Anda di halaman 1dari 6

NASKAH DRAMA KELOMPOK 8

Pemain
1. Cinderella (Regita)
2. Ibu Tiri (Salsa)
3. Saudara Tiri 1 Violet (Galih)
4. Saudara Tiri 2 Viola (Elisa)
5. Ibu Peri (Prila)
6. Pangeran (Indra)
7. Pengawal Istana (Afreza)
8. 5 Dayang dan Penari (Nara, Puji, Desta, Sherly, Devanda)
Pembantu
1. Penulis naskah (Nara dan Puji)
2. Audio (Desta)
3. List kostum dan properti (Sherly)
4. Suara narator dan bantu ganti baju cinde (Devanda)

CINDERELLA SENDAL JEPIT

Pada zaman dahulu hiduplah seorang gadis yang cantik jelita, baik hati, rajin sholat,
ramah dan tidak sombong bernama Cinderella. Ia hidup bersama ibu tirinya dan dua orang
saudara tiri. Ia diperlakukan seperti pembantu oleh mereka.

Saudara Tiri 1: “Cinde, kamu dipanggil tuh.” (membentak dan mendorong cinde yang sedang
menyapu halaman)
Cinderella : “Dipanggil siapa?” (Jawab Cinderella sambil memegang sapu)
Saudara Tiri 2 : “Dipanggil yang Maha Kuasa. Ya, dipanggil mama lah. (membentak sambil
melingkarkan tangan dipinggang)
Saudara Tiri 1 : “Cepatlah, mama lagi marah-marah tuh! (memerintah dan menunjuk ke arah
cinde)

Kemudian, Cinderella menghampiri ibu tirinya

Cinderella : “Ada apa mah? (tanya cinde dengan kepala menunduk ke bawah lantai)
Ibu Tiri : “Ini kamu cuci semua pakaian ini, jangan sampai kau rusak, kau robek, dan kau koyak,
dan satu lagi jangan kau jual baju ni.” (Bentak ibu tiri yang membawa ember berisi pakaian
kotor dan melemparnya ke lantai)
Cinderella : “Iya ma” (Jawab cinde sambil memasang muka lesu dan pasrah)

Background musik muncul “kesana kemari membawa cucian…..” (Cinde menari


membawa ember pakaian kotor, dan di belakang terdapat 5 penari yang menari bersama cinde)

Saudara Tiri 2 : “Cinde-cinde kamu kira suara kamu bagus apa? Pake nyanyi segala kaya gitu.”
(Berbicara dengan meremehkan nyanyian cinde)
Saudara Tiri 1 : “Iya, suara kaya kambing ngakak aja gitu bangga.”
Saudara Tiri 1 dan 2 : “HAHAHA” (Menertawakan suara cinde bersama)

Lalu, Ibu Tiri menghampiri mereka

Ibu Tiri : “Cindeee, kau buat macam apa ini? Kau tau baju ini tu mahal.” (Berteriak dan
menunjuk-nunjuk cucian yang dibawa cinde)
Cinderella : “Emang berapa ma?” (Tanya cinderella sambil menundukkan muka)
Ibu Tiri : “Limaa ribuu” (sambil memasang muka sombong)
Cinderella : “Emang beli dimana ma? (Tanya cinde sambil melihat ibu tiri)
Ibu Tiri : “Di kalangan RT dan juga baju ini terbuat dari kulit asli” (Menjelaskan sambil menunjuk
baju yang ia pakai)
Cinderella : “Emang dari kulit apa ma?” (Tanya cinde)
Ibu Tiri : “Kulit pisang, kulit kebo, kulit kambing dan satu lagi kulit gajaah. Pokoknya semua ada
dibaju ini. Mama ga mau tau ya cinde, kamu sekarang masuk ke gudang dan jangan keluar
sebelum baju ini kembali seperti semula. Mengerti?” (Menarik kerudung cinde ke atas ketika
mengatakan gajah dan mendorong ember yang dipegang cinde sampai jatuh)
Cinderella : “Iya ma” (Jawab cinde sambil mengambil cucian yang jatuh dan memasukkannya
ke ember)

Selanjutnya, ibu tiri dan saudara tiri meninggalkan cinde. Cinde merasa sedih dan
murung, ia sedih diperlakukan seenaknya oleh ibu tiri dan saudara tirinya. Tiba-tiba datang
seseorang menghampiri cinde.

Ibu Peri : “Lalala” (Datang menghampiri cinde dan berputar putar membawa tongkat ajaib)
Cinderella : “Kamu siapa? Kamu pasti anak tiri mama juga ya? Yang dikurung di sini. Hayoo.
Ngaku aja deh” (Kaget , heran dan sedikit menjauh dari ibu peri)
Ibu Peri : “Sembarangan! Aku itu peri tau” (Jawab ibu peri)
Cinderella : “Peri apaa? Perikanan? Peri kemanusiaan? atau Peri kebangsaan” (Tanya cinde
sambil memasang muka kebingungan)
Ibu Peri : “Huh! (Memasang muka bangga) Aku itu peri yang bisa mengabulkan semua
permintaan.” (Menjawab sambil berputar-putar dan memegang tongkat)
Cinderella : “Yang bener dik?” (Tanya cinde ragu-ragu)
Ibu Peri : “Ya bener lah, kamu kok meragukanku sih?! Biar kamu percaya kamu aku beri dua
permintaan yang kamu mau.” (Jawab ibu peri sambil menggoda cinde)
Cinderella : “Emmm, aku mau sogokan hilang dari muka bumi ini. Bisa peri?” (Tanya cinde
dengan penuh harapan)
Ibu Peri : “Bisa diatur, wani piro? Haha. Yang lain aja deh, kalo sogokan hilang nanti
keseimbangan umat manusia rusak.” (Jawab ibu peri sambil menggerakkan tangan isyarat
uang dan menawarkan permintaan lain)
Cinderella : “Emm, katanya bisa semua. Emm kalo gitu, aku mau baju ini kembali seperti
semula. Gimana?” (Tanya cinde sambil memegang baju ibu tiri)
Ibu Peri : “Ini mah gampang bos. JOSS GANDOS KOTOS KOTOS ANTI MBLEDOS. HAAAA.”
(Berteriak sambil memutarkan tongkatnya dan mengarahkannya pada baju yang dipegang
cinde)
Cinderella : “Hah. Baju ini jadi bagus lagi. Terimakasih ibu peri. Sekarang aku mau ngasih baju
ini dulu ya ke mama” (Kaget dan lega melihat baju ibu tirinya berubah bagus lagi)
Ibu Peri : “Oke deh” (Jawab ibu peri)

Kemudian, ibu tiri dan saudara tiri cinderella sedang berbincang bersama. Tiba-tiba
datang seorang yang mengetuk pintu rumah mereka.

Pengawal : “Permisi, pakeeeet!” (Kata pengawal sambil mengetuk pintu”


Saudara Tiri 1 : “Ada apa ya kak?” (Tanya saudara tiri cinde dengan memasang wajah
penasaran)
Pengawal : “Saya pengawal dari istana, Saya datang kemari untuk memberikan undangan
pesta dari istana” (jawab pengawal sambil membawa kertas undangan)
Saudara Tiri 1 : “Apa? Mama, Viola, ada undangan dari istana.” (Memanggil mamanya)
Ibu Tiri : “Mana, Violet mana?” (Ibu tiri menghampiri saudara tiri 1 dan mengajak saudara tiri 2)
Saudara Tiri 1 : “Ini ma, ini.” (Sambil menunjuk undangan dari pengawal)
Pengawal : “Iya nyonya, ini ada undangan dari istana untuk mencari istri pangeran” (Sambil
menyerahkan undangan ke saudara tiri 2)
Saudara Tiri 2 : “Iya ma, pangeran akan mencari istri” (Berkata sambil membaca undangan)
Pengawal : “Karena saya ingin membagikan undangan kepada seluruh pelosok RT. Saya ijin
undur diri nyonya”
Ibu Tiri : “Iya, yauda sana.” (Menyuruh pengawal pergi)
Cinderella : “Ma, ini baju yang tadi” (Datang menghampiri ibu tiri dan saudara tirinya sambil
membawa ember berisi pakaian)
Ibu Tiri : “Iya, taruh saja disana dikamar.”
Cinderella : “Ma, cinde boleh ikut ke pesta?”
Ibu Tiri : “Apa? Hahaha. Kamu mau ikut ke pesta pangeran istana yang megah?”
(menertawakan cinde)
Cinderella : “Tapi ma.”
Ibu Tiri : “Ga ada tapi tapian ya cinde. Kamu tetap ga boleh ikut. Tetap tinggal di rumah. Violet
Viola anak kesayanganku. Ayo sekarang kita dandan yang cantik cetar membahana untuk pergi
ke pesta nanti malam”
Saudara Tiri 1 dan 2 : “Oke ma” (mereka bertiga meninggalkan cinde sendirian)

