Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012

RESKINO, SE, M.Si, AK

PERENCANAAN PEMERIKSAAN &


PROSEDUR ANALITIK

Standar Pekerjaan Lapangan dalam Standar Auditing mengharuskan bahwa audit


harus direncanakan dengan sebaik-baiknya

Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program
audit menyeluruh. Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit.
Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit
yang dibuat oleh auditor.
1. Menurut Standar pekerjaan lapangan pertama Profesional Akuntan Publik (SPAP)
mensyaratkan adanya perencanaan yang memadai yaitu: ´Pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya.´ (IAI, 2001).
2. Menurut Sukrisno Agoes dalam bukunya ‘Auditing´, menerangkan bahwa:
Perencanaan dan supervise berlangsung terus menerus selama audit, auditor
sebagai penanggung jawab akhir atas audit dapat mendelegasikan sebagian fungsi
perencanaan dan supervise auditnya dalam kantor akuntannya (asisten).
3. Menurut Standar Auditing 316 dalam Standar Profesional AkuntanPublik (Ikatan
Akuntan Indonesia, 2001) mensyaratkan agar audit dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai atas pendeteksian salah saji yang material dalam laporan
keuangan´.
4. Menurut SA Seksi 326 (PSA No. 07), Paragraf Audit No. 20 menyatakan bahwa
Auditor pada hakikatnya harus dirumuskan dalam jangka waktudan biaya yang wajar

Tiga alasan utama auditor merencanakan audit dengan baik:


(1) memperoleh bukti kompeten yang memadai,
(2) membantu menjaga biaya audit dikeluarkan dalam jumlah wajar,
(3) menghindari kesalahpahaman dengan klien

Auditing Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘11 1 Reskino, SE. Ak. M.Si. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012
RESKINO, SE, M.Si, AK

5. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika


perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama
6. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan
7. Memahami pengendalian intern klien

PEMBAHASAN
Memahami bisnis dan industri klien
SA Seksi 318 mengenai Pemahaman atas Bisnis Klien memberikan panduan tentang sumber
informasi bagi auditor untuk memahami bisnis dan industri klien, yaitu:
a) Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
Dalam audit ulangan, auditor dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang
kekhususan bisnis klien dengan cara me-review kertas kerja audit yang disimpan
dalam arsip permanen.
b) Diskusi dengan orang dalam entitas .
Ada beberapa orang dalam entitas, seperti komite audit, direktur, dan personel
operasi, yang dapat dijadikan sumber informasi bagi auditor dalam memahami bisnis
entitas dan industrinya.
c) Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor
intern.
Auditor intern merupakan sumber informasi untuk memahami kekuatan dan
kelemahan pengendalian intern yang diterapkan dalam organisasi entitas dalam
menjaga keandalan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Review
terhadap laporan auditor intern adalah cara yang efektif.
d) Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum / penasihat lain yang telah
memberikan jasa kepada entitas/dalam industri.
Auditor dapat berkomunikasi dengan auditor lain yang di tahun sebelumnya telah
melakukan audit atas laporan keuangan entitas untuk memperoleh pemahaman
tentang bisnis entitas. Disamping itu, auditor dapat berkomunikasi dengan penasihat
hukum / penasihat lain untuk memperoleh informasi tentang masalah-masalah yang
dihadapi oleh perusahaan dalam bisnisnya.
e) Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas
f) Publikasi yang berkaitan dengan industri.

Auditing Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘11 3 Reskino, SE. Ak. M.Si. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012
RESKINO, SE, M.Si, AK

b) Mengidentifikasi bidang yang kemungkinan mencerminkan risiko tertentu yang


bersangkutan dengan audit.

Prosedur analitik dapat mengungkapkan :


(1) pristiwa atau transaksi yang tidak biasa,
(2) perubahan akuntansi,
(3) perubahan usaha,
(4) fluktuasi acak,
(5) salah saji

Tahap-tahap Prosedur Analitik


Prosedur analitik dilaksanakan melalui enam tahap berikut ini :
a. Mengidentifikasi perhitungan / perbandingan yang harus di buat
b. Mengembangkan harapan
c. Melaksanakan perhitungan atau perbandingan
d. Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan
e. Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan
tersebut
f. Menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit

Mengidentifikasikan Perhitungan/Perbandingan yang Harus Dibuat


Kompleks atau tidaknya prosedur analitik yang digunakan oleh auditor ditentukan oleh
besarnya dan kompleksnya bisnis klien, ketersediaan data, dan pertimbangam auditor.
Prosedur analitik mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit
yang mengaitkan berbagai hubungan dan unsur data.

Tipe perhitun gan dan perbandingan yang umumnya dibuat oileh auditor terdiri dari:
(1) Perbandingan data absolut
(2) Common-size income statements
(3) Ratio analysis
(4) Trend analysis

Auditing Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘11 5 Reskino, SE. Ak. M.Si. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai