Audit Forensik terdiri dari dua kata, yaitu audit dan forensik. Audit adalah tindakan
untuk membandingkan kesesuaian antara kondisi dan kriteria. Sementara forensik adalah
(JFA) Akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum. Artinya,
akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan,
informasi atau bukti kuantitatif yang bisa digunakan di muka pengadilan.Karena sifat dasar
dari audit forensik yang berfungsi untuk memberikan bukti di muka pengadilan, maka
fungsi utama dari audit forensik adalah untuk melakukan audit investigasi terhadap tindak
kriminal dan untuk memberikan keterangan saksi ahli (litigation support) di pengadilan.
Audit Forensik dapat bersifat proaktif maupun reaktif. Proaktif artinya audit forensik
kecurangan. Sementara itu, reaktif artinya audit akan dilakukan ketika ada indikasi (bukti)
awal terjadinya fraud. Audit tersebut akan menghasilkan “red flag” atau sinyal atas
ketidakberesan. Dalam hal ini, audit forensik yang lebih mendalam dan investigatif akan
dilakukan.
CH 10 RMK Akuntansi Sektor Publik Lanjutan
Sarah Alifa (A062221020
Menurut Herlambang (2011) audit investigasi yaitu suatu bentuk audit atau
keyakinan, serta dapat digunakan sebagai bukti yang memenuhi pembuktian suatu
dengan perbuatan fraud dan untuk mengungkapkan fakta-fakta fraud yang mencakup:
(TPK) dan penyimpangan lain. Audit tersebut dapat dilaksanakan sebagai program audit
yang direncanakan sendiri maupun audit atas permintaan pihak-pihak tertentu, misalnya
Audit Investigatif dapat dilakukan oleh BPK, KPK, BPKP atau internal auditor lainnya
serta satuan tugas yang dibentuk khusus untuk melakukan audit dengan tujuan tertentu.
investigasi.
Pelaku kejahatan adalah manusia, oleh karena itu jika ia diperlakukan sebagaimana
Audit Khusus disebut juga Audit Investigasi. Audit Investigasi berhubungan dan
berkaitan dengan tugas auditor untuk mengungkap kecurangan. Hubungan antara auditor
CH 10 RMK Akuntansi Sektor Publik Lanjutan
Sarah Alifa (A062221020
investigasi dan forensik yaitu karena sifat dasar dari audit forensik yang berfungsi untuk
memberikan bukti di muka pengadilan, maka fungsi utama dari audit forensik adalah untuk
melakukan audit investigasi terhadap tindak kriminal dan untuk memberikan keterangan
terkait dengan siklus penipuan, termasuk resolusi hukum. Karena ruang lingkup penipuan,
fakta bahwa penipuan terjadi di banyak area yang berbeda, ada banyak kelompok yang
berbeda yang bisa mendapatkan keuntungan dari jasa seorang akuntan forensik.
fraud, auditor investigasi dan akuntan forensik. Walaupun memiliki nama yang berbeda
namun tugas yang dilaksanakan sama yaitu untuk mengungkapkan kecurangan, sejak
kapan kecurangan terjadi, bagaimana kecurangan itu dilakukan, berapa kerugian yang
ditimbulkan, siapa saja yang terlibat, apa motifnya, dimana dilakukan, hukum atau aturan
apa yang dilanggar, siapa yang dirugikan, dan hal-hal yang berkaitan dengan bukti.
Praktek Audit kecurangan (fraud) di bagi menjadi beberapa kelompok, antara lain
sebagai berikut.
menyajikan laporan keuangan lebih baik dari sebenarnya (over statement) dan lebih buruk
Cara-cara untuk mewujudkan jenis kecurangan tersebut diatas, antara lain dengan
4. Mencatat aktiva pasiva pendapatan dan biaya pada periode akuntansi yang tidak
berjalan dan pendapatan tahun yang akan datang digeser ke tahun berjalan.
a. Kecurangan Kas
Disbursement Scheme).
kecil (Understated).
CH 10 RMK Akuntansi Sektor Publik Lanjutan
Sarah Alifa (A062221020
tagihan atau invoice pengadaan barang, sehingga tagihan lebih tinggi (mark up)
return).
dengan cara:
CH 10 RMK Akuntansi Sektor Publik Lanjutan
Sarah Alifa (A062221020
sehingga penggantian biaya yang diterima lebih tinggi, dari yang benar-benar
dikeluarkan.
dokumen pendukung pembayaran gaji/upah berupa catatan waktu kerja atau memalsu
informasi yang ada dalam catatan gaji/upah serta menciptakan pegawai fiktif.
