Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus


Hidup Produk

Makalah ini diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen


Pemasaran

Disusun oleh:
Aulia Rizki Amlia
19.1.04.1.1.050

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TAHUN 2019/2020
PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN STRATEGI SIKLUS HIDUP
PRODUK

A.Strategi Pengembangan Produk Baru

Sebuah perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Salah
satunya adalah melalui akuisisi- denga membeli seluruh perusahaan, paten, atau
lisensi untuk memproduksi produk orang lain. Cara lain adalah dengan upaya
pengembangan produk baru perusahaan dari perusahaan itu sendiri. Dengan produk
baru yang dimaksud adalah produk asli, perbaikan produk, modifikasi produk, dan
merek baru bahwa perusahaan berkembang melalui usaha riset dan pengembangan
sendiri.

Pengembangan produk baru adalah mengembangkan produk asli, produk


perbaikan, modifikasi produk, dan merek baru melalui upaya pengembangan produk
milik perusahaan.

B. Proses Pengembangan Produk Baru

1. Penciptaan Ide
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide yang
merupakan mencari untuk ide produk baru dari berbagai sumber. Sumber
utama dari penciptaan ide termasuk sumber internal dan sumber eksternal
seperti konsumen, pesaing, distributor, dan pemasok, dll.

 Sumber Internal
Menggunakan sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide
melalui riset dan pengembangan secara formal. Perusahaan mengadakan
riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan
mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif.
 Sumber Eksternal
Perusahaan juga dapat mengambil keuntungan ide produk baru dari
beberapa sumber eksternal. Contohnya distributor dan pemasok.
Distributor berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi
tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Pemasok
dapat memberika tahu perusahaan tentang konsep baru, teknik, dan bahan
yang dapat mengembangan produk baru.
Pesaing juga merupakan sumber yang penting. Perusahaan
memperhatikan iklan pesaing untuk mendapatkan petunjuk tentang
produk baru mereka. Perusahaan melacak penawaran pesaing dan
menginspeksi produk baru, memilah produk, menganalisis kinerja
produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan produk
yang sama atau produk yang lebih baik.

 Crowdsourcing
Lebih luas, banyak perusahaan saat ini mengembangkan
crowdsourcing atau inovasi terbuka untuk program ide produk baru.
Crowdsourcing membuka lebar pintu inovasi, mengundang masryarakat
luas- konsumen, karyawan, ilmuwan independen dan peneliti dan bahkan
masyarakat luas dalam proses inovasi produk baru.

2. Penyaringan Ide
Tujuan penciptaan ide adalah menghasilkan ide dalam jumlah banyak.
Tujuan dari tahap berikutnya adalah mengurangi jumlah tersebut. Tahap
pertama pengurangan ide adalah penyaringan ide (ide screening), membantu
untuk menemukan ide baik dan membuang ide buruk secepat mungkin. Biaya
pengembangan produk meningkat pesat pada tahap selanjutnya, sehingga
perusahaan ingin maju hanya dengan ide produk yang dapat menjadi produk
yang menguntungkan.
Banyak perusahaan menginginkan eksekutifnya untuk menuliskan ide
produk baru pada format standar yang dapat ditinjau oleh komite produk baru.
Tulisan tersebut menjelaskan produk, pasar sasaran, dan persaingan. Format
itu mencakup perkiraan kasar dari ukuran pasar, harga produk, waktu dan
biaya pengembangan, biaya produksi, dan tingkat pengembaliannya. Komite
kemudian mengevaluasi ide tersebut terhadap serangkaian kriteria umum.
3. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Suatu ide yang atraktif harus dikembangkan menjadi konsep produk.
Sangat penting untuk membedakan apa itu Ide Produk (ggasan mengenai satu
produk yang memungkinkan untuk ditawarkan dipasar), Konsep Produk
(Deskripsi yang lebih mendetail dari Ide suatu Produk) serta Gambaran
Produk (Bagaimana potensi produk tersebut dilihat oleh konsumen)

