Anda di halaman 1dari 22

KEDELAI DAN PRIA

AL RIZAL HAIDAR NAFIZ (01)

Suatu hari, ada seorang pria dan keledainya yang jatuh ke dalam lubang yang cukup dalam.
Dia bahkan tidak bisa menarik keledai tersebut keluar, namun seperti apapun situasinya ia
tidak peduli dan tetap mencobanya. Akhirnya, ia memilih untuk mengubur keledainya hidup-
hidup.

Tanah itu pun ditimbun ke lubang tempat keledai berada dan ketika keledai tertimpa tanah,
akhirnya ia mulai menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah yang ada di atas
tubuhnya. Lalu secara perlahan melangkah di atas tanah tersebut.

Keledai itu pun mengibaskan kembali tubuhnya dan menaiki tanah yang ditimbun itu. Sebab
semakin tanah ditimbun, maka semakin tinggi tanah tersebut sehingga keledai bisa naik.

Akhirnya menuju sore hari, keledai itu bisa keluar dari lubang, lalu mulai makan rumput di
padang rumput yang hijau.

Setelah banyak mengibaskan masalah, dan mulai melangkah, maka suatu saat ketika terlepas
dari masalah, maka kamu akan mampu merumput di padang rumput hijau. Dalam hal ini
kamu akan mampu meraih apa yang sedang dimimpikan.
SEORANG TIDAK MAMPU MASUK UNIVERSITAS TERNAMA DI DUNIA

DLIYAULHAQ NABIL ALGHIFARI (04)

Siapa yang tidak kenal dengan Universitas Massachusetts Institute of Technology?Mungkin


sebagian orang di luar sana yang tidak ingin melanjutkan pendidikannya terdengar asing, tapi
di telinga orang – orang yang ingin melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi ini adalah
Universitas terbaik di dunia bahkan Universitas ini Menduduki peringkat nomor satu terbaik
dunia versi QS World, Universitas ini berada di kota Cambridge, Massachusetts yang telah
berdiri sejak 1861. Massachusetts Institute of Technology atau kerap disebut MIT ini pada
awalnya merupakan sebuah institute yang lebih memfokuskan pendidikan di bidang sains dan
teknologi saja. Seiring berjalannya waktu, MIT mulai mendirikan fakultas-fakultas lain yang
tidak kalah tinggi peminatnya, seperti manajemen, ekonomi, biologi serta ilmu politik.

Kisah Dinda disebarluaskan oleh Universitas Massachusetts beberapa waktu lalu. Karena dinda
berasal dari keluarga yang tidak mampu, mereka bahkan menumpang tinggal di rumah sodaranya
yang bernama bibi ina, di karenakan rumah milik ibu Dinda sudah di sita oleh bank dikarenakan
nunggak membayar hutang
Ibu Dinda hanya dapat berbaring di kasur di karenakan ia mengindap lumpuh di bagian kakinya
setelah mengalami kecelakan beberapa tahun lalu dan bapaknya meninggalkan Dinda dan Ibunya
semenjak Ibu dinda mengindap lumpuh. Hal ini mendorong Dinda untuk belajar lebih giat.
“Saya merasa harus kuliah karena tempat ini bukan tempat yang saya inginkan. Saya berpikir, “ Ya,
ini cara saya keluar dan mungkin saya bisa menemukan pekerjaan yang baik di masa depan, “ kata
Dinda
Sebelum kehilangan rumahnya, Dinda memang anak yang cerdas. Dia adalah siswa yang selalu
mendapatkan ranking 1 di setiap kelas yang ia lewati, bahkan ia dapat pengharagaan lencana Pramuka
Karya Bakti, juara 1 dalam lomba cerdas cermat.
“Aku berbicara kepada bibi ina dan berteriak, ‘Bibi, aku di terima di Universitas Massachusetts!’
Itu sangat menggembirakan. Aku terbiasa menantang diriku sendiri. Itulah yang aku lakukan seluruh
hidupku,” ungkap Dinda, yang mengaku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah bibinya ketika
mengetahui kabar baik tersebut.
Tak hanya berperstasi di akademis, Dinda mengikuti progam NYDD (New York City Doctor
Departement) di mana ia mendapat training untuk membantu orang-orang yang terjadi kecelakaan.
Berkat program tersebut, ia berkesempatan belajar merawat para pasien, penanganan pertama
kecelakaan, dan lain-lain. Gadis 19 tahun itu pun menjadi salah seorang yang menerima beasiswa
2.000 dolar Amerika (Rp28 jutaan) dari kantor wali kota.
Kini Dinda sudah tinggal di lingkungan kampus Massachusetts. Mahasiswa yang ingin mengambil
jurusan Neurosains tersebut berencana untuk kuliah sekaligus bekerja. Nantinya, ketika waktu liburan,
ia akan berkunjung ke penampungan bersama sang ibu, yang juga menjadi relawan NYDD. Dinda
bahkan terpikir untuk bergabung dengan kedokteran setelah lulus.
UJIAN SEKOLAH

JULYANDRA FADHIL AFRIANSYAH (08)

Namaku Wana. Aku berumur 12 tahun dan masih duduk kelas bangku kelas 6 Sekolah Dasar.
Aku berasal dari Lampung, namun aku sekolah di Bandung karena aku harus ikut pindah
bersama Bapakku ke kota kembang ini.
Aku seorang anak laki laki yang ceria dan selalu tertawa. Aku selalu berkenalan dengan
banyak orang dan aku terbuka. Aku mempunyai banyak teman.
Aku mempunyai seorang sahabat yang bernama Wisnu, kami satu kelas. Oh iya ngomong-
ngomong kami sekarang berada di kelas akhir. Kami sedang menjalankan TO sebelum UN
mendatang.
Aku sekolah di SD Sukamaju, itu ada sekolah yang sangat bagus dan favorit, hal ini
dikarenakan sekolahku memiliki banyak sekali prestasi yang membanggakan, dan itu salah
satu sebab aku sangat tekun belajar.
Seperti biasa pada sore hari ini aku terduduk di kursi menghadap meja belajar. Diatas meja
banyak kertas kertas latihan soal yang sedang aku kerjakan untuk melatih sejauh mana aku
belajar.
Hal ini bisa memudahkan otakku nanti untuk terbiasa menjawab soal pada hari pelaksanaan
TO dan UN nanti. Raut wajahku sangat serius, aku sangat tekun pada mood untuk rajin
belajar agar aku bisa lulus dengan nilai yang baik.
Saat aku mengerjakan soal-soal di kertas, aku sedikit binggung untuk menjawab pertanyaan,
aku sangat berfikir untuk menjawab soal tersebut, setelah mengerjakan soal-soal aku istirahat
bersama sahabat ku Wisnu, kita berdua ke kantin dan membeli makan, Dan pulang.
Hari ini adalah hari pelaksanaan TO terakhir, aku berangkat ke sekolah dan duduk di kursi
menghadap meja belajar dan mengerjakan soal soal di kertas yang di kasih oleh guruku.
Aku mengerjakan soal-soal dengan berfikir sangat serius supaya aku bisa mendapatkan nilai
yang bagus, setelah mengerjakan soal soal tersebut aku sangat senang karna bisa
menyelesaikan semua dengan baik dan akhirnya pelaksanaan TO selesai.
SEORANG AKAN TAU ARTI SESUATU JIKA DIA SUDAH MENGHILANG

