Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran
dagang . Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer . Cara
lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk
dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang
terbatas dengan dukungan katalog, promosi dan sebagainya . Melalui cara demikian,
manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan
skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi
produk yang bersangkutan .
Berdasarkan kajian terhadap produk sukses ditemukan 15 kunci kesuksesan
pengembangan produk baru, yaitu :
1. Produk yang unggul dan unik
2. Produk yang berorientasi pasar
3. Produk berorientasi internasional
4. Melaksanakan tahap pra pengembangan
5. Memiliki konsep produk yang jelas, tajam dan mendahului pesaing
6. Peluncuran produk yang terencana dan terlaksana dengan baik
7. Struktur organisasi proyek pengembangan produk baru yang tepat
8. Dukungan oleh para pemimpin puncak
9. Mendayagunakan kompetensi inti dan kapabilitas perusahaan
10. Memilih pasar yang menarik (memiliki potensi profitabilitas tinggi)
11. Fokus pada proyek yang unggul
12. Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan baik
13. Kecukupan sumberdaya
14. Kecepatan pengembangan produk baru
15. Menggunakan sistem pengembangan proyek baru dengan disiplin
Pengembangan produk baru bukan suatu proses TRIAL AND ERROR, tetapi suatu
suatu proses yang harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh RISET yang mumpuni .
Tentunya proses ini juga memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin puncak
serta ketersediaan sumberdaya .
Mungkin anda masih ingat mengenai produk TARA NASIKU keluaran Unilever ?
Merek ini merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa ? TARA NASIKU kurang
bisa diterima oleh pasar . Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi ditengarai
menjadi salah satu sumber kekecewaan konsumen . Kemudian setelahnya, ada juga produk
nasi instant dari GARUDAFOOD . Sukseskah ? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui .
Kedua produk tsb disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran .
Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99% Oleh karena
itu, sebenarnya terdapat banyak resiko dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk
baru, di antaranya :
a. Risiko R & D
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak
disetujui oleh pihak yang berwenang . Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan
farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman .
b. Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran . hal ini terjadi karena
kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.
Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru ?
Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran . Dibalik kesuksesan suatu produk
terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta
pemahaman mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan
baik .
Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai
berikut :
1. Market Understanding (pemahaman pasar ), misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian
dan segmentasi untuk mengetahui peta perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa
konsumen membeliproduk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan
kebutuhan mana yang belum terpenuhi . Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group
Discussion, In-depth Interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk
memperoleh informasi ini .
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam :
a. Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup
.
b. Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya .
c. Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen .