(PANGGUNGKALAK)
Saat tiba waktu ini, jujur pandangan KKN pada awal sedikit membuat parno
atau takut. Kenapa? Karena dari saya sendiri memiliki sifat yang penakut selain
itupun juga tidak pernah jauh dari orang tua. Cerita pertama dimulai dari akhir
semester 5. Dimana semua teman teman sudah parno tentang pendaftaran KKN
yang akan dimulai. Saat itu teman teman dari mahasiswa mahasiswi pun sudah
mengatur rencana strategi untuk menjadi satu kelompok agar lebih mudah
koordinasi dan komunikasi. Dan pada KKN untuk di semester ini dibagi menjadi 4
jenis dan menjadi 2 gelombang, KKN Reguler Multisektoral, KKN Inklusi, KKN MDB,
KKN Komunitas.
Masuk pada pendaftaran KKN dimulai teman teman dan saya pun mulai
gupuh atau bingung selain karena pengumuman dari kampus berubah ubah teman
teman juga bingung mencari Desa yang akan dipilih untuk menjadi lokasi KKN.
Selain itu ketakutan teman teman yaitu akan tidak masuk pada gelombang pertama
dimana gelombang pertama itu dilaksanakan pada liburan semester 5 masuk ke
semester 6. Jika masuk pada gelombang pertama selain pilihan desa lebih dekat juga
tidak akan mengganggu aktivitas mata kuliah semester 6.
Pada saat itu pendaftaran KKN dibuka pada tanggal 28 Desember 2022 pukul
15.00 WIB. Saat itu smart campus sempat down karena saking banyak kuota
mendaftar. Pada saat itu saya kongkalikong dengan teman saya untuk memilih Desa
Demuk 1. Alasanya, karena menurut saya selain dekat dengan rumah Demuk juga
memiliki potensi alam yang kaya dan rakyat yang berfikir nya sudah mulai maju
sehingga kita dapat mudah mengarahkan untuk kehidupan yang modern. Saat itu
saya selalu memantau smart campus untuk memastikan kuota baik baik saya atau
tidak overload. Ternyata, kuota overload karena sistem smart campus kebobolan
padahal kuota sudah di tentukan.
Sampai datang pada lokasi yang pertama kami lakukan yaitu membersihkan
rumah kami yang akan ditinggali selama 1 bulan. Menata barang dan juga tempat
untuk beristirahat setelah lelah kegiatan pada hari pertama itu kami hanya makan
sore yaitu dengan menu mie. Lanjut pada malam hari kami evaluasi untuk
membentuk jadwal piket memasak, bersih bersih, dll. Setelah terbentuk secara
kondusif kami menetapkan untuk perbelanjaan bahan masak selama 2 hari sekali
dengan budget 150.000. Pada hari pertama itu mulai adaptasi dengan kehidupan
baru sore pertama di hari pertama kita gunakan untuk menanam bibit pohon pada
area pegunungan dan melihat senja sore.
Lanjut pada hari kedua membentuk panitia pembukaan untuk Desa dari
perwakilan dua kelompok yaitu panggungkalak 1 dan 2. Setelah membentuk
beberapa hari panitia membuat struktur acara untuk pembukaan yang dilaksanakan
pada tanggal 24 Januari 2023. Selama belum pembukaan teman teman divisi
merangkai program kerja untuk satu bulan kedepan. Malam kedua itu kami
mengadakan evaluasi untuk kebiasaan sehari hari dirumah yang kita tinggali.
Mengenai pembuangaan sampah, tempat cuci piring, kebersihan kamar mandi, dll.
Pada hari ketiga kami mengadakan bugar pagi yaitu senam pagi dan
pembersihan area pekarangan rumah. Yang piket memasak tetap memasak dan yang
lain ikut pada bugar pagi. Pada hari kedua itu ibu dan ayah saya telefon vidio call dan
meminta untuk melihatkan rumah yang sedang ditinggali.P hari keempat masuk ada
bulan rajab ada beberapa anak berpuasa sahur dan berbuka bersama untuk puasa
rajab.
Pada hari keenam lanjut pembukaan Desa Panggungkala saya hadir pada
pukul 09.00 tepatnya ke balai desa jarak posko dari balai desa sekitar 5 menit saja.
Pada acara tersebut seluruh peserta dari panggungkalak 1 dan 2 hadir. Yang
berkesempatan untuk sambutan pada acara tersebut yaitu dari Kepala Desa,
Koordinator Desa, dan DPL. Tidak lupa pada kesempatan berikut kami berfoto untuk
mengabadikan kenangan yang dapat dilihat kembali melalui ponsel. Setelah acara
selesai panitia membersihkan balai desa dan kembali ke posko.
Sampai disana disambut baik oleh guru dan murid SD Dlodo. Saya
berkesempatan mengajar anak kelas 3 yang bernama april. Dalam SD Dlodo hanya
ada 9 anak yang bersekolah di SD Dlodo. Saya mengajar april sesuai yang dia mau
yaitu soal matematika. Maka saya membuatkan 10 soal matematika untuk dikerjakan
dia. Lanjut waktu istirahat kami mengajak untuk main bola volly. Terkejut dan heran
ternyata dari anak anak Dlodo memiliki potensi bermain bola volly sangat pintar dan
handal. Sampai akhirnya tiba waktu pulang pukul 11.00.
April anak didik saya yang mengajak ke rumahnya dan ke pantai Dlodo tetapi
kami lupa kalau pagi sebelum berangkat tadi hujan sehingga jalan yang menuju ke
pantai Dlodo sangat sulit. Tanah lempung menempel pada ban motor sangat tebal.
Dan kami memutuskan untuk kembali saja ke posko. Sebelum kembali ke posko,
kami berhenti di SD tadi untuk membersihkan ban motor yang terkena tanah
lempung tadi.
Pada saat pembersihan montor itu, saya orangnya adalah orang yang panik
dan takut pada anjing tiba tiba ada anjing yang datang menghampiri kami saya
langsung bergegas pergi mencari perlindungan. Anjing yang berwarna hitam kelam
sekali galak yang sangat menyeramkan. Dan pada saat itu pun kita lihat bahwa anjing
itu juga menjilat jilat rumput dan pelataran dari SD. Di saat itupun baru kita sadar
bahwa kita sudah terkena najis.
Pulang ke posko hujan deras kembali turun, dengan medan yang sangat sulit
kami pelang pelan melewati bersama untuk sampai pada posko. Setelah sampai
posko kami langsung bergegas mensucikan diri dari najis anjing tadi. Kami mencuci
jas dengan baju seluruh yang kami kenakan dengan pasir dan dibilas dengan air. Itu
merupakan pengalaman pertama yang ada di dareah panggungkalak yang sulit
dilupakan.
Pada hari selanjutnya tetap lanjut ada jadwal memasal, mengajar sekolah,
mengajar TPA dll lalu tiba saat hari ke sebelas saya mulai anjangsana dan silaturahmi
ke rumah warga warga yang ada di Desa Panggungkalak khususnya Dusun Krajan
salah satu yang saya anjangsana yaitu rumah ibu Tasminah beliau merupakan warga
desa panggungkalak yang hanya tinggal dengan cucunya. Karena ayah dan ibu dari
cucu nya atau anaknya sedang mencari nafkah di negeri orang untuk mencukupi
kebutuhan. Sehingga bu Tasminah hanya bisa membantu untuk merawat cucunya
dirumah. Waktu ajangsana ke rumah bu Tasminah beliau sangat baik sekali karena
telah memberikan buah naga untuk camilan diposko ujarnya. Sangat berkesan sekali
bertemu dengan bu Tasminah karena beliau juga menceritakan masa masa mudanya
dulu dan kebiasaan yang biasa dilakukan oleh warga di Desa Panggungkalak sini.
Dari beberapa pengalaman Kuliah Kerja Nyata ini saya memiliki banyak cerita
dan juga kesadaran diri untuk lebih bersyukur atas apa yang telah dimiliki ternyata
banyak orang yang masih mengalami kesulitan baik dari segi ekonomi, bahkan air
yang notabene sehari-hari itu selalu dibutuhkan oleh mahluk hidup. Dari pelajaran
yang dapat kita petik jangan pernah menjadikan kehidupanmu itu kehidupan
terburuk yang seolah olah menjadi orang sengsara sedunia, perlu kita ketahui
tunduklah liahtalah orang orang yang masih banyak membutuhkan.