LINGGA RACHMAN SETIAWAN (10)

Sudah 1 tahun 5 bulan pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia. Sudah selama itu juga
saya mengikuti PJJ yaitu Pembelajaran Jarak Jauh. Sebuah sistem yang diadakan pemerintah
karena kegiatan belajar yang tak bisa dilaksanakan secara langsung. Sebagai seorang siswi
yang duduk di bangku SMA, pandemi ini cukup berat untuk saya.
Sulit untuk saya beradaptasi dengan keadaan yang berubah secara tiba-tiba ini. Saya yang
terbiasa bangun di pagi hari, lalu bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan mendengarkan
materi yang disampaikan guru secara langsung terpaksa harus belajar di rumah. Tidak hanya
sekali saya merasa tak memiliki motivasi untuk bersekolah dan menuntut ilmu. Saya juga
sering merenungkan akan kapan pandemi COVID-19 ini segera berakhir sehingga saya dapat
pergi ke sekolah seperti biasa. Namun, dikala saya merenungkan hal tersebut saya malah
teringat akan pengalaman saya saat mengunjungi sebuah desa di Kabupaten Garut, Desa
Sukalaksana namanya.
2 tahun lalu, lebih tepatnya tahun 2019 saya dan keluarga memutuskan untuk mengunjungi
sebuah desa di Kabupaten Garut untuk pergi dari penatnya perkotaan. Setelah perjalanan
yang cukup panjang, kami sekeluarga akhirnya sampai di balai desa tersebut. Namun, untuk
sampai ke pemukiman dimana para penduduk tinggal, kami diharuskan untuk menaiki sebuah
truk. Pemukiman itu berada diatas, sedangkan balai desa tersebut berada dibawah. Selain
jaraknya yang cukup jauh, jalanan menuju ke pemukiman juga cukup curam dan berbatu.
Sepanjang perjalanan menanjak ke atas, kami melewati hutan yang cukup rimbun. Walaupun
siang itu matahari cukup terik akan tetapi, dengan banyaknya pepohonan yang kami jumpai
suasananya tak terasa panas. Kondisi jalanan menuju pemukiman membuat truk sesekali
terguncang.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kami melihat seorang anak perempuan. Rupanya dia seorang
siswi sekolah dasar, terlihat dari seragam atasan putih dan rok berwarna merah yang
dikenakan. Gadis mungil tersebut berjalan perlahan di samping truk yang kami tumpangi.
Keringat sebesar beras mengucur di dahi dan pangkal alisnya, Ia terlihat sangat kelelahan,
bola matanya yang berwana kecoklatan seakan berbicara akan banyak cerita seharian
aktifitasnya.
Beberapa saat kemudian truk yang kami tumpangi melambat. Terdengar suara supir truk
menawarkan tumpangan pada si anak. Dengan senang hati ia mengangguk dan ikut menaiki
truk yang kami tumpangi. Tubuh mungil Eneng, nama bocah tersebut kemudian terduduk
didekat saya.
Mengetahui keadaan jalanan yang cukup curam dan berbatu serta berada di tengah hutan,
muncul beberapa pertanyaan di benak saya. Sesaat kemudian saya pun memberanikan diri
bertanya.
“Sudah kelas berapa neng?,” “Kelas 6 SD,” jawabnya singkat. Kemudian, saya juga bertanya
“Setiap hari jalan kaki ke sekolah?”, “ia,” jawabnya singkat. Selanjutnya siswi SDN 2
Sukalaksana ini menjelaskan bahwa setiap harinya menghabiskan waktu selama 2,5 jam
untuk pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Mendengar cerita jujurnya saya cukup terkejut.
Anak usia sekolah dasar harus berjalan kaki ribuan meter untuk menuntut ilmu. Suatu
peristiwa langka dan tidak pernah terbayangkan bagi anak usia sekolah, apalagi di ibu kota
dengan segala fasilitas yang ada. Dalam hati terbesit rasa syukur kepada sang Pencipta.
Eneng kemudian melanjutkan cetitanya, bahwa sesekali ia lelah namun bersekolah bukanlah
kesempatan yang bisa dilewati. Mendengar jawabannya akan pertanyaan yang saya lontarkan
tadi, membuat saya terinspirasi akan rasa semangatnya untuk bersekolah dan menuntut ilmu.
Saya terkagum dengan kegigihannya, karena kalimat yang diucapkan terdengar optimis.
Padahal jika membayangkan posisinya, mungkin saya tak sanggup.
Bertahan selama dua tahun
Hingga dua tahun kemudian, saya masih mengingat pengalaman tersebut. Pertemuan saya
dengan Eneng seorang siswi Sekolah Dasar Negeri Sukalakasan, Kabupaten Garut yang
memiliki semangat untuk menuntut ilmu walau harus menempuh perjalanan yang cukup
panjang.
Perjuangan siswi tersebut menjadi pengingat tersendiri agar selalu bersyukur dan senantiasa
gigih dalam menuntu ilmu. Walau tak bisa pergi ke sekolah secara langsung, saya akan
berusaha untuk tetap bersemangat menuntut ilmu seperti siswi tersebut. Semoga cerita kecil
saya ini dapat menginspirasi siswa/ siswi lainnya di Indonesia. Cerita seperti di Novel Laskar
Pelangi ternyata tidak hanya terjadi di luar pulau Jawa atau daerah terluar terdepan dan
tertinggal lainnya di Indonesia, melainkan masih banyak juga terjadi dipulau jawa, atau
sekitar kota kota besar lainnya di Indonesia.
Selain selalu bersyukur selepas pertemuan dengan Neng, Saya juga dalam hati selalu berdoa
dan berharap jika ada Neng-neng lainnya di seantero Indonesia ini, maka sudah sepantasnya
dan selayaknya mereka dapat menuntut ilmu setinggi-tingginya agar cita-cita dan mimpinya
tercapai.
KEMAMPUAN KU HANYA DI BIDANG MATEMATIKA

