Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BISNIS INTETRNASIONAL
“MENGEMBANG DAN PRODUK PEMASARAN”
Taufiq Ismail,MM.

Disusunoleh:

Peipkon Modesta Ningmabin 165020220111002

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

MALANG

2018
PEMBAHASAN

Strategi Pengembangan Produk


Strategi pengembangan produk adalah bagian dari strategi korporasi (corporate strategy). Dalam
strategi pengembangan produk terdapat potensi keuntungan maupun risiko dari aktifitas
pengembangan produk, dan banyak faktor yang menyebabkan suatu organisasi mempertimbangkan
melakukan pengembangan produk baru. Hampir semua organisasi menemukan bahwa pendekatan
strategi managerial pada aktifitas pengembangan produk baru akan meningkatkan peluang
keberhasilan dan juga meminimasi biaya dan risiko. Ada dua pendekatan dalam menjalankan
strategi pengembangan produk, yaitu sebagai berikut.

1. Strategi proaktif (proactive strategy)

Strategi pengembangan produk yang dilakukan untuk mengantisipasi kondisi di masa depan.
Pengembangan produk dimulai dari perusahaan sendiri. Beberapa bentuk dari strategi proaktif, yaitu
sebagai berikut.

a. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha mengembangkan produknya secara
teknis.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan ABC menginvestasikan modal yang cukup banyak pada
bagian R&D-nya. Hal tersebut kemudian membuahkan hasil dengan banyaknya inovasi atas produk
yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cepat dibandingkan dengan pesaing-
pesaingnya.

b. Pemasaran (Marketing)

Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam membuat produk yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan DEF mengadakan survey skala besar mengenai produk
apa yang dibutuhkan oleh konsumen baik secara langsung kepada konsumennya, maupun secara
tidak langsung dengan membaca data penjualan produk yang memiliki peringkat tertinggi. Data-data
tersebut digunakan oleh perusahaan untu mengembangkan produk yang selalu sesuai dengan
kebutuhan konsumen.

c. Pengusaha (Entrepreneurial)

Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha (entrepreneur) untuk mewujudkan
idenya dengan membuat divisi tersendiri dan mengumpulkan sumbernya. Strategi ini dilaksanakan
pada perusahaan yang sudah besar dan mapan.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan GHI merupakan perusahaan terkemuka di dunia. Produk-
produk yang dihasilkannya pun sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen, handal, inovatif, dll.
Kemudian, perusahaan ini dituntut untuk terus menciptakan atau mengembangkan produk yang
dapat menjadi kiblat atau trendsetter produk A di dunia. Dengan segala kemapanan yang dimiliki,
perusahaan ini menciptakan suatu bagian yang khusus memperkerjakan pegawai-pegawai berjiwa
inventor, kreatif, dan berfikir secara tidak biasa (think-out-of-the-box) yang ditugaskan untuk
menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat menjadi kiblat atau trendsetter dunia. Hal ini
menghasilkan kesuksesan dengan hadirnya produk IHG yang kemudian menjadi kiblat atau
trendstetter untuk produk sejenisnya.

d. Akuisisi (Acquisition)

Strategi ini melibatkan perusahaan untuk mengambil alih atau membeli perusahaan lain yang
menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru bagi perusahaan atau bahkan bagi pasar.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan penyedia komunikasi PT. JKL baru-baru ini diketahui telah
mengakuisisi perusahaan penyedia komunikasi PT. MNO. Keputusan ini diambil oleh PT. JKL karena
seperti yang masyarakat ketahui bahwa PT. MNO baru saja mengadakan fitur aplikasi
perpesanannya yang dapat mengirimkan pesan singkat tanpa dikenai biaya ataupun menggunakan
koneksi internet. Aplikasi tersebut sangat diminati oleh pasar sehingga dengan segala kemampuan
yang dimiliki, PT. JKL memutuskan unruk mengakuisisi PT. MNO.

