Anda di halaman 1dari 2

Dua Minggu Yang Panjang

Penulis: Rifqi Zainul Alam

Desember 2019 adalah awal dari kejadian yang membuat gempar seluruh dunia. Awal
dari wabah yang mengakibatkan hampir semua kegiatan harus dilakukan secara daring/online.
Ini ceritaku dari awal terjadinya pembelajaran jarak jauh sampai kembali nelakukan
pembelajaran tatap muka kembali.

Dipagi hari saya terbangun oleh suara yang sangat indah seperti musik klasik, itu adalah
suara ibuku yang membangunkanku dari tidur yang nyenyak dan menyuruh ku untuk sholat
subuh. Aku pun langsung bagun dan mengambil wudhu lalu sholat subuh, setelah solat subuh
aku bersantai sambil mempersiapkan buku dan tas untuk sekolah lalu bersiap untuk mandi.
Singkatnya setelah selesai mandi dan mempersiapkan diri saya berangkat sekolah pukul 06:30
saya sekolah di MTsN Tanjung Redeb sasaat ini saya duduk di kelas 9. Saya berangkat sekolah
sambil menaiki sepeda bersama teman saya. Dijalan teman saya berkata “covid ini sudah
menyebar sampe ke indo, diberau aja ada beberapa yang kena” katanya sambil mengayuh
sepedanya, “iyalah orang orang pada batu udah di larang untuk pergi keluar kota masih ada aja”
jawabku. Di jalan kami membicarakan tentang masalah covid ini tanpa di sadari kami sudah
sampai di sekolah pada pukul 06:50 Disekolahpun orang orang membicarakan covid-19. Karena
tidak ada guru masuk kelas kami bermain gitar dan bernyanyi, selang waktu berlalu guru datang
dan memberikan informasi bahwa sekolah akan di liburkan selama dua minggu, serentak kami
satu kelas berteriak “YEEEAAAHHH” dan kamipun di pulangkan. Sesampainya dirumah saya
berganti baju dan mengaktifkan handphoneku, ada notifikasi pesan yang muncul itu dari grup
chat sirkelku isi pesan itu “libur 2 minggu coy push rank sampe mitik kita” selama dua minggu
ini saya menghabiskan waktu bermain game dengan teman-temanku. hampir dua minggu berlalu
kami mendapatkan pesan dari grup kelas dikabarkan bahwa libur akan di perpanjang selama satu
bulan, reaksi kami digrup chat tidak terlalu antusias karena kami sudah dalam keadaan libur
setelah ujian kelulusan. Selama liburan ini aku terus bermain game setiap hari sampai akhirnya
pendaftaran untuk masuk sma sudah dibuka saya mendaftar diSMAN 4 Berau dan saya diterima
di SMAN 4. Dikarenakan covid semakin memburuk sekolah dilakukan secara daring, perkenalan
lingkungan sekolah dilakukan menggunakan zoom meeting. Setelah selesai perkenalan
lingkungan sekolah selama 3 hari aku masuk kekelas X IPS 2 di kelas ini hanya 1 teman saya
yang berasal dari sekolah yang sama denganku, kami belajar menggunakan google classroom.
Biasanya pembelajaran di mulai pukul 08:00 tapi dikarenakan kebiasaan bergadangku, aku
terkadang sering melewatkan google meet, telat mengerjakan tugas dan bahkan tidak
mengerjakan tugas. Stidak terasa sudah hampir ulangan semester 2 dan kami mendapatkan pesan
kalau ada tugas yang tidak dikerjakan baik disemester 1 maupun semester ini bisa
mengakibatkan tidak naik kelas, sayapun panik dan mengejar tugas tugas yang tertinggal dan
akhirnya ulangan semester 2 dilaksanakan dan aku bersyukur karena bisa naik kelas. Selama
liburan tidak ada yang berubah dari keseharian saya hanya saja saya mencoba untuk melakukan
olahraga seperti berjoging, dan akhirnya tahun ajaran baru di mulai. Saat inipun sekolah masih
dilakukan secara daring, aku sangat merasa tertekan karena tugas yang sangat banyak
dikarenakan saya tidak mau kejadian di kelas X terulang saya mengerjakan tugas-tugas saya
walaupun terlambat, waktu berlalu hari demi hari ulangan semester 1 sudah dimulai saat liburan
ulangan angka covid diIndonesia sudah menurun sehingga sudah bisa melakukan perjalanan ke
luar kota walaupun harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Diminggu akhir liburan aku
berlibur kederawan bersama teman-temanku kami menginap selama 3hari kami menghabiskan
waktu dipantai dengan berenang dan dimalam hari kami membakar ikan. Dua hari setelah liburan
di derawan liburan semesterpun berakhir dan hal yang membuat senang adalah kami akhirnya
bisa bersekolah tatap muka walaupun di berlakukan sistem ganjil genap (turun ganti gantian)
awalnya saya merasa canggung karena tidak ada yang saya kenal kecuali 1 teman yang berasal
dari MTsN lama kelamaan sayapun dapat berbaur dengan teman yang lainnya.

Itulah ceritaku selama 2 tahun pandemi covid-19 ini dan terimakasih sudah mau
meluangkan waktu untuk membaca ceritaku yang tidak berkesan ini, saya mohon maaf jika ada
kesalahan kata atau cerita karena ini berdasarkan apa yang saya ingat. Akhir kata saya ucapkan
sekian dan terimakasih.

15 oktober 2022
RIFQI ZAINUL
ALAM

Anda mungkin juga menyukai