 Pengembangan konsep
Misalkan produsen mobil “Tesla” telah mengembangkan teknologi
tenaga baterai untuk mobil bertenaga listrik. Mobil purwarupa ini akan
dijual sekitaran harga $100.000. Untuk kedepannya, mereka berencana
untuk memperkenlkan produk yang lebih terjangkau dan mencakup pasar
massa agar mampu menyaigi produk mobil listrik yang jauh diluncurkan
sebelumnya oleh Chevrolet dan Nissan.
Melihat hal ini kedepan, maka tugas dari pemasar ialah mengembangkan
purwarupa ini menjadi konsep produk alternative., lalu mencari tahu yang
mana saja yang terjangkau untuk konsumen dan memilih salah satunya.
Hal ini memungkinkan terciptanya beberapa konsep, diantaranya:

Concept 1 : Sebuah Mobil kelas menengah yang terjangkau dengan


desain mobil
keluarga kedu yang dapat ddipakai untuk keliling kota.
Concept 2 : Mobil sporty kelas menegah untuk pemuda single atau
berpasangan
Concept 3 : Mobil yang ramah lingkungan
Concept 4 : Mobil SUV namun memiliki emisi gas yang rendah.

 Pengujian Konsep
Pengujian Konsep ialah menguji konsep produk baru dengan
menggunakan sample dari calon konsumen. Produk akan dikenakan
kepada konsumen secara simbolis atau fisik.
Sebagian besar perusahaan rutin melakukan pengujian ini dengan
konsumen sebelum diluncurkan produk sesungguhnya. Untuk beberapa
produk, mungkin cukup digambarkan dengan kata-kata atau gambar saja.
Tetapi, lebih dipercaya lagi apalagi disertai dengan konsentrasi serta fisik
produk tersebut.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran.
Setelah pengembangan dan pengujian konsep, tahap selanjutnya ialah
Pengembangan Strategi Pemasaran, merancang strategi pemasaran awal untuk
memperkenalkan produk ke pasar.
Pengembangan Strategi Pemasaran terdiri dari 3 bagian. Bagian
Pertama mendeskripsikan target pasar, perencanaan proporsi nilai, penjualan,
pangsa pasar, dan keuntungan objektif dalam beberapa tahun pertama.
Kedua, menguraikan harga, distribusi, dan anggaran pemasaran
direncanakan suatu produk. Ketiga, mendeskripsikan perencanaan jangka
panjang.

5. Analisis Bisnis
Analisis Bisnis melibatkan penelaahan terhadap penjualan, biaya, dan
proyeksi laba untuk produk baru untuk mengetahui apakah faktor-faktor ini
memenuhi tujuan perusahaan.
Untuk memperkirakan penjualan, kita perlu melihat riwayt penjualan
sebelumnya. Setelah meramalkan penjualan, kita bisa memperkirakan biaya
dan keuntungan yang diharapkan.

6. Pengembangan Produk
Untuk kebanyak konsep produk, mungkin hanya ada dalam bentuk
perkataan, gambaran, dan mungkin rancangan kasar. Jika konsep produk
sudah melewati tes bisnis, maka tahap selanjutnya yang akan dilewati ialah
pengembangan produk.
Pengembangan Produk ialah mengembangkan konsep produk menjadi
profduk fisik untuk memastikan bahwa ide produk tersebut mampu menjadi
produk yang menggiurkan dipasar.

7. Test Pemasaran
Jika produk sudah melewati kedua test yaitu test konsep dan test
produk, maka fase selanjutnya ialah Test Pemasaran. Fase ini ialah fase
dimana produk memasuki dan memperkenalkan nya kedalam pasar yang
realistis.
Test pemasaran memberikan pemasar pengalaman dalam memasarkan
produk sebelum menuju pengenalan secara penuh. Hal ini membuat
perusahaan menguji produk dan keseluruhan program pemasaran yang ada.

8. Komersialisasi
Test pemasaran memberikan pemasar informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan akhir terkait peluncuran produk baru ini. Ketika
perusahaan menuju komersialisasi, merek akan menghadapi biaya yang amat
tinggi seoerti biaya promosi pada TV, Billboard, dan pengiklanan rutin
lainnya. Perusahaan juga harus memperhatikan pemilihan waktu ketika
memperkenalkan produk. Disampng itu mereka juga harus memutuskan untuk
memilih di manakah produk akan di perkenalkan. Entah di pasar local,
nasional, maupun internastional.

C.Mengatur Perkembangan Produk Baru.

Dalam mengatur perkembangan produk baru, perusahaan harus mengambil


Pendekatan holistik untuk proses ini. Sukses tidak nya Proses ini memerlukan
Pelanggan-Berpusat, Dasar Kelompok, dan Upaya Sistematis

1. Pelanggan Berpusat (Customer-centered)


Yang dimaksud disini ialah Pengembangan Produk Baru yang
berfokus dalam mencari jalan untuk menyelesaikan permasalahan pada
konsumen dan dan menciptakan pengalaman konsumen yang lebih
memuaskan.

2. Pengembangan produk baru berdasarkan Tim


Pengembangan produk baru yang baik juga membutuhkan usaha dari
keseluruhan perusahaan dan lintas fungsi. Agar dapat memasarkan produknya
lebih cepat, banyak perusahaan menggunakan pendekatan Pengembangan
produk baru berdasarkan tim (team-based new-product) yaitu sebuah
pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai departemen
bekerja sama secara erat, melewati beberapa tahapan dalam proses
pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan
efektivitas.
Pada pendekatan ini, berbagai departemen perusahaan bekerja sama
dengan erat dalam tim lintas fungsi, melewati beberapa tahapan dalam proses
mengembangkan produk baru untuk menghemat waktu dan meningkatkan
efektivitas. Alih-alih menyerahkan produk baru dari satu departemen ke
departemen yang lain, perusahaan membuat suatu tim dari berbagai
departemen yang terlibat dengan produk baru itu sejak awal hingga selesai.
Tim ini biasanya meliputi departemen pemasaran, keuangan, desain, produksi,
dan hukum bahkan pemasok dan perusahaan pelanggan.
Pendekatan berdasarkan tim mempunyai beberapa keterbatasan.
Contohnya, pendekatan ini kadang menimbulkan ketegangan dan
kebingungan dalam organisasi, dibandingkan pendekatan tahap yang
berurutan. Namun, dalam industri yang cepat berubah dengan siklus hidup
produk yang lebih singkat, hasil dari pengembangan produk yang cepat dan
fleksibel jauh melebihi risikonya. Perusahaan yang mengkombinasikan
pendekatan yang berpusat pada pelanggan dengan pengembangan produk baru
berdasarkan tim mendapatkan keunggulan kompetitif besar dengan
memperoleh produk baru yang tepat di pasar secara lebih cepat.

3. Pengembangan produk baru yang sistematis


Proses pengembangan produk baru haruslah secara holistik dan
sistematis dari pada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke
permukaan, dan banyak ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk
menghindari masalah ini, perusahaan dapat memasang sistem manajemen
inovasi untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide
produk baru.
Pendekatan sistem manajemen inovasi memberikan dua hasil yang
diinginkan. Pertama pendekatan ini membantu menciptakan budaya
perusahaan berorientasi inovasi. Pendekatan ini menunjukkan bahwa
manajemen puncak mendukung, mendorong, dan memberikan imbalan bagi
inovasi.
Kedua, pendekatan ini akan memberikan ide produk baru dalam
jumlah banyak, beberapa di antaranya sangat istimewa. Ide baru yang bagus
dapat dikembangkan secara lebih sistematis, memberikan keberhasilan produk
baru yang lebih banyak lagi. Tidak ada lagi ide bangus yang hilang karena
kekurangan dukungan dewan atau penasihat produk senior.
Oleh karena itu, keberhasilan produk baru membutuhkan lebih dari
sekedar memikirkan beberapa produk baru, menjadikan mereka produk dan
menemukan pelanggan untuk produk tersebut. Kesuksesan produk baru
membutuhkan pendekatan holistik untuk menemukan cara baru guna
menciptakan pengalaman bernilai bagi pelanggan, mulai dari menciptakan dan
menyaring ide produk baru hingga menciptakan dan menghasilkan produk
yang dapat memuaskan keinginan pelanggan.
Lebih dari ini, keberhasilan pengembangan produk baru membutuhkan
komitmen dari seluruh perusahaan.

D.Strategi siklus hidup produk

Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu produk


agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun mereka tidak
mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan
yang cukup untuk menutup semua usaha dan risiko yang mereka tempuh pada saat
meluncurkan produk.

Gambar
Penjualan dan keuntungan selama masa hidup produk dari penerimaan hingga
menurun.

Siklus hidup produk mempunyai lima tahapan yang berbeda yaitu:

1. Pengembangan produk dimulai ketika perusahaan menemukan dan


mengembangkan suatu ide produk baru. Selama pengembangan produk,
penjualan masih nol dan biaya investasi perusahaan menumpuk.
2. Pengenalan adalah periode di mana pertumbuhan penjualan lambat pada saat
produk diperkenalkan di pasar. Keuntungan tidak terjadi pada tahap ini karena
pengeluaran yang besar untuk memperkenalkan produk.
3. Pertumbuhan merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan
peningkatan keuntungan.
4. Kedewasaan adalah periode melambatnya pertumbuhan penjualan
dikarenakan produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensi.
Tingkat keuntungan tidak berada di puncak atau menurun karena
meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam
persaingan.
5. Penurunan merupakan periode ketika penjualan mulai menurun dan
keuntungan jatuh.

Tidak semua produk mengikuti setiap produk mengikuti siklus hidup produk
ini. Beberapa produk diperkenalkan dan gugur dengan cepat; yang lain berada pada
tahap kedewasaan untuk waktu yang lama sekali. Beberapa memasuki tahap
penurunan dan kemudian memasuki siklus lagi ke dalam tahap pertumbuhan melalui
promosi atau reposisi yang kuat.

Konsep PLC dapat menjelaskan kelas produk , bentuk produk, atau merek.
Konsep PLC dapat digunakan secara berbeda-beda dalam masing-masing kasus.
Kelas produk mempunyai siklus hidup yang paling panjang-penjualan dari banyak
kelas produk berada dalam tahap kedewasaan untuk waktu yang lama. Bentuk
produk, sebaiknya, cenderung mempunyai bentuk PLC yang standar.

Siklus hidup merek yang spesifik dapat berubah dengan cepat karena
perubahan serangan dan respons dari pesaing. Konsep PLC juga dapat diaplikasikan
kepada apa yang dikenal sebagai gaya, mode dan fad. Populer Gaya adalah jenis
ekspresi dasar dan berbeda, mode adalah gaya yang diterima atau populer saat ini
dalam suatu bidang. Fad adalah periode sementara dari tingginya tingkat penjualan
yang tidak biasa digerakkan oleh antusiasme konsumen dan popularitas mendadak
dari suatu produk atau merek.
Konsep PLC dapat diaplikasikan oleh pemasar sebagai kerangka yang
berguna untuk menggambarkan bagaimana produk dan pasar bekerja. Jika digunakan
dengan cermat, konsep PLC dapat membantu dalam mengembangkan strategi
pemasaran yang baik untuk tahap yang berbeda dari siklus hidup produk.

Konsep PLC untuk memperkirakan kinerja suatu produk atau untuk


mengembangkan strategi produk mempunyai beberapa masalah taktis. Dalam praktik,
sulit untuk memperkirakan tingkat penjualan pada masing-masing tahap PLC, masa
waktu dari masing-masing tahap, dan bentuk dari kurva PLC. Terlebih lagi, pemasar
tidak dapat secara membabi buta mendorong produk sepanjang tahap tradisional dari
siklus hidup produk.

