Anda di halaman 1dari 10

Yuyun Anggraeni : A031171016

Ismaniar : A031171028
Ardiansyah :A021171328
AR Mubarak Hasanuddin : A021171507

METODE HARGA POKOK PESANAN


(FULL COSTING)
LATAR BELAKANG
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Atau
Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan seluruh komponen biaya
produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Di dalam metode full costing, biaya overhead
pabrik yang bersifat variabel maupun tetap dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif
yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk selesai
yang belum dijual, dan baru dianggap sebagai biaya (elemen harga pokok penjualan) apabila produk
selesai tersebut tidak dijual. Menurut metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata
menyerap jasa FOH Tetap walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila biaya tadi dimasukkan
sebagai komponen pembentuk produk tersebut.
Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok
produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk
persatuan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok
produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan
jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan
dimana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan
dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, penentuan harga pokok pesanan adalah
suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan
produk yang spesifik. Dalam pembahasan kali ini diuraikan lebih mendalam metode harga pokok pesanan
dalam perusahaan yang menggunakan full costing dalam penentuan harga produksinya. Uraian akan
diawali dengan siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur, kemudian dilanjutkan dengan
karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, serta karakteristik metode harga
pokok pesanan. Dan diakhiri dengan pembahasan metode harga pokok pesanan.
PEMBAHASAN
A. Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur
Siklus Akuntansi Biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan
tersebut. Pada perusahaan dagang siklus kegiatan dimulai dengan pembelian barang dagangan kemudian
tanpa melalui pengolahan lebih lanjut dan di akhiri dengan penjualan menjual kembali barang dagangan
tersebut. Dalam perusahaan dagang siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang
dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang dijual. Tujuan
akuntansi biaya dalam perusahaan dagang adalah untuk menyajikan informasi harga pokok barang
dagangan yang dijual, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran.
Pada perusahaan jasa siklus kegiatan dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan
penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan jasa siklus akuntansi biaya dimulai dengan
pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang
diserahkan. Akuntansi biaya dalam perusahaan jasa bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok
per satuan jasa yang diserahkan kepda pemakai jasa.
Pada perusahaan manufaktur siklus kegiatan dimulai dengan pengolahan bahan baku dibagian
produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan manufaktur
siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam
proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang
diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur
bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok produksi per satuan produk jadi yang di serahkan ke
bagian gudang.
Pada prosesnya akuntansi biaya akan tampak pada siklus perusahaan manufaktur. Oleh karena itu
pembahasan metode harga pokok pesanan akan menitik beratkan pada proses di perusahaan manufaktur
saja. Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur digunakan untuk mengkuti proses pengolahan
produk, sejak dari dimasukkannya bahan baku kedalam proses produksi sampai dengan
dihasilkannyaproduk jadi dari proses produksi tersebut.
B. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan (full costing).

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan
dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap
pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per-satuan.
Karakteristik dari Metode Harga Pokok Pesanan (full costing) adalah:

 Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan keinginan pelanggan serta
setiap jenis produk dihitung harga pokoknya secara masing-masing.
 Biaya produksi harus digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu biaya produksi langsung dan
tidak langsung.
 Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung,sedangkan biaya produksi tidak langsung tersiri dari BOP(Biaya Overhead Pabrik)
.
 Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan tertentu berdasarkan
biaya yang benar-benar terjadi sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan terhadap
harga pokok pesanan sesuai dengan tarif yang sudah ditentukan diawal.
 Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara
membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah
unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

C. Kartu Biaya Pesanan


Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang mengakumulasi
biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya diakumulasi setiap batch atau loy dalam sistem biaya
pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang
dibebankan untuk suatu pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai
buku besar tambahan untuk persediaan dalam proses.

Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:

Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu
dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam
dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan
pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang
merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.

D. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

1) Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)


Dibagi dua prosedur, yaitu :
Prosedur pencatatan pembelian bahan baku,
jurnalnya:§
Persediaan Bahan Baku xxx
Utang Dagang / Kas xxx

§ Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual).
Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
2) Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu :


Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.

§ Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-masing karyawan, untuk mengumpulkan


informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu,
perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan.
(Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja / Job Time Ticket)

Jurnal untuk pembagian upah:


Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Gaji dan Upah xxx

3) Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)


BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu :

 Biaya Bahan Penolong


 Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan
supplies pabrik.
 Biaya tenaga kerja tak langsung
 Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan
aktiva tetap)ü
 Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di
muka)
 Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya
reparasi mesain pabrik, biaya listrik)

BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang
ditentukan di muka.
Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara berikut ini :

Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode


Jumlah Dasar pembebanan*
 Dasar Pembebanan BOP:
 Satuan produk
 Biaya Bahan Baku
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Jam Tenaga Kerja Langsungü
 Jam Mesin

§BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun
dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif.

Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:§


Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx

Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP
Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:§
1. Pemakaian Bahan Penolong:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx
4) Pencatatan Produk Selesai
§ Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari
rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb:
Persediaan Produk Jadi xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
§ Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger Card) dan Kartu Harga
Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.
E. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan
1. Menentukan Harga Jual yang akan dibebankan Kepada Pemesan

Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya tergantung oleh
keinginan pemesan. Oleh karena itu harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan harus sesuai
berdasarkan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan. Cara untuk menentukan harga jual yang akan
dibebankan kepada pemesan adalah sebagai berikut:

· Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp. XXX


· Taksiran biaya Non produksi yang dibebankan kepada pemesan XXX +
· Taksiran total biaya pesanan Rp. XXX
· Laba yang diinginkan XXX +
· Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX
Untuk menaksir biaya produksi = taksiran biaya bahan baku+taksiran biaya tenaga kerja
langsung+taksiran biaya overhead pabrik

2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan.

Didalam pasar, harga jual produk terkadang telah disepakati pemesan sehingga manajemen harus
memutuskan menerima atau menolak pesanan. Untuk mengambil keputusan itu maka manajemen
memerlukan informasi tentang harga pokok pesanan yang akan diterima. Tanpa adanya informasi tentang
harga pokok pesanan tersebut, manajemen tidak dapat mengetahui atau setidaknya memperkirakan
apakah perusahaan dapat memperoleh laba atau tidak.

Rumus total harga pokok:


Taksiran total biaya produksi Rp. XXX
Taksiran total biaya non produksi XXX +
(taksiran biaya administrasi & umum+taksiran biaya pemasaran)
Taksiran total harga pokok pesanan Rp. XXX

3. Memantau Realisasi Biaya Produksi


Memantau realisasi biaya produksi sangat diperlukan ketika manajemen telah mengambil suatu
keputusan dengan menerima atau tidak menerima pesanan. Oleh karena itu dalam memantau realisai
biaya produksi didalam akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap
pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi pesanan telah sesuai
dengan perkiraan sebelumnya.

· Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX


· Biaya tenaga kerja sesungguhnya XXX
· Taksiran biaya overhead pabrik XXX+
Total biaya produksi sesungguhnya RP. XXX

4. Menghitung Laba atau Rugi Pesanan

Dalam menjual suatu produk pasti setiap perusahaan dapat memperkirakan laba atau rugi yang
akan didapat oleh perusahaan dengan cara menghitung laba atau rugi pesanan tersebut. Informasi tersebut
diperlukan manajemen untuk mengetahui kontribusi pesanan dalam menutup biaya non produksi dan
menghasilkan laba atau rugi.

· Harga yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX

Biaya produksi pesanan tertentu:


Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya XXX
Taksiran biaya overhead pabrik XXX+

Total biaya produksi pesanan XXX-


Laba bruto Rp. XXX

5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk dalam Proses yang disajikan
dalam Neraca

Dalam mempertanggungjawabkan keuangan periodik, Manajemen harus membuat laporan


keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba dimana didalam neraca harga pokok persediaan produk jadi
dan produk dalam proses yang disajikan, manajemen perlu membuat catatan biaya produksi tiap pesanan
terlebih dahulu

F. Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu


Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi.
Rekening-rekening pembantu ( subsidiary accounts) ini dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan
rekening control ( controlling accounts) di dalam buku besar.
Rekening control Rekening pembantu
Persediaan bahan baku Kartu persediaan
Persediaan bahan penolong Kartu persediaan
Barang dalam proses Kartu harga pokok

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Kartu biaya


Biaya administrasi dan umum Kartu biaya
Biaya pemasaran Kartu biaya
Persediaan produk jadi Kartu persediaan

Untuk mencatat biaya produksi, didalam buku besar dibentuk rekening control barang dalam proses.
Rekening ini dapat dipecah lebih lanjut menurut unsure biaya produksi, sehingga ada tiga macam
rekening barang dalam proses berikut ini:
 Barang dalam proses – biaya bahan baku
 Barang dalam proses – biaya tenaga kerja langsung
 Barang dalam proses – biaya overhead pabrik

G. Kartu Harga Pokok (job order cost sheet)


Kartu harga pokok merupakan catatan penting dalam metode harga pokok pesanan, kartu harga
pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi
tiap pesanan produk.

H. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok
pesanan pada suatu perusahaan. Metode yang digunakan perusahaan adalah:
1.Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong dibeli oleh bagian pembelian.Bahan tersebut kemudian
disimpan dalam gudang menani saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi pesanan
tersebut.
2.Pemakaian Bahan Baku dan Penolong dalam Produksi
Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam setiap pesanan, perusahan
menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
3.Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap berikut ini:
· Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
· Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
· Pencatatan pembayaran gaji dan upah
4.Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka dan pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
5.Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer kebagian gudang oleh bagian
produksi.Harga pokok pesanan yang telah diproduksi ini dapat dihitung dari informasi biaya yang
dikumpulkan dalan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
6.Pecatatan Harga Pokok dalam Proses
7.Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual
Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening Harga
pokok penjualan dan rekening persediaan produk jadi.
8.Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepada pemesan dicatat dengan
mendebit rekening piutang dagang dan mengkredit rekening hasil penjualan.

KESIMPULAN
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga
pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan
metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik
harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.

Anda mungkin juga menyukai