UNDATA PALU
PROPOSAL
Oleh
MOH AKBAR
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1
Hasil Penelitin Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
Dari perasaan terkait lainnya (2008). Pembukuan alami adalah istilah yang
diidentifikasi dengan penggabungan biaya ekologis ke dalam praktik pembukuan
organisasi atau kantor pemerintah. Pengeluaran alami adalah dampak yang
berhubungan dengan uang dan non-keuangan yang harus ditanggung karena latihan
yang mempengaruhi kualitas ekologi.
1. Fungsi internal ialah yang berkaitan dengan pihak internal industri sendiri.
Pihak internal dalah pihak yang menyelenggarakan usaha, semacam rumah
tangga konsumen serta rumah tangga penciptaan ataupun jasa yang lain. Ada
pula yang jadi actor serta factor dominan pada fungsi internal ini merupakan
pimpinan peusahaan. Karena pimpinan industri ialah orang yang bertanggung
jawab dalam tiap pengambilan keputusan ataupun penentuan tiap kebijakan
internal industri.
2. Fungsi eksternal ialah fungsi yang berkaitan dengan aspek pelaporan
keuangan. SFAC Nomor 1 menarangkan kalau pelaporan keuangan
membagikan data yang berguna untuk investor serta kreditor, serta pemakai
yang lain dalam mengambil kepuutusan investasi, kredit serta yang seragam
secara rasional.
Bayaran lingkungan bisa dimaksud selaku biaya yang timbul dalam usaha
buat menggapai tujuan seperti pengurangan biaya lingkungan yang di tingkatkan
pemasukannya, meningkatkan kinerja lingkunga yang butuh dipertimbangkan dikala
ini serta yang hendak dating (irawan, Lintasan Ekonomi: 2001). Biaya lingkungan
pula didefinisikan oleh Susenohaji (2003 dalam Roosje, 2006 dalam Hadi, 2012)
selaku biaya yang dikeluarkan oleh industri berhubungan dengan kehancuran
lingkungan yang ditimbulkan serta proteksi yang dicoba. Saat sebelum data bayaran
lingkungan bisa disediakan untuk manajemen, biaya- biaya lingkungan bisa
didefinisikan. Terdapat bermacam berbagai mungkin, hendak namun pendekatan
yang menarik merupakan dengan mengadopsi definisi dengan model mutu
lingkungan total. Dalam model mutu lingkungan total, kondisi yang sempurna
merupakan tidak terdapat kehancuran lingkungan (sama dengan cacad nol pada
manajemen mutu total). Kehancuran didefinisikan selaku degradasi langsung dari
lingkungan, semacam emisi residu barang padat, cair, ataupun gas kedalam
lingkungan (misalnya pencemaran air serta pencemaran hawa), ataupun degradasi
tidak langsung semacam pemakaian bahan baku serta energy yang tidak butuh
(Hansen serta Mowen, 2005).
Biaya- biaya untuk kegiatan yang dicoba buat menetukan apakah produk,
proses, serta kegiatan yang lain diperusahaan sudah terpenuhi standar
lingkungan yang berlaku ataupun tidak.
c. Biaya kegagalan internal lingkungan (Environmental internal costs)
Biaya- biaya buat kegiatan yang dicoba sebab produksin limbah serta sampah,
namun tidak dibuang kelingkungan eksternal. Contohnya pengelolaan limbah
beracun, pemeliharaan perlengkapan polusi.
Biaya- biaya buat kegiatan yang dicoba sehabis melepas limbah ataupun
sampah kedalam lingkungan. Contohnya biaya pembersihan danau yang
tercemar, pembersihan tanah yang tercemar.
Merupakan limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi,
limbah barang tajam, limbah farmasi, limbah sitoktosis, limbah kimiawi,
limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, serta limbah dengan isi logam
berat yang besar.
Yaitu limbah padat yang dihasilkan dari aktivitas dirumah sakit diluar medis
yang berasal dari dapur, perkantoran, halaman serta taman yang bisa di
manfaatkan kembali apabila terdapat teknologinya.
3. Limbah cair
Merupakan seluruh air buangan tinja yang berasal dari aktivitas rumah sakit
yang mungkin memiliki mikroorganisme, bahan kimia serta radioaktif yang
beresiko untuk kesehatan.
4. Limbah gas
5. Limbah infeksius
Ialah limbah dari limbah pembiakan serta stok bahan yang sangat infeksius,
otopsi, organ fauna percobaan serta bahan lain yang sudah di inokulasi,
terinfeksi ataupun kontak dengan bahan yang sangat infeksius.
7. Limbah sitotoksis
Merupakan limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan serta
pemberian obat sitotoksi buat chemotherapy kanker yang memiliki keahlian
buat menewaskan ataupun membatasi perkembangan sel hidup.
2.2.8 Upaya Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Pemasok bahan kimia serta farmasi pula bisa jadi mitra yang bertanggung
jawab dalam program minimasi limbah. Dorongan pusat layanan kesehatan pada
program ini bisa berbentuk pengajuan pesanan pada pemasok yang bisa membagikan
pelayanan hantaran kilat buat pesanan yang sedikit, yang mau menerima
pengembalian stok yang belum dibuka, serta yang menawarkan fasilitas pengolahan
limbah eksternal buat limbah yang beresiko (Pruss Dkk, 2002).
BAB III
METODE PENELITIAN