2. Strategi reaktif (reactive strategy)

Strategi pengembangan produk yang dilakukan sebagai respon dari kondisi pasar atau pesaingnya.
Beberapa bentuk dari strategi proaktif, yaitu sebagai berikut.
a. Strategi defensif (defensive strategy)

Strategi ini dilakukan dengan menciptakan suatu aksi untuk melindungi perusahan terhadap produk
baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih sukses di pasar.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan PQR baru saja meluncurkan ponsel Galaxy X yang meraih
kesuksesan di pasar. Perusahaan STU yang merupakan kompetitor dari perusahaan PQR dalam
ponsel cerdas (smartphone) kemudian berinisiatif untuk mengadakan promo diskon untuk setiap
pembelian ponsel dari perusahaannya. Hal ini dilakukan demi menjaga pasar yang selama ini
perusahaan STU miliki.

b. Strategi imitatif (Imitative strategy)

Strategi ini dilakukan dengan meniru produk baru dengan cepat sebelum produk tersebut mendapat
pasaran yang kuat.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan VWX dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel Galaxy
YZ yang memiliki model menarik dan potensi besar akan meraih kesuksesan di pasar. Perusahaan
XYZ yang berasal dari Negara China membuat strategi untuk meniru model ponsel Galaxy YZ,
meskipun sistem operasi dari ponsel tersebut tidak sama.

c. Strategi second-but-better

Strategi ini dilakukan dengan sebelumnya menunggu hasil pemasaran produk baru dari pesaingnya;
lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi juga memperbaikinya dan memperkuat posisinya di
pasaran.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan BCD dikabarkan akan segera meluncurkan ponsel Galaxy
AB yang memiliki model menarik dan potensi besar akan meraih kesuksesan di pasar. Perusahaan
EFG membuat strategi untuk meniru model ponsel Galaxy YZ, tetapi dengam penyempurnaan model
dari ponsel yang ditirunya dan mengembangkan sistem operasi berbasis android versi terbaru.

d. Strategi responsif (responsive strategy)

Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan konsumen.


Contoh dari strategi ini adalah perusahaan EFG meluncurkan ponsel 5X yang merupakan hasil dari
berbagai keinginan dan permintaan pasar untuk penyempurnaan atas kekuragan keluaran ponsel
sebelumnya, yaitu 5W.

MENCIPTAKAN STRATEGI PROMOSI


Bauran promosi terdiri dari upaya perusahaan untuk menjangkau saluran distribusi dan
menargetkan pelanggan melalui komunikasi, seperti penjualan pribadi, periklanan, hubungan
masyarakat, dan pemasaran langsung.
“bauran promosi
Upaya oleh perusahaan untuk dijangkau saluran distribusi dan targetkan pelanggan melalui
komunikasi, seperti pribadi penjualan, periklanan, hubungan masyarakat,dan pemasaran
langsung”

Mengenal strategi marketing Mix. Promosi dibedakan menjadi empat macam, program
periklanan, promosi penjualan, promosi perorangan, dan hubungan masyarakat. Program
periklanan dijalankan untuk menarik perhatian konsumen agar mau membeli produk yang
diiklankan. Periklanan dapat melalui media cetak maupun media elektronik, atau melalui
internet yang saat ini sering digunakan. Promosi penjualan dapat berupa pemberian bonus.
Promosi jenis ini bersifat sementara, karena jika dilakukan dalam waktu lama akan
memungkinkan terjadinya kerugian perusahaan. Contoh promosi dapat berupa pemberian
diskon, voucher, doorprize, dan lain sebagainya.Strategi promosi perorangan dilakukan
dengan cara mendatangi konsumen. Bertatap muka langsung dengan satu atau lebih
konsumen. Promosi dilakukan dengan menjelaskan secara detail mengenai manfaat produk.
Staf bagian ini harus komunikatif, agar dapat menarik perhatian konsumen.

