Anda di halaman 1dari 5

MODUL

Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa

Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang
peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan
untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang
akan dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Terdapat 4 (empat) kegiatan dalam
pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut:
1. Technical Testing (Pengujian Teknis)
Yaitu dengan cara menciptakan prototipe yang merupakan approximation (perkiraan) produk
akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe sanggup menghasilkan sejumlah isu
penting wacana product shelf life (usia pajang produk), tingkat keusangan produk, problem
yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang
memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis isu
tersebut sanggup memiliki dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya menyerupai
estimasi usia pajang produk sanggup besar lengan berkuasa terhadap frekuensi dan biaya
pengiriman. Lalu kemungkinan adanya problem penggunaan yang signifikan sanggup
menjadikan perlunya pelengkap isu labeling, periklanan, dan sebagainya.

2. Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)


Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam planning pemasaran
serta untuk menciptakan tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat
dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta
konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian
mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bekerjasama dengan preferensi
serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind test" yang sedemikian rupa sehingga
konsumen sanggup membandingkan banyak sekali macam alternatif produk tanpa
mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasamya, pengujian preferensi dan
kepuasan akan mengatakan sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut:

a. Uji preferensi kasatmata dan uji teknis sanggup mengatakan dasar klaim yang obyektif
untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam
hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.
b. Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar
jangka panjang. Oleh alasannya itu hasil yang kurang elok pada uji ini sanggup berakibat
pada penghapusan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.

c. Meskipun penerimaan pasar atas produk gres ditentukan oleh semua elemen kegiatan
pemasaran, tetapi banyak sekali kasus memperlihatkan bahwa skor yang tinggi
dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ilham produk yang bersangkutan
sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk gres selanjutnya.

d. Uji preferensi pada umumnya sanggup mengatakan signal awal terbaik terhadap
kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.

3. Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Yaitu mekanisme riset pemasaran yang dibuat untuk mengatakan gambaran yang murah
dan cepat wacana pangsa pasar yang sanggup diharapkan dari produk baru. Beberapa model
yang sanggup digunakan antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.

4. Test Markets (Pengujian Pasar)


Yaitu perusahaan akan memperlihatkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas
yang sebisa mungkin sanggup mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan
dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar
untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam pengujian produk
konsumen, perusahaan akan berusaha mengestimasi empat variabel, yakni product
trial (percobaan produk), first repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta
frekuensi pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel
tersebut memperlihatkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji pasar produk
konsumen, ialah sebagai berikut:

a. Sales Wave Research


Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk
secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga yang lebih
murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali konsumen menentukan
produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga meliputi perjuangan untuk
mempresentasikan pada konsumen satu ataupun beberapa konsep iklan dalam bentuk garang
untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian ulang.

b. Simulated Test Marketing


Metode ini memerlukan 30 hingga 40 pembeli yang qualified dipusat pertokoan ataupun
tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka,
bekerjasama dengan awareness dan preferensi mereka terhadap banyak sekali merek pada
jenis produk tertentu. Mereka sanggup saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat,
termasuk didalamnya yang sudah populer ataupun yang masih baru. Lalu dalam penayangan
iklan tersebut disisipkan iklan produk baru. Kemudian konsumen akan diberi sejumlah uang
kemudian diminta untuk tiba ke sebuah toko khusus dimana mereka sanggup membelanjakan
uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan.

Perusahaan kemudian mengamati dan memperhatikan jumlah konsumen yang membeli


merek gres dan merek pesaing. Data ini akan mengatakan citra wacana efektivitas iklan
mereka atas iklan pesaing. Konsumen kemudian diminta mengutarakan alasan-alasan mereka
membeli ataupun tidak membeli. Lalu kemudaian beberapa ahad sehabis itu mereka akan
diwawancarai kembali melalui telepon untuk menentukan sikap mereka atas produk tersebut,
kepuasannya, penggunaannya, dan minatnya untuk membeli kembali, dan ditawari
kesempatan untuk membeli kembali produk yang bersangkutan.

c. Controlled Test Marketing


Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji dampak faktor dalam toko dan iklan
terbatas pada sikap pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara
langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka terhadap
produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak harus mengatakan pecahan penjualan,
menggunakan wiraniaga mereka sendiri, atau`membeli jaringan distribusi. Tetapi metode ini
tidak sanggup mengatakan isu wacana cara membujuk distributor biar mau menjual produk
gres perusahaan.

d. Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama
dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan.
Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan kota
dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor biar
bersedia untuk menjual produk perusahaan. Perusahaan melakuan promosi dan periklanan
sama dengan yang akan dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya
dibutuhkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan
perusahaan.

Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya ialah mengatakan
prediksi yang sanggup mendapatkan amanah wacana penjualan dimasa yang akan datang,
pengujian awal terhadap planning pemasaran, mengetahui kekurangan produk, menerima
citra banyak sekali problem potensial dalam jaringan distribusi, dan menerima pemahaman
lebih baik mengenai sikap banyak sekali segmen pasar.

Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana
pengujiannya bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal dan
menggunakan teknologi gres pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta. Pengujian
Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja,
rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian alpha baik, maka
perusahaan akan melanjutkannya dengan melaksanakan pengujian Beta dengan mengundang
para konsumen potensial biar sanggup melaksanakan pengujian secara belakang layar
ditempat mereka sendiri.

Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis gres dalam pekan raya
dagang. Produk gres industrial juga sanggup diuji ditempat pajangan distributor atau dealer.
Cara lain yang sanggup ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan menciptakan
pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual didaerah
geografis yang terbatas dengan santunan katalog, promosi, dan sebagainya. Melalui cara
demikian, administrasi akan sanggup mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam
pemasaran dengan skala penuh serta mengatakan isu yang lebih lengkap dalam memutuskan
komersialisasi produk yang bersangkutan.
TUGAS :

1. Sebutkan 4 kegiatan dalam pengujian produk baru.....


2. cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama dengan yang
nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Merupakan
pengertian.....
3. bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk
baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan
menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk
memperkenalkan produk dipasar. Itu merupakan tujuan dari.....
4. "pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu
tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang
bekerjasama dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind test"
yang sedemikian rupa sehingga konsumen sanggup membandingkan banyak sekali macam
alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya." itu merupakan tipe
pengujian.....
5. sebutkan manfaat pokok pengujian preferensi dan kepuasan ?

Anda mungkin juga menyukai