Anda di halaman 1dari 5

Judul : CITA-CITA KU

Tema : Pendidika

Pemeran : Orang

Penokohan drama

1. Wawan : Pemberani

2. Sindy : Tegas

3. Din : Penakut

4. Dian : Pemalu

5. Ibu Ina : Penegak atau guru

6. Wira : Baik hati

7. Wanda : Rela berkorban

8. Indra : Cuek

Sinopsis Drama

Pertanyaan dan Ibu Ina membuat ke tujuh siswanya memiliki cita-cita yang besar dan timbul
keseruan ketika jam pelajaran sedang dimulai. sanggar teater naskah drama siswa smpn

Judul : cita-citaku

Dialog percakapan

Teks naskah Drama:

Kring...! Kring...! Kring...! Bel masuk telah diberbunyi. Para siswa smpn saatnya untuk masuk kelas
dan menerima pelajaran dari wali kelasnya masing-masing. Pemandangan di kelas 1 masih gaduh.
Ada yang berkelahi.

Wanda. : "Kamu mau jadi pahlawan di kelas ini?”

Wira. : “Bel masuk telah berbunyi.”

Wanda. : “Semuanya masuk...... !”


Wawan : "Iya Pak ketua kelas...!!!!" (ucap Wawan dengan cetusnya).

Wanda : "Berkelahi gara-gara merobek-robek buku seperti tidak ada pekerjaan lain saja!"

Beberapa saat kelas menjadi gaduh dan bising bahkan terjadi keribut salah satu siswa merobek buku
temannya, langkah kaki ibu Ina, seketika membuat kelas menjadi hening dan senyap.

Ibu Ina. : "Selamat pagi anak-anak. Sebelum memulai pelajaran kita berdoa dahulu. Berdoa
dimulai".

Para siswa tertunduk berdoa seperti yang di aba-abain Ibu Ina

Ibu Ina : "Selesai. Saya tadi mengetahui kalau ada keributan di luar kelas Padahal sudah ada bel
masuk."

Wanda. : "Iya kan Ibu Ina marah" (bisik Wanda kepada Wira).

Wira. : “Kayaknya hanya mengingatkan saja deh Wanda”.

Wanda :"Tadi ada yang berkelahi BuTapi sudah dilerai".

Bu Ina : "Yaaa, lain kali jangan di ulangi lagi, bikin malu kalian kan sudah dewasa, harusnya lebih tau
diri, kita datang kesekolah bukannya cari ribut tapi cari ilmu menambah kepandaian meraih mimpi
dan cita-cita !!!!!" ujar Ibu Ina dengan nada ketus dan tegas).

Senyap dan sepi jawabnya para siswa saling menyalahkan satu dengannya lainnya lewat bahasa
isyarat lirikan mata dan jelentikan jemari tangannya,sebentar kemudian siswa di printahkan untuk
mengeluarkan buku bahasa Indonesia oleh bu Ina.

Ibu Ina : "Buka buku bahasa Indonesia kalian mengenai impian dan cita- cita. Siapa yang tahu definisi
impian dan cita-cita?"

Sindy : "Impian adalah harapan dari seseorang yang perlu dibuktikan. Kalau cita-cita adalah harapan
dan perjuangan yang disertai dengan kemampuan untuk meraihnya."

Ibu Ina : "Bagus jawabanmu Sindy. Terus perbedaan antara keduanya apa Sindy?

Sindy :"Eeeeeeeehmmmmmm..........."(Pikir Sindy tertunduk sembari memegang keningnya berusaha


berpikir keras).

Wawan : "Tidak ada bedanya Bu...... !!!"


Ibu Ina : "Ya pasti ada. Bagaimana menurutmu Dian????"

Dian : "Perbedaannya tipis Bu. Kalau impian sudah dirancang sejak lahir. Kalau cita-cita harapan dari
banyak orang juga adanya keinginan dari diri kita sendiri tuk ingin meraihnya bu."

Ibu Ina : "Betul. Jika kita membicarakan tentang impian dari sekian banyak siswa di sini bisa
dijelaskan mengenai cita-cita kalian? Bisa dimulai dari kamu Wira."

Wira : "Aku Bu? Impianku ingin menjadi reporter yang bisa meliput berita sekaligus jalan-jalan di
mana-mana."

Wanda : "Sukanya jalan-jalan saja."

Ibu Ina :"Waduh, Wira impiannya hebat. Kamu? Coba Wanda apa impian mu?, kau dari mengkrtik
orang saja entah saja!".

wanda : "Impian saya ingin pergi ke bulan seperti minion Bu?".

Ibu Ina : "Minniooon………..??”

Indra : "Itu film kartun Bu. Wanda suka menonton film kartun jadinya suka berkhayal."

Serempak siswa kelas I tertawa.dan kelas menjadi gaduh

Ibu Ina : "Sudah! Sudah! Kamu ini bisa saja Wanda. Bagus juga ide mu. Kamu Dio?"

Dio : "Saya bermimpi ingin menjadi pramugara Bu...",

Wanda : "body mu ancur gituuuu..., sudah kayak tiang listrik, dekil,kuali dah item yah itu... iteman
kamu lagi..... jangan-jangan yang naik pesawat belum- sudah main kabuuurrrrr....... kok ya kepengen
jadi pramugara........ apa gak salaaah....hahahahahhhhhaaaa.."

Lagi-lagi seluruh siswa tertawa atas celotehan Wanda.

Ibu Ina : "Impian yang bagus Dio. Kalau kamu Indra?"

Indra : "Impian saya sama seperti Ibu jadi guru di sekolah smp."

Wanda : "Tampang belagak seperti mu tidak pantes jadi guru.pantesnya jadi tukang pijat keliling
hahahahahaaaa....(ejek Wanda kepada Dio dan Indra) Berkali-kali seluruh siswa tertawa. Kelas
menjadi ramai suara teriakan dan suitan."

Ibu Ina : "Wanda......Wanda......... sekali lagi kamu ngeledek temanmu. Ibu jeweeerrr!(ucap nya
dengan nada geram geregetan dan sengit suaranya terdengar keras)

Tiba-tiba suasana kelas menjadi hening atas bentakan Bu ina kepada Wanda
Ibu Ina : "Kalau kamu Sindy dan Wawan".

Wawan dan Sindy: "kami cita-citanya ingin jadi jurnalis atau penulis Buuuu.........".(dengan
kompaknya menjawab).

Ibu Ina : "Dari sekian banyak jawaban kalian mengenai tentang cita-cita dan impian sangat menarik
bagus-bagus. (sembari mengangguk-anggukan kepalanya dan mata di tebarkan memandang ke
seantereo ruangan kelas) Namun dalam meraihnya harus disertakan dengan perjuangan,
pengorbanan, kerja keras tekun dan sabar".

Wanda :"Teriring Doa Bu Dan restu orang tua?"

Ibu Ina : " ya benar kamu Wanda Jangan lupa untuk selalu berdoa juga restu atau doa kedua orang
tua mu jika sebuah perjuangan tanpa doa orang tua atau orang tua tidak ridho maka sama saja sia-
sia."

Wawan :"Tapi kalau seperti Wanda apa itu cita-citanya Bu?"

Wanda :"Kamu usil saja Wawan......!"

Ibu Ina : "Kalau impian Wanda terlalu banyak berkhayal kebanyakan nonton tv makanya mimpinya
juga kesiangan,dan maka mulai saat ini jika punya cita-cita mu harus diperjuangkan. Belajar yang
tekun biar menjadi president".

Wawan : "Bukan Belajar? Wanda bu tapi cuman main game aja bu????”

Indra : "Iya Buuu....... juga usilin orang belajar...? Di suruh ngerjain PR bisanya cuman foto kopy aja
ckkkkkkkkkkk "

Ibu Ina :"Betul kata Wawan dan Indra? Wandaaa......?".

Wanda hanya diam dan melirik dengan mata melotot pada Wawan dan indra.sedang Wawan dan
Indra

Ibu Ina : "Sebaiknya bermain itu boleh tapi jangan berlebihan. Wanda......???"

Wanda : "Saya main game ketika libur sekolah dan bukan di sekolah Bu. Mereka saja yang iri
sama.sirik bu"

Ibu Ina : "Iya Ibu tahu. Kamu anak pinter. Tepuk tangan buat Wanda".

Serempak seluruh siswa memberi ejekan dan cemoohan kepada Wanda dengan suara sorakan
uuuuuuuhhhhhhh..........dengan kalimat yang panjang."
Ibu Ina: "ada tapinya loch......... nakaaaal.dan jail"

Suara sorakan kembali terdengar dan kelas makin gaduh dan bising. Bel istirahat telah tiba datang
para siswa berhamburan keluar kelas dan beristirahat.sedang bu Ina pergi meninggalkan kelas 1
sembari menahan senyum simpul dan menggelengkan kepala melihat kelakuan para siswa.

Pesan moral

Pesan dan kesan moral yang di kutib dari naskah drama di atas adalah: Memberi pengertian dan
nasehat yang mendidik untuk siswa agar seyogyanya jangan suka rebut dan berkelahi sebab sekolah
sifatnya memberikan ilmu dan pengetahuan yang baik untuk anak didiknya supaya menjadi manusia
yang bermartabat dan bermoral juga terpelajar, menghargai waktu ibadah, dan menghormati kedua
orang tuannya, sebab restu orang tua adalah ridho dan jembatan menuju cita-cita mulia di masa
mendatang.

selesai

Anda mungkin juga menyukai