AUDIT INVESTIGATIF
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
1. Atribut Seorang Akuntan Forensik
Howard R. davia menyebutkan bahwa ada lima hal yang harus dilakukan oleh
seorang auditor dalam melakukan investigasi terhadap fraud. Diantaranya :
a. Auditor harus menghindari pengumpulan data secara berlebihan. Yang harus
menjadi perhatian utama ialah mengidentifikasi siapa pelaku atau siapa yang
mempunyai potensi untuk menjadi pelaku. Fraud tidak terjadi begitu saja. Selalu
ada pelakunya. Terkadang auditor hanya melaporkan "Kami menemukan adanya
pembayaran sebesar Rp.139 milliar yang tidak didukung bukti-bukti yang cukup".
Ini merupakan suatu temuan yang sangat penting, akan tetapi berakhir dengan
kalimat tersebut tanpa menjawab siapa pelakunya.
Contoh lain misalnya "Perusahaan (atau bagian pembelian) tidak melakukan
proses tender dalam pengadaan alat-alat kantor, sehingga ada potensi kerugian
negara sebesar Rp175 Milliar" Dalam kalimat ini, pelaku bersembunyi di balik
kata perusahaan (atau bagian pembelian). Jadi howard menekankan dari awal
bahwa betapa pentingnya auditor dalam mengidentifikasi siapa pelaku atau siapa
yang berpotensi menjadi pelaku di balik fraud tersebut.
b. Fraud auditor harus dapat membuktikan niat pelaku melakukan fraud. Sangat
banyak kasus fraud di pengadilan yang kandas karena para penyidik dan saksi ahli
dalam hal ini akuntan forensik gagal membuktikan niat para pelaku melakukan
kejahatan dan pelanggaran. Bahkan Davia mengatakan bahwasanya tujuan proses
pengadilan adalah menilai orang, bukan mendengar celoteh berkepanjangan dari
kejahatan yang dia lakukan.
c. Seorang fraud auditor harus kreatif, dalam artian bahwa seorang fraud auditor
harus memposisikan diri sebagai pelaku. Seorang fraud auditor seharusnya jangan
dapat ditebak. Seperti semisal dalam permainan poker, kita selalu berupaya
mengantisipasi langkah lawannya dengan memposisikan diri sebagai lawan, akan
tetapi langkah kita jangan sampai di tebak oleh lawan.
d. Fraud auditor harus tahu bahwa banyak fraud dilakukan dengan persekongkolan.
Dalam teorinya bahwa pengendalian internal yang bagaimanapun baiknya, sangst
sulit mencegah hal tersebut. Ada dua jenis persekongkolan, ada yang sifatnya
sukarela dan memang punya niat yang jahat. Ada juga pseudo-conspiracy, dimana
pelaku tidak menyadari bahwa dirinya sedang dimanfaatkan oleh rekannya.
e. Auditor harus punya strategi untuk menemukan kecurangan dalam investigasi
proaktif. Dalam artian bahwa seorang auditor harus mempertimbangkan apakah
kecurangan dilakukan di dalam pembukuan atau di luar pembukuan.
Tuanakotta, Theodorus M. 2018. Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi Edisi 2. Jakarta
Selatan : Salemba Empat.