1. WULAN FITRIANA
2. FITRI OKTA AIVIOLA
3. MAULANA EGO F
4. DIMAS HIKMAH
5. IQBA CANDRA H
Dimas : "Kok abu gosoknya banyak banget sih. Kita kan Cuma butuh dikit."
Ego : "Kok kalian nggak percaya Sih ? Bener kata Wulan dan Fitri, abu gosoknya
emang segitu." (sedikit kesal)
Iqbal : "Iya, nggak sebanyak itu. Sini biar aku aja yang ngerjain !"
Wulan : "Biar aku aja! Kalian itu nggak tau." (mengambil abu gosok dari tangan
Iqbal)
Wulan, Fitri, Ego dan Dimas saling berebut abu gosok dan akhirnya semua abu gosoknya
tumpah dan mereka terjatuh.
Guru : "Apa-apaan ini ? Kenapa abu gosoknya tumpah dan berantakan seperti ini ?
Sekarang kalian bersihkan sampai bersih dan nilai kalian Ibu kurangi." (terlihat marah)
Iqbal : "Gara-gara kalian sih, nilai kita jadi dikurangin !" (bicara pada Ego, Wulan
dan Fitri.
Fitri : "Kok jadi kita Sih yang disalahin ? Itu semua kan gara-gara kamu!"
Ego : "Kalian sih ngebut abu gosolmya ! Jadi kita yang kena impasnya."
Mereka saling menyalahkan satu sama lain tanpa ada satupun yang mau mengalah dan
minta maaf. Persahabatan mereka terpecah. Iqbal dan Dimasmenjauh dari Ego, Wulan dam
Fitri. Mereka saling berencana untuk membalas dendam.
Ego : "Eh eh eh, kalian kasih buku ini ke Dimas sama Biar mereka dimarahin sama
Bu Guru. Biar tau rasa." (berbisik-bisik dengan Wulan dan Fitri sambil menyobek buku
perpustakaan)
Fitri : "Ibu Guru! Lihat deh, Dimas sama Iqbal ngrobek buku perpustakaan !"
(setengah berteriak sambil menunjuk Dimas dan Iqbal)”
Guru : "Apa yang kalian lakukan sama buku itu ? Dasar anak nakal, selalu saja
berulah. Sekarang kalian ibu hukum untuk merapikan buku di perpustakaan ini!" (sangat
marah)
Guru : "Tidak usah banyak alasan ! Jalani saja hukuman yang Ibu berikan!"
Saat di kelas, IbU Guru sedang menjelaskan pelajaran, namun Ego, Wulan Dan Fitri ramai
sendiri dan mengobrol di kelas. Ibu Guru yang melihatnya menjadi jengkel dan marah
karena merasa tidak dihargai.
Guru : Meisya ! Apa yang sedang kalian lakukan ? Ibu sedang menerangkan tapi
kalian justru ramai sendiri. Sudah merasa pintar ?"
Guru : "Tidak ada tapi-tapian. Lakukan saja tugas kalian." Sepulang sekolah,
Ego, Wulan dan Fitri melaksanakan hukuman yang diberikan Ibu Guru. Setelah
selesai, Dimas dan Iqbal menghampiri mereka bertiga.
Iqbal : "Kita capek musuhan terus terus sama kalian. Lebih baik kita baikan dan
bersahabat Iagi."
Fitri : "Benar kata Kitajadi sering dihukum karena saling mecoba balas dendam."
Dimas : "Akujuga."
Ego : "Sebenernya, aku juga ngerasa kaya gtu. Kalo gitu , maafin kami ya."
Iqbal, Dimas : "Iya, maafin kitajuga ya. Kita sahabatan kan ?"
Mereka berlima akhirnya saling bermaafan dan kembali bersahabat seperti dahulu. Tidak
ada permusuhan lagi diantara mereka.
Unsur Intrinsik
o Tema : Persahabatan
o Latar :
o Alur : maju
Permulaan : Ego, Wulan, Dimas, dan Iqbal mereka dalah lima orang siswi di salah
satu sekolah yang sudah bersahabat sejak lama.
Pengenalan masalah : Dimas dan Ego saling berargumen menganai jumlah abu gosok yang
akan mereka gunakan, Iqbal membela Dimas sedangkan Wulan dan Fitri Membela Ego.
Puncak masalah : Persahabatan mereka terpecah menjadi dua. Dimas dengan Iqbal
Sedangkan Ego dengan Wulan dan Fitri. Dua kubu yang dulunya bersahabat itu saling
mencoba untuk membalas dendam.
O Penokohan :
Wulan : pemaaf
Fitri : pemaaf
Iqbal : pemaaf
Nilai Moral :
Nilai sosial :
Nilai budaya .