Anda di halaman 1dari 6

RMK

FRAUD DAN ATESTASI

LATAR BELAKANG FRAUD DAN AUDIT FORENSIK

DISUSUN

OLEH

HENDRIKO RAJAGUKGUK (P3400216003)

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017
LATAR BELAKANG FRAUD DAN AUDIT FORENSIK

A. FRAUD

Fraud dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kecurangan. Fraud atau kecurangan ini
menjadi masalah dalam dunia bisnis, ditemui dalam banyak bentuk dan ragam fraud yang terjadi,
bahkan juga terjadi pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa audit dan anti-fraud sekalipun.

Definisi Fraud

Singleton 2011, mendefenisikan fraud terbagi sesuai pengertiannya, yaitu:

a. Fraud sebagai kriminalitas, Fraud disini lebih sebagai terjemahan umum yang mengarah
kepada tindakan seseorang untuk memperoleh keuntungan dengan cara yang salah.

b. Fraud sebagai perbuatan yang melawan/melanggar hukum, namun dalam hal ini yang
paling sulit dibuktikan adalah bagaimana membuktikan unsur kesengajaan yang
dilakukan oleh pelaku kecurangan.

Latar Belakang Sejarah Fraud dan terbentuknya Anti Fraud


Menurut beberapa literatur, akuntansi forensik merupakan salah satu profesi lawas, sejak
masa kejayaan Mesir Kuno. Seseorang yang disebut sebagai mata dan telinga-nya Raja adalah
orang kepercayaan yang dipercaya untuk mengusut jika terjadi kecurangan pada barang-barang
persediaan raja. Seiring perkembangan jaman, Fraud menjadi masalah bagi perusahaan, terlebih
lagi bagi investor dimana ada pemisahan antara ownership dan manajemen. Hal tersebut
menyebabkan investor menyewa perusahaan jasa yang bergerak dibidang Anti-Fraud yang
bertugas untuk mengendalikan dan memproteksi owner dari kerugian penyertaan saham.
Menurut The National Insurance Crime Bureau (NICB) menyatakan bahwa dalam 10% claim
yang telah dikeluarkan, ada 15 % yang dicuri dan 20% adalah penipuan bukti klaim. Hal ini
menurut NICB juga melibatkan para pekerja yang bekerja di perusahaan asuransi tersebut
dengan berbagai modus kejahatan.
Banyak sekali skandal yang terkenal di dunia diantaranya:

- Tahun 2001 perusahaan Enron dinyatakan bangkrut oleh kongres di Amerika Serikat, lalu
diturunkan KAP Arthur Andersen untuk melakukan Fraud audit dan akuntansi forensik
untuk menyelidiki besar pendapatan dan hutang dalam laporan keuangannya. Hal ini
dikenal dengan Skandal Enron dan SOX.

- Tahun 1960, perusahaan franchises fastfood banyak yang tidak mampu bertahan akibat
kebijakan harga produk sehingga banyak perusahaan franchise tersebut gulung tikar.

- Tahun 1970, Banyak politisi yang melakukan fraud atas pajak.

Siklus Fraud
Siklus fraud dasarnya dimulai dengan rencana dari penipu yang akan melakukan tindakan
penipuan. Setelah itu, penipu mengkonversi aset ke kas lalu menyembunyikan penipuan.
Adanya kecurangan biasanya dideteksi melalui;

(1) dugaan, keluhan, atau rumor penipuan yang dibawa oleh pihak ketiga (pemasok yang
tidak puas atau sesama karyawan);

(2) intuisi penyidik atau kecurigaan umum bahwa ada sesuatu yang kacau;
(3) kondisi diluar harapan orang senior (kondisi yang tidak dapat diterima, laba,
penjualan, biaya, aset, atau kewajiban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi);
(4) kebetulan penemuan bahwa ada sesuatu yang hilang-cash, properti, laporan, files,
dokumen, atau data;
(5) temuan audit; atau
(6) hasil sistem pengendalian internal terutama pengendalian anti fraud.

Enam langkah dasar dalam investigasi fraud adalah:


1. Memperoleh semua rincian yang tersedia dan dokumen yang berkaitan dengan tuduhan
itu.

2. Menilai tuduhan terhadap dokumentasi yang tersedia.

3. Menilai lingkungan relatif perusahaan terhadap orang yang bersangkutan.

4. Tanyakan apakah teori penipuan dapat dikembangkan pada tahap ini. Apakah ada motif
dan kesempatan?

5. Tentukan apakah bukti yang ada masuk akal. Apakah itu memenuhi uji realitas bisnis?

6. Berkomunikasi dengan pihak yang sesuai pada rincian dan status penipuan.
B. AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT

Definisi Akuntansi Forensik


Dalam materi ini, akuntansi forensik merujuk pada pandangan komprehensif dari
penyelidikan fraud. Ini termasuk mencegah penipuan dan menganalisis kontrol antifraud.
Akuntansi forensik akan mencakup audit catatan akuntansi dalam mencari bukti kecurangan;
fraud audit. Sebuah penyelidikan fraud untuk membuktikan atau menyangkal penipuan akan
menjadi bagian dari akuntansi forensik. Ini juga mencakup pengumpulan informasi non
keuangan, seperti wawancara dari semua pihak terkait penipuan tersebut, jika diperlukan.
Akuntansi forensik termasuk menulis laporan kepada manajemen atau pengadilan.

Auditor keuangan
Istilah auditor keuangan secara luas berlaku untuk setiap informasi keuangan atau proses
pelaporan keuangan. Klasifikasi auditor finansial terbesar adalah orang-orang yang bekerja untuk
akuntan publik perusahaan-perusahaan dan melakukan audit laporan keuangan untuk perusahaan
publik.

Auditor Fraud
Auditor Fraud umumnya akuntan atau auditor yang mempunyai atribut, keterampilan,
pengetahuan, dan pengalaman, ahli dalam mendeteksi dan mendokumentasikan penipuan dalam
buku catatan transaksi dan peristiwa akuntansi dan keuangan. Biasanya auditor tersebut
berpendapat sebagai berikut:

1. Penipuan adalah mungkin bahkan dalam sistem akuntansi yang memiliki kontrol yang
ketat.

2. Bagian terlihat dari penipuan transaksi mungkin melibatkan sejumlah kecil uang, tetapi
porsi terlihat sangat besar.

3. Tanda Merah atau Red flags penipuan yang dilihat jika kita melihat cukup lama dan
cukup dalam.

4. Pelaku penipuan bisa datang dari setiap tingkat manajemen atau masyarakat.
Auditor Fraud memerlukan keterampilan mencakup pengetahuan yang diperlukan auditor
keuangan, ditambah pengetahuan tentang bagaimana untuk mengumpulkan bukti dan dokumen
kerugian penipuan untuk pidana, perdata, kontrak, dan asuransi; bagaimana mewawancarai saksi
pihak ketiga; dan bagaimana untuk bersaksi sebagai saksi ahli. Auditor fraud harus tahu penipuan
apa dari perspektif hukum dan audit, perspektif lingkungan, perspektif pelaku, dan perspektif
budaya.

Akuntan Forensik
Peranan akuntan forensik sedikit lebih kuat dari Auditor Fraud di TKP, tapi kontribusi besar
mereka dalam menerjemahkan transaksi keuangan yang kompleks dan data numerik ke dalam
istilah yang awam. Hal ini penting mengingat jika penipuan sampai ke pengadilan, juri akan
terdiri dari masyarakat awam. Bidang keahlian akuntabilitas forensik tidak hanya dalam
akuntansi dan audit tetapi dalam investigasi kriminal, wawancara, penulisan laporan, dan
bersaksi sebagai saksi ahli. Mereka harus menjadi komunikator yang sangat baik dan profesional
dalam sikap. Keterlibatan akuntan forensik hampir selalu reaktif; ini membedakan akuntan
forensik dari Auditor Fraud yang cenderung untuk terlibat secara aktif dalam pencegahan dan
deteksi di lingkungan perusahaan atau peraturan.

Perbedaan antara Ketiga-nya


Hal yang membedakan antara akuntansi forensik, fraud audit, dan audit investigasi dengan
audit keuangan lebih terkait dengan tujuan seseorang. Audit keuangan mencoba untuk
memungkinkan auditor untuk memberikan pendapat apakah satu set transaksi disajikan secara
wajar sesuai dengan GAAP. Laporan keuangan tersebut merupakan representasi dari manajemen,
namun tidak peduli terhadap komunikasi kebijakan, niat dan tujuan manajemen. Akuntansi
forensik adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan setiap penyelidikan
keuangan yang dapat mengakibatkan konsekuensi hukum. Fraud audit adalah disiplin khusus
dalam akuntansi forensik, yang menyelidiki aktivitas kriminal tertentu, yaitu penipuan. Audit
investigasi melibatkan review dokumentasi keuangan untuk tujuan spesifik, yang bisa
berhubungan dengan dukungan litigasi dan klaim asuransi serta masalah kriminal.

REFERENSI
Singleton, T.W. dan A.J. Singleton. 2010. Fraud Auditing and Forensic Accounting. Fourth
Edition. John Wiley & Sons, Inc. Hoboken: New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai