Anda di halaman 1dari 8

Drama 6 Orang Bahasa Indonesia "Kasih Sayang

Seorang Ibu"

“KASIH SAYANG SEORANG IBU”


Pemeran :

 RIA sebagai Nila . seorang anak yang berprestasi, baik, sopan, penyayang. Namun semua

berubah saat temannya mulai mengejeknya.

 YANTI : sebagai Ibu Ria, ia sangat penyayang dan rela melakukan apapun demi anaknya.

 AWAL : sebagai teman dan Maul, ia keras kepala, sombong, pendendam, dan suka mengejek.

 ARULIA : sebagai dokter dan Ibu Maul, sangat baik.


 Nael : sebagai teman Nila dan Aifah, ia baik tetapi mudah dipengaruhi.

 ANTO : sebagai guru di sekolah, baik

Di suatu pinggiran kota hiduplah seorang ibu yang memiliki kekurangan dan ditemani oleh
anak semata wayangnya. Ia bernama Ria. Ia bersekolah di salah satu sekolah favorit karena mendapat
beasiswa atas prestasinya. Ibunya sangat bangga dan sangat menyayanginya .Di sekolah Ria seorang
anak yang berprestasi, juga baik dan sopan . Walaupun ia masih baru di sekolah itu , tapi namanya
sangat popular di kalangan para guru dan teman-temannya .Diantara temannya yaitu Awal dan Nael
.Mereka agak sombong apalagi setelah tahu keadaan Ibu Ria.

Di suatu pagi yang cerah, Ria bergegas pergi kesekolah.

Ria : Ma, aku berangkat ke sekolah dulu ,ya. *menyalami tangan ibunya*

Yanti : Iya nak, hati-hati dan belajar yang giat.

Yanti: Iya ma. Assalamu’alaikum

Yanti : Waalaikumsalam

Ria berangkat kesekolah dengan penuh semangat. Namun ia lupa membawa kotak bekalnya
.Ibunya berniat mengantarkan kotak bekal ke sekolah Ria.

Yanti: Ini bukannya kotak bekal Ria? Dia pasti lupa membawanya. Apa aku antar ke sekolahnya
saja? Baiklah aku akan bawakan saja .
Bel telah berbunyi, Ria memulai pelajaran olahraga di lapangan . Di tengah pelajaran
olahraga , terdengar ada yang memanggilnya.

Mama : Ria Ria !!

Ria : *berbalik terkejut*

Nael : Itu mama kamu , Ria ? *menatap sinis*

Awal : Hah? Kok pincang gitu? Itu beneran mama kamu ?

Ria : Hmm *pergi dan menghampiri mamanya*

Yanti : Ini bekal kamu, tadi ketinggalan . Jadi mama bawain ke sekolah. *memberikan kotak bekal*

Ria : Mama kok dateng kesini sih? Temen-temen aku pada liatin mama dan mulai mengejek aku.
*meninggalkan mamanya*

Yanti : Astagfirullah , ada apa dengan anak itu. *jalan pulang*

Mama Ria telah pulang , sementara itu Ria diejek oleh Awal dan Nael.

Nael : ihh , aku ngak nyangka ternyata mama kamu cacat .

Awal: hahaha ….. katanya orang berprestasi tapi sayang mamanya gitu.

Nael : Dasar ngak tau diri! Masuk di SMP ini lagi

Awal : Pergi sana!

Ria : Kalian kenapa sih ? Memang salah kalau keadaan mama aku begitu ? Itukan sudah takdir .
*meninggalkan lapangan dan merasa sedih*

Pelajaran olahraga telah usai .Waktunya istirahat. Semua murid menuju kantin namun tidak
dengan Ria. Ia pergi ke taman sekolah untuk menyantap bekal yang diantarkan oleh ibunya. Tidak
sadar air matanya menetes .

Ria : Kenapa sih teman-teman pada ngejek aku .Emang apa salah aku? Memang keadaan mama
begitu tapi itu semua sudah takdir, kan .

Bel masuk berbunyi , pelajaran Bahasa Indonesia segera dimulai .Ria masuk kelas dengan
mata sembab.

Anto : Selamat Pagi, Anak anak


Murid : Selamat Pagi, Pak Guru

Anto: Baiklah kita akan melanjutkan materi .

Ibu guru melihat kearah Ria

Anto : Lho Ria , kok matanya sembab begitu? Kamu habis nangis ya? kamu kenapa?

Ria : E- enggak Pak ,tadi Cuma kelilipan aja.

Anto: Kalau begitu kita lanjutkan materi

Awal : Huu, Dasar anak cengeng!

Nael : payah , masa gitu aja nangis.

Anto : Sudah sudah , kalian ini

Jam pulang telah berbunyi . Semua murid bergegas untuk pulang. Ria telah tiba di rumah. Ia
masih kesal dengan ibunya atas kejadian di sekolah tadi pagi.

Yanti : Nak makan dulu.

Ria : Iya

Yanti : Kamu kenapa Ria?

Ria : Mama !! Gara-gara mama tadi datang ke sekolah, teman-teman aku pada ngejek aku.

Yanti: *batuk batuk* kalau begitu maafin mama, nak. Mama gak bermaksud begitu. *batuk batuk*

Ria pergi meningalkan rumah. Sementara batuk mamanya semakin parah. Memang
semenjak kejadian itu, sikap Ria berubah drastis. Tidak seperti biasanya.

Karena batuk Mama Ria semakin parah , akhirnya ia pergi ke rumah sakit dengan
menggunakan BPJS . Sesampainya di rumah sakit ia bertemu Dr. Arulia

Yanti : uhuk uhuk … Assalamu’alaikum , dok

Arulia : Waalaikumsalam ,bu . Mari saya bantu bu

Yanti : Terima kasih , dok

Arulia : *sambil memeriksa* apa keluhan ibu ?

Yanti : Sepertinya batuk saya semakin parah dok, padahal awalnya hanya batuk biasa
Arulia : Jadi bagaimana penanganannya selama ini

Yanti: Saya hanya minum obat batuk dari warung.

Arulia : Sepertinya ibu juga kelelahan, ibu jangan memaksakan diri . Ini resep obatnya dan jangan
lupa istirahat yang cukup.

Wajar bila Mama Ria kelelahan . Ia memang pekerja keras karena ia yang menghidupi Ria
seorang diri. Apapun ia kerjakan yang penting itu hahal dan itu semua hanya untuk anaknya,
Ria. Sikap nila makin hari makin tidak terkontrol . Ia seakanakan menjadi anak nakal dan tidak sopan
.

Pada waktu itu, Maul datang menemui mamanya, Dr. Arulia. Ia berpapasan dengan Mama
Ria di pintu masuk rumah sakit.

Nael : Ma, yang pake tongkat tadi pasien Mama?

Arulia : Iya, emang kenapa? kamu kenal?

Nael: Iya, itukan ibu teman aku

Arulia : Berarti teman kamu itu sangat beruntung . Walaupun keadaannya begitu, ia sangat
menyayangi anaknya itu dan rela melakukan apapun hanya untuk anaknya .

Nael : ohh begitu

Hari demi hari berlalu , Nael semakin merasa bersalah dan menyesal karena telah mengejek
Ria. Nael berniat meminta maaf pada Nael tanpa sepengetahuan Awal.

Nael : Ri, Ria sini dong

Ria : Iya, kenapa? Mau ngejek aku lagi?

Nael : Enggak kok, Ri . Aku cuma mau minta maaf.

Ria : Nggak usah sandiwara deh, pasti kamu cuma mau ngerjain aku lagi.

Nael : Aku beneran minta maaf sama kamu,Ril. Maafin aku ya? Karena aku udah sering ngejek kamu.
Aku benar benar menyesal.

Ria : baiklah, aku maafin kamu tapi jangan sampai diulangin lagi, ya.

Ternyata Aifah mendengan pembicaraan mereka dan Aifah sangat marah pada Maul .
Awal : Nael! kamu ngapain minta maaf sama dia?

Nael : Aku sudah sadar, ternyata kita memang salah, Wal. Dia gak penah ngejek kita, sedangkan kita
ngejek dia terus.

Awal : Halah! Alasan! gak usah munafik deh

Anto : eh, ada apa ini? sesama teman kok saling bertengkar

Awal : Ini bu, mereka ngejek aku

Nael : Hah, ngejek apaan ? *heran*

Anto : Aifah, bukan kamu yang ngejek mereka? Kamu jangan bohong .

Awal : E-E-Enggak kok bu *mulai terpojokkan* Ibu kok belain mereka?

Anto : Bapak tadi sudah mendengar pembicaraan kalian. Jadi nggak usah bohong

Pak guru membawa mereka bertiga ke ruang BK dan menasehatinya .

Anto : Kalian seharusnya bisa menyelesaikan masalah kalian tanpa pertengkaran apalagi kalian sudah
SMA. Dan kamu Awal, Bapak tahu sifat kamu, jadi kamu gak usah bohong . Seharusnya kamu
menjadi penengah bukan malah memperkeruh suasana. Bapak harap kalian tidak mengulanginya lagi.

Mereka pun meninggalkan ruang BK. Awal sangat kesal dan berniat untuk
mencelakai Ria pada saat pulang.

Awal: itu kan, Ria. *turun dari mobil* *menghampiri Ria*

Awal : Hei Ria! Ini gara-gara kamu, Pak guru sangat marah padaku! *mendorong
Ria*

Awal mendorong Ria dari trotoar hingga terdorong di jalan raya dan tanpa
diduga Ada mobil yang lewat dan menabrak Ria. Maul melihat kejadian itu dan
segera menelfon Mamanya.
Nael : Mama! Ma! Temen aku!

Arulia: bicara yang jelas,Nael!

Nael : temen aku, Ria, dia ditabrak mobil. Tolong kirim ambulans di sekolah! Cepet,
ma!

Arulia : iya tunggu Mama kirimin.

Nael : Aifah, kenapa Ria bisa tertabrak?!

Awal : A-aku gak sengaja, gimana ini? *menangis*

Maul ikut ke klinik dan menceritakan bahwa kepada Mamanya bahwa Ria
adalah anak pasien yang pincang. Kemudian, dokter menelfon Mama Ria dan beliau
segera ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, Mama Ria segera menanyakan
keadaan anaknya.

Yanti : bagaimana keadaan anak saya, dok? *panik*

Arulia: Ibu tolong jangan panik, kami akan melakukan penanganan yang terbaik.

Dokter memeriksa keadaan Ria di UGD. Setelah keluar, dokter memberi


tahu bahwa Ria membutuhkan donor ginjal.

Arulia : Ria membutuhkan donor ginjal dan itu sangat tidak mungkin karena—

Yanti : tolong gunakan ginjal saya, dokter. Saya tidak peduli asalkan anak saya
selamat.

Arulia : tapi Ibu harus tahu bahwa resikonya sangat tinggi dan memakan biaya yang
banyak

Yanti : tidak apa-apa, dok. Ambil semua harta benda saya, saya ikhlas demi anak
saya.
Arulia : baiklah, mari ke ruang operasi karena keadaan Ria sudah sangat kritis.

Yanti : dok, apa pun yang terjadi tolong berikan ini kepada anak saya setelah dia
bangun *memberi surat*

Arulia : Tentu saja, Bu *mengambil surat tsb*

Akhirnya operasi pendonoran ginjal berhasil. Tapi sayangnya, Mama Ria


tidak sadarkan diri. Dokter telah melakukan yang terbaik namun Mama Ria tidak
dapat ditolong. Ria terbangun dan melihat di samping tempat tidurnya dan melihat
Mamanya yang sudah tidak bernyawa. Ia menangis.

Ria : Mama, bangun! Bangun! Maafin aku, ma! Aku udah durhaka sama Mama.
Maafin aku ya, ma!

Awal : Nil, Aku minta maaf. Aku bener-bener menyesal.

Nael : Ri, yang sabar.

Arulia : *sambil mengelus* yang tabah, Mama kamu sangat menyayangi kamu

Anto : itu benar, kamu harus kuat dan sabar menghadapinya.

Arulia : Oh ya, Ria sebelum operasi mama kamu menitip ini

Ria : Ini surat dari mama aku? *membuka dan membacanya*

Untuk anakku tersayang,

Nak maafin mama yah, kalau mama nggak bisa jadi mama yang baik buat kamu.
Mama malah bikin kamu malu. Mama tahu kok kamu sangat tertekan karena
ejekan teman kamu sehingga kelakuan kamu berubah. Asal kamu tahu mama
sangat menyayangi kamu sampai kapan pun. Maafkan mama Nila.
MAMA
Pesan moral: Jangan menghina kekurangan orang lain karena di dunia ini tidak ada manusia
yang sempurna. Kita juga harus menyayangi orang tua kita dalam keadaan apa pun karena
orang tua kita sangat menyayangi kita dan tidak ada yang dapat melampaui kasih sayang
orang tua. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai