Development)
Proses pengembangan produk baru tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pada beberapa kasus tertentu, produk yang baru diluncurkan justru gagal. Untuk
menekan risiko kegagalan, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan saat
mengembangkan produk baru (new product development process), di antaranya:
A. Pengembangan Konsep
Pada tahap ini ide produk dirancang menjadi sebuah konsep produk, konsep harus
dibuat dalam beberapa opsi alternatif berdasarkan kebutuhan segmen pasar. Lebih
jelasnya perhatikan contoh berikut:
Contoh:
“Kars, industri kendaraan roda empat berinovasi untuk menciptakan mobil
berkekuatan tenaga listrik.”
Setelah ide produk lolos seleksi, mobil dikembangkan menjadi beberapa tipe mobil
listrik agar mempunyai daya tarik pasar yang sangat tinggi. Mobil dikembangkan
menjadi 3 konsep menarik, seperti:
Konsep 1
Model mobil sport, target pasar untuk mereka yang berjiwa muda
dan generasi muda kalangan atas, fungsinya sebagai transportasi
keperluan kerja dan meningkatkan status sosial pemiliknya.
Konsep 2
Mobil dengan ukuran standar (kapasitas 4 kursi), fungsinya untuk
keperluan jalan-jalan, belanja atau bisnis, mesin lincah, ramah
lingkungan dan target pasar keluarga kecil atau eksekutif muda.
Konsep 3
Ukuran mobil lebih luas, mampu menampung lebih dari 4
penumpang, dapat digunakan sebagai mobil keluarga atau
perusahaan, dan praktis tanpa bahan bakar fosil.
Intinya konsep produk mencakup fungsi, bentuk, tujuan diciptakannya produk yang
disampaikan dari kacamata konsumen.
B. Menguji Konsep
Konsep yang sudah dirancang dengan format di atas harus melewati tahapan uji
coba dengan target pasar skala kecil. Penyajian konsep dapat dibantu oleh media
pendukung.
Misalnya konsep mobil disajikan dalam visual berupa video animasi atau model tiga
dimensi. Namun tidak semua jenis produk memerlukan media tersebut, ada jenis
produk yang cukup divisualisasikan menggunakan gambar bahkan kata-kata
deskriptif.
Yang terpenting apa yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh konsumen. Setelah
konsumen memahami konsep, berikan mereka sejumlah pertanyaan untuk
mendapatkan feedback mengenai ketertarikan dan nilai konsumen terhadap konsep
tersebut.
4. Menyusun Strategi Pemasaran
Proses pengembangan produk baru berikutnya adalah menyusun strategi
pemasaran, intinya menentukan cara agar produk bisa diterima oleh target pasar.
Dalam mengembangkan strategi pemasaran, ada tiga poin penting yang harus
dirancang dengan baik, di antaranya:
Proyeksi penjualan didapatkan dari historical produk lain yang satu kategori dari
perusahaan tersebut atau dengan melihat produk yang sudah ada di pasar. Analisis
bisnis bertujuan untuk memastikan apakah faktor tersebut bisa memenuhi tujuan
perusahaan atau tidak.
Produk bisa dilanjutkan ke tahap pengembangan jika hasil analisisnya sejalan dengan
tujuan perusahaan. Saat melihat proyeksi pasar, perhatikan proses pertumbuhannya,
dan apa yang diperlukan untuk mencapai itu semua. Baru integrasikan
dengan strategi pemasarannya.
Kamu bisa melihat kemungkinan risiko yang terjadi kedepannya dengan membuat
penjualan maksimum dan minimum lewat proyeksi penjualan. Tidak hanya itu, kamu
juga melihat estimasi biaya dan keuntungan yang bisa diperoleh dari produk
tersebut.
A. Pengembangan Produk
Setelah berhasil menjalani tahap analisis bisnis, produk yang memenuhi tujuan
perusahaan lanjut ke tahap pengembangan produk yang sesungguhnya. Tahapan ini
tentu menyita banyak sumber daya, karena itu produk hanya diproduksi dalam
jumlah terbatas.
Proses pengembangan produk baru biasanya membutuhkan waktu lama. Bisa dalam
hitungan minggu, bulan, bahkan tahun, tergantung dari jenis produk yang sedang
dikembangkan.
B. Pengujian Produk
Tahapan tidak berhenti di situ, produk yang sudah jadi akan menjalani serangkaian
tes semacam uji coba keamanan dan keefektifan produk untuk memastikan produk
berfungsi sebagaimana mestinya.
Penguji bisa berasal dari karyawan internal perusahaan maupun oleh pihak
profesional dari luar perusahaan., ada juga perusahaan yang meminta tim pemasaran
dan R&D untuk melibatkan langsung pelanggan aktual dalam proses pengujian
produk.
Hal ini tentu hanya berlaku untuk beberapa jenis produk saja, konsumen diminta
untuk mengevaluasi produk pra-rilis atau produk prototipe. Hasil ulasan tersebut
dijadikan catatan untuk mengembangkan produk agar lebih baik lagi.
7. Uji Pemasaran (Skala Kecil)
Dalam proses pengembangan produk baru, produk yang sudah jadi secara
keseluruhan tidak bisa langsung dikomersialisasi. Pertama produk perlu dilakukan uji
pemasaran di pasar aktual atau pasar yang sebenarnya dalam skala kecil.
Hasil uji coba tersebut yang memutuskan apakah produk tetap akan diluncurkan saat
itu juga, menundanya atau membatalkannya secara keseluruhan.