Strategi Dorong dan Menarik

Ada dua strategi promosi umum yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan
informasi pemasaran mereka kepada pembeli. Perusahaan dapat mengandalkan sepenuhnya
pada salah satu dari strategi ini atau menggunakannya
dalam kombinasi.Tarik strategi dan strategi push

 Tarik strategi
Strategi promosi di rancang untuk menciptakan permintaan pembeli yang akan mendorong
saluran distribusi anggota untuk menyimpan perusahaan produk.
 strategi push.
Strategi promosi dirancang untuk menekan saluran distribusi anggota untuk membawa
produk dan untuk mempromosikannya ke pengguna akhir produk.

Memadukan Produk dan Strategi

Ketika perusahaan memperluas upaya pemasaran mereka secara internasional, mereka


mengembangkan komunikasi strategi yang memadukan produk dan strategi promosi.Strategi
komunikasi perusahaan untuk pasar tertentu memperhitungkan sifat dari produk yang
dipasarkan dan campuran pro tomotion untuk memasarkannya.
Strategi perusahaan komunikasi untuk pasar tertentu dari produk yang dipasarkan dan
campuran pro tomotion untuk memasarkannya. Proses pengiriman promosipesan tentang
produk target pasar.Komunikasi pemasaran

sb
u
o
lty
p
im
rh
en
a
c
fd
k
w(.g
"ti:),

Ada tiga unsur pokok dalam srtuktur proses komunikasi pemasaran yaitu:
1. Perilaku komunikas
2. Material komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu:
a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampikan pengirim.
b. Pesan (massage), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau non verbal).
c. Media, yaitu pembawa (transporte) pesan komunikasi.
d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.
e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang yang
dikirim kembali oleh penerima.
f. Gangguan, yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi.
3.Proses komunikasi ada dua kegiatan, yaitu:
a. Enconding adalah proses perancangan atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi
suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.
b. Deconding adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga pesan yang
diterima dapat dipahami.

MERANCANG STRATEGI DISTRIBUSI


Merencanakan, menerapkan, dan mengendalikan aliran fisik suatu produk dari titik asalnya
ke titik konsumsi disebut distribusi. Perusahaan mengembangkan strategi distribusi
internasional mereka berdasarkan dua keputusan terkait:
(1) cara mendapatkan barang ke suatu negara dan
(2) cara mendistribusikan barang dalam suatu negara.

Distribusi Merencanakan, menerapkan, dan mengendalikan aliran fisik a


produk dari titik asal ke titik konsumsi.
Merancang Saluran Distribusi

Merancang Saluran Distribusi


Manajer mempertimbangkan dua kekhawatiran utama ketika membangun saluran distribusi:
(1)jumlah eksposur pasar suatu kebutuhan produk dan
(2) biaya distribusi suatu produk. Mari kita ambil lihatlah setiap kekhawatiran ini.

Ada dua saluran distribusi

 saluran eksklusif
saluran distribusi dimanaa produsen memberikan hak untuk menjual produknya hanya kepada
satu atau jumlah pengecer terbatas.
 saluran intensif
saluran distribusi dimanaa produser memberikan hak untuk menjual produknya ke banyak
pengecer.

Pengaruh Karakteristik Distribusi

pengaruh Karakteristik Produk

Nilai suatu produk relatif terhadap berat dan volumenya disebut densitas nilainya. Kepadatan
nilai merupakan variabel penting dalam merumuskan strategi distribusi. Sebagai aturan,
semakin rendah suatu produk
nilai kepadatan, semakin melokalisir sistem distribusi.

Masalah Distribusi Khusus

Masalah Distribusi Khusus


Sistem distribusi suatu negara berkembang dari waktu ke waktu dan mencerminkan keunikan
budaya, politik, hukum, dan
tradisi ekonomi. Meskipun sistem distribusi setiap negara memiliki pro dan kontra.uniknya
itu adalah aspek negatif dari distribusi yang menimbulkan ancaman terbesar bagi kegiatan
bisnis perusahaan internasional. Di beberapa negara, risiko muncul sebagian besar dari
potensi pencurian dan properti. Masalah Distribusi Khusus
Mengembangkan Strategi Penetapan Harga

 Pengertian Harga

Dalam arti sempit harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. 
Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga
merupakan salah satu factor utama yang memepengaruhi konsumen dalam memilih atau
membeli suatu produk.

Harga (Price) adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh
suatu produk. Harga merupakan salah satu elemen program pemasaran yang menghasilkan
pendapatan/pemasukkan sementara elemen lain menghasilkan biaya.

Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur
lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran yang paling
mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak
waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut
kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebagai produk yang dirancang dan dipasarkan
dengan baik, dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar. Pada umumnya
harga ditetapkan melalui negosiasi antara pembeli dan penjual. Secara tradisional, harga telah
diperlakukan sebagai penentu utama pilihan pembeli. Walaupun faktor-faktor non harga telah
makin berperan penting selama beberapa dasarsa belakangan ini, harga masih tetap
merupakan salah satu unsur terpenting dalam menentukan pangsa pasar dan profitabilitas.

Berbeda dengan produk dan komitmen, harga adalah peramasalahan nomor satu yang
dihadapi banyak eksekutif pemasaran karena harga dapat berubah dengan cepat. Salah satu
masalah yang sering timbul yaitu :

 Perusahaan terlalu cepat menurunkan harga untuk mendapatkan penjualan daripada


meyakinkan pembeli bahwa produknya yang bernilai lebih layak dihargai tinggi.
 Penetapan harga yang terlalu berorientasi pada biaya daripada berorientasi pada nilai
bagi pelanggan,
 Penetapan harga tidak memasukkan bagian lain dalam bauran pemasaran ke dalam
perhitungannya.

 Langkah-Langkah Menetapkan Harga

Ada enam langkah dalam menetapkan harga yaitu:

1. Memilih Tujuan Penetapan Harga,


2. Menentukan Permintaan,
3. Memperkirakan Biaya,
4. Menganalisa Biaya, Harga dan Tawaran Pesaing,
5. Memilih Metode Penetapan Harga, dan
6. Memilih Harga Akhir.
Langkah 1: Memilih tujuan penetapan harga.

Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga. Perusahaan dapat
mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga: kelangsungan
hidup, laba maksimum sekarang, pangsa pasar maksimum, menguasai pasar secara
maksimum, atau kepemimpinan mutu produk.

1. Kelangsungan hidup : Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan


utamanya jika terjadi kelebihan kapasitas, persaingan yang sengit, atau keinginan
konsumen yang berubah-ubah. Kelangsungan hidup adalah tujuan jangka pendek.
Dalam jangka panjang, perusahaan tersebut harus belajar bagaimana menambah nilai
atau berhadapan dengan kepunahan.

Langkah 2: Menentukan permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu mempunyai
pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dalam kasus biasa,
permintaan dan harga berbanding terbalik: makin tinggi harganya, makin rendah
permintaannya. Dalam kasus barang mewah, kadang-kadang harga naik dan malah penjualan
akan makin banyak, bukan makin sedikit.

Metode-Metode Menentukan Permintaan

1. Kepekaan / Sensitivitas Harga

Langkah pertama dalam memperkirakan permintaan adalah memahami apa saja yang
mempengaruhi kepekaan harga.

Sensitivitas harga adalah ukuran kepekaan konsumen terhadap perubahan suatu produk / jasa.

Umumnya, pelanggan paling peka terhadap harga untuk produk yang berharga tinggi atau
sering dibeli. Mereka kurang peka terhadap harga untuk barang yang berharga rendah atau
barang yang jarang mereka beli. Mereka juga kurang peka terhadap harga apabila harga
hanya merupakan sebagian kecil dari dari biaya total untuk memperoleh, menggunakan, dan
memperbaiki produk sepanjang masa pakainya.