Misappropriation)
Kecurangan persediaan barang dan asset lainnya terdiri dari pencurian (larceny)
tanpa ada upaya untuk menutupi pengambilan tersebut dalam akuntansi atau catatan
gudang.
a. Kolusi dengan pihak ketiga yang mengambil barang tetapi tidak diproses
(tanpa pembayaran).
kemudian dicuri.
CH 10 RMK Akuntansi Sektor Publik Lanjutan
Sarah Alifa (A062221020
Scheme).
Credit : Persediaan
- Debet : Piutang
Credit : Persediaan
(Physical Padding).
CH 10 RMK Akuntansi Sektor Publik Lanjutan
Sarah Alifa (A062221020
akibatnya.
2.2.3 Korupsi
kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Korupsi terjadi pada organisasi korporasi
Bentuk korupsi ini terjadi ketika karyawan atau manajer mempunyai kepentingan
pribadi pada suatu kegiatan atau transaksi bisnis pada organisasi dimana ia bekerja,
b. Suap (Bribery)
Suap adalah pemberian, permohonan, atau penerimaan atas sesuatu yang bernilai
tersebut dapat berupa uang, pelunasan hutang, hiburan, fasilitas, keuntungan bisnis,
1. Komisi (Kick Back) terjadi karena ada penerimaan atau pemberian sesuatu untuk
memengaruhi keputusan bisnis. Pada kasus ini terjadi kolusi antara pegawai
dengan rekanan kolusi tersebut; bisa dalam pembuatan faktur palsu, melakukan
memenangkan salah satu penawar dari beberapa penawaran yang ikut lelang.
yang bernilai kepada panitia lelang. Dalam hal ini semua peminat diberi
yang dipilih menjadi pemenang. Cara berkolusi antara lain dengan memberi
spesifikasi teknis dan informasi penting lainnya yang bersifat rahasia kepada
Pemberian tidak sah adalah pemberian sesuatu yang bernilai kepada seseorang
karena keputusan yang diambil oleh seseorang. Keputusan itu berdampak memberi
keuntungan kepada oemberi sesuatu yang bernilai tersebut.Beda dalam hal suap ialah
bahwa keputusan yang diambil pada kecurangan ini tidak harus dipengaruhi
sebelumnya.
Pada bentuk korupsi ini, karyawan minta pembayaran dari rekanan (vendor) atas
dalam:
a. Perusakan computer.
palsu.
d. Merusak program misalnya mengambil uang dari banyak rekening dalam jumlah
kecil-kecil.
g. Melakukan sabotase.
d. Input scams berupa memasukkan data yang salah atau curang kedalam computer
sengaja dihilangkan dan dimodifikasi. Pelaku kejahatan ini adalah petugas entry
data atau operator computer tanpa meninggalkan jejak dan perusakan dapat
dilakukan seketika.
kejahatan. Informasi dapat dicuri melalui suatu stasiun kerja dengan cara
f. System computer tidak lagi dimengerti secara luas sejalan dengan perkembangan
teknologi.
g. Pengendalian intern kurang atau tidak ada atau tidak memadai. Hal ini disebabkan
DAFTAR PUSTAKA
Association of Certified Fraud Examiners, 2008. Report to Nation on Occupational Fraud & Abuse.
Texas : The Association of Certified Fraud Examiners, Inc.
Association of Certified Fraud Examiners, 2016. Fraud Examiners Manual (International Edition).
Texas: The Association of Certified Fraud Examiners, Inc.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, 2008. Fraud Auditing, Edisi kedua, BPKP, Jakarta.
Crumbley, 2005. Forensic and Investigative Accounting. USA. CCH Group: ISBN 0808013653, 2005.
Herlambang. (2011). Pengertian Audit Investigasi. MasherlaWordpresss:http://mashe
rla.wordpress.com/2011/11/22/pen grtian -audit-investigasi/. Di akses tanggal 27 januari 2019
Membedah Fraud melalui audit forensic, Nov 2017, Artikel
Oyedoukun, G. Emmanuel. “Approach To Forensic Accounting And Forensic Audit”. Nigeria. 2015