Anda di halaman 1dari 5

ASSET RECOVERY

Asset recovery adalah upaya pemulihan kerugian dengan cara menemukan dan
menguasi kembali asset yang dijarah, misalnya dalam kasus korupsi, penggelapan, dan
pencucian uang (Money laundering).
Asset recovery terbesar dalam sejarah akuntansi forensic adalah likuidasi Bank of
Credit and Commerce International (BCCI). BCCI bangkrut karena sara fraud. BCCI dituduh
melakukan pencucian uang (money laundering). Praktik tidak sehat dalam memberikan
pinjaman, penggelapan pembukuan, perdagangan valuta asing yang amburadul, dan
pelanggaran ketentuan perbankan berskala besar. Sehingga nama bank diplesetkan mejadi
Bank of Crooks and Criminals International.
EXPERT WITNESS
Pemberian jasa forensic berupa penampilan ahli (expert witness) di pengadilan negara
negara Anglo Saxon begitu lazim , Sehingga seorang praktisi menulis :
(secara teknis, “Akuntansi forensic” berarti menyiapkan seorang akuntan menjadi saksi ahli
dalam litigasi, sebagai bagian dari tim penuntut umum atau pembela dalam perkara yang
berkenaan dengan fraud . namun, dalam perkembangan selanjutnya istilah “akuntansi
forensic” bermakna sama dengan prosedur akuntansi investigative.)
Ada persyaratan yang harus dipenuhi agar pengetahuan tertentu dapat digunakan sebagai
dasar keterangan saksi ahli. Saksi ahli yang memenuhi kualifikasi karena memiliki
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, pelatihan, atau pendidikan ilmiah perkenakan
meberikan keterangan atau pendapat jika :
1. Keterangan atau pendapatnya didasarkan atas fakta atau data yang cukup
2. Keterangan atau pendapatnya merupakan hasil dari prinsip dan metode yang andal
dan
3. Saksi ahli sudah menerapkan prinsip dan metode dengan benar dan pada fakta dalam
kasus yang dihadapi.
PRAKTIK DI SEKTOR PEMERINTAHAN
Di sector public (pemerintahan), praktik akuntansi forensic serupa dengan sector
swasta. Perbedaannya adalah bahwa tahap-tahap dalam seluruh rangkaian akuntansi forensic
terbagi-bagi di antara berbagai lembaga. Ada lembaga yang melakukan pemeriksaan
keuangan negara, ada beberapa lembaga yang merukan bagian daro pengawasan internal
pemerintahan, dan ada lembaga- lembaga pengadilan, ada lenbaga yeng menunjang kekgiatan
memeriangi kejahatan pada umumnya, dan korupsi khususnya. Dan lembaga-lembaga
lainnya seperti KPK, juga ada lembaga swadata masyarakat yang berfungsi sebagai pressure
group.
AKUNTANSI FORENSIK DI SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA
Dimensi Sektor Publik Sektor Swasta
Landasan Amanat undang-undang Penugasan tertulis secara
penugasan spesifik
Imbalan Lazimnya tanpa imbalan Fee dan biaya

Hukum Pidana umun dan khusus, hukum Perdata, artibrase, administrative


administrasi negara aturan intern perusahaan
Ukuran Memenangkan perkara pidana dan Memulihkan kerugian
keberhasilan memulihkan kerugian
Pembuktian Dapat melibatkan instansi lain di luar Bukti intern, dengan bukti
lembaga yang bersangkutan ekstern yang lebih terbatas
Teknik audit Sangat bervariasi karena kewenangan yang Relatif lebih sedikit
investigative relative besar dibandingkan di sector public.
Kreatifitas dalam menentukan
Akuntansi Tekanan pada kerugian negara dan kerugian Penilaian bisnis
keuangan negara

Atribut Seorang Akuntan Forensik


Howard R. Davia memberi 5 nasihat kepada auditor pemula dalam melakukan
investigasi terhadap fraud, sebagai berikut:
1. Hindari pengumpulan fakta serta data yang berlebihan secara premature,
identifikasi terdahulu. Pikirkan pada siapa atau kemungkinan pelaku, tidak perlu
terlalu berkutat pada pengumpulan fakta dan temuan.
2. Seorang farud auditor harus mampu membuktikan niat dari pelaku yang
melakukan kecurangan. Banyak kasus kecurangan kandas karena gagal
membuktikan niat kejahatan.
3. Seorang auditor harus berpikir kreatif,berpikir seperti pelaku fraud jangan
di tebak. Yaitu dapat berpikir layaknya seorangpelaku fraud agar dapat
mengantisipasi langkah-langkah yang akan diambil pelaku fraud jika mereka
mengetahui bahwa tindakan mereka telah tercium atau terungkap.
4. Seorang auditor harus tahu bahwa banyak kecurangan dilakukan dengan
persekongkolan (collusion, conspiracy). Dua macam persengkongkolan:
a. Bersifat sukarela, mempunyai niat jahat (ordinary conspiracy),
b. Pelakunyatidak menyadari bahwa keluguannya dimanfaatkan (pseudo
conspiracy).
5. Dapat memilih startegi untuk menemukan kecurangan dalam investigasi
proaktif).
Auditor harus mengenali pola fraud yang dilakukan oleh pelaku, pendeteksiandan
pengumpulan bukti terhadap fraud yang dilakukan dalam pembukuan
KARAKTERISTIK SEORANG PEMERIKSA FRAUD
Pemeriksa fraud harus memiliki kepribadian atau kemampuan yang unik, serta
memiliki kemampuan mengumpulkan fakta fair, tidak memihak, sahih dan akurat.
Seorang auditor juga mampu melaporkan fakta dan keakuratan dari data yang
dikumpulkan.
Kualitas Akuntan Forensik
Berikut Kualitas yang harus dimiliki seorang akuntan forensik, menurut Robert J.
Lindquist:
1. Kreatif, kemampuan yang dapat melihat sesuatu yang berbeda.
2. Rasa ingin tahu, keinginan untuk menemukan apa yang terjadi.
3. Tidak menyerah – kemampuan untuk maju terus, pantang mundur.
4. Akal sehat – memiliki kemampuan untuk mempertahankan perspektif dunia
nyata.
5. Business sense – memahami bagaimana bisnis berjalan, tidak sekedar
memahami bagaimana transaksi dicatat.
6. Percaya diri – kemampuan percaya diri hingga dapat bertahan di bawah cross
examination
Independen, Objektifitas, dan Skeptis
Tiga sikap ini adalah yang selalu dan harus ada dalam diri seorang auditor.

KODE ETIK AKUNTANSI FORENSIK


Kode etik merupakan bagian dari kehidupan berprofesi. Kode etik mengatur
hubungan antara profesi dengan sesamanya, dengan memakai jasanya dengan masyarakat
luar.
Kode etik berisi nilai-nilai luhur yang amat penting bagi eksistensi profesi. Profesi
bisa eksis karena ada integritas, rasa hormat dan kehormatan dan nilai-nilai luhur lainnya
yang menciptakan rasa percaya dari pengguna.
Lord Moulton membedakan tiga wilayah tingkat manusia. Pertama wilayah hukum
positif yaitu dimana orang patuh karena ada hukum dan karena adanya hukuman bagi yang
tidak patuh. Kedua wilayah kebebasan memilih, dimana orang mempunyai kebebasan penuh
untuk memetukan sikapnya dan yang ke tiga wilayah yang berada di tengah-tengah kedua
wilayah tadi atau bisa disebut pula kesopan santunan. Ia menjelaskan manners ini sebagai
kepatuhan atas sesuatu yang tidak dapat dipaksakan kepada seseorang, yang tentunya berbeda
dari kepatuhan kita kepada hukum positif.
Menurut Moulton, satu bangsa yang besar tidak diukur dari berapa besar kebebasan
mutlak yang dipunyainya, Ia juga tidak ditentukan oleh berapa patuhnya bangs aitu kepada
hukum dan ketentuan perundang-undangan. Hal yang mementukan kebesaran suatu bangsa
adalah seberapa besarnya kepatuhan akan hal-hal yang tidak dapat dipaksakan kepadanya
ATRIBUT DAN KODE ETIK AKUNTAN FORENSIK SERTA STANDAR AUDIT
INVESTIGASI
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan institusi yang dibentuk untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara. Dalam standar pemeriksaan Keuangan Negara
mencantumkan beberapa standar yang berkenaan dengan penemuan fraud :
 Pemeriksaan harus menentukan ketentuan peraturan perundang – undangan yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap tujuan pemeriksaan dan memperhitungkan
risiko.
 Karena program pemerintah sangan di pengaruhi peraturan perundang – undangan
dan tujuan pemeriksaan sangat beragam maka pemeriksa dapat menggunakan
beberapa pendekatan.
 Pemeriksa dapat mengandalkan pekerjaan penasihan hukum
o Menentukan ketentuan peraturan perundang – undangan
o Merancang pengujian
o Mengevaluasi hasil pengujian