Kondisi yang menyebabkan konsumen tidak terlalu sensitif harga :

 Harga barang yang murah dan jarang di beli.


 Harga merupakan sebagian kecil dari dari biaya total untuk memperoleh,
menggunakan, dan memperbaiki produk sepanjang masa pakainya.
 Hanya ada sedikit atau tidak ada barang pengganti atau pesaing
 Konsumen berkarakteristik lambat dalam mengubah kebiasaan pembelian mereka
 Konsumen tidak siap memperhatikan harga yang tinggi

Karakteristik yang berhubungan dengan penurunan sensitivitas harga :


 Produk lebih berbeda
 Konsumen kurang menyadari produk pengganti
 Konsumen tidak dapat membandingkan kualitas produk pengganti dengan mudah
 Pengeluaran merupakan bagian kecil dari total penghasilan pembeli
 Sebagian biaya ditanggung oleh pihak lain
 Penggunaan produk digabungkan dengan aset yang dibeli sebelumnya.
 Produk diasumsikan mempunyai kualitas, gengsi, atau ekuitas yang lebih tinggi

2. Memperkirakan Kurva Permintaan

Sebagian besar perusahaan mencoba mengukur kurva permintaannya. Perusahaan tersebut


menggunakan metode yang berbeda-beda:

 Metode Survei. Mengeksplorasi berapa banyak unit yang akan dibeli konsumen
dengan berbagai harga berbeda-beda yang diusulkan, walaupun pembeli mungkin
tidak akan menyatakan minat mereka apabila harganya ternyata lebih tinggi untuk
mencegah perusahaan tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi.
 Metode Analisis Statistik. Atas harga masa lalu,, jumlah yang terjual, dan faktor-
faktor lain secara statistik untuk memperkirakan hubungan-hubungannya.
Menciptakan model yang tepat dan menyesuaikan data tersebut dengan teknik-teknik
statistik yang tepat memerlukan keahlian yang sangat tinggi.
 Metode Eksperimen Harga. Memvariasikan harga berbagai produk di toko atau
mengenakan harga yang berbeda untuk produk yang sama di wilayah yang serupa
untuk melihat bagaimana perubahan itu mempengaruhi penjualan.

3. Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumen / permintaan konsumen


terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi
terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga.

Permintaan mungkin akan kurang elastis dalam kondisi-kondisi berikut:

 Hanya ada sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada barang pengganti atau pesaing;
 Pembeli tidak cepat memerhatikan harga yang lebih tinggi tersebut;
 Pembeli lambat mengubah kebiasaan belinya;
 Pembeli berpendapat bahwa harga yang lebih tinggi tersebut dapat dibenarkan.

Semakin tinggi elastisitas maka semakin besar pertumbuhan volume yang dihasilkan dari
pengurangan harga. Harga yang rendah akan mengahsilkan total pendapatan yang lebih
banyak. Elastisitas harga bergantung pada besarab dan arah perubahan harga terkontlempasi.
Harga elastisitas  jangka panjang berbeda dengan elastistas jangkapendek. Pembeli dapat
terus membeli dari pemasok lama setelah kenaikan harga, tetapi pada akhirnya mereka akan
beralih pemasok. Disini permintaan lebih elastic dalam jangka panjang dibandingkan jangka
pendek. Hal sebaliknya bisa terjadi seperti pembeli dapat beralih pemasok setelah diberitahu
tentang kenaikan harga tetapi kemudian kembali lagi. Perbedaan antara elastisitas jangka
pendek dan jangka panjang berarti bahwa penjula tidak akan mengetahui penggaruh
keseluruhan perubahan harga sampai waktu berlalu.

 Langkah 3: Memperkirakan biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk
produknya.

 Jenis biaya dan tingkat produksi

Biaya menetapkan batas bawah harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya.

