Disusun oleh:
Aulia Rizki Amlia
19.1.04.1.1.050
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TAHUN 2019/2020
PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN STRATEGI SIKLUS HIDUP
PRODUK
Sebuah perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Salah
satunya adalah melalui akuisisi- denga membeli seluruh perusahaan, paten, atau
lisensi untuk memproduksi produk orang lain. Cara lain adalah dengan upaya
pengembangan produk baru perusahaan dari perusahaan itu sendiri. Dengan produk
baru yang dimaksud adalah produk asli, perbaikan produk, modifikasi produk, dan
merek baru bahwa perusahaan berkembang melalui usaha riset dan pengembangan
sendiri.
1. Penciptaan Ide
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide yang
merupakan mencari untuk ide produk baru dari berbagai sumber. Sumber
utama dari penciptaan ide termasuk sumber internal dan sumber eksternal
seperti konsumen, pesaing, distributor, dan pemasok, dll.
Sumber Internal
Menggunakan sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide
melalui riset dan pengembangan secara formal. Perusahaan mengadakan
riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan
mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif.
Sumber Eksternal
Perusahaan juga dapat mengambil keuntungan ide produk baru dari
beberapa sumber eksternal. Contohnya distributor dan pemasok.
Distributor berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi
tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Pemasok
dapat memberika tahu perusahaan tentang konsep baru, teknik, dan bahan
yang dapat mengembangan produk baru.
Pesaing juga merupakan sumber yang penting. Perusahaan
memperhatikan iklan pesaing untuk mendapatkan petunjuk tentang
produk baru mereka. Perusahaan melacak penawaran pesaing dan
menginspeksi produk baru, memilah produk, menganalisis kinerja
produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan produk
yang sama atau produk yang lebih baik.
Crowdsourcing
Lebih luas, banyak perusahaan saat ini mengembangkan
crowdsourcing atau inovasi terbuka untuk program ide produk baru.
Crowdsourcing membuka lebar pintu inovasi, mengundang masryarakat
luas- konsumen, karyawan, ilmuwan independen dan peneliti dan bahkan
masyarakat luas dalam proses inovasi produk baru.
2. Penyaringan Ide
Tujuan penciptaan ide adalah menghasilkan ide dalam jumlah banyak.
Tujuan dari tahap berikutnya adalah mengurangi jumlah tersebut. Tahap
pertama pengurangan ide adalah penyaringan ide (ide screening), membantu
untuk menemukan ide baik dan membuang ide buruk secepat mungkin. Biaya
pengembangan produk meningkat pesat pada tahap selanjutnya, sehingga
perusahaan ingin maju hanya dengan ide produk yang dapat menjadi produk
yang menguntungkan.
Banyak perusahaan menginginkan eksekutifnya untuk menuliskan ide
produk baru pada format standar yang dapat ditinjau oleh komite produk baru.
Tulisan tersebut menjelaskan produk, pasar sasaran, dan persaingan. Format
itu mencakup perkiraan kasar dari ukuran pasar, harga produk, waktu dan
biaya pengembangan, biaya produksi, dan tingkat pengembaliannya. Komite
kemudian mengevaluasi ide tersebut terhadap serangkaian kriteria umum.
3. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Suatu ide yang atraktif harus dikembangkan menjadi konsep produk.
Sangat penting untuk membedakan apa itu Ide Produk (ggasan mengenai satu
produk yang memungkinkan untuk ditawarkan dipasar), Konsep Produk
(Deskripsi yang lebih mendetail dari Ide suatu Produk) serta Gambaran
Produk (Bagaimana potensi produk tersebut dilihat oleh konsumen)
Pengembangan konsep
Misalkan produsen mobil “Tesla” telah mengembangkan teknologi
tenaga baterai untuk mobil bertenaga listrik. Mobil purwarupa ini akan
dijual sekitaran harga $100.000. Untuk kedepannya, mereka berencana
untuk memperkenlkan produk yang lebih terjangkau dan mencakup pasar
massa agar mampu menyaigi produk mobil listrik yang jauh diluncurkan
sebelumnya oleh Chevrolet dan Nissan.
Melihat hal ini kedepan, maka tugas dari pemasar ialah mengembangkan
purwarupa ini menjadi konsep produk alternative., lalu mencari tahu yang
mana saja yang terjangkau untuk konsumen dan memilih salah satunya.
Hal ini memungkinkan terciptanya beberapa konsep, diantaranya:
Pengujian Konsep
Pengujian Konsep ialah menguji konsep produk baru dengan
menggunakan sample dari calon konsumen. Produk akan dikenakan
kepada konsumen secara simbolis atau fisik.
Sebagian besar perusahaan rutin melakukan pengujian ini dengan
konsumen sebelum diluncurkan produk sesungguhnya. Untuk beberapa
produk, mungkin cukup digambarkan dengan kata-kata atau gambar saja.
Tetapi, lebih dipercaya lagi apalagi disertai dengan konsentrasi serta fisik
produk tersebut.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran.
Setelah pengembangan dan pengujian konsep, tahap selanjutnya ialah
Pengembangan Strategi Pemasaran, merancang strategi pemasaran awal untuk
memperkenalkan produk ke pasar.
Pengembangan Strategi Pemasaran terdiri dari 3 bagian. Bagian
Pertama mendeskripsikan target pasar, perencanaan proporsi nilai, penjualan,
pangsa pasar, dan keuntungan objektif dalam beberapa tahun pertama.
Kedua, menguraikan harga, distribusi, dan anggaran pemasaran
direncanakan suatu produk. Ketiga, mendeskripsikan perencanaan jangka
panjang.
5. Analisis Bisnis
Analisis Bisnis melibatkan penelaahan terhadap penjualan, biaya, dan
proyeksi laba untuk produk baru untuk mengetahui apakah faktor-faktor ini
memenuhi tujuan perusahaan.
Untuk memperkirakan penjualan, kita perlu melihat riwayt penjualan
sebelumnya. Setelah meramalkan penjualan, kita bisa memperkirakan biaya
dan keuntungan yang diharapkan.
6. Pengembangan Produk
Untuk kebanyak konsep produk, mungkin hanya ada dalam bentuk
perkataan, gambaran, dan mungkin rancangan kasar. Jika konsep produk
sudah melewati tes bisnis, maka tahap selanjutnya yang akan dilewati ialah
pengembangan produk.
Pengembangan Produk ialah mengembangkan konsep produk menjadi
profduk fisik untuk memastikan bahwa ide produk tersebut mampu menjadi
produk yang menggiurkan dipasar.
7. Test Pemasaran
Jika produk sudah melewati kedua test yaitu test konsep dan test
produk, maka fase selanjutnya ialah Test Pemasaran. Fase ini ialah fase
dimana produk memasuki dan memperkenalkan nya kedalam pasar yang
realistis.
Test pemasaran memberikan pemasar pengalaman dalam memasarkan
produk sebelum menuju pengenalan secara penuh. Hal ini membuat
perusahaan menguji produk dan keseluruhan program pemasaran yang ada.
8. Komersialisasi
Test pemasaran memberikan pemasar informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan akhir terkait peluncuran produk baru ini. Ketika
perusahaan menuju komersialisasi, merek akan menghadapi biaya yang amat
tinggi seoerti biaya promosi pada TV, Billboard, dan pengiklanan rutin
lainnya. Perusahaan juga harus memperhatikan pemilihan waktu ketika
memperkenalkan produk. Disampng itu mereka juga harus memutuskan untuk
memilih di manakah produk akan di perkenalkan. Entah di pasar local,
nasional, maupun internastional.
Gambar
Penjualan dan keuntungan selama masa hidup produk dari penerimaan hingga
menurun.
Tidak semua produk mengikuti setiap produk mengikuti siklus hidup produk
ini. Beberapa produk diperkenalkan dan gugur dengan cepat; yang lain berada pada
tahap kedewasaan untuk waktu yang lama sekali. Beberapa memasuki tahap
penurunan dan kemudian memasuki siklus lagi ke dalam tahap pertumbuhan melalui
promosi atau reposisi yang kuat.
Konsep PLC dapat menjelaskan kelas produk , bentuk produk, atau merek.
Konsep PLC dapat digunakan secara berbeda-beda dalam masing-masing kasus.
Kelas produk mempunyai siklus hidup yang paling panjang-penjualan dari banyak
kelas produk berada dalam tahap kedewasaan untuk waktu yang lama. Bentuk
produk, sebaiknya, cenderung mempunyai bentuk PLC yang standar.
Siklus hidup merek yang spesifik dapat berubah dengan cepat karena
perubahan serangan dan respons dari pesaing. Konsep PLC juga dapat diaplikasikan
kepada apa yang dikenal sebagai gaya, mode dan fad. Populer Gaya adalah jenis
ekspresi dasar dan berbeda, mode adalah gaya yang diterima atau populer saat ini
dalam suatu bidang. Fad adalah periode sementara dari tingginya tingkat penjualan
yang tidak biasa digerakkan oleh antusiasme konsumen dan popularitas mendadak
dari suatu produk atau merek.
Konsep PLC dapat diaplikasikan oleh pemasar sebagai kerangka yang
berguna untuk menggambarkan bagaimana produk dan pasar bekerja. Jika digunakan
dengan cermat, konsep PLC dapat membantu dalam mengembangkan strategi
pemasaran yang baik untuk tahap yang berbeda dari siklus hidup produk.
Disini akan membahas produk dan jasa dengan dua pertimbangan tambahan:
tanggung jawab sosial dalam keputusan produk dan masalah pemasaran produk dan
jasa internasional.