Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK LANJUTAN

Akuntansi Manajemen dan Penilaian Kinerja di Sektor Publik

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

SRI WAHYUNI JUMADI A062221006


SOFIA A062221012
SARAH ALIFA A062221020

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
A. Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Akuntansi manajemen merupakan bagiandari suatu sistempengendalian manajemen
yang integral. Institute of Management Accounting (1981) mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pegakumulasian,
penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian dan pengkomunikasian informasi finansial
yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi dan pengendalian
organisasiserta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secra tepat dan
akuntabel. Dalam statement on Management Accounting IA tentang definisi Akuntansi
Manajemen, akuntansi manajemen didefinisikan sebagai berikut:
“the process of identification, measurement, accumulation, analysis, preparation and
communication of financial information used by management to plan, evaluate and control
within an organization and to assure appropriate use of and accountability for its
resources.” Sementara itu, Chartered Institude of Management Accountants
mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang
terkait deng pengidentifikasin, penyajian dan penginterprestasian informasi yangdi
gunakan untuk: Perumusan strategi, Perencanaan dan pengendalian aktivitas,
Pengambilan keputusan, Pengoptimalan penggunaan sumber daya, Pengungkapan
(disclosure) kepada shareholders dan piak luar organisasi, pengungkapan kepada
karyawan dan yang terakhir untuk Perlindungan asset.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publiktidak banyak berbeda
dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Prinsip-prinsip
akuntansi manajemen yang biasa digunakan pada organisasi sektor swasta, seperti
manajemenstrategik dan manajemen biaya pada dasarnya dapat diterapkan di sektor
public. Akan tetapiiharus diinga bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan dan
karakteristik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen
sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.
Akuntansi manajemen sektor public berbeda dengan akuntansi keuangan. Akuntansi
manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern
organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaoran dan
pengkomunikasian informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi manajemen
cenderung memberikan laporan yang sifatnya prospktif yang digunkan untuk perencanaan
di masa yag akan dating, sedangkan akuntansi keuangan memberikan informasi yang
bersifat laporan historis dan retrospektif, yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.
B. Peran Akuntansi ManajmenSektor Publik
Peran utamaakuntansi manajemen dalam organisasi sektorr publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manager untuk
melaksankan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Inti akuntansi manajemen
adalah perencanaan dan pengendalian. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik meliputi:
1. Perencaan strategik
Pada tahapan perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-
alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program
tersebut diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan sklaprioritas dan sumber

1
daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk
menentukan berapa biaya program (cost of program) dan berapa biaya suatu aktivitas
(cost of activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manager dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan deng sumber daya yang
dimiliki.
Karena Sebagian besar biaya yang terjadi di sektor publik merupakan discreonary
costs, maka peran manager publik sangat penting dalam mengendalikan biaya.
Akuntansi manjemen sektor publik sangat erat dengan proses pemilihan program,
penetuan biaya, dan manfaat program serta penganggaran. Akuntansi manajemen
sektor publik juga befungsi untuk memfasilitasi dihasilkannya anggaran sektor publik
yang efktif, efisien dan ekonomis (value for money budget).
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi
tiga kelompok yaitu:
a. Biaya Input
biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Biaya inputbisa berupa biaya tenagakerja dan biaya bahan
baku.
b. Biaya output
Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk
hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output
diukur dengan berbagaicara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
Sebagai missal untuk perusahaan transportasimassa, biaya mungkin
diukur berdasarkan biaya per penumpang.
c. Biaya proses
Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misalnya biaya departemen
produksi, departemen personalia, biaya dinas-dinas dan sebagainya.
3. Penilaian investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor pubik hendak
melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan
finansial. Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk
dapat menilai investasi diperlukan identifiksi biaya, risiko dan manfaat akan
keuntungan dari suatu investasi. Factor yang harus diperhatikan akuntanmanajemen
adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian (termasuk
country risk dan political risk) dan sumber pendaan untuk investasi yang akan
dilakukan. Pada sektor swasta, terdapat beberapa Teknik penilaian investasi,
misalnya dengan menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return
(IRR), Accounting Rate Of Return (ARR) dan sebagainya.
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berbicara tentang perencanaan dan pengendalian,
sedangkan salah satu fungsi anggaran adalah untuk alat perencanaan dan
pengendalian. Dengan demikian akuntansi manajemen sangat erat hubungannya

2
dengan penganggaran. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat
alokasi sumber daya publik, alat distribusi dan stabilisasi.
5. Penetuan biaya pelayanan (Cost of Service) dan penetuan tarif pelayanan
(Charging for Serice)
Penetuan biaya elayanan dan penetuan biaya tarif merupakan satu rangkaian
yang keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi. Sebagai contoh,
pemerintah daerah harus dapat menentukan berapa biaya untuk membangun
terminal bus atau stasiun kereta api yang tertib, aman dan nyaman serta bbiaya
operasionalnya. Berdasarkan informasi tersebut pemerintah setempat dapat
menentukan berapa tarif pelayanan yang dibebankan kepada pemakai jasa elayanan
terminal atau stasiun kereta api tersebut.
6. Penilaian kinerja
Penilaina kinerja merupakan bagian dari system pengendalian. Penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas orgaisasi dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi
manajemen berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key performance
indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
C. Penilaian Kinerja Sektor Publik
1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan atau kegiatan
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam rangka mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misinya. Dengan kata lain, kinerja merupakan prestasi yang
dapat dicapai oleh organiasi dalam periode tertentu.
Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
dalam periode teretentu dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan.
Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan
menggambarkan kondisi empiric suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang
disepakati. Jadi, dapat disimpulkan bahwakinerja adalah kemampuan usaha dan
kesempatn personel, tim atau unit organisasi dalam melaksanakan tugasnya untuk
mewujudkan sasaran strategik yang telah di tetapkan.
2. Pengertian Penilaian Kinerja
Untuk memastikan bahwa sumber (input) sudah digunakan secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, maka diperlukan penilaian kinerja
manajemen. System pengukuran atau penilaian kinerja sektor publik adalah suatu
system yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik menilai pencapaian
suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial. Penilaian kinerja
diperlukan untuk mengetahui pencapaian target yang telah ditetapkan. Penilaian
kinerja merefleksikan filosofi dan kultur dari suatu organisasi serta menggambarkan
seberapa baik suatu kinerja telah diselesaikan dengan biaya, waktu dankualitas yang
optimal. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai mka dilakukan penilaian kinerja.
System penilaian kinerja yang efektif sebaiknya mengandung beberapa indicator
kinerja, diantaranya yaitu: (1) memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan
menekankan pada presfektif pelanggan, (2) menilai setiap aktivitas dengan

3
menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan, (3) memperhatikan
semua aspek aktivitas kinerja secara komperhensif yang mempengaruhi pelanggan
dan (4) menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota
organisasi mengenali permasalahan dan peluang untuk melakukan perbaikan.
3. Manfaat Penilaian Kinerja
Ada beberapa hal yang membuat penilaiankinerja itu penting. Manfaaat system
penilaian kinerja yang baik adalah sebagai berikut:
Manfaat penilaian kinerja menurut pihak-pihak yang berkepentingan dalam
penilaian adalah:
1) Bagi Orang yang Dinilai (Karyawan)
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja antara lain:
a. Meningkatkan motivasi
b. Meningkatkan kepuasan hidup
c. Adanya kejelasan standar hasil yang mereka terapkan
d. Umpan balik dari kinerja lalu yang akurat dan konstruktif.
e. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar
f. Pengembangan tentang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar,
membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
g. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi
h. Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaiman
mereka mengatasinya.
2) Bagi Penliai (atasan, supervisor, pimpinan, manager, konsultan)
Bagi penilai, manfaat pelaksaan penilaian kinerja adalah:
a. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja
karyawan untuk perbaikan manajer selanjutnya.
b. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang
pekerjaan individu dan departemen yang lengkap.
c. Memberikan peluang untuk mengembangkan system pengawasan baik untuk
pekerjaan manajer sendiri, maupukn pekerjaan dari bawahannya.
d. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi.
e. Peningkatan kepuasan kerja.
f. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa grogi,
harapan dan aspirasi mereka.
g. Meningkatkan kepuasan kinerja baik terhadap karyawan dan para manager
maupun para karyawan.
h. Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilaian dengan
memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.
3) Bagi perusahaan
Bagi perusahaan, manfaat panilaian kinerja antara lain:
a. Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan
b. Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan oleh
masing-masing karyawan.