Jenis-jenis Biaya Produksi:

 Biaya tetap (fixed cost) : biaya pokok yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
produksinya tanpa dipengaruhi hasil produksi atau pendapatan penjualan.
 Biaya variabel (variable cost) : biaya yang umumnya berubah-ubah sesuai dengan
volume produksi.
 Biaya total (total cost) : jumlah biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan
perusahaan untuk suatu produksi.
 Biaya rata-rata (average cost) : biaya produksi per unit produk. Average cost sama
dengan biaya total dibagi jumlah produksi.

Perusahaan harus membayar tagihan setiap bulan untuk sewa, listrik, bunga pinjaman, gaji,
dan lain-lainnya, berapa pun keluarannya.

 Langkah 4 : Menganalisis Biaya, Harga, Dan Penawaran Pesaing

Kemungkinan biaya ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan
harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Mula-mula
perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran perusahaan
mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat, perusahaan harus
mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika
penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan perusahaan,
perusahaan harus mengurungkan nilai mereka dari harga perusahaan.

Salah satu cara mengantisipasi reaksi pesaing yaitu mengamsusikan pesaing bereaksi dalam
cara standar terhadap harga yang ditetapkan atau diubah. Cara lain adalah mengamsusikan
pesaing memperlakukan setiap perbedaan atau perubahan harga sebagai tantangan baru dan
bereaksi menurut kepentingan pribadinya pada saat itu.

 Memilih Metode Penetapan Harga

Pemasar dapat menghadapi dua kendala dalam penetapan harga, yaitu: (a) kompleksitas
persoalan yang ada dan (b) informasi yang tidak lengkap, khususnya tentang permintaan dan
biaya. Adanya dua kendala tersebut pemasar berusaha menyederhanakan perhitungannya.

Metode-metode penetapan harga yang dimaksud adalah:


1. Penetapan harga yang berorientasi pada biaya;
2. Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan;
3. Penetapan harga yang berorientasi pada permintaan atau pelanggan.

STUDI KASUS

Penetapan Harga untuk Penjualan Maksimal

Studi Kasus Bodrex

Dalam kategori obat sakit kepala terdapat Bodrex, Panadol, Paramex, dan sebagainya. Obat-
obatan tersebut termasuk dalam kategori obat generik, yang harganya relatif murah dan
terjangkau, serta tidak memerlukan preskripsi dokter untuk bisa mendapatkannya.

Kesuksesan Bodrex dalam penentuan harganya,  merujuk pada beberapa langkah pricing
yang telah dijalani. Pertama, set pricing objective itu sendiri terdiri dari profit, sales, market
share, dan competitive effect. Dari sisi profit, Bodrex mencoba menekan harga jual terhadap
pedagang (ritel dan toko-toko) agar pedagang dapat membeli produk dalam jumlah besar.
Dengan demikian, penjualan pun akan meningkat dan menyebabkan proft menjadi lebih
tinggi.

Di sisi lain, harga yang murah merupakan strategi Bodrex untuk mempertahakan market
share, dimana saat Bodrex merupakan market leader dalam pasar obat sakit kepala.
Sedangkan untuk mempertahankan diri dalam pangsa pasarnya, Bodrex menetapkan harga
yang terjangkau dan dapat bersaing sehingga konsumennya tidak beralih ke merek pesaing.
Setelah menentukan tujuan (set pricing objective), marketers perlu memperhatikan estimasi
dari demand. Sedikit menyinggung teori ekonomi mengenai konsep supply dan demand,
dalam marketing pun dikenal konsep elastisitas yang memperlihatkan bagaimana perubahan
harga berpengaruh terhadap demand dari suatu barang.

Umumnya, harga yang naik akan menyebabkan demand turun, sehingga dalam jangka
panjang Bodrex melakukan estimasi dari demand berdasarkan data penjualan periode-periode
sebelumnya. Namun, dalam hal ini harga jual Bodrex cenderung sulit berubah (sticky price),
dalam artian, ketika demand meningkat secara signifikan, Bodrex tidak dapat langsung
mengubah harga untuk menyeimbangkan kenaikkan demand.

