Narator : muna mn
Ratu (R) :
Menteri (M) :
Pengemis (RM) :
Artis (A) :
Penjudi (P),(T) :
Hakim (H) :
Petani (PT) :
Petani (BT) :
Dosen (D) :
Babak I
(Semua Pemeran Drama memasuki ruangan, dengan Manusia Bayangan datang paling
akhir sambil membawa lilin kemudian menyapa penonton dan saling memperkenalkan
diri masing - masing.)
MB : Selamat(….). Maaf, jika pertemuan ini mungkin tidak saudara terima dengan
hangat. Seharusnya saya sudah sejak lama hidup di benak saudara. Membisiki abu-abu
hidup ini. Hidup … (diam sejenak seperti menghela nafas). Yang namanya abu,
tentu…tidak melulu hitam atau melulu putih. Hitam… putih… hi…hi…(tertawa ngikik)
Tapi, sepertinya tenggorokan saya sedang manja. Jadi harap mata dan hati saudara
melek untuk melihat satu persatu abu - abu ini.
Babak II
R : (menyapa penonton dengan bahasa yang medok namun sedikit judes) Selamat
malam rakyatku semua… sudah pada tahu kan? Jika negeri kita yang cantik ini, yang luas
ini, yang gemah ripah bin jinawi, sebentar lagi akan merayakan ulang tahun … (menoleh
ke menteri)
M : Dengan ini Ratu akan menyiapkan pesta yang sebesar-besarnya. Ratu akan
mengundang semua pemimpin-pemimpin serta artis terkenal, agar mereka tahu, kalau
negeri kita ini bisa buat pesta yang sangat meriah melebihi mereka! (berhenti sejenak)
Tapi… tunggu Ratu…(Sedikit kebingungan).
R : Apa ?!! Saya tidak mau mendengar ada masalah ! jikalau ada segera selesai-kan
secepat mungkin tanpa menimbulkan perdebatan !
2.
M : (membuka-buka buku kas) ehm… saya tenang kok Ratu, saya hanya berpikir
sejenak. Kas kita masih banyak untuk menyelenggarakan pesta. Tambang minyak di
pulau Bekas Jiwa, tembaga di pulau Paru Sesak, emas di pulau Goa Ketan,
terus…(Keburu distop ratu).
M : Baik Ratu, pesta akan segera disiapkan dalam 3 hari tanpa henti.
R : e…e…eh…tidak sopan! Lewat di depan ratunya kok main selonong aja! Berhenti
kamu!
M : Berhenti kamu Pengemis ! Rakyat Jelata! STOOOP !!! .... (Menunjuk pengemis)
Terjadi perebutan tas antara menteri dan Rakyat Miskin itu. Tetapi menteri berhasil
merebut tas pengemis. Sampai-sampai pengemis jatuh tersungkur.
3.
M : Ratu, ini Ratu…ternyata dia mencuri bisa dikatakan nyolong bendera kerajaan,
Ratu!
R : lho…lho…nyolong bendera?! lah kok bisa gak ketahuan ini gimana ? Memangnya
apa kerja para budak penjaga itu sih ? mau kamu buat apa bendera yang kamu curi?
(mendekati pengemis)
RM : lapar…saya lapar… itu…mau saya jual…lima ribu jadi… susah hidup di negeri ini.
Saya hidup selama bertahun tahun SENDIRIAN (bersenandung) Makan makan sendiri,
Tidur tidur sendiri makan tidur makan tidur makan tiduuur pun sen…diri (berkelakuan
seperti bermain gitar)
RM : (Pengemis mengangguk) iya, saya lapar Ratu. Saya ingin membeli makanan …
R : oh…lapar…tetapi bendera itu jangan kamu jual, karena itu adalah bendera
negeri ini. Sekarang kamu pulang ke rumah, biar nanti kusuruh orang mengantar
makanan ke tempatmu.
MB : Seperti ini sosok sejati dari bangsa yang kaya? (bernada sinis) bahkan
seandainya burung hantupun tak sudi menjamahnya.
R : (berbicara pada menteri) minta makan ??!Tak sudi saya mengantar makanan itu
kerumahnya, alamat rumah pun tak saya tanya hahaha. Uang saja tidak punya , hari ini
masih gratisan…huh! menteri kita kembali saja ke kerajaan. (meninggalkan panggung}
4.
M : Tentu Ratu, seharusnya pengemis itu menjadi budak pabrik kita ! Agar KITA bisa
bertambah makmur nan kaya raya lebih dari ini. Mereka seharusnya bersyukur kepada
kita. KITA… Orang terkemuka di negeri ini. Tapi apalah daya, Ratu terlalu BAIK HATI.
Babak III
A : Ini sih, memang bukan panggung Hollywood! Tapi, tak apalah ini cukup
memuaskan sekaligus menyedihkan … baiklah , sini-sini… siapa yang mau minta tanda
tangan artis ganteng kayak saya ? Mau foto-foto sama saya ? kemari- kemari… Dekati
diriku…
Semua :
(Rany) Orang tua kakak tajir ya ? (Hasbi) Kakak udah punya pacar ? (Iqbal) atau kakak
jomblo ? (Fadli) kakak kan ganteng , masa jomblo ? (Fitrah)Kakak gajinya berapa ?
(Milda)kakak gak berniat masuk ke politik ? (Esa) iya, Politik itu keren lo ! (Fitri) Korupsi 2
milyar aja Cuma masuk 2 bulan penjara. (jawab satu persatu oleh Artis) (Isti) Pertanyaan
terakhir, bagaimana kehidupan kakak selama ini?
Dengan kehidupan Globalisasi ini terjadi perubahan. Diriku yang dulu bukanlah yang
sekarang. Terew tew, Kamuuu yang dulu bukanlah yang sekarang. Mukaaa yang jelek
berubah jadi tampan. Tetetetew tew tetew.
Tapi aku mencintai Diriku ! hahaah! Aku mencintai DIRIKU ! (berteriak, kemudian sedih
menangis lunglai meninggalkan panggung)
Babak IV
Penjudi muncul, sambil menghisap rokok dan membawa botol bir dia berjalan menuju
meja judi. Manusia bayangan sudah ada di sana menyambutnya. Mereka mulai bermain
judi. Terdengar gelak tawa. Beberapa saat kemudian, penjudi tertawa keras…tapi dia
menang.
(Tetapi , tak disangka – sangka, sesuatu yang buruk menimpa penjudi. Seseorang telah
merampas uang hasil perjudiannya. Istri dan Anaknya telah dibunuh demi uang itu.
Untuk membalaskan dendamnya ia membunuh seorang pejabat yang merupakan Bos
dari orang yang merampas dan membunuh anak istrinya. Ia jatuh Miskin dan diseret ke
meja Pengadilan berkat ulahnya! Sungguh Miris Dunia Ini !!! Amarahnya)
Babak V
6.
Suasana gelap. Cahaya hanya tertuju pada meja dite atas. Hakim (H) masuk kedalam
ruangan. Sesaat kemudian terdengar jeritan dan teriakan terdakwa (T) yang diseret
masuk oleh MB.
H : Diam! (sambil mengetuk palu) harap tenang!! Sebagai Laki -Laki, seharusnya
engkau bekerja di kantor, menjaga anak-anak dan harta dari jerih payahmu!
Bersyukurlah engkau wahai Penjudi! Engkau masih kami beri keringanan. Kalau tidak
engkau sudah mendekam seumur hidup di penjara. Bersyukurlah engkau TERDAKWA !
T : (marah) apa? Diam katamu?! Aku ini Duda kere! (menoleh ke penonton)
mereka…mereka para pembesar-pembesar itu yang merampas hartaku…membunuh
anak-anak dan Istriku! Kau suruh aku diam, huh?! Padahal mereka yang mencabut hak
hidupku! Bahkan mereka lebih kejam dari Malaikat Izroil! Mereka…
H : Diam! Hentikan! Tetapi engkau tetap bersalah! Engkau telah membunuh orang
terpenting di negeri ini.engkau harus dihukum! Saya telah member keputusan , saya tak
akan mendengarkan bentahan pengacaramu. Pengacaramu pun tak sudi engkau dalam
belaannya Pengawal, masukkan Laki - laki ini ke penjara!
H : Di negeri ini, uanglah yang jadi raja.ha…ha… coba saja Laki - laki itu sanggup
membayarku lebih dari keluarga pejabat yang dibunuhnya, pasti akan aku bebaskan dia.
Ha…ha…uang…uang (terus tertawa sampai keluar ruang)
Babak VI
PT : Uni panen kito taun ko banyak bana yo ? Bareh kito besak pulo.
BT : Iyo lah dek, panen taun iko emang elok nian, lubung bae lah indak muek lagi.
PT : Uni tau dak ? Ado sesuatu yang indak uni tau. Tapi pernyataan iko agak SECRET
tapi Uni jangan Marah pulo yo.
BT : Iyo aman be dek, Tau apo dek ? (sambil kipas-kipas) Cepek lah ngomong tu Pane
hariko. Kulitko tambah itam gek… Awak lah cantik uni ko, tengok (memuji diri) gek buruk
keno pane
PT : La iyo seh uni uni ko lah cantik lah we walau muko cak lumpur genang angso,
hahaha .Asal Uni tau yo, Kito ko soko guru ekonomi rakyat yo Uni. Lah kalo indak ado
kito, waii…bisa kolaps rakyat-rakyat negeri iko. Alias death !! Kito kolah pendukung kek
yang ngasih orang kecik tu makan.
BT : Nian tu dek !…tapi….(dari wajah yang semula gembira, beralih sedih) tapi…kito
kok idak kayo – kayo yo dek ? Uni agak bingung lah. Kito lah jual hargo tinggi kek orang
tapi Miskin tulah kito ko. Tetep kere.. Indak ado Pitii. Malah jadi kesetnyo tengkulak!
Waii…. Parah nian dek.
PT : iyo yo Uni tapi Indak papo lah , yang penting kito idak terlalu melarat cak petani
yang lain Uni....
BT : Iyo dek . tapi Uni masih bingung ngapo kito hidupko terlalu sederhana , petani
daerah kito melarat, Rajo yang ado malah kayo- kayo, yang Korupsi jadi tingkat ate.
Rumah real estate….
SEMUA : kulihat ibu pertiwi/ sedang bersusah hati/ air matanya berlinang/ emas intan
yang terkenang// hutan gunung sawah lautan/ simpanan kekayaan/ kini ibu sedang lara/
merintih dan berdoa///
Babak VII
Seorang dosen muncul sambil berbicara di telepon terburu-buru. Kemudian masuk kelas
dan mulai memberi kuliah.
monyet! Karena itu, hidup itu harus berilmu… tenenew tew tenenew tew tenenenenew
(dering telepon)
Ibu yang membiayai semua yang kamu mau , pesan sesukamu, nanti Ibu yang tanggung.
Pergilah besenang –senang . Ibu mencintaimu EMUAH !
Orang yang menjelaskan Mekanika Kuantum pada orang awam sambil sedikit-sedikit
menyebut Efek Casimir dan Percobaan Ashfar. Hanya orang cerdas yang mengerti kata
kata ini.
(N) : Semua pasti befikir … Apa maksud Drama ini ? benar bukan ?
Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap
benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; (2) asumsi; (3)
kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui
kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatu konflik
atau kontradiksi.
Sebuah 'paradoks adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok pernyataan
yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan
intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak termasuk kontradiksi, hasil
yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi, atau "premis"nya tidak sepenuhnya
betul (atau, tidak dapat semuanya betul). Pengenalan ambiguitas, equivocation, dan
perkiraan yang tak diutarakan di paradoks yang dikenal sering kali menuju ke
peningkatan dalam sains,filsafat, dan matematika. Politik adalah seni dan ilmu untuk
meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Sebenarnya sistem
politik yang kita anut sudah bagus, mau sistem partai tunggal atau banyak partai
semuanya sama asal saja para wakil rakyat dan pemerintah memang mau berpihak
kepada kepentingan rakyat dan bangsa. Tapi apa yg kita lihat sekarang......? Jauh dari yg
10.
kita harapkan. Itu merupakan kesimpulan drama yang kami bawakan. Dari setiap kisah
dan seluk beluknya.
Babak VII
“Panggung Sandiwara”
Semua :
[intro] D G 2x D C A
DGDG
D G D
Em B Em
F#m B G Gm DGDG
D G D
Em B Em
F#m B G Gm D
C G D
11.
C G D
Em B7 Em
F#m C# F#m A
D G
D G Gm D
C G D
C G D
[interlude] Em B7 Em
F#m C# F#m A
C G D
C G D