Anda di halaman 1dari 11

NAMA : FRANSISKA VERNANDO

LK 1.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Akuntansi perusahaan Manufaktur


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Biaya Produksi
2. Alur Biaya Harga Pokok Produksi
3. Metode Harga Pokok Pesanan
4. Metode Harga Pokok Proses
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 1 Konsep biaya Produksi
(istilah dan definisi) di 1. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku
modul ini menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
2. Fungsi utama yang dimiliki perusahaan manufaktur adalah
 fungsi produksi dan
 fungsi pemasaran
 fungsi administrasi dan umum dibentuk untuk mendukung kedua fungsi tersebut
3. Biaya adalah sebagai sumber daya perusahaan (aset) berupa kas atau setara kas yang
dikorbankan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang dapat menghasilkan
manfaat atau keuntungan bagi perusahaan, baik saat ini ataupun di masa mendatang.
4. Klasifikasi biaya terdiri dari
 ketersimpanannya ( inventoriability),
 elemen produk,
 hubungan dengan produksi yaitu biaya utama (prime cost),
 biaya konversi (conversion cost),
5. Fungsi pokok terdiri dari biaya produksi (production cost),biaya pemasaran (marketing cost),
biaya administrasi dan umum (administrative cost)
6. Biaya produksi yaitu biaya bahan baku yaitu biaya yang digunakan dalam proses produksi,
biaya tenaga kerja yaitu biaya yang diperlukan untuk membiayai tenaga kerja yang terdiri dari
biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung,. Biaya overhead pabrik,
yaitu biaya di luar biaya bahan baku dan juga tenaga kerja.
7. Metode pembebanan biaya produksi ada 3 yaitu
1) metode penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat dan paling bergantung
pada hubungan kausal yang dapat di amati secara fisik.
2) Metode penelusuran bergerak merupakan penggerak, untuk membebankan biaya ke objek biaya.
3) Metode Alokasi merupakan metode yang paling mudah dilakukan dan biayanya paling rendah.
8. Metode penentuan harga pokok produksi ada 2 yaitu
1) Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun
di tambah dengan biaya non produksi(biaya pemasaran dan biaya administrasi umum).
2) Variabel Costing suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan
biaya produksi variabel saja, biaya variabel adalah biaya ynag berubah mengikuti banyaknya
barang yang di produksi.

KB 2 Alur Biaya Harga Pokok Produksi


1. Aliran biaya produksi pada tahap pra-produksi, kegiatan produksi, penyelesaian produk jadi,
hingga penjualan produk.
2. Transaksi perusahaan manufaktur berdasarkan aliran biaya produksi ada 2 tahap yaitu
1)Tahap pencatatan, adalah pembuatan/penerimaan bukti transaksi, pencatatan dalam jurnal dan
pemindahbukuan (posting) ke buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran, meliputi: pembuatan neraca saldo, pembuatan neraca lajur dan jurnal
penyesuaian, penyusunan laporan keuangan,pembuatan jurnal penutup dan pembuatan jurnal
pembalik.
3. Jurnal untuk perusahaan manufaktur merupakan akun-akun yang digunakan untuk
mengumpulkan dan mengikhtisarkan biaya produksi. Akun-akun yang dimaksud, yaitu:
1) Akun Sediaan Bahan Baku, sebagai tempat mencatat mutasi bahan baku.
2) Akun Gaji dan Upah, sebagai tempat mencatat gaji dan upah yang terjadi
pada suatu periode, baik gaji dan upah bagian produksi maupun bagian penjualan dan
administrasi umum.
3) Akun Biaya Overhead Pabrik, sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
4) Akun Barang Dalam Proses (BDP), sebagai tempat menampung biaya produksi yang terjadi
dalam suatu periode. Akun tersebut dapat dipecah menjadi BDP-Biaya Bahan Baku, BDP-Biaya
Tenaga Kerja, dan akun BDP-Biaya Overhead Pabrik.
5) Akun Sediaan Produk Jadi, sebagai tempat mencatat harga pokok barang
yang belum selesai selama diproses pada akhir periode.
6) Akun Harga Pokok Penjualan untuk mencatat harga pokok produk terjual.
4. Penyusunan laporan keuangan.
Pada perusahaan manufaktur harga pokok penjualan belum dapat ditentukan sebelum harga
pokok produksi diketahui. Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi selama satu
siklus akuntansi biaya.
Setelah harga pokok produksi diketahui maka harga pokok penjualan dapat dihitung dengan
menambahkan harga pokok produksi dengan sediaan barang jadi awal dan dikurangi dengan
sediaan barang jadi akhir. Selanjutnya harga pokok penjualan tersebut digunakan untuk
mengurangi total penjualan yang diperoleh sehingga laba kotor dapat diketahui. Kemudian laba
kotor dikurangi dengan berbagai biaya operasional lainnya (biaya non-produksi) untuk
mengetahui laba bersih sebelum pajak. Jika kemudian ditambahkan dengan pendapatan di luar
usaha dan dikurangi biaya di luar usaha serta pos- pos luar biasa dan pajak maka akan
dihasilkan laba bersih.
5.Jurnal Penutup untuk perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan jurnal penutup pada
perusahaan jasa maupun dagang. Hal yang membedakan pada jurnal penutup perusahaan
manufaktur adalah akun yang terkait dengan kegiatan produksi harus ditutup. Akun “Ikhtisar
Biaya Produksi” digunakan untuk menutup semua akun yang ada dalam laporan harga pokok
produksi.

KB 3 Metode Harga Pokok Pesanan

1. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

 Metode harga pokok pesanan sesuai untuk perusahaan manufaktur yang membuat
lebih dari satu jenis produk yang tidak serupa, atau melakukan produksi atas dasar
pesanan, membutuhkan data biaya produksi untuk setiap jenis produk yang dibuat.
 Kartu harga pokok berfungsi untuk mencatat semua biaya produksi langsung maupun
biaya overhead pabrik untuk setiap pesanan atau produk.
2. Analisis dan Pencatatan Biaya Produksi
 Pembelian bahan baku, Ketika perusahaan menggunakan metode harga pokok pesanan,
transaksi pembelian bahan baku dicatat dengan sistem perpetual
 Penggunaan bahan baku langsung untuk proses produksi, Formulir Bukti Permintaan
dan Pengeluaran Barang Gudang menjadi dasar pencatatan pada jurnal maupun dasar
perhitungan biaya bahan baku pada kartu harga pokok
 Penggunaan bahan penolong untuk proses produksi, Pada metode harga pokok pesanan,
biaya produksi tidak langsung dicatat terpisah dari biaya produksi langsung
 Pemakaian tenaga kerja dalam proses produksi, Kartu Jam Kerja menjabarkan berapa
jam yang dihabiskan karyawan produksi untuk mengerjakan pesanan tertentu.
 Pembebanan overhead pabrik, Pada metode harga pokok pesanan perusahaan tidak
menggunakan nilaibiaya overhead pabrik yang sesungguhnya dalam perhitungan nilai
produk. Perusahaan menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang sudah ditentukan
diawal untuk kemudian dibebankan pada nilai produk
 Pengakuan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
 Perlakuan terhadap Selisih Biaya Overhead Pabrik, Selisih pembebanan kurang (under-
applied) jika Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya memiliki nilai yang lebih besar dari
pada Biaya Overhead Pabrik yg Dibebankan. Selisih pembebanan lebih (over-applied) jika
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya memiliki nilai yang lebih kecil dari pada Biaya
Overhead Pabrik yang Dibebankan
 Penyelesaian produk
 Penyerahan Produk ke pada Pemesan

KB 4 Metode Harga Pokok Proses


1. Metode harga pokok proses (process – costing) merupakan sebuah metode dimana biaya per
unit dari produk atau jasa diperoleh dari pembebanan biaya total ke jumlah unit produk identik
yang dihasilkan perusahaan.
2. Karakteristik dari metode harga pokok proses:
1) Produksi bersifat massal atau memproduksi barang dalam jumlah banyak
2) Produksi bersifat kontinu atau secara terus menerus
3) Unit yang diproduksi bersifat homogen, artinya setiap unit produk memiliki jumlah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang sama.
4) Perhitungan total biaya produksi dilakukan setiap akhir periode (bulan atau tahun).
5) Biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya dengan jumlah unit yang dihasilkan dari
proses produksi.
3. Aliran fisik dan aliran biaya pada perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses
dengan beberapa departemen produksi
1) Sediaan bahan baku terdiri dari bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung atau
bahan penolong. Bahan baku langsung yang digunakan dalam proses produksi dicatat di
rekening Barang Dalam Proses sedangkan pemakaian bahan penolong dicatat dalam rekening
Biaya Overhead Pabrik.
2) Biaya tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Biaya
tenaga kerja langsung yang digunakan dalam prosesproduksi dicatat di rekening Barang Dalam
Proses sedangkan penggunaan tenaga kerja tidak langsung dicatat dalam rekening Biaya
Overhead Pabrik.
3) Biaya-biaya overhead pabrik, seperti biaya listrik dan air, biaya reparasi dan pemeliharaan,
depresiasi gedung, depresiasi mesin serta asuransi gedung dan asuransi mesin, dimasukkan ke
dalam rekening Barang Dalam Proses. Hal ini biasa dilakukan pada metode harga pokok proses
yang menggunakan pendekatan pencatatan berdasar biaya overhead sesungguhnya.
4) Setelah seluruh proses produksi diselesaikan maka produk siap dijual dan dipindahkan dari
rekening Barang Dalam Proses ke rekening Persediaan Barang Jadi.
5) Rekening Persediaan Barang Jadi digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi yang
ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang.
6) Produk yang belum selesai pengerjaannya pada akhir periode akan dicatat sebagai Persediaan
Barang Dalam Proses.
4. Perhitungan harga pokok produksi berisi informasi mengenai:
1) Skedul kuantitas, yang berisi mengenai:
a) Jumlah unit yang diproses (masuk proses)
b) Jumlah unit yang selesai diproduksi (unit selesai)
c) Jumlah unit yang masih dalam proses (unit dalam proses)
2) Pembebanan biaya, yang berisi tentang:
a) Total biaya produksi selama satu periode
b) Biaya per unit untuk masing-masing jenis biaya (biaya bahan baku dan biaya konversi)
3) Pertanggungjawaban biaya yang menyangkut pertanggungjawaban biaya yang telah dikeluarkan
dan dibebankan serta distribusi biaya pada persediaan barang jadi dan persediaan barang
dalam proses
5. Jurnal pencatatan akuntansi untuk perusahaan yang menggunakan metode harga pokok
Proses
1) Biaya Bahan Baku
Informasi mengenai biaya bahan baku yang dibebankan diperoleh antara lain dengan:
a) Menjumlahkan seluruh surat permintaan bahan baku yang telah dikeluarkan dan terpenuhi.
b) Menjumlahkan pembelian bahan baku ditambah dengan persediaan awal bahan baku dan
dikurangi dengan persediaan akhir bahan baku.
c) Melihat laporan pemakaian bahan baku per periodik (harian, mingguan, bulanan), terutama
untuk penggunaan bahan baku yang sama dan terus menerus.
d) Menggunakan spesifikasi atau rumus yang digunakan untuk memproduksi suatu produk,
misalnya pada perusahaan di bidang farmasi, jamu, dan sebagainya.
Jurnal atas pemakaian bahan baku menempatkan Barang dalam Proses di sisi debit dan
Persediaan bahan baku di sisi kredit.
Barang Dalam Proses - Biaya bahan baku xxx
- Persediaan bahan baku xxx
Jika proses produksi melalui lebih dari satu departemen produksi, maka
jurnal yang dibuat adalah:
Barang Dalam Proses - Biaya bahan baku dept. I xxx
Barang Dalam Proses - Biaya bahan baku dept. II xxx
- Persediaan bahan baku xxx
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Jurnal atas penggunaan tenaga kerja langsung menempatkan Barang Dalam Proses di sisi debit
dan Biaya gaji dan upah di sisi kredit.
Barang Dalam Proses - Biaya tenaga kerja xxx
- Biaya gaji dan upah xxx
Jika departemen produksi lebih dari satu, maka jurnal yang dibuat adalah:
Barang Dalam Proses - Biaya tenaga kerja dept. I xxx
Barang Dalam Proses - Biaya tenaga kerja dept. II xxx
- Biaya gaji dan upah xxx
Jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan pada tiap departemen dihitung sesuai
dengan distribusi biaya gaji dan upah yang telah dikeluarkan.
3) Biaya Overhead Pabrik
Penentuan biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu
berdasarkan tarif biaya overhead yang ditentukan di muka dan berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi.
a) Berdasarkan tarif biaya overhead yang ditentukan di muka
Jurnal yang dibuat adalah:
Barang Dalam Proses - Biaya overhead pabrik xxx
- Biaya overhead pabrik dibebankan xxx
Jika departemen produksi lebih dari satu, maka jurnalnya adalah:
Barang Dalam Proses - Biaya overhead pabrik dept. I xxx
Barang Dalam Proses - Biaya overhead pabrik dept. II xxx
- Biaya overhead pabrik dibebankan dept. I xxx
- Biaya overhead pabrik dibebankan dept. II xxx
b) Berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi
Jurnal pembebanan overhead yang dibuat adalah:
Barang Dalam Proses - Biaya overhead pabrik xxx
- Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Sebelumnya, pada saat biaya overhead pabrik terjadi, jurnal yang dibuatadalah:
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
- Macam-macam kredit xxx
2. Penyusunan Laporan harga pokok produksi berisi informasi mengenai:
1) Skedul kuantitas, yang berisi mengenai:
a) Jumlah unit yang diproses (masuk proses)
b) Jumlah unit yang selesai diproduksi (unit selesai)
c) Jumlah unit yang masih dalam proses (unit dalam proses)
2) Pembebanan biaya, yang berisi tentang:
a) Total biaya produksi selama satu periode
b) Biaya per unit untuk masing-masing jenis biaya (biaya bahan baku dan biaya konversi)
3) Pertanggung jawaban biaya yang menyangkut pertanggungjawaban biaya yang telah dikeluarkan
dan dibebankan serta distribusi biaya pada persediaan barang jadi dan persediaan barang
dalam proses
2 Daftar materi yang 1. Metode perhitungan harga pokok
sulit dipahami di 2. Metode pembebanan biaya produksi
modul ini 3. Metode penentuan harga pokok produksi
4. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
5. Biaya tenaga kerja langsung
6. Biaya overhead pabrik
7. Metode harga pokok proses untuk produk yang pengolahannya melaluinlebih dari satu
departemen produksi
3 Daftar materi yang 1. Pada halaman 14 ada rumus tentang biaya tenaga kerja langsung=Tarif upah x jam kerja
sering mengalami karyawan. Yang dipahami adalah Biaya tenaga kerja langsung = Tingka upah tenaga kerja x
miskonsepsi Total jam kerja karyawan.
2. Halaman 31 dan 32 menyebutkan aliran tentang biaya produksi. Padahal sebenarnya itu adalah
aliran/tahapan perhitungan biaya pokok penjualan. Penjelasan tesebut tentang sediaan awal
dan akhir, seharusnya persediaan awal dan persediaan akhir

Anda mungkin juga menyukai