A. Deskripsi Singkat
Dalam modul kegiatan belajar 1 akan diuraikan harga pokok proses tanpa persediaan awal
dalam proses yang diterapkan dalam perusahaan yang mengelola produknya melalui satu
departemen produksi, lebih dari satu departemen produksi.
B. Relevansi
Salah satu Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dalam mata kuliah Akuntansi Biaya
adalah mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami process costing method (metode
harga pokok proses) full costing, materi yang dibahas dalam modul ini sepenuhnya untuk
memenuhi CPMK. Kemampuan menjelaskan dan memahami metode harga pokok proses
full costing ini bermakna bahwa mahasiswa mampu untuk menjelaskan (1) pengumpulan
biaya produksi yang digunakan perusahaan mengelola produksinya secara massa, (2)
mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan sendiri kemampuannya untuk menerapkan
konsep harga pokok proses yang dijadikan dasar dalam penentuan harga jual, (3) mahasiswa
dapat memantau realisasi biaya produksi dan menghitung laba rugi periodik dan (4)
mahasiswa mampu menyajikan nilai persediaan akhir pada neraca pada akhir periode
akuntansi. Oleh karena itu, uraian konsep dasar harga pokok proses terlebih dahulu perlu
dipahami mahasiswa dalam kegiatan belajar 1 ini.
C. Pembelajaran
1) Uraian
a. Harga Pokok Proses (Prosess Costing)
Process costing merupakan salah metode yang mampu mengidentifikasi berbagai
biaya spesifik yang terdapat di dalam komponen biaya produksi untuk setiap proses
pengolahan bahan baku menjadi suatu produk jadi yang siap untuk dijual. Process
costing merupakan kompenen penting untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan secara
keseluruhan, dengan mengetahui hal tersebut perusahaan dapat melakukan keputusan
bisnis berdasarkan data keuangan yang faktual atau perusahaan akan lebih mudah
mengambil keputusan terutama dalam menentukan harga jual produk yang akan
dipasarkan.
Komponen harga pokok produksi berdasarkan proses dalam perhitungan
dibebankan ke departemen (atau pusat biaya). Jika ada lebih dari satu departemen yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk itu, biaya ditransfer dari suatu departemen ke
Depertemen Berikutnya dan akhirnya ke barang jadi.
b. Akumulasi Biaya
Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan biaya berdasarkan
departemen produksi. Metode ini digunakan apabila semua unit yang digunakan dalam
suatu Depertemen Atau area kerja lain bersifat homogen. Perhitungan biaya
berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi suatu proses untuk suatu
periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit produk yang
telah melewati proses selama periode tersebut dan hasilnya merupakan biaya per unit.
Jika produk melewati lebih dari satu departemen produksi maka harga pokok dari
departemen sebelumnya ikut berpindah ke departemen selanjutnya sampai produk
tersebut menjadi barang jadi (persediaan barang dagang).
c. Karakteristik Harga Pokok Proses
1) Kegiatan proses produksi perusahaan antara lain:
1) Perusahaan yang berproduksi massa (terus menerus) walaupun tanpa
pesanan dari konsumen
2) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar (ukuran dan berat
sama)
3) Produk yang dihasilkan selama setahun sama.
4) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah untuk
melakukan produksi
2) Biaya produksi dikumpulkan secara periodik per departemen produksi sebagai
pusat biaya dengan cara mengumpulkan total biaya produksi dibagi dengan
jumlah unit yang dihasilkan pada periode tersebut.
3) Tidak semua unit yang diproses semuanya akan rampung (selesai), tetapi yang
belum rampung akan menjadi persediaan awal dan persediaan akhir Barang
dalam proses. Untuk pembebanan biaya yang belum rampung akan dilakukan
dengan bantuan angka yang disebut dengan unit ekuivalen. Unit ekuivalen
menunjukkan unit produk jadi yang didalamnya termasuk unit yang masih
dalam proses (belum selesai) diproduksi yang dinyatakan dalam satuan produk
jadi.
4) Setiap akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi per departemen
produksi (cost center) yang didalamnya berisi informasi dengan langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a. Langkah 1 skedul kuantitas:
Jumlah unit yang diproses (masuk dalam proses),
Jumlah unit yang selesai diproduksi (unit selesai),
Jumlah unit yang masih dalam proses
b. Langkah 2
Perhitungan unit ekuivalen bahan selesai dan dalam proses akhir
bahan baku, tenaga kerja, dan BOP
c. Langkah 3 pembebanan biaya berisikan:
Total biaya produksi untuk satu periode dibagi dengan unit ekuivalen
yang dihasilkan
Biaya per unit untuk masing-masing jenis biaya (bahan baku, tenaga
kerja, dan biaya overhead pabrik)
d. Langkah 4 perhitungan biaya :
Perhitungan biaya yang telah dikeluarkan dan dibebankan didistribusikan
pada persediaan barang jadi dan Barang dalam proses
5) Pengelolaan bahan baku hanya melalui satu departemen produksi maka dia
akan menjadi barang jadi (persediaan barang dagang) dipindahkan ke gudang
dan siap untuk dijual, sebaliknya jika produksi melalui lebih dari satu
departemen produksi maka barang yang selesai di departemen sebelumnya
dianggap barang selesai tetapi belum menjadi produk jadi karena akan diproses
lebih lanjut ke Depertemen Berikutnya. Dan yang perlu diperhatikan pada saat
pengelolaan departemen selanjutnya apakah ada tambahan biaya sehingga
harus diperhitungkan sebagai harga pokok.
