan.
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan
pengangkatan atau pemberhentian
Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan fungsi
audit intern kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 2 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


6
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 4 1,50

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,15

Penjumlahan S + P + H 1,55
Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan
dengan bobot Faktor 6 0,17

42
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
7 Penerapan Fungsi Audit Ektern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik Penugasan audit
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada Akuntan Publik
memenuhi aspek-aspek legalitas dan Kantor Akuntan
perjanjian kerja, ruang lingkup audit, Publik (KAP) memenuhi
standar profesional akuntan publik, dan aspek-aspek legalitas
komunikasi antara Otoritas Jasa perjanjian kerja, ruang
v
Keuangan dengan KAP dimaksud. lingkup audit, standar
profesional akuntan
publik, dan
komunikasi antara
OJK dengan KAP
dimaksud.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


1
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 1

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,50

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) Dalam pelaksanaan audit laporan Dalam pelaksanaan
keuangan BPR, BPR menunjuk Akuntan audit laporan
Publik dan KAP yang terdaftar di keuangan BPR, BPR
Otoritas Jasa Keuangan serta menunjuk Akuntan
memperoleh persetujuan RUPS Publik dan KAP yang
berdasarkan usulan Dewan Komisaris. v terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan serta
memperoleh
persetujuan RUPS
berdasarkan usulan
Dewan Komisaris.
3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP BPR telah melaporkan
dan Management Letter kepada Otoritas hasil audit KAP dan
Jasa Keuangan. v Management Letter
kepada Otoritas Jasa
Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


3
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1,50

43
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,60

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


4) Hasil audit dan Management Letter telah Hasil audit dan
menggambarkan permasalahan BPR dan Management Letter
disampaikan secara tepat waktu kepada telah menggambarkan
BPR oleh KAP yang ditunjuk. permasalahan BPR dan
v
disampaikan secara
tepat waktu kepada
BPR oleh KAP yang
ditunjuk.
5) Cakupan hasil audit paling sedikit Cakupan hasil audit
sesuai dengan ruang lingkup audit paling sedikit sesuai
sebagaimana diatur dalam ketentuan dengan ruang lingkup
Otoritas Jasa Keuangan. v audit sebagaimana
diatur dalam ketentuan
Otoritas Jasa
Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


4
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 2

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,20

Penjumlahan S + P + H 1,30
Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan
dengan bobot Faktor 7 0,04

44
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Penerapan Manajemen Risiko termasuk
8
Sistem Pengendalian Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit -
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh
milyar rupiah):
BPR telah membentuk Komite
Manajemen Risiko dan satuan kerja
Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti paling sedikit


Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah) dan kurang dari
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh
milyar rupiah):
BPR telah membentuk satuan kerja
Manajemen Risiko

BPR dengan modal inti kurang dari


Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah):
BPR telah menunjuk satu orang Pejabat
Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap penerapan fungsi Manajemen
Risiko.

2) BPR memiliki kebijakan Manajemen -


Risiko, prosedur Manajemen Risiko, dan
penetapan limit Risiko.

3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur -


secara tertulis mengenai pengelolaan
risiko yang melekat pada produk dan
aktivitas baru sesuai ketentuan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


0
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 0,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,00

45
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
N No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Penerapan Manajemen Risiko termasuk
8
Sistem Pengendalian Intern
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Direksi: -
a. menyusun kebijakan dan pedoman
penerapan Manajemen Risiko secara
tertulis, dan
b. mengevaluasi dan memutuskan
transaksi yang memerlukan persetujuan
Direksi.
5) Dewan Komisaris: -
a. menyetujui dan mengevaluasi
kebijakan Manajemen Risiko,
b. mengevaluasi pertanggungjawaban
Direksi atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko, dan
c. mengevaluasi dan memutuskan
permohonan Direksi yang berkaitan
dengan transaksi yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris.

6) BPR melakukan proses identifikasi, -


pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian Risiko terhadap seluruh
faktor Risiko yang bersifat material.
7) BPR menerapkan sistem pengendalian -
intern yang menyeluruh.

8) BPR menerapkan manajemen risiko atas -


seluruh risiko yang diwajibkan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

9) BPR memiliki sistem informasi yang -


memadai yaitu sistem informasi
manajemen yang mampu menyediakan
data dan informasi yang lengkap,
akurat, kini, dan utuh.
10) Direksi telah melakukan pengembangan -
budaya manajemen risiko pada seluruh
jenjang organisasi dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia
antara lain melalui pelatihan dan/atau
sosialisasi mengenai manajemen risiko.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


0
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 7 0,00

46
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


11) BPR menyusun laporan profil risiko dan -
profil risiko lain (jika ada) yang
dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
12) BPR menyusun laporan produk dan -
aktivitas baru yang dilaporkan kepada
Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e


x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


0
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 0

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,00

Penjumlahan S + P + H 0,00
Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan
dengan bobot Faktor 8 0,00

47
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
9 Batas Maksimum Pemberian Kredit
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem BPR telah memiliki
dan prosedur tertulis yang memadai kebijakan, sistem dan
terkait dengan BMPK termasuk prosedur tertulis
pemberian kredit kepada pihak terkait, terkait dengan BMPK.
debitur grup, dan/atau debitur besar, v
berikut monitoring dan penyelesaian
masalahnya sebagai bagian atau bagian
terpisah dari pedoman kebijakan
perkreditan BPR.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


1
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 1,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,50

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) BPR secara berkala mengevaluasi dan BPR secara berkala
mengkinikan kebijakan, sistem dan mengevaluasi dan
prosedur BMPK agar disesuaikan mengkinikan
v
dengan peraturan perundang-undangan. kebijakan, sistem dan
prosedur BMPK sesuai
peraturan.
3) Proses pemberian kredit oleh BPR Proses pemberian
kepada pihak terkait dan/atau kepada pihak terkait
pemberian kredit besar telah memenuhi dan/atau pemberian
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan kredit besar telah
tentang BMPK dan memperhatikan memenuhi ketentuan
prinsip kehati-hatian maupun peraturan Otoritas Jasa
v
perundang-undangan. Keuangan tentang
BMPK dan
memperhatikan prinsip
kehati-hatian maupun
peraturan perundang-
undangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


3
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1,5

48
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,60

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


4) Laporan pemberian kredit oleh BPR Laporan pemberian
kepada pihak terkait dan/atau kredit oleh BPR kepada
pemberian kredit yang melanggar pihak terkait dan/atau
dan/atau melampaui BMPK telah pemberian kredit yang
disampaikan secara berkala kepada melanggar dan/atau
Otoritas Jasa Keuangan secara benar v melampaui BMPK telah
dan tepat waktu sesuai ketentuan disampaikan secara
Otoritas Jasa Keuangan. berkala kepada OJK
secara benar dan tepat
waktu sesuai
ketentuan.
5) BPR tidak melanggar dan/atau BPR tidak melanggar
melampaui BMPK sesuai ketentuan dan/atau melampaui
Otoritas Jasa Keuangan. v BMPK sesuai
ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


2
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,10

Penjumlahan S + P + H 1,20
Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan
dengan bobot Faktor 9 0,10

49
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
10 Rencana Bisnis BPR
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Rencana bisnis BPR
Direksi dan disetujui oleh Dewan telah disusun oleh
Komisaris sesuai dengan visi dan misi Direksi dan disetujui
v
BPR. oleh Dewan Komisaris
sesuai dengan visi dan
misi BPR.
2) Rencana bisnis BPR menggambarkan Rencana bisnis BPR
rencana strategis jangka panjang dan telah menggambarkan
rencana bisnis tahunan termasuk rencana strategis
rencana penyelesaian permasalahan jangka panjang dan
BPR yang signifikan dengan cakupan rencana bisnis
sesuai ketentuan Otoritas Jasa v tahunan termasuk
Keuangan. rencana penyelesaian
permasalahan BPR
yang signifikan dengan
cakupan sesuai
ketentuan OJK.
3) Rencana bisnis BPR didukung Rencana bisnis BPR
sepenuhnya oleh pemegang saham telah didukung oleh
dalam rangka memperkuat permodalan pemegang saham
dan infrastruktur yang memadai antara dalam rangka
lain sumber daya manusia, teknologi memperkuat
informasi, jaringan kantor, kebijakan, permodalan dan
dan prosedur. v infrastruktur yang
memadai antara lain
sumber daya manusia,
teknologi informasi,
jaringan kantor,
kebijakan, dan
prosedur.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


5
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 1,666666667

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0,83

50
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Rencana bisnis BPR disusun dengan Rencana bisnis BPR
mempertimbangkan paling sedikit: telah disusun dengan
a. faktor eksternal dan internal yang mempertimbangkan
dapat mempengaruhi kelangsungan paling sedikit:
usaha BPR; a. faktor eksternal dan
b. azas perbankan yang sehat dan internal yang dapat
prinsip kehati-hatian; dan mempengaruhi
v
c. penerapan manajemen risiko. kelangsungan usaha
BPR;
b. azas perbankan yang
sehat dan prinsip
kehati-hatian; dan
c. penerapan
manajemen risiko.
5) Dewan Komisaris melaksanakan Dewan Komisaris telah
pengawasan terhadap pelaksanaan melaksanakan
rencana bisnis BPR. v pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana
bisnis BPR.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


3
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1,5

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,60

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


6) Rencana bisnis termasuk perubahan Rencana bisnis
rencana bisnis disampaikan kepada danperubahannya
Otoritas Jasa Keuangan sesuai disampaikan kepada
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. v Otoritas Jasa
Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


1
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 1

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,10

Penjumlahan S + P + H 1,53
Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan
dengan bobot Faktor 10 0,13

51
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
Skala Penerapan
S C K T
No Kriteria/Indikator B Keterangan
B B B B
1 2 3 4 5
Transparansi kondisi keuangan dan non
11
keuangan, serta pelaporan internal
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan Telah tersediaa sistem
dan non keuangan yang didukung oleh pelaporan keuangan
sistem informasi manajemen yang dan non keuangan
memadai sesuai ketentuan termasuk yang didukung oleh
sumber daya manusia yang kompeten v sistem informasi
untuk menghasilkan laporan yang manajemen yang
lengkap, akurat, kini, dan utuh. memadai sesuai
ketentuan dan SDM
yang kompeten.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


2
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 2,00

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1,00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) BPR menyusun laporan keuangan BPR Telah menyusun
publikasi setiap triwulanan dengan laporan keuangan
materi paling sedikit memuat laporan publikasi setiap
keuangan, informasi lainnya, susunan v triwulanan dengan
pengurus dan komposisi pemegang materi sesuai
saham sesuai ketentuan Otoritas Jasa ketentuan Otoritas
Keuangan. Jasa Keuangan.
3) BPR menyusun laporan tahunan dengan BPR Telah menyusun
materi paling sedikit memuat informasi laporan tahunan
umum, laporan keuangan, opini dari dengan materi sesuai
akuntan publik atas laporan keuangan ketentuan Otoritas
tahunan BPR (apabila ada), seluruh v Jasa Keuangan.
aspek transparansi dan informasi, serta
seluruh aspek pengungkapan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

4) BPR melaksanakan transparansi BPR Telah


informasi mengenai produk, layanan melaksanakan
dan/atau penggunaan data nasabah transparansi informasi
BPR dengan berpedoman pada mengenai produk,
persyaratan dan tata cara sesuai v layanan dan/atau
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. penggunaan data
nasabah BPR sesuai
ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.

52
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
5) BPR menyusun dan menyajikan laporan BPR telah menyusun
dengan tata cara, jenis dan cakupan dan menyajikan
sebagaimana diatur dalam ketentuan laporan dengan tata
Otoritas Jasa Keuangan. cara, jenis dan
v
cakupan sebagaimana
diatur dalam ketentuan
Otoritas Jasa
Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 2 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


6
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 4 1,50

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0,60

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)


6) Laporan tahunan dan laporan keuangan Laporan tahunan dan
publikasi ditandatangani paling sedikit laporan keuangan
oleh 1 (satu) anggota Direksi dengan publikasi telah
mencantumkan nama secara jelas serta dipublikasikan sesuai
disampaikan secara lengkap dan tepat v ketentuan Otoritas
waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan Jasa Keuangan.
dan/atau dipublikasikan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

7) Laporan penanganan pengaduan dan Laporan penanganan


penyelesaian pengaduan, dan laporan pengaduan dan
pengaduan dan tindak lanjut pelayanan penyelesaian
dan penyelesaian pengaduan v pengaduan, telah
disampaikan sesuai ketentuan secara disampaikan sesuai
tepat waktu. ketentuan secara tepat
waktu.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a b c d e
x x x x x
1 2 3 4 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala


3
Penerapan
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1,50

Dikali dengan bobot Struktur dan


Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0,15

Penjumlahan S + P + H 1,75
Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan
dengan bobot Faktor 11 0,15

53
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia
54
Laporan Tata Kelola Tahun 2016 – PT. BPR Indobaru Finansia

Anda mungkin juga menyukai