 Dalam merencanakan pengujian untuk menilai kepatuan terhadap ketentuan peraturan


perundang - undangan, pemeriksa harus menilai risiko kemungkinan terjadinya
penyimpangan
 Dalam merencanakan pemeriksaan, pemeriksa harus mempertimbangkan risiko
terjadinya kecurangan yang secara signifikan dapat pempengaruhi tujuan pemeriksa
 Pemeriksa harus merespons masalah dengan merancang prosedur untuk bisa
memberikan keyakinan yang memadai bahwa kecurangan tersebut dapat terdeteksi.
 Pemeriksa harus waspada terhadap situasi atau transaksi – transaksi yang berindikasi
kecurangan.
 Pelatihan, pengalaman dan pemahaman pemeriksa terhadap program yang diperiksa
dapat memberikan suatu dasar bagi pemeriksa untuk lebih waspada bahwa beberapa
tindakan yang menjadi suatu dasar bagi pemeriksa untuk lebih waspada beberapa
tindakan yang menjadi perhatiannya bisa merupakan indikasi adanya kecurangan.
 Pemeriksa harus waspada terhadap situasi atau transaksi yang dapat mengidentifikasi
terjadinya ketidakpatuhan
 Pemeriksa harus menggunakan pertimbangan professionalnya dalam menelusuri
indikasi adanya kecurangan, penyimpangan dari ketentian peraturan perundang –
undangan atau ketidakpatuhan, tanpa mencampuri proses investigasi atau proses
hukum selanjutny, atau kedua – duanya
 Pemeriksaan yang dilaksanakan sesuai Standar Pemeriksaan tidak menjamin
ditemukannya penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang – undangan atau
kecurangan selama pemeriksaan, tidak berarti bahwa kinerja pemeriksa tidak
memadai, selama pemeriksaan dilaksanakan sesuai standar pemeriksaan.
STANDAR AKUNTANSI FORENSIK
• Independensi: Akuntansi Forensik harus Independensi dalam melakukan tugas,
memiliki kejujuran yang tinggi, tidak mengada-ada dalam menyampaikan fakta yang
ada, sehingga tidak menimbulkan sikap bias dalam melakukan auditnya.
• Kemahiran Profesional: Akuntansi forensic harus memiliki sumber daya manusia
yang memiliki kemahiran teknis, Pendidikan dan pengalaman yang memadai, disiplin
dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Adanya supervisi yang bertanggung
jawab mengarahkan penugasan. Kepatuhan terhadap standar perilaku dan kemampuan
berinteraksi dengan sesame manusia seperti yang diharapkan serta berkomunikasi
yang baik dengan temuannya. Akuntansi forensic dapat meningkatkan kompetensi
teknisnya dengan mengikuti Pendidikan berkelannjutan dan melaksanakan kehatian –
hatian profesionalnya dalam melaksanakan tugas,
• Lingkup Penugasan: Akuntansi Forensik harus memahami dengan baik oenugasan
yang diterimanya. Menelaah system yang menghasilkan informasi yang akan
dipergunakannya, untuk memastikan keandalan dan integritas, memastikan
terlaksananya kepatuhan terhadap kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang berlaku
dilembaga, menelaah cara – cara pengamanan asset, menilai apakah sumber daya di
Lembaga tersebut dipakai secara efisien, efektif dan ekonomis dan menelaah kegiatan,
program dan proyek untuk memastikan apakah pelaksanaan dan hasilnya sesuai
dengan tujuan dan sasaran.
• Pelaksanaan tugas akuntansi meliputi:
• Perumusan mengenai apa masalahnya, evaluasi atas masalah itu, dan
perancanaan pekerjaan
• Pengumpulan bukti
• Penilaian bukti
• Mengkomunikasikan hasil penugasan

Anda mungkin juga menyukai