KULIAH TUGAS 1
5 bentuk strategi:
Strategi Konten. Di era digital yang semakin canggih ini, strategi konten merupakan
strategi bisnis efektif yang wajib dikembangkan secara matang dan
diimplementasikan dengan benar. Ketika bisnis Anda menggunakan strategi bisnis
yang jelas melalui konten, maka konten Anda akan bekerja dengan efisien. Hal ini
karena konten yang dikembangkan akan menjadi lebih spesifik. Strategi konten ini
setidaknya akan melibatkan pengembangan konten blog, email marketing, dan
aktivasi media sosial yang relevan bagi bisnis Anda. Salah satu aspek yang terpenting
dari strategi ini adalah jangan hanya memproduksi dan mendistribusikan konten,
namun Anda juga harus responsif terhadap setiap interaksi yang terjadi dari setiap
konten tersebut.
2. Pengembangan produk merupakan sebuah proses dan strategi yang perlu dilakukan oleh
suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu produk. Hal yang perlu dilakukan dalam
mengembangkan suatu produk yaitu memperbaiki produk yang lama atau menambahkan
kegunaan produk tersebut kepada target pasar. Ini artinya, kamu perlu menyajikan unsur-
unsur baru yang dapat memikat hati pelanggan. Selain itu, pengembangan produk termasuk
dalam proses perubahan yang dilakukan pada produk yang sudah ada sebelumnya. Sekaligus
sebagai proses mencari inovasi guna menambah nilai terhadap produk lama dan
mengkonversikannya ke dalam bentuk produk tersebut. Dengan dilakukannya
pengembangan produk, itu artinya perusahaan sudah paham dan mengetahui terkait
kebutuhan dan juga keinginan pasar.
1. Penyusunan Ide. Pada tahap ini, kamu melakukan brainstorming ide yang akan
membantumu memecahkan masalah pelanggan dengan cara baru dan inovatif. Saat kamu
menemukan ide yang akan membantumu memecahkan kebutuhan pelanggan, penting
untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang target pasar. Selain itu, kamu perlu tahu poin
kesulitan pelanggan yang ingin kamu selesaikan dan carikan solusinya.
3. Perencanaan. Tahap ketiga, yaitu perencanaan. Pada tahap ini, kamu merumuskan
ide/definisi produk akhir berdasarkan ide dan penelitian awal, kemudian mulai membuat
rencana untuk mewujudkannya. Saat kamu menentukan produk akhir, kamu harus mulai
merencanakan apa yang kamu perlukan untuk membuatnya. Misalnya, jika membuat
produk fisik, kamu harus mencari bahan yang diperlukan atau menemukan mitra produksi
yang akan membantu dalam pembuatan. Perencanaan juga melibatkan pembuatan strategi
pemasaran yang akan membantumu memasarkan secara efektif ketika produk
selesai. Termasuk merencanakan model penetapan harga yang masuk akal untuk produk
dan memastikan pelanggan akan membayar. Penting juga untuk mengidentifikasi tim yang
akan terlibat dalam proses pengembangan produk baru yang akan membantu membawanya
ke pasar. Mulai dari tim pemasaran yang akan mempromosikan produk, hingga
kemungkinan mitra eksternal yang akan membantu produksi.
4. Pembuatan Prototipe. Fase pembuatan prototipe adalah ketika kamu datang dengan
produk sampel yang akan dibuat selama produksi massal. Prototipe ini sering disebut
sebagai minimum viable product (MVP), yang merupakan versi dasar produkmu.
6. Pengembangan Produk. Tahap ini melibatkan pembuatan produk akhir yang akan
dikomersialkan setelah selesai. Menggunakan wawasan yang diperoleh dari pengujian MVP
untuk membuat sentuhan akhir pada prototipe dan memulai produksi massal. Tergantung
pada jenis bisnis, kamu mungkin akan memiliki proses yang berbeda untuk pengembangan
produk. Misalnya, menjalankan bisnis SaaS (software as a service), tim
pengembangan software atau pemrograman internal akan bekerja menyelesaikan coding.
Apa pun prosesnya, tahap perencanaan seharusnya dapat membantu mengidentifikasi
bagaimana pengembangan produk akan berjalan.
