Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

STRATEGI, PERAN DAN TANGGUNGJAWAB SATUAN PENGAWAS INTERNAL


UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS KINERJA PERUSAHAAN
DALAM MENDUKUNG GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Disusun Oleh
TAUFIK

SEKAYU 19 MARET 2023


STRATEGI, PERAN DAN TANGGUNGJAWAB SATUAN PENGAWAS INTERNAL UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS KINERJA PERUSAHAAN DALAM
MENDUKUNG GOOD CORPORATE GOVERNANCE

A. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul Strategi, Peran dan
tanggunjawab satuan pengawas intern untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kinerja perusahaan dalam mendukung God Cooporate Govermante, semoga dapat
bermanfaat dan berguna dalam setiap pembahasanya.
Akhir kata penulis mengharapkan saran dan kritik dalam penyusunan makalah ini
agar dapat bermanfaat di kemudian hari.

Sekayu 19 Maret 2023

Taufik
B. DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................. 1
Daftar Isi ...........................................................................................................2
Pendahuluan.....................................................................................................3
Pembahasan......................................................................................................4
Penutup ...........................................................................................................6
C. PENDAHULUAN

Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk mencari keuntungan dengan


memperoleh laba yang maksimal guna kelangsungan hidup perusahaan yang dapat di
pertahankan.
Tujuan perusahaan BUMD adalah di dirikan bertujuan untuk turut serta
melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional
umumnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur,
atau lebih terperinci lagi tujuan didirikan perusahaan BUMD khususnya untuk ikut andil
dalam perekeonomian masyarakat di daerah dan menciptakan lapangan kerja serta
dapat memberikan PAD bagi pemerintah setempat
Oleh sebab itu untuk keberlangsungan perusahaan di perlukan kebijakan yang
mengatur tentang operasional perusahaan daerah berdasarkan peraturan pemerintah
dan peraturan pemerintah daerah tentang BUMD adalah bertujuan sebagai berikut :
- Meningkatkan peran dan fungsi badan usaha milik daerah.
- Memberdayakan sumberdaya milik pemerintah kabupaten lebih efisien, efektif dan
produktif.
- Mendorong pertumbuhan perekenomian dan pemerataan pembangunan
kabupaten.
- Meningkatakan kesejahteraan masyarakat dan kearifan lokal.
Sesuai denga Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2017, tanggal 27 Desember 2017,
tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
Pasal 79, Satuan Pengawas Intern :
 Pada setiap BUMD di bentuk satuan pengawas intern yang merupakan aparat
pengawas intern perusahaan.
 Satuan pengawas intern sebagaiman di maksud ayat (1) di dipimpin oleh
seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Top Manajemen.
 Pengangkatan kepala satuan pengawas intern sebagaimana ayat (2) di lakukan
setelah mendapatkan pertimbangan dari dewan pengawas.
Pasal 80 satuan pengawas intern mempunyai tugas yaitu sebagai berikut :
1. Membantu Top Manajemen dalam melaksanakan pemeriksaan operasional dan
keuangan BUMD, menilai pengendalian, pengelolaan, dan pelaksaan BUMD, dan
memberikan saran.
2. Memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau hasil pelaksaan tugas
satuan pengawas intern sebagaimana di maksud pada huruf a.
3. Memonitor tindak lanjut hasil pemeriksaan yang telah dilaporkan.
Dalam pasal 81.82 dan pasal 84 menerangkan bahwa :
Satuan pengawas intern juga termasuk salah satu dari pilar GCG. Dalam perannya
tersebut, maka seorang pengawas intern harus dapat menganalisa dengan benar
setiap temuan dalam proses audit agar tidak terjadi penyalahgunaan yang sesuai
dengan kebijakan perusahaan. Setelah proses menganalisa di lanjutkan dengan
pembuatan laporan yang sistematis agar dapat di pahami oleh manajemen
perusahaan.
prinsip GCG yang diterapkan dalam manajemen audit adalah sebagai berikut :
1. Transparansi dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai
perusahaan.
2. Akuntabilitas.
3. Pertanggung jawaban.
4. Kewajaran.
Salah satu yang menjadi prioritas dalam hal pembaharuan di bidang manajemen,
serta pengawasan keuangan adalah prinsi penyajian laporan berdasarkan prinsip
GCG.