 Tahap Pengenalan (Introduction Stage)


Tahap Pegenalan merupakan tahap dari siklus hidup produk di mana
produk baru pertama kali didistribusikan dan tersedia untuk dibeli (produk
pertama kali diluncurkan). Pada tahap ini, keuntungan masih negative atau
rendah karena penjualan yag rendah dan pengeluaran distribusi dan produksi
yang tinggi. Pengeluaran yang ada pada tahap ini terkait dengan biaya untuk
menarik distributor, membangun persediaan, dan biaya promosi. Perusahaan
biasanya memfokuskan penjualan mereka pada pembeli yang siap untuk
membeli.
Sebagai perintis pasar seharusnya dapat memilih stategi peluncuran
yang konsisten dengan postioning produk yang direncanakan. Pada saat
perusahaan perintis bergerak menuju tahap berikutnya dari siklus hidup, ia
harus senantiasa memformulasikan harga baru, promosi dan strategi
pemasaran lainnya. Apabila perusahaan dapat memasang strategi yang baik
sejak awal maka ia dapat mempertahankan dan membangun kepemimpinan
pasarnya.

 Tahap Pertumbuhan (Growth Stage)


Tahap pertumbuhan merupakan tahap siklus hidup produk di mana
penjualan produk mulai menanjak dengan cepat. Pengguna awal akan
melanjutkan pembelian da pembeli selanjutnya akan memulai mengikuti
langkah mereka, terutama bila mereka mendengarkan pembicaraan dari
mulut-mulut yang bagus. Pada saat ini perusahaan berkesempatan
memperkenalkan fitur baru produk dan pasar juga akan mengalami
perkembangan. Di tahap ini juga terjadi peningkatan persaingan dan
penjualan, namun harga akan tetap atau turun sedikit.
Keuntungan meningkat selama tahap pertumbuhan karena biaya
promosi tersebar pada volume yang besar dan biaya produk per unit turun.
Kualitas produk pun juga akan ikut ditingkatkan oleh perusahaan. Tahap ini
perusahaan berusaha untuk mengalihkan beberapa iklan dari membangun
kesadaran produk menjadi membangun keyakinan dan pembalian produk, seta
menurunkan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli yang lebih
banyak.

 Tahap Kedewasaan (Maturity Stage)


Tahap kedewasaan adalah tahap siklus hidup produk di mana
petumbuhan penjualan mulai melambat dan menurun. Tahap kedewasaan ini
biasanya bertahan lebih lama daripada tahap sebelumnya, dan memberikan
tantangan yang kuat kepada manajemen pemasaran. Melambatnya
pertumbhan penjualan mengakibatkan banyak produsen mempunyai banyak
produk untuk dijual, kelebihan kapasitas ini akan memicu persaingan yang
lebih besar lagi. Pesaing biasanya menurunkan harga, menambah ilan dan
promosi penjualan, serta meningkatkan anggaran R&D mereka untuk
menemukan versi yang lebih baik dari produk tersebut. Hal-hal ini akan
menyebabkan penurunan keuntungan.
Alaupun banyak produk dalam tahap kedewasaan ini terlihat stagnan
untuk waktu yang lama, produk yang paling sukses akan berevolusi untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan keinginan pelanggan. Manajer produk
harus melakukan sesuatu yang lebih daripada hanya mengikuti atau
mempertahankan produk mereka yang telah dewasa. Yang harus diperhatikan
adalah modifikasi pasar, produkm dan bauran pemasaran.
Dalam memodifikasi pasar, perusahaan berupaya untuk meningkatkan
konsumsi dari produk yang telah ada. Perusahaan dapat mencari pengguna
baru dan segmen pasar baru atau mencari jalan untuk meningkatkan
pemakaian di antara pelanggan yang ada..
Selain memodifikasi pasar, perusahaan juga dapat mencoba
memodifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik seperti kualitas, fitur,
gaya, atau kemasan untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi
kegunaan yang lebih bnyak. Perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas dan
kinerja produk yang terkait dengan kekuatan, kehandalan, kecepatan, dan
rasanya
Adapun perusahaan mencoba untuk memodifikasi bauran pemasaran
yaitu meningkatkan penjualan dengan mengubah satu atau lebih elemen
bauran pemasaran. Perusahaan dapat melakukan pemotongan harga untuk
menarik pengguna baru dan pelanggan pesaing. Selain itu, perusahaan juga
dapat meluncurkan kampanye iklan yang lebih baik dan menggunakan
promosi penjualan yang lebih agresif berupa perjanjian dagang, pengurangan
harga, pembelian premium, atau mengadakan kontes. Terakhir, perusahaan
dapat menawarkan layanan baru atau yang telah ditingkatkan para pembeli.

 Tahap Penurunan (Decline Stage)


Tahap penurunan adalah tahap dari siklus hidup produk di mana
penjualan produk menurun. Penurunan penjualan dapat terjun menjadi nol,
atau mereka dapat menurunka harga hingga tingkat yang rendah dimana
penurunan tersebut berlanjut untuk tahun-thun kemudian. Penurunan
penjualan disebabkan oleh banyak alasan, termasuk kemajuan teknologi,
pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan.
Perusahaan yang masih bertahan dapat tahapan ini dapat
meninggalkan segmen pasar yang lebih kecil dan saluran perdagangangan
merjinal, atau mereka dapat memotong anggaran promosi dan mengurangi
harga mereka lebih jauh lagi.
Membawa produk yang lemah dapat menjadi sangat mahal bagi
perusahaan. Hal ini dikarenakan produk ang lemah menggambil waktu
manajemen yang terlalu banyak, produk ini sering membutuhkan penyesuaian
harga dan persediaan. Mempertahankan produk yang lemah juga menghambat
pencarian pengganti, menciptakan bauran pemasaran yang lemah, merusak
keuntungan saat ini, dan memperlemah kedudukan perusahaan di masa yang
akan datang.
Perusahaan perlu memberikan perhatian lebih bagi produk mereka
yang sudah menua. Tugas perusahaan pertama-tama adalah mengidentifikasi
produk-produk yang berada dalam tahap penurunan dengan rutin meninjau
penjualan, pangsa pasar, biaya dan tren keuntungan. Kemudian pihak
manajemen harus memutuskan untuk memelihara, memanen, atau membuang
produk-produk yang menurun ini. Strategi yang diambil haruslah
dipertimbangkan dengan benar dan jangan sampai menimbulkan kerugian
bagi perusahaan.
E. Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa

Disini akan membahas produk dan jasa dengan dua pertimbangan tambahan:
tanggung jawab sosial dalam keputusan produk dan masalah pemasaran produk dan
jasa internasional.

 Keputusan Produk dan Tanggung Jawab Sosial


Keputusan produk telah menarik banyak perhatian publik. Pemasar
harus mempertimbangkan secara cermat masalah kebijakan publik dan
peraturan yang melibatkan usaha untuk mendapatkan atau menyingkirkan
produk.
Terkait dengan produk baru, pemerintah bisa mencegah perusahaan
agar tidak menambah produk melalui akuisisi jika dampaknya mengancam
persaingan. Perusahaan yang menyingkirkan sebuah produk harus menyadari
bahwa mereka mempunyai kewajiban hukum. Perusahaan harus mematuhi
aturan tertentu menyangkut kualitas dan keamanan produk. Jika konsumen
merasa dirugikan akibat produk yang dirancang dengan buruk, konsumen dan
menuntu produsen dan penyalur.
Banyak produsen menawarkan jaminan produk tertulis untuk
menyakinkan pelanggan tentang kualitas produk mereka. Perusahaan harus
menjelaskan bahwa perusahaan hanya menawarkan jaminan terbatas. Hukum
ini telah mendorong beberapa produsen melakukan penggantian dari jaminan
penuh ke jaminan terbatas dan perusahaan lain menghapus semua jaminan.