Langkah ketiga setelah menentukan objektif dan estimasi demand, marketers perlu
menentukan cost yang akan dikeluarkan. Dengan mengetahui cost, yang terdiri dari fixed cost
dan variable cost, marketers dapat menentukan harga yang sesuai untuk dijual, dan yang
terpenting adalah harga jual tersebut dapat menutupi cost yang dikeluarkan. Maka dari itu,
marketers perlu melakukan break-even analysis di samping menghitung fixed dan variable
cost, karena untuk memaksimalkan profit, kita perlu mengetahui jumlah unit yang dapat
dijual.

Dalam kasus Bodrex, harga yang ia tetapkan harus menyesuaikan dengan cost yang tiap
tahun meningkat karena adanya fluktuasi harga. Namun sebisa mungkin ia mencoba menahan
perubahan harga yang terlalu signifikan. Karena Bodrex selalu mencantumkan harga eceran
tertinggi pada bungkusnya, jika Bodrex menaikkan harga jualnya, akan timbul cost tambahan
untuk mencetak harga tersebut dalam setiap kemasan produknya.

Berikutnya, marketers perlu mempertimbangkan pricing environment atau faktor-faktor


eksternal yang mempengaruhi penjualan dari produk. Salah satu dari faktor eksternal yang
mempengaruhi keputusan Bodrex dalam menetapkan harga produknya adalah keadaan
ekonomi. Keadaan ekonomi berpengaruh dari sisi daya beli konsumen. Bodrex, sebagai
produk lokal, perlu melihat keadaan ekonomi Indonesia yang sebagian besar penduduknya
adalah masyarakat yang memiliki income rendah. Maka dari itu, daya beli mereka pun
rendah.

Bodrex perlu menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh target marketnya yakni mayoritas
masyarakat Indonesia. Faktor kedua adalah kompetisi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pasar
obat generic sangat ramai oleh berbagai macam produk obat dengan fungsi dan harga yang
serupa. Karena itu, bodrex harus menetapkan harga yang pantas dengan kualitas dan fungsi
yang ia tawarkan namun tidak menyebabkan konsumen obat sakit kepala berlh ke merek
pesaing.

Langkah berikutnya yaitu memilih pricing strategy yang tepat. Bodrex menerapkan pricing
strategy yang didasarkan pada kebutuhan konsumen. Bodrex lebih memfokuskan untuk
menjaga kepuasan konsumen dalam jangka panjang dibandingkan hanya memperhatikan
jangka pendek saja. Strategi ini disebut juga dengan value pricing, dimana harga yang
dibayarkan oleh konsumen memberikan kepuasan yang sebanding. Dengan strategi ini,
konsumen diutamakan dalam menentukan harga, setelah itu barulah perusahaan
mempertimbangkan kompetisi dan strategi.

Terakhir, marketers perlu mengaplikasikan strategi penetapan harga yang telah


dikembangkan sebelumnya. Bodrex menjual produk-produk yang cenderung homogen, maka
pricing tactic yang dilakukan adalah pricing for individual products.

Dapat  di simpulkan bahwa penetapan harga merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam menjual suatu produk. Bahkan jika kita mengingat kembali bahwa, price termasuk
dalam salah satu unsur dalam marketing mix (product, price, place, promotion). Bila
penetapan harga produk tidak tepat, maka perusahaan bisa saja dikalahkan oleh pesaingnya,
dan perusahaan juga dapat mengalami kerugian yang signifikan. Namun sebaliknya, jika
perusahaan menetapkan harga jual produk yang tepat, maka perusahaan tersebut akan dapat
menghasilkan profit yang lebih banyak dan tentunya akan mempertahankan serta menambah
market share.

DAFTAR ISI

Wild,john j. And Kennted L. Wild. 2016. Internasiona business: The Challenges of


globalization. United State : PearsonEducation.

Anda mungkin juga menyukai