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan pendahuluan diatas maka peran dan tugas tanggung jawab seorang
satuan pengawas intern berdasarkan alat ukur Efektifitas dan efisiensi terhadap kinerja
perusahaan dengan menerapkan prinsip GCG adalah dengan cara sebagai berikut :
1. Persiapan pemeriksaan yaitu
Dalam perencanaan pemeriksaan perlu memperhatikan perkiraan waktu dan
petugas audit, selain itu juga mempertimbangkan pelaksaan lainnya yang meliputi :
 Sumber dan cara memperoleh informasi yang cukup mengenai audit.
 Hasil audit yang diperoleh pada tahap sebelumnya.
2. Prosedur Pelaksaan pemeriksaan Kinerja
Dalam tahap ini dilakukan kegiatan – kegiatan yang merupakan tahap awal dari
rangkaian audit kinerja sebagai dasar program kerja audit tahap berikutnya. Yang
mencakup :
 Organisasi
 Peraturan perundang – undangan yang berlaku
 Sistem dan prosedur
 Data keuangan
 Informasi yang relevan.
3. Azas pelaporan hasil pemeriksaan adalah laporan hasil pemeriksaan dalam
menjalankan prosedur pemeriksaan berdasarkan pelaporan hasil pemeriksaan
kinerja perusahaan meliputi :
 Hasil pemeriksaan atas kewajaran
 Hasil review operasional
 Rekomendasi yang telah disepakati
 Analisa perkembangan usaha
 Memberikan informasi relevan dan objectif mengenai hasil pemeriksaan
kinerja perusahaan secara transparan dan akuntabel serta dapat di
pertanggung jawabkan.
4. Dalam penerapan pengujian Good Cooperate Governance (GCG) oleh satuan
pengawas intern adalah bertitik berat pada :
1. Transparansi dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai
perusahaan pada saat pelaksanaan audit.
2. Akuntabilitas yaitu prinsip penyajian data sesuai dengan standar akuntnasi atau
POJK yang berlaku sehingga penyajian data laporan keuangan dapat di percaya.
3. Pertanggung jawaban yaitu penyajian laporan dapat di pertangungjawabkan
baik kepada pemegang saham yaitu pemerintah daerah selaku pemegang saham
utama. Dan masyarakat umumnya.
4. Kewajaran yaitu penyajian laporan keuangan sesuai dengan kondisi sebenar-
benarnya berdasarkan hasil temuan, sehingga menyajikan laporan yang dapat di
percaya, akuntabel dan dapat di pertanggung jawabkan
Dalam menerapkan efektifitas dan efisiensi dalam pengawasan internal adalah
dengan cara menerapkan pengawasan secara berkesinambungan dari proses audit
secara berkala yaitu 3,6 bulan untuk mengontrol dan mengawasi apakah prosedur
dan kebijakan serta aturan perusahaan sudah di jalan sesuai dengan aturan yang di
buat.

E. PENUTUP
Setelah melakukan pembahasan diatas maka yang menjadi kesimpulan adalah
sebagai berikut :
1. Menerapkan prosedur pemeriksaan yang benar dan transparan.
2. Melakukan pelaporan kepada Direktur Utama atas temuan dan masukan hasil audit
3. Proses audit dilakukan secara berkala yaitu 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan terhadap aturan yang sudah di terapkan
perusahaan.
4. Dalam proses audit terdapat pemeriksaan kinerja maka diperlukan nilai ukur
penilaian kinerja karyawan berupa KPI ( Key Performance Indikator) umtuk
meningkatkan kualitas kerja sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan melakukan
Punishment dan Reward setiap karyawan dan unit kerja.
5. PT Petro Muba merupakan perusahaan Holding Company dimana terdiri dari 4
perusahaan yang ada didalamnya maka setiap perusahan Sub holding akan di
tempatkan 1 orang staf audit untuk melakukan pemeriksaan secara berkala
sehingga proses pengawasan berjalan setiap saat, sesuai dengan petunjuk dan
prosedur serta peraturan perusahaan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai