Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

PENERAPAN STRATEGI ALTERNATIF

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
1. MUHAMAD AFRIZAL (A021171330)
2. ANITA AINUN PRATIWI HS (A021171522)
3. AINUL ADIANANTA (A021171523)
4. ALON KEIYA (A021171701)
5. ANITA MAHYUDDIN (A21116509)
6. MUH. FAJRIANSYAH (A31116533)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
A. Strategi Integrasi

1. Integrasi ke Depan (Forward Integration)


Merupakan strategi dengan cara menambah porsi kepemilikan atau
meningkatkan kontrol terhadap distributor atau retailer. Strategi tersebut sangat
tepat ketika distributor perusahaan saat ini menjadi sangat mahal, tidak dapat
diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan distribusi perusahaan.
Contoh:
PT. Indofood Sukses Makmur mengakuisisi PT. Indomarco Adi Prima sebagai
distributor utama yang memiliki jaringan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Akuisisi vertikal yang dilakukan PT. Indofood Sukses Makmur terhadap PT.
Indomarco Adi Prima membuat pelaku usaha yang lain tidak dapat
mendistribusikan produknya melalui PT. Indomarco Adi Prima.

2. Integrasi ke Belakang (Backward Integration)


Merupakan strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas pemasok (supplier) perusahaan. Strategi tersebut sangat tepat
ketika pemasok perusahaan yang ada saat ini tidak bisa diandalkan, terlampau
mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Contoh:
PT. Indofood Sukses Makmur mengakuisisi PT. Bogasari Flour Mills untuk
memenuhi kebutuhan tepung untuk memproduksi mie sebagai bisnis utama
Indofood

3. Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)


Merupakan strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas perusahaan kompetitor. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah merger dan akuisisi perusahaan kompetitor yang memungkinkan
peningkatkan skala ekonomi serta mendorong transfer sumber daya dan
kompetensi.
Contoh:
PT. Indofood Sukses Makmur membeli atau menguasai Supermi dan Sarimi yang
menjadi pesaing bagi produk indofood yaitu Indomie.

1
B. Strategi Intensif
1. Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Merupakan strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk
produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang
lebih besar. Penetrasi pasar meliputi penambahan personil pemasaran,
meningkatkan biaya iklan, promosi yang lebih ekstensif, dan publikasi yang lebih
banyak.
Contoh:
PT Unilever melakukan promosi tidak hanya melalui media elektronik, tetapi juga
melalui media cetak, sponsorship, dan pengadaan event-event yang melibatkan
produknya.

2. Pengembangan Pasar (Market Development)


Merupakan strategi untuk meningkatkan penjualan dengan mengenalkan
produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru.
Strategi ini dapat diterapkan ketika perusahaan memiliki saluran distribusi baru
yang dapat dipercaya, murah, dan berkualitas baik serta industri dasar perusahaan
telah menjadi global.
Contoh:
PT Unilever yang awalnya berada di Rotterdam, Belanda mendirikan
perusahannya di negara-negara lain termasuk di Indonesia dengan nama PT
Unilever Indonesia Tbk.

3. Pengembangan Produk (Product Development)


Merupakan strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Strategi ini
dapat diterapkan ketika perusahaan berkompetisi di industri yang ditandai oleh
perkembangan teknologi yang cepat dan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Contoh:
PT Unilever melakukan pengembangan beberapa produknya terutama merek
Pepsodent dengan menambah beberapa varian.

2
C. Strategi Diversifikasi
1. Diversifikasi Terkait (Related Diversivication)
Merupakan strategi dimana perusahaan menambah produk baru yang
berhubungan dengan produk yang sudah ada. Strategi ini dapat diterapkan ketika
perusahaan bersaing dalam industri yang lambat, produk baru yang ditambahkan
akan menaikkan penjualan produk yang ada, dan Pperusahaan memiliki
manajemen yang kuat.
Contoh:
Strategi yang dilakukan oleh Kompas Gramedia Grup. Perusahaan ini awalnya
memiliki unit bisnis koran dan penerbitan. Kemudian perusahaan ini masuk ke
bisnis jaringan toko buku (Gramedia) dan penyiaran ( radio Sonora dan TV7).
Kedua bisnis baru tersebut masih berhubungan dengan unit bisnis sebelumnya,
yakni di bidang media dan informasi.

2. Diversifikasi Tidak Terkait (Unrelated Diversivication)


Merupakan strategi dimana perusahaan menambah produk baru yang tidak
berhubungan dengan produk yang sudah ada. Strategi ini dapat diterapkan ketika
perusahaan berkompetisi dalam pasar dengan persaingan tinggi, produk yang
sudah ada mengalami penurunan penjualan dan profit, dan pasar produk yang
sudah ada telah penuh.
Contoh:
PT. Bank Lippo, Tbk. Dari bisnis Bank, perusahaan ini berkembang menjadi
Group Lippo dan terjun dalam bidang lain, seperti properti dan jaringan bioskop.

D. Strategi Defensif
1. Retrenchment
Merupakan strategi mengelompokkan kembali biaya dan pengurangan asset
yang mengalami penurunan penjualan dan profit. Inti dari retrenchment ini adalah
mengurangi biaya dan penurunan asset yang tidak menaikkan penjualan atau
profit.
Contoh:
PT. Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya

3
2. Divestiture
Merupakan strategi penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah
organisasi. Strategi ini dapat diterapkan ketika perusahaan telah melakukan
retrenchment namun gagal mencapai peningkatan, sebuah divisi memerlukan
sumber daya lebih daripada yang perusahaan dapat sediakan, serta sebuah divisi
bertanggung jawab atas performa buruk perusahaan.
Contoh:
PT Bank Niaga Tbk. Melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia yg berkedudukan di Jakarta.

3. Likuidasi
Merupakan strategi penjualan seluruh aset perusahaan, secara terpisah-
pisah, untuk kekayaan berwujudnya. Strategi ini dapat diterapkan ketika
perusahaan telah melakukan retrenchment dan divestiture tapi tetap gagal, pilihan
akhir hanya kebangkrutan, serta pemegang saham dapat meminimalkan kerugian
mereka dengan menjual asset perusahaan.
Contoh:
BANK IFI yang dilikuidasi oleh BANK INDONESIA dan PT. Asahimas Flat
Glass yang melakukan likuidasi terhadap anak perusahaannya yakni Glavermas
Mirror Pte Ltd.

E. Strategi Waktu
1. First Mover
Merupakan strategi dimana perusahaan menjadi penggerak pertama (pioner)
dalam memproduksi dan menjual produk atau jasa. Keuntungan dari strategi ini
yaitu perusahaan mampu membangun reputasi sebagai pemimpin dalam industri,
dapat memperluas pasar, selangkah lebih maju dari segi teknologi, serta
mempunyai konsumen yang loyal.
Contoh:
Perusahaan yang masih sukses dengan status sebagai first mover yaitu Air
Mineral AQUA dan Coca-Cola dimana kedua brand ini merupakan first mover
tetapi tetap menjadi brand dengan posisi pertama dipasaran walaupun sudah
memiliki banyak late mover.

4
2. Late Mover
Merupakan strategi dimana perusahaan (follower) mengikuti apa yang telah
dilakukan oleh perusahaan first mover yang menjadi penggerak pertama (pioner).
Keuntungan menggunakan strategi late mover adalah tidak harus melakukan riset
pasar, hanya perlu melakukan 'imitasi' terhadap apa yang telah dilakukan
pendahulunya dan membuat kustomisasi terhadap produk sehingga dapat
mengambil pangsa pasar dari first mover. Selain itu late mover tidak terlalu
memikirkan risiko yang dihadapi, karena semua risiko telah diambil oleh first
mover sebagai pioneer, yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan terhadap
tingkat risiko tersebut.
Contoh:
Contoh perusahaan late mover yang berhasil sukses yaitu Facebook, yang berhasil
mengalahkan first movernya yaitu Friendster. Selain itu ada juga Google yang
merupakan pengembangan dari Yahoo yang merupakan first mover.

5
DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada tanggal Kamis, 14 Maret 2019

 https://www.scribd.com/doc/180162108/Bab-7-Alternatif-Strategi
 https://hilmangraha.blogspot.com/2015/04/berbagai-macam-strategi
perusahaan.html
 https://www.scribd.com/document/379534118/First-Mover-Dan-Last-Mover
 http://sardanisitumorang.blogspot.com/2014/07/contoh-perusahaan-yang-
melakukan.html

Anda mungkin juga menyukai