Tabel 9.2 Summary of product life-cycle characteristic, objectives and


strategies

Karakteristik Pengenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Penjual Penjualan Penjualan Penjualan Penjualan


rendah. meningkat memuncak. menurun.
cepat.
Biaya Biaya tinggi Biaya rata-rata Biaya rendah Biaya rendah per
per pelanggan. per pelanggan. per pelanggan. pelanggan.
Laba Negatif. Laba meningkat. Laba tinggi. Laba menurun.
Pelanggan Inovator. Pengadopsian Mayoritas Kelas bawah.
awal. menegah.
Pesaing Sedikit. Jumlah Jumlah mulai Jumlah menurun.
meningkat. menurun.
Tujuan Pemasaran
Menciptakan Memaksimalkan Memaksimalka Mengurangi
kesadaran mangsa pasar. n laba sambil pengeluaran dan
dan percobaan mempertahank memeras merek.
produk. an pangsa
pasar.
Strategi
Produk Menawarkan Menawarkan Mendiversifika Membuang
produk dasar. perluasa produk. sikan merek produk yang
dan model. lemah.
Harga Menggunakan Harga untuk Harga untuk Memotong harga.
biaya plus. mempenetrasi mengalahkan
pasar. pesaing.
Distribusi Membangun Membangun Membangun Menjadi selektif.
distribusi distribusi distribusi yang
selektif. intensif. lebih intensif.
Iklan Membangun Membangun Menekankan Mengurangi
kesadaran kesadaran dan perbedaan dan sampai tingkat
produk minat pasar manfaat merek yang dibutuhkan
diantara massal.
pengadopsi
awal dan
penyalur.
Promosi Menggunakan Mengurangi Meningkatkan Mengurangi
penjualan promosi untuk untuk sampai tingkan
penjualan mengambil mendorong minimal.
besar-besaran manfaat penukaran
untuk menarik permintaan merek.
percobaan. tinggi
konsumen.
 Pemasaran Produk dan Jasa Internasional
Pemasar produk dan jasa internasional menghadapi tantangan khusus.
Pertama, mereka harus menemukan produk dan jasa apa yang akan di
perkenalkan dan di negara mana. Kemudian, mereka harus memutuskan
berapa banyak biaya untuk menetapkan standar atau menyesuaikan produk
dan jasa mereka bagi pasar dunia.
Di suatu pihak, perusahaan ingin menetapkan standar penawaran
mereka. Standardisasi membantu perusahaan mengembangkan citra dunia
yang konsisten. Standardisasi juga mengurangi biaya produk, proses
manufaktur, dan pemasaran dalam menawarkan ragam produk yang luas. Di
pihak lain, pasar dan konsumen di seluruh dunia sangat berbeda. Perusahaan
biasanya harus merespon perbedaan ini dengan menyesuaikan penawaran
produk mereka.
Kemasan juga menghadirkan tantangan baru bagi pemasar
internasional. Masalah kemasan biasanya membingungkan. Sebagai contah
nama label dan warna tidak dapat diartikan dengan mudah dari satu negara ke
negara lain.
Kemasan juga harus dirancang untuk memenuhi karakteristik fisik
konsumen di berbagai dunia. Sebagai contoh, minuman ringan dijual dalam
kalen kecil di jepang agar sesuai dengan tangan orang jepang.
Pemasar jasa juga harus menghadapi tantangan khusus ketika
mengambil langkah mendunia, beberapa industri jasa mempunyai sejarah
operasi internasional. Industri jasa profesional dan bisnis juga telah mendunia.
Pertumbuhan internasional perusahaan-perusahaan ini mengikuti globalisasi
perusahaan klien yang mereka layani.
Tren menuju pertumbuhan perusahaan jasa global ini akan berlanjut,
terutama dalam bidang perbankan, maskapai penerbangan, telekomunikasi
dan jasa profesional. Saat ini perusahaan bukan hanya sekedar mengikuti
pelanggan manufaktur mereka, tetapi juga memimpin ekspansi internasional.

Anda mungkin juga menyukai