7. Komersialisasi. Tahap akhir dari proses pengembangan produk baru, yaitu komersialisasi,
di mana kamu memperkenalkan produk ke pasar. Mengimplementasikan rencana
pemasaran untuk membuat audiens mengetahui produk barumu. Lakukan
pula campaign yang akan menarik mereka untuk menjadi pelanggan. Meskipun ini adalah
tahap akhir, banyak bisnis meluncurkan produk mereka dan seiring berjalannya waktu,
kembali melakukan perbaikan pada produk. Hal ini karena bisnis mendapatkan umpan balik
pelanggan lebih banyak. Selain itu, adanya perubahan pasar yang membuat bisnis
beradaptasi untuk selalu memberikan user experience terbaik.
3. Apa itu Metode penilaian faktor? Metode pembobotan faktor atau factor rating method
merupakan sebuah metode yang sering digunakan karena metode ini menggabungkan
antara kualitatif dengan kuantitatif di dalam menentukan lokasi yang paling tepat untuk
perusahaan jasa maupun manufakturing.
Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus di perhatikan ketika ingin menentukan
lokasi pabrik. Dengan begitu, bisa memilih lokasi yang tepat dan bisnis atau usaha yang Anda
jalankan mampu memberikan hasil sesuai yang Anda harapkan.
Melakukan identifikasi terhadap apa saja faktor yang perlu dilakukan analisa di lokasi
penempatan atau pembangunan pabrik
Lakukan penilaian terhadap masing-masing bobot atau faktor tersebut. Prinsipnya yaitu
semakin tinggi nilai atau bobotnya, maka semakin tinggi juga faktor tersebut perlu
dipertimbangkan. Adapun total bobot yang biasanya digunakan secara umum mulai dari
1 sampai dengan 100%
Menentukan lokasi alternatif. Ini penting karena dikhawatirkan lokasi yang sudah kita
rencanakan malah tidak sesuai karena disebabkan oleh berbagai hal. Maka dari itu, kita
perlu menentukan sebuah lokasi alternatif untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak
diinginkan
Berikan penilaian terhadap masing-masing lokasi alternatif tersebut. Adapun mengenai
nilai yang nanti akan diberikan berkisar antara 0 sampai dengan 100
Lakukan penghitungan terhadap total nilai yang berasal dari setiap lokasi alternatif.
Caranya adalah dengan mengalikan bobot terhadap faktor-faktor yang sudah ditentukan
untuk masing-masing lokasi tersebut
Sekarang membandingkan mana lokasi alternatif yang memiliki nilai paling tinggi
4. Apa itu sistem ERP? Secara singkat, Software Enterprise Resource Planning atau sistem ERP
adalah seperangkat software yang berfungsi untuk mengelola dan mengintegrasikan
berbagai aktivitas operasional dalam sebuah bisnis. Penerapan Sistem ERP bagi
perusahaan dapat menjadi salah satu upaya masif yang mampu memakan waktu hingga
bertahun-tahun. Akibat kompleksitas dan skala sistem ERP tersebut, hanya sedikit
perusahaan yang tertarik dan mampu menggunakan sumber daya fisik dan keuangan yang
beragam dan berisiko mengembangkan sistem ERP in-house. Sehingga sistem ERP ini mampu
meningkatkan efektifitas perusahaan serta memberikan pelayanan lebih bagi para
konsumen, yang pada akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan memberikan
keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan (stake holder).
Awalnya, sistem ERP adalah software yang lebih banyak digunakan oleh perusahaan-
perusahaan berskala besar (enterprise), namun sekarang juga telah populer di kalangan
UKM. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas pengertian ERP Software dengan lebih
detail, lengkap dengan sejarah singkat, jenis, fungsi ERP bagi bisnis Anda, serta skema
perhitungan agar Anda mendapatkan gambaran harganya.
Keberhasilan ERP. Pertama, adalah terkait komitmen dan dukungan dari manajemen senior
terhadap proyek implementasi ERP ini. Faktor ini sangat menentukan keberhasilan implementasi
ERP. Proyek implementasi ERP mesti dipandang sebagai sebuah proyek bisnis, bukan proyek IT.
Risikonya pun merupakan risiko bisnis. Komitmen dan dukungan manajemen senior ini akan
berpengaruh antara lain pada :
Kedua, adalah soal manajemen proyek. Faktor risiko yang ini merupakan faktor yang sangat
kritikal dan amat sering menjadi penyebab kegagalan implementasi. Manajemen proyek
yang maksud disini termasuk pada sisi implementer ERP maupun manajemen proyek dari sisi
pemilik proyek (project owner). Untuk mengatasinya, sebaiknya :