Anda di halaman 1dari 5

Sekolah yang Tak Sama

Hari berganti hari, bulan berganti tahun hingga akhirnya tahun 2020 pun
hadir menggantikan tahun lalu. Tahun 2020 adalah tahun dimana banyak sekali
memberikan suatu kesan dan pesan yang berharga bagi kehidupan. Bagaimana
tidak? 2020 dimana ada satu hal yang tidak pernah di duga oleh siapapun . Ya
corona, kehadirannya membuat semua golongan masyarakat terngaga. Virus kecil
namun mematikan. Semenjak kehadirannya semua suasana berubah 3600 dari
biasa. Pandemi covid-19 yang melanda merenggut kebahagiaan, perekonomian
bahkan pendidikan. Kehadirannya membuat kehidupan yang awalnya berjalan
dengan normal berubah menjadi suatu hal yang menakutkan. Bahkan
menghancurkan semua planning yang sudah di buat dengan seksama tanpa kata
permisi.

Sinar matahari menembus jendela kamar Nayla tanpa permisi. Matahari


mengucapkan selamat pagi kepada Nayla lewat bahasa fiksi yang tak bisa di
gambarkan oleh disiapapun. Namun apa yang terjadi? Nayla selalu begitu cuek
dengan matahari yang menyapanya.

“Aduh anak mama jam segini masih aja belum bangun” Kata Bunda Lilis yang
membangunkan Nayla sambil membuka hordeng kamar Nayla.

“Ihhh Mama iya deh iya bentar lagi”Jawab Nayla yang mencoba melawan rasa
kantuknya.

Nayla pun terpaksa bagun dari tempat tidurnya dan langsung pergi ke
kamar mandi. Meninggalkan mama nya sendirian yang sedang membuka hordeng
kamarnya. Bunda Lilis yang melihat tingkah Nayla hanya bisa menggelengkan
kepalanya sambil tersenyum manis melihat tingkah putri kecilnya. Bunda Lilis
menyiapkan pakaian sekolah yang akan dipakai Nayla karena tahun ini Nayla
sudah mulai sekolah dan awal pertama ia masuk TK. Dimana di tahun ini ada
sedikit perubahan dari biasanya. Tahun ini semua aktifitas pun terbatas dan
diawasi bagai cctv 24 jam yang stand by mengawasi. Ya, tahun yang penuh lika
liku menjadikan sebuah pelajaran agar bisa menghargai waktu dan kesehataan.
Tahun ini sekolah tidak seperti biasa yang ramai dan penuh dengan canda tawa.
Namun tahun ini sekolah sedikit di batasi untuk melindungi setiap insan manusia
di muka bumi. Sekolah yang biasa penuh dalam satu kelas diisi 15 sampai 20
orang kini di bagi menjadi genap dan ganjil. Sama seperti halnya satu kelas
jumlah muridnya di bagi 2, harus memakai masker, mencuci dan menerapkan
protokol kesehatan lainnya. Dengan harapan menjaga protokol kesehatan yang
ketat bisa terhindar dari covid 19 tanpa membatasi ruang aktifitas seperti biasa.
Bunda Lilis membiasakan Nayla untuk belajar mandiri sedari kecil seperti
memakai belajar memakai baju sendiri, makan tidak lagi disuapi pada saat mau
makan dan lain-lain agar ia tidak terlalu manja. Setelah itu ia pun bergegas ke
dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.

Tak lama kemudian Nayla pun berteriak dari kamar mandi


“Ma..Mamamaamama......”Teriak Nayla.

Bunda Lilis yang saat itu baru juga mau menyiapkan sarapan terkejut mendengar
jeritan Nayla. Bunda Lilis pun menghampiri Nayla

“Kamu kenapa?”Tanya Bunda Lilis.

“Aku lupa bawa handuk ma”Jawab Nayla.

Bunda Lilis mengambilkan handuknya sambil mengomel dan sedikit kesal. “Jadi
lain kali kalau mau mandi semua peralatan mandi disiapkan terlebih dahulu agar
tidak ada yang ketinggalan. Mama seringkali ingatkan kamu begitu. Nanti jadi
kebiasaan kalau kamu terus begini. Lain kali kalau kamu masih begini mama tidak
mau ambilkan kamu handuk lagi”Jelas Bunda Lilis.

Bagai gerimis yang mengundang di kedua sisi kelopak mata Nayla, hampir saja
terjatuhkan di pipi manisnya itu.

“Sudah jangan mau menangis. Sudah besar gak boleh cengeng. Entar senyum
manisnya hilang”Ucap Bunda Lilis.

Nayla pun bergegas untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Bunda Lilis melanjutkan
pekerjaannya tadi. Sembari menunggu Nayla selesai untuk bersiap-siap berangkat
ke sekolah. Namun seperti biasa ssebelum berangkat ke sekolahNayla sarapan
pagi terlebih dahulu. Setelah itu ia pun bergegas pergi untuk ke sekolah. Sebelum
berangkat sekolah Bunda Lilis pun menyuruh Nayla untuk memakai masker dan
selalu jangan lupa mencuci tangan. Nayla terlihat begitu kesal. Kenapa ia harus
memakia masker dan harus mencuci tangan.

“Ihhh.. mama nih?Kenapa sih bentar, bentar harus cuci tangan, bentar bentar harus
pakai masker”Kata Nayla dengan wajh yang cemberut.

Sambil memakaikan Nayla masker. Bunda Lilis berkata”Iya sayang, maskermu


melindungi orang lain dan masker orang lain melindungimu. Jika di musim
pandemi begini kita harus pintar menjaga kesehatan agar kita tidak terkena yang
namanya Covid-19”

“Iya deh iya”Jawab Nayla.