Cinderella menangis dan didatangi oleh ibu peri

Ibu Peri : “Loh, kok nangis, manis? Lagi bahagia ya?” (Bertanya dan menggoda cinde)
Cinderella : “Sedih peri, sedih” (memasang wajah memelas)
Ibu Peri : “Emang kamu kenapa?”
Cinderella : “Aku ga boleh ikut ke pesta sama mama tiri ku peri.”
Ibu Peri : “Datang aja diem-diem. Kan mereka ga tau.”
Cinderella : “Emm, iya ya. Eh tapi aku ga punya gaun pesta peri.” (Sambil memegang bajunya)
Ibu Peri : “Itu mah upil, eh gampil. Nanti baju jelek yang kamu pakai ini aku ubah menjadi gaun
yang indah sekali. Mau?”
Cinderella : “Mau, mau mau.”
Ibu Peri : “JOSS GANDOS KOTOS KOTOS ANTI MBLEDOS. HAAAA. (Memutarkan tongkat
ke arah cinde)

Ketika ibu peri mengucapkan mantra, cinde berganti baju dibantu oleh para dayang
yang memegang jarik memutari cinde.

Cinderella : “Gaunnya indah tapi aku masih pake sendal jepit ibu peri.”
Ibu Peri : “Eh iya, lupa. Oke sini tak ubah. JOSS GANDOS KOTOS KOTOS ANTI MBLEDOS.
HAAAA” (Memutarkan tongkat ke arah cinde
Cinderella : “Loh kok ga berubah peri”
Ibu Peri : “Iya ya? Waduh. Iya cinderella semalam kan di pohon peri mati lampu. Jadi tidak bisa
ngecharge. Tongkat peri habis baterai deh. Maaf ya cinderella.”
Cinderella : “Emm, yaudah deh gapapa. Aku pergi pake sendal jepit aja.”
Ibu Peri: Oh iya, satu hal lagi Cin, kamu harus segera pergi kalau mendengar suara listrik yang
hampir mati. Karena sihir Ibu Peri sedang habis baterai jadi sihirnya tidak akan bisa bertahan
selamanya .."
Cinderella: Baik Ibu Peri, akan aku ingat itu!

Cinderella pun pergi menuju istana dengan menggunakan gerobak express. Gerobak eksklusif
yang dipinjam dari Ibu Peri dengan kekuatan angin sakti yang membuat Cinderella sampai di
istana tepat waktu.

Setelah menunjukkan KTP pada pengawal istana yang berjaga di pintu, Cinderella pun
memasuki ruang dansa yang begitu indah dan luas. Cinderella juga mendapati kedua saudara
tirinya yang saling berebut dansa dengan Pangeran.

Saudara Tiri 1: Pangeran! Ayo menari denganku saja! Saya bisa bermacam-macam gerakan
tari, bahkan saya bisa menari koplo pangeran! (Saudara Tiri 1 menarik lengan pangeran dan
mulai memutarkan tubuhnya)
Saudara Tiri 2: Jangan Pangeran—Oppa! Dengan saya saja yang masih waras, saya bisa
menari seperti Lisa Blackpink! (Saudara Tiri 2 yang tidak mau kalah ikut menarik lengan
pangeran yang lain)

Pangeran mulai kesal karena merasa terganggu dengan tingkah laku kedua bersaudara itu
hingga pandangannya tertuju pada Cinderella yang baru saja memasuki ruang dansa.
Pangeran merasa terpesona dan jatuh cinta pada pandang pertama. Pangeran lalu melepaskan
tarikan dari kedua bersaudara tersebut dan berjalan mendekati Cinderella.

Pangeran: Oh wahai gadis yang jelita, apakah kamu berkenan untuk menjadi pasangan
dansaku malam ini? (Berlutut dan memegang tangan Cinderella)
Cinderella: Boleh saja Pangeran, tapi .. saya hanya bisa joget tiktok … (memasang raut sedih)
Pangeran: Tak masalah jodohku (Pangeran menyanggupi permintaan Cinderella dengan
memberikan love sign)
Cinderella: Baiklah Pangeran .. (tersipu malu kemudian membalas love sign pangeran)

Pangeran dan Cinderella pun joget tiktok dengan riang, hingga tanpa disadari terdengar suara
tinatinut yang cukup membuat Cinderella berhenti menari.

