Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RANGKUMAN

“SISTEM PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUK,


LAPORAN KEUANGAN INTERN DAN EKSTERN”

OLEH :

VILLA ALENSYA PASANGIN (A031211145)

AKUNTANSI BIAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya Akuntansi Biaya menitikberatkan pada penghitungan harga pokok
produk dari suatu proses produksi. Sehingga diperlukan suatu cara pengumpulan harga
pokok produksi. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan harga pokok produksi
adalah dilihat produk yang dihasilkan, didasarkan atas pemesanan ataukah untuk
pemenuhan produk perusahaan (massa).
Langkah-langkah dalam proses produksi yang dimaksud antara lain :
mendapatkan bahan baku, menghitung besarnya bahan baku yang dipakai dalam proses
produksi, penggunaan tenaga kerja, pengakuan biaya overhead pabrik yang terjadi,
pengalokasian dan pembebanann biaya overhead pabrik dan pengakuan produk selesai
dan produk masih dalam proses.
Sebagai gambaran bahwa, biaya produksi atau yang biasa dikenal sebagai harga
pokok produksi adalah biaya-biaya yang yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis
besar biaya produksi dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Tujuan dari dihitungnya harga pokok
produksi adalah mengevaluasi kembali harga jual yang telah ditentukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur utama yang membentuk unsur-unsur harga pokok produksi?
2. Ada berapa metode yang dilakukan dalam hal menentukan harga pokok
produksi?
3. Bagaimana sistem pengumpulan harga pokok produk?
4. Apa saja jenis – jenis perusahaan?
5. Jenis – jenis laporan keuangan apa yang berlaku di Indonesia?
6. Siapa saja pengguna laporan keuangan?

C. Tujuan
1. Menjelaskan unsur utama yang membentuk unsur-unsur harga pokok
produksi
2. Menjelasan metode yang dilakukan dalam hal menentukan harga pokok
produksi
3. Menjelaskan sistem pengumpulan harga pokok produk
4. Menjelaskan jenis – jenis perusahaan
5. Menjelaskan jenis – jenis laporan keuangan apa yang berlaku di Indonesia
6. Menjelaskan siapa saja pengguna laporan keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Unsur Pembentuk Harga Pokok Produksi

Terdapat tiga unsur utama yang membentuk unsur- unsur harga pokok produksi,
yaitu :
1) Biaya Bahan Baku (Raw Material Cost)

Bahan Baku (Raw Material) adalah bahan yang digunakan dalam


membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk
jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang ).
Biaya Bahan Baku adalah merupakan biaya yang jumlahnya relatif sangat
besar dalam rangka menghasilkan suatu jenis output. Bahan baku yang diolah
dalam perusahaan iandustri dapat diperoleh dari pembelian atau pengolahan
sendiri.sedangkan Menurut Lesmono (1998:2) Biaya Bahan Baku adalah biaya
yang timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku merupakan harga pokok
bahan yang dipakai dalam proses membuat barang.
Ada 2 macam metode pencatatan bahan baku, yaitu :

 Metode Fisik (Fhysical Inventory Method )

Dalam metode ini hanya tambahan persediaan bahan saja yang


dicatat sedang mutasi berkurangnya bahan tidak dicatat untuk mengetahui bahan
baku yang diperoleh , harus menghitung persediaan bahan baku
digudang pada akhir periode akuntansi. Harga pokok persediaan awal ditambah
Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok persediaan akhir yang ada
digudang merupakan biaya bahan baku yang dipakai selama periode akuntansi.
 Metode Mutasi Persediaan (Perpetual Inventory Method)

Dalam metode ini setiap mutasi dicatat dalam kartu persediaan .


Pembelian dicatat dalam kolom Beli di kartu persediaan , pemakaian
dicatat dalam kolom pakai di kartu persediaan dan jumlah bahan yang tersedian
digudang dapat dilihat dalam kolom sisa di kartu persediaan.
2) Biaya Tenaga Kerja

Tenaga Kerja adalah usaha baik fisik maupun mental yang dikeluarkan
karyawan untuk mengolah bahan baku menjadi produk. Sedangkan biaya
tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga
kerja.Biaya tenaga kerja merupakan salah satu biaya konversi (biaya untuk
mengubah bahan baku menjadi produk).
Sedangkan, Biaya tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang
dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Sedangkan biaya tenaga kerja
adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia
tersebut.
Penggolongan Kegiatan Tenaga Kerja Pada Perusahaan Menufaktur :

1. Berdasarkan fungsi pokok organisasi atau perusahaan

Fungsi pokok tersebut terdiri dari produksi, pemasaran dan administrasi.

2. Berdasarkan kegiatan-kegiatan departemen dalam perusahaan

Jenis departemen ini masuk dalam kategori ini terbagi atas 2 yaitu departemen
produksi dan departemen non produksi. Penggolongan kegiatan tenaga kerja
pada kedua depatemen ini untuk memudahkan pengendalian terhadap biaya
tenaga kerja pada setiap departemen.
3. Menurut Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan menjadi dasar penetapan upah standar. Contoh : operator,


mandor, upah standar untuk masing-masing jenis pekerjaan tersebut berbeda.
4. Menurut hubungannya dengan produk,

Berdasarkan hubungannya dengan produk, maka tenaga kerja ini dibedakan


atas Tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.

3) Biaya Overhead Pabrik.

Biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja dan tenaga kerja langsung yang terdiri dari macam-macam
biaya yang semuanya tidakan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk
atau aktivitas lainnya dalam upaya perusahaan untuk merealisasi pendapatan.
Kemudian tujuan diadakannya pengumpulan ataukah perhitungan harga pokok
produksi ini sangatlah berguna bagi sebuah perusahaan, oleh karena itu pada
tahap pengumpulan atau perhitungan biaya produksi perlu dilakukan setepat
mungkin karena kesalahan di dalam menetapkan harga pokok ini sangat
mempengaruhi pengambilan kebijaksanaan bagi manajemen.
Biaya Overhead pabrik disebut juga biaya produk tidak langsung, yaitu
kumpulan dari semua biaya untuk membuat suatu produk selain biaya bahan
baku langsung dan tidak langsung. Overhead pabrik pada umumnya
didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung, dan bahan
pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan
langsung ke pekerjaan produk atau tujuan akhir biaya.

2. Metode dalam Menentukan Harga Pokok Produksi

Ada 2 metode utama yang bisa dilakukan dalam hal menentukan harga pokok
produksi, yaitu :
1. Metode Full Costing

Full Costing Merupakan metode penentuan harga pokok produksi, yang


membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun
variabel kepada produk. Dikenal juga dengan Absortionatau Conventional
Costing.
Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi
tetap, dan akan mempunyai akibat pada :
Perhitungan harga pokok produksi dan Penyajian laporan laba-rugi.

a) Metode Full Costing Harga Pokok Produksi :

Biaya bahan baku Rp. xxx.xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx

Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx.xxx

Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx.xxx

Harga Pokok Produk Rp. xxx.xxx


Dengan menggunakan Metode Full Costing :

 Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan


kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal
atau atas dasar biaya overhead yang sesungguhnya.
 Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan
BOP yang sesungguh- nya terjadi.
 Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual,
maka pembebanan biaya overheadpabrik lebih atau kurang tersebut digunakan
untuk mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan
(baik produk dalam proses maupun produk jadi).
 Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap
sebagai biaya samapi saat produk yang bersangkutan dijual.

2. Metode Variable Costing

Merupakan suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya


memperhitungkan biaya produksi variabel saja. Dikenal juga dengan istilah
direct costing .

Metode Variable Costing Harga Pokok Produksi :

Biaya bahan baku Rp. xxx.xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx

Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx.xxx

Harga Pokok Produk Rp. xxx.xxx

Dengan menggunakan Metode Variable Costing :

 Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan
sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap
dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.

Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak
melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam.
 Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan
penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama
periode yang akan datang.

3. Sistem Pengumpulan Harga Pokok Produk

Di dalam proses membuat produk/barang tentu ada biaya-biaya yang perlu


dihitung. Cara kita memproduksi barang akan menentukan sistem yang akan
digunakan dalam pengumpulan harga pokok produk. Pada dasarnya, terdapat
dua cara yang bisa digunakan untuk menghitung harga pokok produk, yaitu
berdasarkan pesanan atau berdasarkan harga pokok proses.

 Sistem pengumpulan berdasaran pesanan


Perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan biasanya
melakukan proses olah produk sesuai dengan pesanan yang ada dari pihak
luar. Biasanya perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan adalag
perusahaan percetakan, mebel, mesin dan masih banyak lainnya.
Karakteristik dari perusahaan yang menggunakan metode produksi berdasar
pesanan adalah:
 Proses produksi biasanya terjadi secara terputus-putus. Bila satu
pemesanan telah selesain dikejakan, maka proses produksi
diberhentikan. Proses produksi baru berjalan lagi ketika ada pesanan
yang datang.

 Proses produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan yang ada, bukan


untuk memenuhi persediaan di gudang.

 Produk yang dihasilkan biasanya sudah sesuai dengan spesifikasi yang


ditentukan pihak pemesan. Sehingga bisa saja barang yang dihasilkan
akan berbeda dengan pesanan lainnya.

Metode pengumpulan biaya yang didasarkan pada pesanan biasanya memiliki


produk dan jasa yang mudah untuk diidentifikasi menurut unit atau kumpulan
individu masing-masing menerima masukan bahan baku, tenaga kerja, serta
overhead pabrik. Pengumpulan biaya yang didasarkan padatiap-tiap pemesanan
digunakan kartu harga pokok. Dan untuk memudahkan dalam mencatat biaya-
biaya langsung ke kartu harga pokok, maka nomor order produksi harus
dituliskan diatas kartu harga pokok di masing-masing pesanan.

Manfaat dari adanya informasi harga pokok pesanan adalah:

 Dapat digunakan untuk menentukan harag yang akan diberikan kepada


pihak pemesan
 Memantau realisasi dari proses produksi

 Mempertimbangkan penerimaan ataupun penolakan terhadap pesanan yang


ada
 Digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian yang didapat
perusahaan
 Menentukan harga dari pokok persediaan produk jadi dan produk yang
masih di dalam tahap proses

Pengumpulan biaya produksi di dalam metode harga pokok pesanan terdiri dari
beberapa proses, yaitu:

1. Pencatatan biaya bahan baku utama, pada proses ini terbagi menjadi dua proses
yaitu proses pencatatan pembelian bahan baku utama dan catatan pemakaian
dari bahan baku.
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung. Biasanya memerlukan pengumpulan
dua jenis jam kerja yaitu, jam kerja total selama periode terentu dan jam kerja
yang digunakan hanya dalam setiap pengerjaan pesanan.
3. Pencatatan biaya overhead pabrik. Hal ini biasanya dibagi ke dalam beberapa
golongan, antara lain adalah biaya bahan penolong, biaya reparasi, biaya tenaga
kerja tak langsung, biaya yang timbul karena adanya penilai terhadap aktiva
tetap, serta biaya lainnya yang memerlukan uang tunai langsung.
4. Pencatatan produk selesai. Harga produk yang suda jadi nantinya akan dicatat
dalam kartu persediaan dan kartu harga pesanan.

 Sistem pengumpulan berdasarkan harga pokok proses

Perusahaan yang menggunakan metode ini biasa memproduksi barang


untuk memenuhi kebutuhan gudang penyimpanan. Biasanya perusahaan
yang melakukan produksi berdasar harga pokok proses adalah perusahaan
tekstil, pupuk, semen, dan lainnya.

Karakteristik dari perusahaan yang menggunakan metode harga pokok


proses ini antara lain adalah:
 Produk yang dihasilkan adalah produk standar.
 Produk yang dihasilkan di setiap bulannya biasanya sama
 Aktivitas produksi dimulai ketika adanya perintah produksi yang
berisikan rencana produksi dalam jangka waktu tertentu.

Manfaat dari adanya informasi yang di dapat dari metode harga pokok proses
antara lain adalah:
 Dapat mementukan harga jual dengan tepat
 Memantau biaya realisasi dari biaya produksi
 Menghitung kerugian dan keuntungan secara periodik dan transparan
 Menentukan harga pokok dari barang persediaan yang sudah jadi dan
disajikan ke dalam sebuiah neraca

Proses pengumpulan biaya produksi dari metode harga pokok proses antara
lain adalah:
1. Pencatatan biaya bahan baku yang digunakan
2. Pencatatan biaya bahan baku tambahan
3. Biaya tenaga kerja, baik langsung ataupun tidak langsung
4. Biaya overhead pabrik, pada BOP metode harga pokok proses
merupakan biaya lain diluar biaya bahan baku, bahan tambahan, serta
biaya tenaga kerja.

4. Jenis-Jenis Perusahaan

Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk


menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan
perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.
Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan
dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong
dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk
utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang
konsumsi, seperti pasata gigi, sabun mandi, dan sebagainya.

2. Perusahaan Dagang
Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini
tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari
perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah
Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.

3. Perusahaan Jasa
Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat
mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan
sebagainya.

Jenis-jenis Organisasi Perusahaan


Hampir semua organisasi memerlukan akuntansi. Dalam hal tertentu,
prosedur akuntansi dapat tergantung pada bentuk organisasi.
Umumnya terdapat 3 (tiga) bentuk perusahaan yang berbeda, yaitu perusahaan
perorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan. Masing-
masing bentuk perusahaan ini memiliki kelemahan dan keunggulan masing-
masing. Jenis- jenis perusahaan meliputi :

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal.
Bentuk ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal.
Kelemahan utama bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya keuangan yang
terbatas pada harta milik pribadi.

2. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu, masing-
masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara
bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang
saja, tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.

3. Perusahaan Perseroan
Perusahaan perseroan Sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini
dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum.
Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi
tersebut dan dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama
bentuk perusahaan korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah
sumberdaya keuangan dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga
pemegang saham perusahaan ini bisa perorangan, atau individu yang membeli
saham perusahaan ini.

5. Jenis Laporan Keuangan

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi atau biasanya disebut dengan profit and loss
statement adalah sebuah laporan keuangan yang berfungsi untuk melihat
apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian. Dari laporan laba
rugi, dapat terlihat informasi pajak perusahaan serta sebagai evaluasi
manajemen untuk keputusan selanjutnya. Tidak hanya manajemen internal saja
yang membutuhkan laporan ini, tetapi juga investor dan pihak bank selaku
pemberi pinjaman. Umumnya, ada dua cara untuk membuat laporan laba rugi,
yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Menurut
beberapa orang, laporan laba rugi single step dirasa lebih mudah karena lebih
sederhana penghitungannya. Semua pendapatan dan keuntungan yang
didapatkan oleh perusahaan dicatat serta dijumlahkan menjadi satu dari atas ke
bawah. Lalu dikurangi dengan total biaya yang ditanggung oleh perusahaan.
Selisih antara total pendapatan dan biaya inilah yang menunjukkan laba atau
rugi yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk laporan laba rugi multiple step
lebih kompleks. Pertama, harus dipisahkan terlebih dahulu transaksi
operasional dan non operasional. Setelah itu baru dilakukan pengurangan selisih
antara pendapatan dan biaya yang ditanggung perusahaan.
Ada beberapa aspek penting yang harus ditulis dalam laporan laba rugi dan
tidak boleh terlewat. Di antaranya ada pendapatan, harga pokok penjualan
untuk perusahan dagang, laba rugi usaha, beban pinjaman, beban pajak, laba
atau rugi perusahaan dari aktivitas normal, pos luar biasa, dan hak minoritas.
Pos luar biasa mengacu pada keuntungan atau kerugian yang timbul akibat
transaksi yang jarang terjadi. Sementara itu, hak minoritas adalah hak yang
diperoleh pemegang saham kecil.

2. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas atau biasa disebut dengan cash flow statement adalah
laporan yang bertujuan untuk menunjukkan keluar masuknya aliran kas
perusahaan. Laporan ini dapat menjadi indikator untuk memprediksi arus kas di
masa mendatang berdasarkan laporan saat ini. Sumber arus kas masuk dapat
terlihat melalui laporan ini. Contoh sumber arus kas masuk bisa didapatkan dari
pinjaman, pendanaan, atau hasil kegiatan operasional perusahaan. Sementara
untuk sumber arus kas keluar berasal dari beban yang ditanggung oleh
perusahaan baik dari kegiatan operasional maupun investasi. Hasil dari
penjualan barang dan jasa dari pelanggan atau pembelian persediaan dapat
masuk kategori kegiatan operasional. Sedangkan untuk aktivitas investasi
biasanya berkaitan dengan arus kas yang dihasilkan dari penjualan atau
pembelian aktiva tetap.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal menggambarkan informasi perubahan, baik berupa


peningkatan maupun pengurangan jumlah modal masing-masing pemegang
saham. Saat awal perusahaan berdiri, investor selaku penanam modal di
perusahaan pasti menyetor modal untuk usaha. Seiring berjalannya waktu, saat
perusahaan sudah beroperasi akan terjadi banyak sekali perubahan modal awal
sesuai dengan kinerjanya. Misalnya saja saat perusahaan mengalami kerugian,
tentu modal usaha akan berkurang. Dan saat perusahaan mengalami keuntungan,
modal perusahaan akan bertambah. Dari laporan perubahan modal, Anda tidak
hanya dapat melihat perubahan apa saja yang terjadi pada modal perusahaan.
Anda dapat melihat berapa jumlah modal awal perusahaan, berapa jumlah
pengambilan dana pribadi dalam satu periode, dan juga laba rugi bersih
perusahaan. Oleh karena itu, sebelum menyusun laporan perubahan modal,
perusahaan harus menyelesaikan laporan laba rugi terlebih dahulu.

4. Laporan Neraca

Laporan neraca atau balance sheet adalah laporan keuangan untuk


melihat posisi dan informasi keuangan dalam satu periode. Masih ingatkah
Anda tentang persamaan akuntansi “aset= kewajiban + modal”? Melalui
laporan neraca, segala informasi data yang berkaitan dengan aset (harta)
perusahaan, kewajiban (hutang), dan modal dapat disajikan secara lengkap.
Dengan kata lain, laporan neraca mengandung tiga elemen tersebut, yaitu aset,
kewajiban, dan modal.

5. Laporan atas Laporan Keuangan

Sebenarnya laporan ini bukanlah laporan yang wajib dibuat oleh


perusahaan, sehingga yang membuat laporan ini hanyalah perusahaan dengan
skala besar atau perusahaan terbuka. Jenis laporan ini terbilang unik karena
merupakan laporan yang berkaitan dengan laporan keuangan yang telah
disajikan. Jadi, laporan ini sifatnya adalah menyertai laporan keuangan
sebelumnya. Tujuan dari dibuatnya laporan atas laporan keuangan adalah
untuk memberikan penjelasan lebih detail terkait dengan laporan yang sudah
ada. Harapannya adalah laporan keuangan yang tersaji dapat mudah dipahami
oleh pembaca. Letak laporan ini adalah paling belakang setelah semua laporan
selesai dibuat. Tidak ketinggalan, biasanya tersedia sebab atau alasan
terjadinya laporan yang tersaji. Setelah Anda mengetahui laporan keuangan
yang biasa dibuat oleh perusahaan serta tujuan pembuatannya, kini saatnya
Anda memikirkan apakah perusahaan sudah memilikinya? Jika sudah, apakah
perusahaan Anda memiliki kesulitan dalam membuatnya? Biasanya kesulitan
dalam pembuatan laporan keuangan ini disebabkan karena informasi atau data
yang dicatat kurang lengkap. Kini, Anda dapat memanfaatkan software
akuntansi untuk membantu Anda menyusun laporan keuangan secara cepat dan
akurat. Jurnal merupakan software akuntansi online yang juga telah terintegrasi
dengan Talenta sebagai software HR. Dengan menggunakan Jurnal dan Talenta
secara bersamaan, bukan hanya keuangan bisnis Anda yang terbantu, tapi juga
mempermudah Anda dalam masalah HR, mulai dari payroll hingga pengelolaan
absensi maupun cuti online.
6. Pengguna Laporan Keuangan

Menurut IAI (2007) Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan
investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.
Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi:

 Investor. Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan


dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen.

 Karyanvan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka


tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan
pascakeija. dan kesempatan kerja.

 Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan


yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dibayar pada saat jatuh tempo.

 Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor
usaha berkepentingan pada perusahaan dalam lenggang waktu yang lebih
pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama
mereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

 Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai


kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung padi perusahaan.
 Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan
pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan
statistik lainnya.

 Masyarakat. Perusahaan memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai


cara. Misalnya, perusahaan dapal memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapal
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (tren)
dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Terdapat tiga unsur utama yang membentuk unsur – unsur harga pokok
produksi, yaitu :
1. Biaya bahan baku (Raw cost material) yang dapat dicatat melalui dua
metode yaitu menggunakan metode fisik (Fhyshical Inventory Method) dan
metode mutase persediaan (Perpetual Inventory Method).
2. Biaya tenaga kerja yang dapat digolongkan berdasarkan kegiatan yang di
lakukan pada perusahaan manufaktur yaitu
 Berdasarkan fungsi pokok organisasi atau perusahaan.

 Berdasarkan kegiatan-kegiatan departemen dalam perusahaan yang


kemudian terbagi lagi atas dua kategori yaitu departemen produksi dan
departemen non produksi.
 Menurut jenis pekerjaan.

 Menurut hubungannya dengan produk

3. Biaya overhead pabrik yang pada umumnya didefinisikan sebagai bahan


tidak langsung, pekerja tidak langsung, dan bahan pabrik lainnya yang tidak
secara mudah dapat diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke
pekerjaan produk atau tujuan akhir biaya.

Dalam menentukan harga pokok produksi, terdapat dua metode yang dapat
digunakan yaitu metode full costing dan metode variable costing yang kedua-
duanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Sistem pengumpulan harga pokok produk juga terdiri dari dua metode, yaitu
sistem pengumpulan berdasarkan pesanan dan sistem pengumpulan
berdasarkan harga pokok proses. Perbedaan dari karakteristik kedua metode ini
bias dilihat dari proses pengolahan produk , perusahaan yang proses produksi
berdasarkan pada pemesanan akan memiliki proses produksi yang terputus-
putus (intermitten) sesuai dengan pemesanan yang ada. Berbeda lagi dengan
perusahaan yang memproduksi berdasar pada harga pokok proses, proses
produksi nya dilakukan secara terus menerus (kontinue) tanpa memperhatikan
adanya pesanan atau tidak. Untuk tujuan dari proses produksi, pada perusahaan
yang menggunakan metode harga pesanan yaitu bertujuan untuk memenuhi
pesanan yang ada. Sedangkan untuk perusahaan yang berproduksi massa,
biasanya proses produksi yang dilakukan adalah untuk mengisi persediaan
yang ada di dalam gudang penyimpanan.

Jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba ada tiga, yaitu
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa yang masing-
masing memiliki karakteristik tersendiri seperti yang sudah dibahas diatas.
Adapun jenis-jenis organisasi pada perusahaan, umumnya ada tiga jenis, yaitu
Perusahaan perseorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan
yang memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Jenis-jenis laporan keuangan ada lima, yaitu laporan laba rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan atas laporan keuangan.
Laporan-laporan ini digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi
yang berbeda. Laporan ini digunakan oleh investor, karyawan, pemberi
pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan
masyarakat yang kebutuhannya telah dijelaskan diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Reza. 2017. 2 Metode Pengumpulan Biaya Produksi .


https://dosenakuntansi.com/metode-pengumpulan-biaya

https://www.academia.edu/11681065/Metode_pengumpulan_harga_pokok_produksi

. 2014. Sistem Pengumpulan Harga Pokok Produk.


http://anthyscrub.blogspot.com/2014/10/sistem-pengumpulan-harga-pokok-
produk.html

Anda mungkin juga menyukai