MOCH RAFLY DEWANGGA SUGIANA (12)

Namaku predi , aku berumur 14 tahun, aku memiliki banyak teman yang baik, mereka bilang
kepadaku bahwa aku anak yang rajin. Aku sangat tersanjung, tapi aku malu jika mereka
memujiku.
Aku adalah orang yang mudah di dekati, tanyakan pada teman-temanku. Namun aku
bersyukur, banyak orang yang senang kepadaku, aku pun ikut senang. Dan aku sangat
menyukai jika aku membantu teman-temanku yang kesulitan dalam mengerjakan soal. Aku
selalu membantu memecahkan jawabannya sehingga mereka mengerti.
Aku masih kelas 9 SMP dan ya sebentar lagi tahun pelajaranku di SMP hampir selesai.
Namun,semua tugas dan praktek semakin banyak membuat aku semakin semangat untuk
belajar lebih mendalam. Aku suka pelajaran matematika jika kalian tahu. Matematika adalah
pelajaran yang aku gemari semenjak aku duduk di kelas 3 SD.
Tetapi aku selalu kesusahan dalam pelajaran bahasa inggris .itu sangat sulit untuk aku pahami
tetapi temanku yang baernama Elberto sangat pintar dalam pelajaran bahasa inggris.tetapi
Elberto tidak bisa mempelajari matematika.dia selalu buruk dalam pelajaran matematika
tetapi tidak degan ku.aku selalu mendapatkan nilai bagus.
Di saat itu ada ulangan bahasa inggris.dan aku pun terkejut karena aku kira tidak ada ulangan
di hari ini dan ulangan pun dimulai,Aku sangat ke bingungan karena tidak paham dengan soal
ulangan ini dan aku berusaha agar bisa menjawab soal ulangan ini
Dan temanku Elberto sudah beres mengerjakan soal ulangan bahasa inggris dan tinggal aku
saja yang belum beres mengerjakan soal ulangan ini.dan akupun terus berusaha agar
selesai,dan beberapa menit kemudian ulanggan akupun selesai.
Tetapi hasil dari ulanganku tidak sebaik yang aku harapkan, nilai ulanganku masih jauh dari
harapanku akupun merasa sedih akan hasil yang aku terima. Nilaiku hanya 48 jauh dari nilai
standart yang di terapkan di mapel B.Inggris yaitu 70 sedangkan temanku nElberto
mendapatkan nilai yang sangat memuaskan yaitu 98 akupun mererasa sedih.
Dari saat itupun aku mulai memahami bahwa menguasai ilmu harus imbang agar tidak pandai
pada salah satu mapel saja, dan mulai sekarang akupun meminta Elberto untuk mengajariku
B.Inggris dan cara supaya bisa menangkap pemahaman secara cepat dan terbukti di beberapa
soal yang di berikan Elberto aku suadah 90% bisa menguasainy
Setelah banyak masalah yang di lalui,predi akhirnya dapat memahami mapel B.inggris
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa setelah kita bisa belajar dengan giat dan
bersemangat,akan membuat kita meraih apa yang kita impikan.
CINTA/PERJUANGAN

MOCHAMMAD AKBAR RIANSYAH (13)

Perjuangan kita dalam hidup mengembangkan kekuatan kita. Tanpa perjuangan, kita tidak
pernah tumbuh dan tidak pernah menjadi lebih kuat, jadi penting bagi kita untuk mengatasi
tantangan kita sendiri, dan tidak bergantung pada bantuan dari orang lain.
Perjuangan kita dalam hidup mengembangkan kekuatan kita. Tanpa perjuangan, kita tidak
pernah tumbuh dan tidak pernah menjadi lebih kuat, jadi penting bagi kita untuk mengatasi
tantangan kita sendiri, dan tidak bergantung pada bantuan dari orang lain.
Beberapa waktu lalu, seorang lelaki menghukum putrinya yang berusia 3 tahun karena
menyia nyiakan gulungan kertas pembungkus emas.
Uang sangat ketat dan ia menjadi geram ketika anak itu mencoba mendekorasi sebuah kotak
untuk diletakkan di bawah pohon. Namun demikian, gadis kecil itu membawa hadiah itu
kepada ayahnya keesokan paginya dan berkata, "Ini untukmu, Ayah."
Pria itu menjadi malu dengan reaksi berlebihan sebelumnya, tetapi kemarahannya terus
berlanjut ketika dia melihat bahwa kotak itu kosong. Dia berteriak padanya; "Apa kamu tidak
tahu, ketika kamu memberi seseorang hadiah, seharusnya ada sesuatu di dalam?"
Gadis kecil itu menatapnya dengan air mata berlinang dan menangis; "Oh, Ayah, sama sekali
tidak kosong. Saya meniup ciuman ke dalam kotak. Semuanya untuk Anda, Ayah. "
Sang ayah hancur. Dia memeluk gadis kecilnya, dan dia memohon maaf padanya. Hanya
beberapa saat kemudian, sebuah kecelakaan merenggut nyawa anak itu.
Ayahnya menyimpan kotak emas di samping tempat tidurnya selama bertahun-tahun dan,
setiap kali dia berkecil hati, dia akan mengeluarkan ciuman imajiner dan mengingat cinta
anak yang telah meletakkannya di sana.
Cinta adalah hadiah paling berharga di dunia.
Nah adik-adik itu lah 10 cerita inspiratif yang simple beserta strukturnya. Adik-adik silakan
bikin sendiri cerita inspiratif yang mungkin bisa lebih inspiratif lagi daripada cerita yang
kakak tulis di atas.
Semoga postingan ini dapat membantu adik adik, ya! Jangan lupa bagikan postingan contoh
cerita inspiratif ini kepada teman-teman adik agar mereka dapat membaca dan menulis cerita
sendiri.
TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN

MUHAMAD ALFIN ALRIZKI (14)

Sejak umurku 5 tahun aku memang tidak dirawat dengan baik. Kedua orang tuaku berpisah
saat aku berumur 5 tahun. Sejak itu nenekku yang mengambil alih dan mengasuh aku hingga
dia benar-benar tiada.
Saat umurku 10 tahun nenek meninggalkanku selamanya dan aku dititipkan ke pamanku.
Ketika tinggal bersama pamanku, aku tidak di rawat dengan baik dan tidak diberikan
kehidupan yang layak.
Setiap hari aku harus mengerjakan pekerjaan rumah mereka entah itu terlihat penting atau
tidak penting, sedangkan mereka hanya duduk santai. Bahkan saat makan pun aku hanya di
beri makanan sisa-sisa dari makan malam mereka.
Suatu Saat itu aku diminta keluar berbelanja membeli perlengkapan rumah namun aku kabur
dengan uang belanja tersebut. Aku naik angkot ke rumah ayah yang pernah nenek ceritakan.
Ia bekerja sebagai pedagang kaki lima di daerah Lembang, Ia tak percaya bahwa aku adalah
anak kandungnya, namun aku berusaha meyakinkannya dengan menyebut namanya, nama
ibu, dan juga nama nenek. Setelah beberapa saat dia sadar dan dia mengajak aku pulang ke
rumahnya.
Di sanalah aku kemudian belajar dan banyak membaca. Aku meminta kepada ayahku agar
aku bisa sekolah, namun ayahku tidak punya uang dan berpikir cara lain agar aku bisa
sekolah, setiap hari ayahku berkeliling menjual dagangannya aku pun ikut membantu ayahku
berdagang
Ia kemudian mengajakku ke sebuah rumah teman lamanya. Setelah berbicara panjang,
temannya mau membantu aku agar bisa bersekolah, setelah itu aku dan ayahku berdagang
lagi dan lagi mengumpulkan uang untuk membeli sepatu,tas,dan peralatan sekolah lainya.
Beberapa lama kemudian aku bersekolah di salah satu sekolah yang dekat dengan
rumahku.Dengan beberapa ketentuan dan akhirnya aku layak bersekolah di tempat tersebut.
Walaupun selalu banyak halangan dan masalah yang selalu datang aku tetap fokus belajar
Setiap malam berusaha, dan giat belajar, mengejar ketertinggalan.

Suatu hari aku mendapat juara pertama di kelas dan terpilih mewakili sekolah untuk
berlomba di tingkat kecamatan, dan mendapatkan juara dan penghargaan. Setelah itu aku pun
ikut berbagai macam lomba dan selalu mendapatkan juara.

Saat usiaku 17 tahun, aku tamat dari sekolah menengah atas dan mendapatkan beasiswa
belajar di universitas terbaik di kota Bandung . Saat mengetahui aku dapat beasiswa ayahku
gembira dan sangat bangga kepadaku. Di sana kemudian aku bekerja sembari menyelesaikan
kuliah semester akhirku. Setelah lulus aku dipanggil bekerja di sebuah perusahaan ternama.
Aku sangat bangga karena aku menjadi laki-laki pertama yang bisa langsung menjadi salah
seorang manager di perusahaan tersebut.

Ini sebuah pencapaian yang luar biasa meski ada banyak duka yang menyelimuti perjalanan
hidup ini. Namun tak ada yang tak mungkin saat tekad dan keyakinan benar-benar ada
memacu jalannya hidup ini.

“KRIIIIIG”

MUHAMAD KAILA GIBRAN (15)

Aku terbangun. Aku mematikan jam weker di meja nakasku lalu aku turun dari atas kasur.
Aku melihat jam dinding, jarum jam berada diangka 7.15. Oh Tuhan, aku terlambat lagi.

Oh hai kalian....namaku Devano, umurku 12 tahun, aku masih kelas 7 SMP. Aku memiliki
tubuh yang tinggi dan otak yang cerdas, itu kata teman temanku. Namun aku benci satu hal
yang menjadi kebiasaanku hingga saat ini, selalu bangun kesiangan.

Aku adalah tipe anak yang tidak bisa bangun cepat, maksudnya, aku tidak ontime. Aku selalu
terlambat di setiap waktu, dan disetiap kesempatan apapun aku selalu rugi karena aku tidak
pernah tepat waktu. Aku tidak ingin memiliki sikap ini, tapi aku harus terus belajar melawan
rasa kantukku di pagi hari.

Lima belas menit lagi kelas di mulai sedangkan aku masih di rumah berdiri dengan tatapan
yang bodoh ini. Aku pun segera berlari menuju kamar mandi untuk bersiap siap. Setelah
selesai dan memakai sepatu , aku berlari keluar rumah menuju halte. Aku kembali melihat
jarum jam pada jam tanganku. Menunjukkan pukul 7.25. Lima menit lagi kelasku di mulai.

Tiga menit kemudian bus datang. Aku naik dan mengambil duduk di bangku dekat pintu
keluar. Agar bus sampai di halte dekat sekolahku nanti, aku bisa secepatnya keluar dan
berlari. Bus berjalan. Sisa 2 menit, tidak mungkin bus ini mengendarai dalam 2 menit bisa
sampai di sekolahku begitu saja. Butuh sekitar 10-15 menit lagi untuk sampai di sekolah.

Namun harapanku untuk bus ini berangkat ke sekolah selama 2 ini tidak mungkin.Saat duduk
di bangku jantungku berdetak kencang dan tanganku sedikit gemetar karena jika terlambat
aku bisa dihukum dan ditegur oleh guru-guru akibat kelalaianku ini.

Bus pun sudah tiba disekolah dan jam menunjukkan pukul 7.40,gerbang sekolah sudah
ditutup oleh satpam karena jam pembelajaran sudah dimulai.Aku pun berbicara kepada
satpam"Pa mohon maaf saya telat.Apakah saya boleh masuk?."Lalu satpam pun
menjawab"Kenapa kamu bisa telat nak?,kamu bisa dihukum oleh guru sekolah."

Satpam pun akhirnya membuka gerbangnya dan aku langsung bergegas lari lapor ke ruang
piket dan bercerita kenapa aku bisa telat.Guru pun mendengarnya dan langsung memberi
hukuman dan juga memberi saran sesuai peraturan yang ada di sekolah.
Aku dihukum dengan diberi tugas membersihkan lapangan sendiri padahal matahari pada
saat itu terik sekali.Aku pun langsung bergegas membersihkan lapangan yang sangat luas itu
sendirian tanpa bantuan siapapun.Pukul 08.30 aku baru selesai membersihkan
lapangan,sayangnya aku tertinggal 1jam mata pelajaran dan langsung bergegas ke kelas.

Dan aku pun mulai tersadar bahwa itu membuat kerugian yang sangat besar seperti terlambar
ke sekolah,dihukum oleh guru,tertinggal mata pelajaran.Aku berusaha membuat prinsip agar
aku tidak mengulangi kesalahan itu lagi,dan tidak leha leha dalam melakukan sesuatu apapun
itu.

Kita harus mempunyai niat untuk melawan rasa malas,kebiasaan buruk yang membawa
dampak negatif untuk diri kita sendiri,yang mau merubah kita bukan orang lain tapi kita
sendiri.Jadi sebisa mungkin untuk terus belajar positif
BOTOL KELUARGA CEMPAKA

MUHAMMAD DAFA RAMDANI (16)

Rumah megah keluarga cempaka sedang berduka. Kepala keluarga mereka baru saja
meninggal dunia pekan lalu menyusul permaisurinya yang telah pergi lebih dulu. Keempat
anaknya sedang berkumpul di rumah itu untuk menunggu pembacaan wasiat yang
ditinggalkan oleh sang Ayah.
Tak lama pengacara keluarga itu pun tiba. Ia adalah orang berwenang yang akan
membacakan surat wasiat keluarga cendana. Tanpa basa-basi sang pengacara lantas
membuka surat wasiat yang masih disegel di dalam amplop tersebut. Namun, ketika
melihatnya matanya berkerut. Ia sempat tertegun dan tampak keheranan membacanya. Anak
pertama dari keluarga cempaka pun lantas bertanya
“ada apa pak? Kok bapak tampak keheranan begitu.” tanyanya.
Sang penjaga surat wasiat akhirnya mulai berbicara.
“Mohon maaf, tapi tampaknya isi surat wasiat ini akan cukup mengagetkan,” sambil
menghela nafas ia segera membacakan surat tersebut.
“Saya menyerahkan seluruh harta benda yang saya miliki kepada yayasan sosial perusahaan
saya, yakni Cempaka Foundation untuk kemudian digunakan sebagaimana mestinya dalam
mempertahankan yayasan dengan misinya untuk memaksimalkan bantuan sosial dalam
seluruh sektor kehidupan,”
“Sementara itu, untuk keempat anak saya, saya mewariskan masing-masing satu buah botol
berisi air mineral untuk dimaksimalkan menjadi bekal kehidupan bagi kalian semua.”
Semua terdiam dalam keheningan.
Pembaca surat wasiat kemudian membuka koper yang benar saja isinya adalah botol kaca
yang berisi air bening. Anak pertama keluarga cempaka lalu mengambil salah satu botol dan
segera membukanya.
“Ini sih air mineral biasa” sambil mengeluarkan isinya.
Tak lama ia pun keluar dari rumah itu dengan wajah murka. Ia lantas melemparkan botol itu
ke got didekat rumahnya. Namun, anak-anak yang lainnya lantas memandangi ketiga botol
yang tersisa. Mereka mendiskusikan apa maksud dari peninggalan warisan tersebut.
Ternyata, selang beberapa tahun kemudian anak kedua keluarga cempaka sukses
meluncurkan produk jus buah botolan yang dihargai sepuluh ribu namun telah dijual di
hampir seluruh warung, supermarket, dan pasar di Indonesia.
Sementara itu anak ketiga telah menjalin kerja sama dengan koperasi madu nusantara untuk
menjual madu botolan yang dijual senilai seratus ribu rupiah.
Kemudian, si bungsu dari keluarga cempaka telah menemukan tumbuhan baru yang memiliki
wewangian khas dan tidak dapat ditemukan di manapun dan telah mendapatkan kontrak tetap
untuk bekerja sama dengan perusahaan parfum ternama. Tak perlu dipertanyakan lagi
harganya, jutaan rupiah untuk satu botol.
Rupanya, itulah maksud dari warisan peninggalan orang nomor satu keluarga cempaka
tersebut. Botol yang sama bernilai tergantung dari isinya. Botol seumpama manusia yang
pada dasarnya sama. Namun, memiliki hati dan pandangan yang berbeda. Kebaikannya tidak
dilihat dari fisik, namun justru dari isi hatinya meliputi: keimanan, kejujuran, kemuliaan,
kebaikan dengan manusia lain.
SURAT CINTA ANAK UNTUK AYAH

MUHAMAD RAMDANI (17)