Kemudian ia pamit untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa Nayla pergi


ke sekolah dengan berjalan kaki karena jarak anatara rumah dan sekolahnya tidak
terlalu jauh. Covid-19 merubah segalanya. kini suasana sekolah tidak seperti
biasanya. Bila dahulu setiap hari senin akan ada upacara bendera kini tidak ada
lagi. Yag dahulunya dalam satu kelas ramai dengan teman-teman kini tempat
duduk harus di artur dan di beri jarak. Semakin adanya covid-19. Peraturan
sekolah semakin ketat.

Tk RA Mifthahul Jannah adalah nama sekolah Nayla. Dengan


menggandeng tas berwana merah dan berpakain rapi. Nayla siap untuk sekolah.
Tetapi kali ini Nayla sangat kaget karena hari pertama ia masuk kembal ke
sekolah. Setelah sekian lama sekolah hanya dirumah saja. Ia mendapati dan
melihat teman-teman berbaris dengan jarak yang diatur, mencuci tangan dan
diukur suhu sebelum memasuki area sekolah. Setelah di periksa mereka baru
boleh masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

“Ya ampun mau masuk aja kok sampai segitunya”Ucap Nayla di dalam hati.

Nayla pun ikut berbaris seperti teman-temannya. Setelah itu ia pun masuk ke
dalam jelasnya. Tak lama kemudian setelah Nayla masuk ke dalam kelas Bunda
Novi masuk ke dalam kelas. Ya, Bunda Novi adalah wali kelas Nayla di TK RA.
“’Selamat Pagi anak-anak”Sapa Bunda Novi dengan sangat ceria.

“Pagi Bunda”Jawab semua murid yang ada di dalam kelas.

“Anak baik, anak pintar. Hari ini bunda akan menjelaskan tentang bagaimana cara
mencuci tangan dengan baik dan benar. Apalagi di musim pandemi kita harus
rajin cuci tangan. Ayo siapa disini yang sudah tahu cara mencuci tangan yang baik
dan benar”Tanya Bunda Novi.

“Ambil air kemudian cuci tangan”Jawab Nayla.

“Iya benar, tetapi itu saja tidak cukup anak-anak. Baiklah sekarang Bunda akan
mempraktekan bagaimana cara mencuci tangan. Pertama-tama basuhi kedua
tangan dengan air yang mengali/air yang bersih. Kemudian ambil sabun gosokkan
kepada kedua tangan kita, lalu kosok bagian punggung tangan, gosok sela-sela
kuku kita sammbil dengan gerak memutar, kemudian gosok jempol kita dengan
cara memutar. Setelah selesai baru di bilas lagi dengan air yang bersih. Nah
bagaimana mudah bukan? Sekarang kalian maju satu persatu untuk
mempraktekannya.”Kata Bunda Novi.

Satu persatu anak-anak Tk pun mengikuti dan mempraktekan gerakan


yang sudah dilakukan oleh Bunda Novi. Setelah selesai mempraktekkan. Bunda
Novi berkata kepada semua muridnya “Iya jadi skerang kalian sudah pinat
mencuci tangan ya. Anak-anak tujuan kita mencuci tangan adalah agar terhindar
dari kuman. Dan juga merupakan salah prokol kesehatan untuk terhindar dari
corona”Jelas Bunda Novi. Bunda Novi melanjutkan pembicaraanya “Baiklah
kalau begitu pelajaran hari ini bunda cukupkan sampai disini saja. Duduk yang
rapi dan berdoa dimulai”

Semua murid dikelas berdoa dan setelah selesai berdoa ereka keluar
ruangan dengan begitu terib. Sebelum pulang mereka juga di wajibkan untuk
mencuci tangan. Nayla pun keluar dari dalam kelasnya dan langsung pulang
kerumah. Sampainya ddirumah Nayla langsung masuk kedalam kamar dan
langsung berbaring di atas kasur. Bunda Lilis yang saat itu juga baru pulang
bekerja. Melihat Nayla pulang sekolah langsung tidur. Bunda Lilis
menasehatinya.

“Nay, kalau baru pulang sekolah dibiasakan gantu baju dulu, mandi sana”Kata
Bunda Lilis.

“Iya mama”Jawab Nayla.

Nayla bergegas pergi kekamar mandi. Setellah selesai Nayla menuju ke


dapur untuk makan siang.

“Gitu dong baru namanya anak Bunda, Udah wangi, bersih”

“Iya, Ma kami tadi disekolah juga belajar mencuci tangan, benar ya kata mama.
Kalau mencuci tangan itu sangatlah penting”Ucap Nayla sambil menarik kursi
makan dan kemudian duduk.

“Iya dong, cuci tangan sangatlah penting. Apalagi di musim covi-19 seperti
ini”Jawab Bunda Lilis.

“Iya mama. Maafin Nay ya. Kalau awalnya Nay suka marah-marah kalau mama
sering menyuruh Nay cuci tangan”

“Iya sayang”Kata Bunda Lilis sambil merangkul Nayla.

Semenjak pelajaran dari sekolah Nayla pun mulai sadar bawasannya apa
yang di nasehati oleh Mama-nya sangatlah penting. Jadi teruntuk teman-teman
semua yang membaca cerita si Nayla jangan lupa untuk menjaga kesehatan,
jangan lupa memakai masker, jangan lupa mencuci tangan. Ya teman-teman stay
health ya 

“Saatnya kita saling bahu membahu melawan Covid-19 agar segera

berlalu”

Hj. Lilis Suryani S.Pd

Anda mungkin juga menyukai