Aifah : Hei Nila! Ini gara-gara kamu, Ibu guru sangat marah padaku! *mendorong Nila*
Aifah mendorong Nila dari trotoar hingga terdorong di jalan raya dan tanpa
diduga Ada mobil yang lewat dan menabrak Nila. Maul melihat kejadian itu dan segera
menelfon Mamanya.
Maul : temen aku, Nila, dia ditabrak mobil. Tolong kirim ambulans di sekolah! Cepet, ma!
Maul ikut ke klinik dan menceritakan bahwa kepada Mamanya bahwa Nila
adalah anak pasien yang pincang. Kemudian, dokter menelfon Mama Nila dan beliau
segera ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, Mama Nila segera menanyakan
keadaan anaknya.
Dokter : Ibu tolong jangan panik, kami akan melakukan penanganan yang terbaik.
Dokter memeriksa keadaan Nila di UGD. Setelah keluar, dokter memberi tahu
bahwa Nila membutuhkan donor ginjal.
Dokter : Nila membutuhkan donor ginjal dan itu sangat tidak mungkin karena—
Mama : tolong gunakan ginjal saya, dokter. Saya tidak peduli asalkan anak saya selamat.
Dokter : tapi Ibu harus tahu bahwa resikonya sangat tinggi dan memakan biaya yang
banyak
Mama : tidak apa-apa, dok. Ambil semua harta benda saya, saya ikhlas demi anak saya.
Dokter : baiklah, mari ke ruang operasi karena keadaan Nila sudah sangat kritis.
Mama : dok, apa pun yang terjadi tolong berikan ini kepada anak saya setelah dia
bangun *memberi surat*
Akhirnya operasi pendonoran ginjal berhasil. Tapi sayangnya, Mama Nila tidak
sadarkan diri. Dokter telah melakukan yang terbaik namun Mama Nila tidak dapat
ditolong. Nila terbangun dan melihat di samping tempat tidurnya dan melihat Mamanya
yang sudah tidak bernyawa. Ia menangis.
Nila : Mama, bangun! Bangun! Maafin aku, ma! Aku udah durhaka sama Mama. Maafin
aku ya, ma!
Dokter : *sambil mengelus* yang tabah, Mama kamu sangat menyayangi kamu