d. Perlakuan Akuntansi
Pada sistem harga pokok proses perlakuan akuntansinya tidak banyak berbeda
dengan akuntansi biaya pada umumnya. Dalam metode harga pokok proses perlakuan
akuntansi bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang akan dibahas dalam
bentuk jurnal antara lain:
A. Biaya bahan
Dalam metode harga pokok proses tidak dilakukan pemisahan antara bahan baku
dan bahan penolong, karena produk yang dihasilkan homogen bentuknya standar
sehingga setiap produk yang sama akan menikmati bahan yang relatif sama.
Pembelian bahan baku
Jurnal :
Cara 1 :
Barang dalam proses – BOP dibebankan Dept. A xxx
Barang dalam proses – BOP dibebankan Dept. B xxx
BOP dibebankan xxx
Cara 2 :
Barang dalam proses – BOP dibebankan Dept. A xxx
Barang dalam proses – BOP dibebankan Dept. B xxx
BOP dibebankan – Dept. A xxx
BOP dibebankan – Dept. B xxx
Selisih menguntungkan :
BOP dibebankan xxx
BOP sesungguhnya terjadi xxx
Selisih BOP xxx
Contoh kasus
PT. AKU mengelola produksinya secara massa melalui satu departemen produksi.
Adapun jumlah biaya yang dikeluarkaan selama proses produksi 2020
Dimasukkan dalam proses 11.000 unit
Selesai 10.000 unit
Proses Akhir 1.000 unit
Bahan baku Rp. 10.000.000
Bahan Penolong Rp. 20.000.000
Tenaga Kerja Rp. 30.000.000
BOP Rp. 40.000.000
PT AKU
LAPORAN BIAYA PRODUKSI 2020
Langkah 1 : Data Produksi
Jurnal :
Bahan baku :
Barang dalam proses – by bahan baku 10 juta
Persediaan bahan baku 10 juta
Bahan penolong :
Barang dalam proses – by bahan peolong 20 juta
Persediaan bahan penolong 20 juta
Biaya tenaga kerja
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja 30 juta
Gaji dan upah 30 juta
BOP
Barang dalam proses – BOP dibebankan 40 juta
BOP yang dibebankan 40 juta
Contoh kasus :
PT. SIMATUPANG menghasilkan produk yang diolah melalui 2 Dept. yaitu A
dan B. Adapun datanya sebagai berikut: (Rp000)
DEPT. A DEPT. B
Dimasukkan dalam proses 60.000 unit
Diterima dari Dept. A - 46.000 unit
Ditransfer ke Dept. B 46.000 unit
Selesai dipindahkan ke gudang 40.000 unit
Dalam proses akhir:
Dept. A Bahan baku 100 % selesai
Konversi 40 % selesai 14.000 unit
Diminta: laporan harga pokok produksi setiap dept. dan buatlah jurnal
PT SIMATUPANG
LAPORAN BIAYA PRODUKSI 2020
Departemen 1
PT SIMATUPANG
LAPORAN BIAYA PRODUKSI 2020
Departemen 2
Jurnal :
Barang dalam proses – by tenaga kerja 35.700
Barang dalam proses – by overhead pabrik 31.920
Tenaga kerja dan upah 35.700
BOP dibebankan 31.920
2. Rangkuman
Pada kasus ini diambil contoh bagaimana cara membuat laporan harga pokok proses
perusahaan yang mengelolah produksinya melalui satu departemen produksi dan lebih
dari satu departemen produksi serta bagaimana cara melakukan jurnal untuk satu
departemen dan lebih dari satu departemen
3. Pustaka
Ralph S. Polimeni, Frank J. Fabozzi, and Arthur H. Adelberg, 1991, Cost Accounting,
Concepts and Applications For Managerial Decision Making, Third Edition,
McGraw-Hill, Singapore. (RFA)
Horngren T. Charles, Foster George, and Datar M. Srikant, 2000, Cost Accounting, A
Managerial Emphasis, Tenth Editon, Prentice Hall International Inc., New Jersey,
USA. (HFD)
Abdul Halim, Dasar-dasar Akuntansi Biaya , Edisi Keempat, Cetakan Ketiga, BPFE-
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1999. Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya ,
Edisi ke-5, BP-STIE YKPN, Yogyakarta
Supriyono. R. A, Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok ,
Buku I, Edisi Ke-2, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1994.
D. Latihan dan Kunci Jawaban
PT. CIKALI meproduksi barangnya melalui 2 dept. selesai Dept. 1 diolah kembali ke
Departemen berikutnya. Ada pun data produksinya sebagai berikut:
Dept. 1 Dept. 2
Dimasukkan dalam proses 35.000
Unit dipindahkan ke dept. 2 30.000
Unit selesai - 24.000
Proses akhir:
Dept. A Bahan baku (100 % selesai)
Konversi (20 % selesai) 5.000
Dept. B konversi (80 % selesai) - 6.000
Biaya yang ditambahkan:
Bahan baku Rp70.000
TKL Rp155.000 Rp270.000
BOP dibebankan Rp248.000 Rp405.000
Diminta:
1) Jumlah produksi yang diolah di deprtemen 1 dan dipindahkan ke
depertemen berikutnya:
a) 35.000
b) 30.000
c) 24.000
d) 29.000
Kunci: b
2) Jumlah unit ekuivalen bahan baku yang dihasilkan di departemenn 1
adalah:
a) 35.000
b) 31.000
c) 34.000
d) 35.000
Kunci: a
3) Jumlah unit ekuivalen bahan tenaga kerja yang dihasilkan di Departemen
1 adalah:
a) 35.000
b) 31.000
c) 34.000
d) 35.000
Kunci: b
4) Jumlah unit ekuivalen BOP yang dihasilkan di Departemen 1 adalah :
a) 35.000
b) 31.000
c) 34.000
d) 35.000
Kunci: b
5) Harga pokok produk selesai ditransfer ke Departemen 2:
a) 450.000
b) 350.000
c) 550.000
d) 400.000
Kunci: a
6) Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
a) 24.000
b) 25.000
c) 26.000
d) 23.000
Kunci: d
7) Jurnal mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja dan BOP:
a) Barang dalam proses – dept 1 473.000
Persediaan bahan baku 70.000
Hutang gaji dan upah 155.000
BOP dibebankan 248.000
b) Barang dalam proses – dept 1 473.000
Hutang bahan baku 70.000
Gaji dan upah 155.000
BOP dibebankan 248.000
c) Persediaan barang jadi – dept 1 473.000
Persediaan bahan baku 70.000
Gaji dan upah 155.000
BOP dibebankan 248.000
d) Barang dalam proses – dept 1 473.000
Persediaan bahan baku 70.000
Hutang gaji dan upah 155.000
BOP dibebankan 248.000
Kunci: d
8) Jurnal mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Departemen
2
a) Barang dalam proses – dept. 2 455.000
Barang dalam proses – dept 1 455.000
b) Barang dalam proses – dept. 2 451.000
Barang dalam proses – dept 1 451.000
c) Barang dalam proses – dept. 2 450.000
Barang dalam proses – dept 1 450.000
d) Barang dalam proses – dept. 2 460.000
Barang dalam proses – dept 1 460.000
Kunci: c
9) Jumlah produksi yang diolah di Departemen 2 dan dipindahkan ke
gudang:
a) 35.000
b) 30.000
c) 24.000
d) 29.000
Kunci: c
10) Jumlah unit ekuivalen bahan tenaga kerja yang dihasilkan di Departemen
1 adalah:
a) 35.000
b) 27.000
c) 34.000
d) 35.000
Kunci: b
11) Jumlah unit ekuivalen BOP yang dihasilkan di departemen 1 adalah:
a) 35.000
b) 31.000
c) 27.000
d) 35.000
Kunci: c
12) Harga pokok produk selesai ditransfer ke Departemen 2:
a) 450.000
b) 350.000
c) 550.000
d) 960.000
Kunci: d
13) Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
a) 124.000
b) 125.000
c) 165.000
d) 230.000
Kunci: d
14) Jurnal mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang :
a) Persediaan produk Jadi 455.000
Barang dalam proses 455.000
b) Persediaan produk jadi 960.000
Barang dalam proses 960.000
c) Persediaan produk jadi 450.000
Barang dalam proses 450.000
d) Persediaan produk jadi 460.000
Barang dalam proses 460.000
Kunci: b
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Bila Anda merasa telah menjawab Tes Formatif dengan baik, bandingkanlah jawaban Anda
tersebut dengan rambu-rambu jawaban yang disediakan. Bila setelah dihitung ternyata Anda
telah mencapai tingkat penguasaan sama atau lebih besar dari 80%, Anda dipersilakan untuk
meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Untuk mengetahui persentase penguasaan
materi pada kegaitan belajar 3 ini, Anda cukup menghitung menggunakan rumus berikut:
Jumlah jawaban yang benar
x100%
Seluruh soal
F. Penilaian Kegiatan Belajar
Kriteria penilaian mahasiswa mampu memahami, menjelaskan cara membuat laporan biaya
produksi berdasarkan proses costing. Inilah komponen yang dijadikan patokan pengukuran
ketercapaian dari Sub-CPMK.