4
c. Meningkatkan kualitas komunikasi.
d. Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan.
e. Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
f. Peningkatan segi pengawasan melekat dari setiap kegiatan yang dilakukan
oleh setiap karyawan.
g. Harapan dan pandangan jangka Panjang dapat dikembangkan.
4. Tujuan Penilaian Kinerja
a. Membantu memperbaiki kinerja pemerintah
b. Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan
c. Mewjudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
5. Elemen Pokok Penilaian Kinerja
a. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi
b. Merumuskan indicator dan ukuran kinerja
c. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi
d. Evaluasi kinerja
6. Aspek-aspek Penilaian Kinerja Sektor Publik
Asek-aspek yang hharus dipertimbangkan dalam penilaian kinerja organisasi
komersial, antara lain:
a. Sumber daya
b. Output
c. fleksibilitas
7. Informasi yang Digunakan untuk Penilaian Kinerja
a. Informasi finansial,diukur berdasarkan anggaran yang dibuat dengan
menganalisis kinerja actual dengan yang dianggarkan.
b. Informasin nonfinansial, bentuk informasi non finansial dapat dinyatakn dalam
variable kunci (Key variable) sering disebut key success factor/pulse point.
Contohnya rumah sakit/hotel yaitu tingkat hunian kamar.
8. Peranan Indikator Kinerja dalam Penilaian Kinerja
Komponen yang digunakan dalam penentuan indicator kinerja :
a. Biaya Pelayanan (Cost of Service)
b. Penggunaan (Utilization)
c. Kualitas dan standar pelayanan (Quality and Standards)
d. Cakupan pelayanan (Coverage)
e. Kepuasan (Satisfation)
D. Indikator Kinerja dan Pengkuran Value For Money
Value for Money adalah satu alat penilaian kinerja untuk menilai kinerja
padaperusahaan publik danjuga digunakan untuk mengukur ekonomi, efisiensi dan
efektivitas segala kegiatan pada organisasi sektor publik tersebut. Menurut Mahmdi
(2005:97) dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik menyatakan karakteristik
indicator kinerja sebagai berikut:
a. Sederhana dan mudah dipahami
b. Dapat diukur

5
c. Dapat dikualisifikasikan, misalnya dalm bentuk rasio presentase dan angka
d. Dikaitkan dengan standar atau target kinerja
e. Berfokus pada costumer service, kualitas dan efisiensi
f. Dikaji secara teratur
Mekanisme yang diperlukan untuk menetukan indikator kinerja, antara lain:
a. System perencanaan dan pengendalian
b. Spesifikasi dan standarisasi
c. Kompetensi teknis dan profesionalisme
d. Mekanisme ekonomi dan mekanisme pasar
e. Mekanisme sumber daya manusia
E. Pengembangan Indikator Value For Money
Tiga pokok bahasan dalm indikator value for money:
1. Ekonomi
ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa input dengan tingkat kualitas
tertentu pada harga terbaik yang dimungkinkan (spending less)
2. Efisensi
Pengukuran efiseinsi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara
outputyang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output)
3. Efektivitas
Pada dasarnya berhubungan erat dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan
(hasil guna). Kegiatan operasional dikatak efektif apabila proses kegiatan
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
F. Langkah-langkkah Pengukuran Value For Money
a. Pengukuran Ekonomi
Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan
dan merupakan ukuran relative.
b. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan, maka perbaikan
efisiensi dapat dilakukan dengan cara mempertimbangkan output pada tingkat
input yang sama.
c. Pengukuran Efektivitas
Efektifitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya.
d. Pengukuran Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat.
Outcome lebih tinggi nilainya dari pada output, karena output hanya mengukur
hasilnya tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome
mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan (Smith,1996).

6
7

Anda mungkin juga menyukai