Aku telah berjalan dengan tuntunanmu ketika aku masih kecil. Aku telah menjadi salah satu
dalam kisah masa depanmu. Engkau selalu berada dalam sisiku dan tak akan pernah
melepaskan ku dengan kondisi apapun.
Kau tidak tau masa depanku, namun engkau memperjuangkan hidupku dengan penuh
semangat.
Hidupku yang hanya menjadi beban bagimu hari ini, esok dan nanti. Wajah polos dan tubuh
mungil
selalu engkau nyanyikan dan mengelus rambutnya lalu mengatakan “Bahagiamu adalah
bahagiaku
Begitu besar rasa sayang yang telah kau berikan kepadaku. Namun, siapakah aku dan
kedudukanku denganmu? Aku hanya menjadi beban bagimu. Sekolahku, hidupku dan segala
perlakuanku telah menjadi beban bagimu
Engkau yang tidak pernah mengeluh dengan kendisimu tapi aku yang selalu mengeluh
kepadamu.
Mengeluhkan kebutuhan-kebutuhan hidupku tanpa memahami begitu sulit engkau mencapai
keinginanku
Aku sadar dengan kedudukanku menjadi seorang anak yang akan menjadi perkara bagi
ayahnya. Perkara baik dan buruk yang mungkin saja terjadi.
Seorang anak di tuntut untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Ayah di tuntut untuk
menjaga dan memimpin keluarga dan anak-anaknya. Dengan itu, aku tau bahwa anak
perempuan sangatlah bergantung kepada orang tuanya Dan aku tau bahwa anak perempuan
memiliki banyak perkara untuk sang ayah.
Di dalam agama, perempuan lebih di istimewakan di bandingkan laki-laki dan di angkat
derajatnya. Perempuan yang menjadi sebaik-baik wanita adalah wanita solehah yang patuh
terhada orang tua
Ayah maafkan aku karena aku tidak menutup auratku dan aku tidak menjaga kehormatanmu.
Hanya dengan aku ingin di katakana cantik dan anggun oleh lawan jenisku aku
menyianyiakan keselamatanmu.
Ayah maafkan aku karena aku telah berpacaran serta lebih menyanyanginya dan
mendengarkan dia di bandingkan engkau, aku bahkan berbohong demi hanya untuk pergi
dengan-nya dan aku hanya fokus bersenang-senang di dunia yang aku tidak tahu ujungnya.
Aku merasakan akan kehidupan yang abadi. Namun, hal tersebut hanyalah angan-angan yang
tidak akan tercapai oleh logikaku. Aku meninggalkan rumah dan pulang malam mengikuti
hawa nafsu dan sekedar menyenangkan hati. Tapi engkau tetap sabar dalam menghadapiku
yang tidak mudah di nasehati. Walaupun yang ku lakukan berdampak besar kepadamu Ayah,
engkaulah yang terbaik dari laki-laki yang aku tahu. Ayah maafkan aku yang tak pernah
memikirkan mu. Islam mengajarkan kepada seorang anak perempuan untuk menutup aurat.
Seorang wanita yang keluar 1 langkah dari rumah tampa menutup aurat maka 1 langkah pula
ayah ke neraka Dalam hadits mengatakan “Siapa yang suka dipanjangkan umurnya dan di
tambah rizki, maka berbaktilah kepada kedua orang tua dan sambunglah tali silaturahmi
dengan kerabat “{HR.AHMAD}.
Dalam hadits ini aku belajar akan sikap ku terhadap orang tuaku, namun entah karena
kehidupan masa lalu, aku begitu sulit untuk memperbaiki diri ini.
Dan adapun hadits “Keridhoan ALLAH itu terletak pada keridoan orang tua, dan murka
ALLAH itu terletak pada murka orang tua” {Hr.at-tirmidzi}.
Aku kini mengerti akan kedudukanku menjadi putri darimu yang dengan susah payah engkau
besarkan. Dan akupun membuatmu susah payah denga diriku yang sudah dewasa
Namun walau begitu aku akan tetap berusaha menjadi yang terbaik buatmu dan akan ku raih
cinta Allah dengan mencintaimu.
Aku sungguh menyesali masa lalu yang begitu frontal tak memikirkanmu. Karenamu juga
aku akan memperbaiki ini.
Aku harap engaku selalu sehat dan tak meninggalkan kewajibanku sebagai seorang muslim.
Dan aku harap engkau akan selalu teguh dengan keluargamu walau Aku tau kau kesepian,
namun ini tetap adalah pilihan.
Aku harap kau cepat pulang dan membawa apa yang kau cari di sana
Aku sedih, lantaran kau begitu jauh hanya untuk mencari biaya hidup keluargamu.
Dan jauh dari keluargamu.
Terima Kasih Ayah!
JANGAN BUANG WAKTUMU UNTUK MENGELUH

MUHAMAD RIZKY FIRDAUS (18)

Pada sebuah desa hidup seorang cendekiawan dimana setiap hari cendekiawan tersebut
menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut berulang-ulang
hingga membuat
Cendekiawan melakukan sebuah tindakan.
Ia mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang
ketika Tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua
cendikiawan kembali Mengumpulkan orang-orang desa kembali.
Cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para
penduduk Desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali
menceritakan lelucon Yang sama. Namun respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit
berbeda dari dua hari sebelumnya.
Salah satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerit alelucon
yang
Sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yangs ama dan dibacakan oleh cendekiawant
tersebut.
Cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat “jika pada lelucon yangs ama kalian bisa
bosan Dan tak bisa tertawa kembali, namun kenapad enganm asalah yang sama tetap saja bisa
buat kalian menangis,”
Artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa
mencari jalan keluar .Yang mereka hanyalah mengeluh ,mengeluh dan mengeluh tanp aada
tindakan.
Tanpas adar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap
masalah Yang sedan gdihadapi. Bahkan kita kerap berfokus terhadap masalah bukan
bagaimana cara untuk menyelesaikannya
HAWKING SEORANG ILMUWAN

MUHAMMAD WILDAN AULIANA (19)

Stephen Hawking adalah seorang ilmuwan asal Inggris yang lahir pada 8 Januari 1942 dari
pasangan Frank dan Isobel Hawking. Beliau adalah anak pertama dari empat bersaudara yang
tumbuh besar di Kota St. Alban, London. Meskipun semasa hidup beliau dikenal sebagai
orang yang sangat cerdas, tapi ketika masih kecil beliau dikenal sebagai murid yang malas.
Namun, hal itu berubah ketika beliau mengenal Dikran Tahta yang merupakan guru
matematikanya. Hawking sangat mengagumi Mr. Tahta karena bisa membuat pelajaran
matematika yang begitu membosankan menjadi menyenangkan. Dari gurunya itu pula, dia
terinspirasi untuk menjadi seorang guru besar matematika di Universitas Cambridge.
Diawali dengan kecintaan terhadap matematika itulah beliau menjadi belajar lebih rajin untuk
menggapai cita-citanya. Dengan bantuan Mr. Tahta, beliau pun berhasil merakit komputer
menggunakan bagian mekanik jam, papan kabel telepon yang sudah tidak terpakai, dan
banyak lagi komponen daur ulang yang lain. Keren, ya?
Melihat kecerdasan sang anak, orangtuanya pun menyarankan Stephen untuk berkuliah di
Oxford. Meskipun sangat menyukai matematika, di universitas tersebut beliau mengambil
jurusan Fisika dan Kimia karena belum ada jurusan Matematika di sana. Beliau pun berhasil
masuk di Universitas Oxford pada tahun 1959, ketika usianya hanya 17 tahun saja.
Setelah lulus dari Oxford, Stephen kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengambil
jurusan kosmologi di Universitas Cambridge. Sayangnya ketika berusia 21 tahun, beliau
didiagnosa menderita Amytrophic Lateral Sclerosis (ALS), yaitu penyakit yang melemahkan
otot dan merusak fungsi otak. Dokter juga mengatakan bahwa sisa umurnya mungkin tidak
akan lama lagi.
Setelah mendapatkan diagnosa itu, beliau mengalami depresi dan merasa hidupnya tidak
berguna lagi. Tapi, dengan dukungan orang-orang di sekitar, beliau berhasil mengatasi itu
semua. Meskipun hidup di atas kursi roda dengan segala keterbatasannya, beliau mampu
menghasilkan banyak karya demi kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah Teori
Big Bang.
SULTAN SANG MILIARDER

RAJENDRA DAFFA SUFI FIRJATULAH (24)

Kenalin...nama aku Sultan Bagaskara Adityaningrat, panjang banget ya? iya keputusan orang
tuaku pas aku baru berojol ke dunia. Katanya kalo nama panjang itu berpengaruh pada
pertumbuhan badan, buktinya sekarang aku tinggi kayak tiang. Enggak deh cuman bercanda.
Pangggil aja Gas atau Bagaskara. Jangan Sultan, aku gak punya banyak duit yang sepadan
dengan nama Sultan. Bener kan? dimana mana Sultan itu banyak duit. Aku sih enggak, bisa
dibilang aku pejuang duit dua rebu jaman dulu. Iya bener, dimana ada yang murah disitu aku
hinggap. Dimana ada gratisan disitu aku datang. Tapi dimana ada kamu, siap siap kita ke
pelaminan. Canda, hehe.
Aku kuliah masuk Fakultas pertanian (FAPERTA). Dari kecil aku seneng bertani bareng
babeh di kampung, ngolah lahan pertanian babeh dan bantu bantu disana. Dan aku berhasil
ngembangin bakat aku dibidang ini, aku udah semester akhir dan banyak hal yang udah gua
capai juga ngambil beberapa program belajar. Tapi yang jadi konflikku di tahun ini adalah,
menyusun skripsian. Ah tidak, membayangkannya saja aku akan pusing tujuh keliling.
Disitu aku merasa rasa semangat belajar ku menjadi malas mungkin karena mau semester
akhir jadi rasa belajar ku menjadi tidak semangat tidak seperti semester yang telah ku lalului.
Aku pun melihat kearah jendela kamarku dan melihat ada seorang kakek-kakek yang
kesulitan menyebrang jalan raya, disitu aku bergeas keluar rumah dan menghampiri kakek
tersebut dan membantunya menyebrang, “ Terima kasih nak telah membantu kakek “ Ucap
sang kakek, “ Iya kek kakek mau kemana sampe nekat menyebrang jalan raya? “ Ucap sultan,
“Ini nak kakek mau menemui cucu kakek di setiabudi, Nak di liat dari wajah kamu kamu ada
masalah ya nak?, Ucap kakek, “ Heheh iya kek aku ga biasanya malas-malasan gini di akhir
semester “ Ucap sultan, “ Nak kita duduk saja dulu di depan halte bus itu, kakek juga pernah
dulu seperti kamu ini sekarang. Sekolah malas-malasan, kakek punya tujuan sekolah tinggi-
tinggi yaitu kakek mau jadi orang yang sukses. Tapi ayah kakek dulu tidak setuju dengan
perkataan kakek itu di karenakan keluarga kakek dulu orang yang pas-pasan bahkan kakek
sebelum dapet beasiswa untuk kuliah, kakek putus sekolah. Membantu ayah kakek berkerja
sebagai petani. Disitu kakek tidak patah semangat buat belajar. Kakek tetap bertanggung
jawab sebagai murid sekolah dasar kakek belajar setiap hari dan membagikan waktu
membantu ayah kakek berkerja, Seiring berjalan waktu kakek mendapatkan beasiswa kuliah
di luar negeri. Nah nak kamu sebagai pemuda jangan putus asa dalam belajar. “ORANG
SUKSES HARUS BISA MENYELESAIKAN SETIAP PEKERJAAN YANG DI BERIKAN
DENGAN SEMPURNA” “ Ucap sang kakek, Dari kalimat itu sultan mendapatakan
pencerahan dan melanjutkan tugas-tugas skripsi semester terakhirnya. Seiring berjalannya
waktu Sultan sudah berkeluarga dan menjadi orang yang sukses bahkan dia menjadi
pemegang perusahaan BCA.

PENEBANG KAYU

PUTRA MUHAMAD IHSAN (22)

Suatu ketika, seorang pemuda yang sangat kuat meminta pekerjaan pada seorang saudagar
kayu, dan dia mendapatkannya. Upah yang ditawarkan sesuai keinginannya, lokasi
pekerjaannya pun dekat dengan rumahnya. Oleh karena itu, sang pemuda bertekad untuk
bekerja dengan sungguh-sungguh.
Akhirnya, saudagar memberinya kapak dan menunjukkan area tempat penebangannya. Hari
pertama penebang pohon membawa 21 batang pohon.
"Wah, hebat kamu kuat sekali, bisa membawa pulang kayu sebanyak ini dalam satu hari,"
kata
saudagar kayu yang merupakan atasannya sekarang.
Termotivasi oleh perkataan itu, sang pemuda menebang kayu dengan usaha yang lebih keras
keesokan harinya. Tetapi, hari itu ia hanya bisa membawa 17 batang pohon. Hari ketiga dia
berusaha lebih keras lagi, tetapi dia hanya bisa membawa 10 pohon. Hari demi hari,
pohonnya
makin berkurang.
"Aku pasti telah kehilangan kekuatanku," pikir penebang kayu itu. Dia menghadap kepada
saudagar kayu dan meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang
terjadi.
"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak yang kau gunakan?" tanya bos itu.
"Mempertajam?
Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sangat sibuk mencoba menebang
pohon."
Terkadang bekerja keras saja tidaklah cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita juga harus
bekerja dengan cerdas! Pemuda itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat untuk memotong
kayu.
Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil dalam tugas khusus ini.
Melalui kerja keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.

