Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, karunia hidayah dan Ridho-Nya kepada penulis selama
menyusun dan menyelesaikan makalah seminar ini dengan judul : ”Akuntan dan
Pendidikan Akuntansi ”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERMASALAHAN
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
memberikan peluang buat mereka untuk bias memperoleh penghasilan yang cukup
memadai, prestise dalam lingkungan keseharian, dan kesempatan atau peluang kerja
yang masih sangat terbuka lebar di bidang studi ini. Hal ini juga menjadikan
lembaga-lembaga pendidikan non pemerintah atau universitas swasta banyak yang
membuka jurusan ini dan tercatat banyak mahasiswa yang tidak terjaring melalui
program seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) untuk perguruan tinggi negeri
memilih untuk meneruskan pendidikanya ke perguruan tinggi swasta yang membuka
jurusan akuntansi.
2
BAB II
PERMASALAHAN
Rumusan Masalah
3
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
4
mengetahui persoalan yang nyata ada pada dunia profesi akuntan dari berbagai aspek
diantarnya: serapan tenaga kerja, besar penghasilan, pendidikan profesi akuntansi,
pembagian profesi (Akuntasi Publik, Akuntansi Pendidikan, Akuntansi Manajemen,
Akuntansi Pasar Modal), dll, aktivitas lainnya.
Sampai dengan tahun 1950an, di Indonesi belum ada profesi akuntansi lulusan
universitas local. Hampir semua akuntan memiliki kualifikasi professional yang
berasal dari Belanda. Munculnya Undang-Undang No. 34/1954 tentang Pemakaian
Gelar Akuntan merupakan fondasi lahirnya akuntan yang berasal dari universitas
local. Pada tahun 1957, kelopok pertama mahsiswa akuntansi lulus dari Universitas
Indonesia. Namun demikian, kantor akuntan publik milik Belanda tidak mengakui
kualifikasi mereka. Atas dasar kenyataan tersebut, akuntan lulus Universitas
Indonesia bersama-sama dengana akuntan senior lulusan Belanda mendirikan Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957. Professor Soemardjo
Tjitrosidojo-akademisi berpendidikan Belanda adalah Ketua Umum IAI yang pertama
(Yunus 1990). Tujuan didirikannya IAI antara lain untuk mempromosikan status
profesi akuntansi, mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan keahlian
serta kopentensi akuntan.
5
Yayasan Perkembangan Ilmu Akuntansi Indonesia (YPIAI) didirikan pada tahun
1974 untuk mendukung pengembangan profesi melalui program pelatihan dan
kegiatan penelitan. Selanjutnya pada 1985 dibentuk Tim Kordinasi Pengembangan
Akuntansi (TKPA). Kegitan TKPA ini didukung sepenuhnya oleh IAI dan didanai
oleh Bank Dunia sampai berakhir tahun 1993. Miasalnya adalah untuk
mengembangkan pendidikan akuntansi, profesi akuntansi, standar profesi dank ode
etika profesi.
Kemajun selanjutnya dapat dilihat pada tahub 1990an ketika Bank Dunia
mensponsori Proyek Pengembangan Akuntansi (PPA). Melalui proyek ini, berbagai
standar akuntansi dan auditing dikembangkan, standar profesi diperkuat dan Ujian
Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) mualai dikenal. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
berstandar Internasional diberlakukan sebagai syarat wajib bagi akuntan publik yang
berpraktik sejak tahun 1997 (akuntan yang sudah berpraktik sebagai akuntan publik
sebelum 1997 tidak wajib mengikuti USAP). Hal ini dapat dilihat dari SK Menteri
Keuangan No.43/KMK.017/1997 yang berisi ketentuan tentang prosedur perizinan,
pengawasan dan sanksi bagi akuntan publik yang bermasalh (SK ini kemudian
diganti dengan SK No. 470/KMK.017/1999.
Profesi akuntansi menjadi sorotan publik ketika terjadi kritis keungan di Asia
pada tahun 1997 yang ditandai dengan bangkrutnya berbagai perusahaan dan bank
Indonesia. Hal ini disebabkan perusahaan yang mengalami kebangkrutan tersebut,
banyak yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari akuntan publik. Pada
bulan Juni 1998 Financial Governance Reform Sector Delvelopment Program
(FGRSDP) disetujui pemerintah adalah usaha untuk menysun peraturan peraturan
yang membuat:
2. Direktur bertanggung jawab atas informasi yang salah dalam laporan keungan
dan informasi publik lainya.
6
Tahun 2001, Departemen Keuangan mengeluarkan Draft Akademik tentang
Rencana Undang-Undang Akuntan Publik (RUUAP) yang membahas isu berkaitan
dengan Undang-Undang Akuntan Publik yang baru. Hal penting dalan RUU AP ini
adalah ketentuan yang menyebutkan bahwa akuntan publik dan kantor akuntan publik
dapat di tuntut dengan saksi pidana.
Untuk merespon reformasi ekonomi dan deregulasi pasar, pada tahun 1984
KPAI mengeluarkan prinsip akuntansi yang telah direvisi yang kemudian diberi nama
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1984. Meskipun sudah ada beberapa perbaikan,
PAI 1984 tidak mampu mengatasi praktik akuntansi untuk industry khusus (seperti
perbankan, asuransi dan pertambangan) dan cenderung berorientasi
7
sempit (mengabaikan konsolidasi). Ruang lingkup standar akuntansi yang sempit dan
kurangnya dukungan yuridis (legal), membuat perusahaan memiliki kesempatan
untuk memilih model pelaporan keuang seperti yang mereka inginkan.
Sampai awal tahun 1990an, lebih dari 200 perusahaan terdaftar di pasar
modal. Permintaan investor, kreditor dan pemberi pinjaman terhadap standar
akuntansi yang berkualitas dan komprehensif mewarnai pertumbuhan perusahaan
yang cepat tersebut. Akibatnya, pada tahun 1994, IAI mengadopsi Framework for the
Preparation and Presentation of Financial Statement yang dikeluarkan
oleh International Accounting Standard Committee (IASC). Pada waktu yang
bersamaan, IAI juga mengadopsi standar akuntansi internasional (International
Accounting Standards atau IAS)-yang diberi nama Peryataan Standar Akuntansi
Kuangan (PSAK). Dalam Kongres IAI ke-7, diputuskan bahwa IAI menggunakan
IAS sebagai dasar pelaporan keungan domestik dan menyetujui bebrapa PSAK yang
baru.
8
PSAK 53 tentang Akuntansi untuk Kompensasi Saham diberlakukan wajib
(mandatory), sementara SFAS 123 di Amerika bersifat optimal atau pilihan (karena
adanya tekanan lobi).
Pengertian Akuntan
Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang
sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada
suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).
Profesi Akuntan
Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang
mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan
publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang,
akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi,
pajak dan konsultan manajemen.
9
Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga
masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai
hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya
dalam profesi itu.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut
sebagai salah satu profesi.
10
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan
manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai
dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah
menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak
eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun
anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi,
melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun
kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara
lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan
Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta
yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan
gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA)
yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang
didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam and Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi: 3. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.