Cinderella: Pangeran!! Itu … Itu suara apa?? (Cinderella bingung dan panik)
Pangeran: Jangan khawatir cintaku, itu hanya suara listrik yang hampir mati. Sebentar lagi
akan segera diisi token oleh pengawalku
Cinderella: Tidak–Pangeran! Saya tidak bisa melanjutkan ini, saya harus segera pergi!
(Cinderella lalu berlari menjauhi pangeran)

Pangeran tidak mau kehilangan Cinderella sehingga ia segera mengejar Cinderella. Namun,
Cinderella terjatuh dan meninggalkan salah satu sandal jepit miliknya yang kemudian dibawa
oleh Pangeran.

Setiap hari pangeran memandangi sandal jepit tersebut, ia gagal move on setelah Cinderella
pergi meng-ghosting dirinya. Pangeran pun memanggil pengawal dan memerintahkannya untuk
mencari gadis jelita yang memiliki ukuran kaki yang cocok dengan sandal jepit tersebut di
seluruh RT.

Pangeran dan pengawal pun mencafi sepanjang hari hingga sampailah mereka di rumah
Cinderella.

(Pengawal memencet bel rumah)


Pengawal: "Assalamu'alaikum, permisi, paketnya kak!"
Ibu Tiri: "Wa'alaikum salam, sebentar bang!" (Ibu Tiri membuka pintu dan terkejut dengan
kedatangan Pangeran)
Ibu Tiri: Eh .. ada Pangeran. Ada apa ya kemari?"
Pangeran: Begini nyonya, saya mengadakan sayembara. Apabila terdapat gadis jelita yang
memiliki ukuran kaki dan pasangan sandal jepit yang cocok dengan ini, saya akan
menjadikannya istri dan ratu di masa depan!" (Pangeran menunjukkan sandal jepit pada Ibu
Tiri)

Ibu Tiri tersenyum bahagia lalu memanggil kedua anaknya (Viola, Violet) untuk mencoba sandal
jepit itu di kaki mereka.
Ibu Tiri: Cepat coba anak-anakku!
Saudara Tiri 1: (Mencoba sandal di kaki namun tidak muat) Mamaaa, kok sandalnya gak muat
sih!!
Saudara Tiri 2: (Merebut sandal jepit dari saudaranya, dan mencobanya sendiri) Sini sini! Pasti
muat di aku! (Saudara Tiri 2 mencoba sandalnya namun kakinya kekecilan) Sandalnya salah ini
Oppa!
Pangeran: Kakimu yang salah kok nyalahin sandal, sudah sudah. Nyonya, apakah disini ada
perempuan lain yang tinggal di sini?
Ibu Tiri: Tidak ada pangeran, di sini hanya ada kami
Pengawal: Eh, tapi waktu pesta dansa kemarin saya diberi bukti KTP kalau masih ada satu
perempuan terakhir yang belum mencobanya.
Pangeran: Kalau gitu cepat panggilkan perempuan itu! (Pangeran memerintahkan Ibu Tiri dan
dengan terpaksa Ibu Tiri membawa Cinderella ke hadapan Pangeran)

Pangeran lalu menyerahkan sandal jepit tadi dan meminta Cinderella untuk memakainya. Tanpa
disangka-sangka, sandal jepit itu sangat pas dipakai oleh Cinderella. Pangeran lalu tersenyum
bahagia melihatnya.

Pangeran: Untuk memastikannya lagi, apakah kau mau menunjukkan tarian legendmu
kemarin? (Pangeran masih tidak menyangka akan menemukan gadis pujaannya)
Cinderella: Boleh .. kalau Pangeran menjadi pasangan saya. (Pangeran lalu joget tiktok
dengan Cinderella sebentar untuk memastikan identitasnya dan akhirnya setelah iringan lagu
berakhir, Pangeran berlutut di hadapan Cinderella)
Pangeran: Oh cintaku, kekasihku, tanah airku, tumpah darahku! Maukah kau menikah
denganku dan menjadi ratu di RT ini? (Pangeran mengeluarkan bunga mawar untuk Cinderella)
Cinderella: (merasa terharu dan menerima bunga mawar tersebut) Iya .. saya mau pangeran ..

Cinderella pun akhirnya menikah dengan Pangeran dan tinggal di Istana. Namun ia tidak
melupakan Ibu Tiri dan kedua saudaranya, walaupun begitu mereka adalah keluarga Cinderella
sehingga Cinderella sangat menyayangi mereka. Cinderella pun mengajak Ibu Tiri dan kedua
saudaranya untuk tinggal di istana bersamanya. Hidup damai bahagia.

Anda mungkin juga menyukai