Disusun oleh :
Sela Ali Yanti 2016353479
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt tuhan yang maha esa, yang
kiranya patut kami ucapkan, karena berkat rahmat dan hidayah nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai
Sistem pengendalian intern, makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam mata
kuliah Audit 1.
Makalah ini telah kami sussun dengan maksimal dan mendaptkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Hal ini di sebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
kami miliki, Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
Kami berharap, semoga tugas Auditing 1 ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menembah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi kami juga
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... 1
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................…................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan……………...................………………..................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengendalian Intern….......................................................... 5
2.2 Pengarauh Sistem Pengendalian Intern .................................................. 5
2.3 Posisi SPI dalam Standar Auditing........................................................ 9
2.4 Peran Penting SPI.................................................................................. 9
2.5 Keterbatasan SPI ................................................................................... 9
2.6 Penanggungjawab SPI .......................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c) Memajukan efisiensi dalam operasi.
d) Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Definisi di atas di rinci oleh AICPA dalam Statement On Auditing Standards
nomor 1, menjadi pengendalian akuntansi dan pengendalian
administratif sebagai berikut :
a. Pengendalian Akuntansi terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-
prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva
dan dapat dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya,
organisassi, prosedur, dan catatan-catatan itu disusun untuk memberikan
jaminan yang cukup.
b. Pengendalian Administratif meliputi struktur organisasi dan prosedur-
prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan proses pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan pengesahan (otorisasi) transaksi-
transaksi oleh manajemen. Otorisasi tersebut merupakan fungsi
manajemen yang secara langsung berhubungan dengan tanggung jawab
untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan (organisasi) dan merupakan
titik awal untuk menyusun pengawasan akuntansi atas transaksi-transaksi.
6
Untuk menjamin berlakunya sistem pengawasan intern dengan baik, selain
terpenuhinya keempat ciri-ciri khas di atas, diperlukan beberapa pengawasan
tambahan yang terdiri dari laporan-laporan, budget/standar, dan suatu staf
audit intern.
a. Laporan
Laporan merupakan alat bagi suatu bagian dalam perusahaan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya.Laporan ini diserahkan kepada
atasan dengan maksud agar atasan dapat mengetahui sampai seberapa jauh
pekerjaan sudah dilaksanakan.
b. Standar atau Budget
Merupakan alat untuk mengukur realisasi.Dengan adanya standar atau
budget maka laporan-laporan bisa disusun dengan membandingkan antara
realisasi dengan budget atau standarnya, sehingga dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
c. Staf audit intern
Merupakan bagian atau pegawai dalam perusahaan yang tugasnya
melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan.Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui
apakah pelaksanaan kerja itu sesuai atau menyimpang dari yang sudah
ditetapkan.Ditinjau dari struktur organisasi maka bagian audit intern
merupakan suatu fungsi staff yang bertanggung kepadacontroller. Kadang-
kadang audit intern ini merupakan staff dari Direktur utama atau staff dari
kepala bagian akuntansi.
7
Lima komponen Model Pengendalian Internal COSO yang Saling
berhubungan :
1) Lingkungan pengendalian, inti dari bisnis apapun adalah orang-orangnya
ciri perorangan, termaksud integritas, nilai-nilai etika, dan kompentensi
serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang
mengemudikan organisasi dan dasar tempat segala hal terletak.
2) Aktivitas pengendalian, Kebijakan dan prosedur pengendalian harus
dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan
yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi risiko
pencapaian tujuan organsasi, secara efektif dijalankan.
3) Penilaian risiko, Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko
yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi
dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya,
agar organisasi beroperasi secara harmonis.Organisasi juga harus membuat
mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko
yang terkait.
4) Informasi dan komunikasi, disekitar aktivitas pengendalian terdapat
sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang
dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
5) Pengawasan, Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan
sesuai dengan dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi
secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan.
8
2.3 Posisi SPI dalam Standar Auditing
Standar Pekerjaan
Standar Umum Standar Pelaporan
Lapangan
Tentang: Tentang: Tentang:
9
2. Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atautidak, misalnya
karena kesalahan interpretasi,kecerobohan, gangguan lingkungan,
perubahanpersonalia, atau perubahan sistem dan prosedur.
3. Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang.
4. Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management override)
5. Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits)
2.6 Penanggungjawab SPI
1. COSO (committee of sponsoring organizations), suatu organisasi
yanganggotannya terdiri dari AAA (the American Accounting
Association), AICPA, IIA (the Institute of Internal Auditors), IMA (the
Institute of Management Accountants), dan FEI (the Financial Executive
Institute), menyatakan bahwa setiap personel dalamsuatu organisasi
memiliki tanggungjawabdan merupakan bagian dari strukturpengendalian
interen organisasi
2. Pihak ekstern, seperti auditor independent serta lembaga otoritas yang lain,
dimungkinkan untuk memberikan kontribusi dalam perancangan struktur
pengendalian interen, tetapi mereka tidak bertanggungjawab terhadap
efektifitas SPI dan bukan bagian dari SPI
3. Kelompok berperan besar:
a) Manajemen;
b) Dewan komisaris dan komite audit;
c) Auditor intern;
d) Personel lain dalam organisasi;
e) Auditor independen;
f) Pihak luar lain, seperti lembaga-lembaga otoritas yang memiliki
kewenangan untuk mengatur jalannya organisasi;
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengendalian Intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara
serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan
dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam usaha,
dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu.
Pengendalian intern menunjukan pengaruh positif signifikan terhadap
audit terhadap entitas bisnis dan kinerja manajerial. Semakin baik
pelaksanaan pengendalian intern maka semakin baik pula kinerja
manajerial. Kenyataan ini sejalan dengan tujuan dari pengendalian intern
sendiri yakni untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
tujuan perusahaan, keandalaan pelaporan keuangan, dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Apabila manajemen telah
mampu melakukan ini dengan baik maka dengan sendirinya akan
memberikan jaminan kepada manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasinya. Apabila tujuan dan sasaran organisasi telah dicapai maka
dengan demikian akan meningkatkan kinerja manajer itu sendiri.
3.2 SARAN
Perusahaan maupun instansi pemerintah harus melakukan pengendalian intern
(Internal) terhadap audit entitas bisnis agar dapat mengurangi kesalahan
maupun kecurangan di dalam organisasi.
11
12
13