PANDANG KASTA

RAMA ANDRA SOFYAN (26)

Perkenalkan namaku Bagja. Aku dikenal sebagai seorang pengusaha kaya raya yang
dermawan. Aku memiliki banyak saham perusahaan di setiap cabang kota.
Aku dikenal sebagai sosok atasan yang ramah dan baik. Aku seorang pengusaha yang di
segani banyak orang. Mereka memanggilku si "dermawan" karena aku sering kali memberi.
Mereka sangat mengagumiku.
Aku memiliki tubuh tinggi besar dan aku berasal dari Medan. Namun dulu, aku berasal dari
keliarga yang tidak berkecukupan. Lalu aku merantau ke kota Jakarta untuk meniti karir
sendiri. Tapi mari kuperlihatkan sisi lain dari seorang Bagja.
Siang ini aku terjebak macet di jalanan. Mobilku terjebak di tengah tengah keramaian
kendaraan kota Jakarta. Aku cemas, karena aku sekarang harus pulang demi mengambil
berkas milik klienku yang kebetulan tertinggal di rumah besarku itu.
Aku memutuskan untuk keluar dari mobilku dan berlari pulang. Mobilku biarlah supirku
yang membawanya. Sudahlah, aku tidak punya babyak waktu. Aku berlari memotong jalan.
Diujung jalan aku belok kearah pemukiman yang bagiku sumpek itu. Ya karena aku butuh
jadi bukan masalah untuk saat ini.
Diwaktu yang pas aku menemukan ojek. Akhirnya aku memakai ojek itu untuk pergi menuju
ke rumah elitku. Kemudian aku sampai di rumahku. Aku membayar ojek tersebut lalu berlari
masuk ke dalam rumahku. Disaat aku masuk kedalam, di ruang tamu aku berhenti karena ada
ibuku dan istriku yang sedang berbicara. Tunggu, ibuku sejak kapan datang ke Jakarta?
Bukannya dia ada di kampung?
"Anakku. Ibu rindu padamu, nak." Ibuku menghampiriku dan memelukku. Tidak ingin
berlama lama, aku melepaskan pelukan ibuku secara kasar. Lalu aku berkata "Bagja kan udah
pernah bilang sama ibu. Ibu gausah dateng ke Jakarta. Ibu juga pakai uang siapa bisa datang
kemari? Ibu kan ga punya uang. Bagja juga udah hidup bahagia disini sama keluarga yang
Bagja bangun sendirian. Tanpa ibu, karena dulu ibu tidak punya uang untuk membiayai hidup
Bagja." Setelah beberapa detik aku berbicara seperti itu, istriku dengan marah mendorongku
secara kasar. Istriku memeluk ibuku yang menangis dengan sayang.
"Kalau kamu seorang pengusaha yang sukses sekarang, kalau kamu seorang dermawan yang
dikagumi banyak orang. Lalu siapa kamu di masa lalu mas?!!! Kamu adalah anak bayi yang
lahir dari perut ibumu sendiri. Sebelum ada ibu di dunia ini, kamu bukan apa apa yang
sekarang bisa membentak ibumu sendiri. Aku kecewa mas, ternyata kamu tidak pernah
berubah!" Selanjutnya ibuku pergi membawa ibuku pergi kedalam kamar.
Aku terjatuh dan terteunduk. Lututku menopang tubuhku yang kotor. Kini ternyata sakit
rasanya saat istriku membentakku sendiri. Namun ternyata semua kesalahanku. Dia ibuku.
Ibuku yang dulu membesarkanku susah payah di kampung yang sumpek dan sempit.
Harusnya aku sadar diri. Namun istriku kini telah menyadariku bahwa aku terlalu mencintai
harta dan namaku yang terkenal suci di depan banyak orang.

Jika sekarang kita adalah seseorang yang berjasa, jika sekarang kita adalah seseorang yang
sukses, jika sekarang kita adalah seseorang yang dermawan. Lalu siapa kita yang dulu? Kita
hanya anak bayi yang lahir dari kandungan ibu kita sendiri. Kita adalah anak yang lahir
karena kedua orangtua. Maka, sayangi lah mereka tanpa pandang nama dan kasta.
CERITA INSPIRATIF TENTANG SESEORANG YANG BANGKIT DARI DEPRESI

ROVI DERMA SETIAWAN (27)

Dikisahkan bahwa ada seorang ayah yang sempat kehilangan anak laki-lakinya. Namanya
seorang ayah, tentu saja akan sangat terluka ketika buah hati yang begitu disayangi tiba-tiba
pergi meninggalkannya terlebih dahulu menjemput maut. Mungkin memang banyak yang
berhasil melewati situasi ini, namun tidak dengan seorang lelaki bernama Brian ini.
Brian bisa di katakan mengalami stress dan syock berat akibat meninggalnya putranya
tersebut. Bahkan, saking parahnya kondisi Brian, dia pun pernah mencoba untuk bunuh diri.
Padahal, anak laki-lakinya yang telah meninggal bukanlah putra semata wayang yang dia
miliki. Brian masih memiliki seorang putri juga yang seharusnya bisa menghibur kesedihan
laki-laki tersebut.
Meski demikian, keluarganya masih begitu bersyukur karena Brian tidak sampai hilang
kendali dan benar-benar menyusul putranya saat itu. Bahkan, saat ini depresi yang di alami
oleh Brian pun telah pulih seperti sedia kala. Dia tidak lagi mengalami hal-hal yang di luar
batas wajar sebagaimana beberapa tahun lalu sejak meninggalnya sang putra.
Kondisi Brian akhirnya membaik dengan perjuangan keras dan berbagai tahap pemulihan
yang dia jalani. Bahkan, saat ini dia begitu sehatnya hingga ikut andil dalam berbagai
penyembuhan untuk penderita depresi. Hal ini di lakukan sebagai rasa syukur atas
kesembuhannya hingga sekarang. Dan dia pun bekerja di recovery support worker.
Dari cerita ini bisa di ambil banyak pelajaran penting. Seseorang yang pernah mengalami
depresi pun akhirnya mengabdikan diri bagi mereka yang sedang mengalami hal yang sama.
Oleh karena itu, sesedih apa pun hal atau peristiwa yang pernah terjadi dalam hidup.
Termasuk ketika orang yang paling di sayangi pergi, jangan sampai kehilangan akal sehat dan
melakukan tindakan merugikan.
Hal ini karen segala sesuatu pasti kembali ke asalnya dan hanya menunggu giliran masing-
masing saja. Selain itu, bagi Anda yang sedang memiliki keluarga dalam kondisi serupa,
tidak perlu khawatir terlalu berlebih karena dengan ikhtiar yang kuat, niat serta doa dari
keluarga, orang yang Anda sayang dan sedang mengidap depresi bisa sembuh sebagaimana
kondisi semula.Bahkan, bisa jadi dia akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Dan hal ini
telah di buktikan oleh Brian serta putrinya yang melewati masa-masa sulit dengan kondisi
sang ayah yang begitu mengharukan. Bahkan, cerita inspiratif yang satu ini pun di ceritakan
sendiri oleh sang putri yang begitu senang karena ayahnya telah kembali seperti sedia kala.

Anda mungkin juga menyukai