Anda di halaman 1dari 4

Masa Pandemi Virus COVID-19

Nama saya Klementino Adrian Toko Gharowasek. Saya merupakan seorang


Mahasiswa di Universitas WIdya Mandira atau biasa disebut UNWIRA. Saya biasa di
panggil Tino. Pengalaman yang akan saya ceritakan di dalam Tugas Bahasa
Indonesia ini adalah tentang Masa Pandemi Virus COVID-19.

Pada tahun 2020, waktu Kota Kupang sedang dilanda sebuah virus yang cukup
mengerikan dan juga memakan banyak korban. Tidak lain dan tidak bukan
merupakan virus CORONA atau biasa disebut COVID-19. Masa dimana saya masih
berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) SMAN 1 Kota Kupang. Hari-hari
yang saya lewati selama masa pandemi virus terasa sangat membosankan dan juga
sangat tidak mengenakan karena disaat pandemi terjadi saya baru saja memasuki
masa SMA, yaitu masa yang kata orang-orang merupakan masa Emas dalam
kehidupan yang hanya terjadi satu kali seumur hidup.

Pada saat itu, saya merasa bahwa semua kata yang mereka ucapkan adalah
kebohongan karena masa yang saya alami sama sekali tak ada yang sesuai dengan
perkataan mereka. Ketika awal masuk diberi kesempatan untuk sekolah selama 6
bulan atau 1 semester. Semua terasa begitu indah dalam 6 bulan tesebut karena saya
mengenal banyak teman-teman baru dari berbagai macam sekolah dan uniknya dalam
kelas saya tidak ada siswa/siswi lain yang berasal dari SMP yang sama dengan saya,
artinya saya benar benar mendapatkan teman baru.

Menyenangkan sekali 6 bulan yang saya lewati baik itu dari MPLS, pembagian kelas,
pembelajaran Offline atau Luring dimana saya sangat mudah memahami pelajaran
yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru saat itu, serta dalam 6 bulan tersebut saya
berhasil mendapatkan peringkat 2 di kelas.
Dalam waktu 6 bulan tersebut kehidupan di masa SMA benar benar sesuai ekspektasi
saya, mulai dari lingkungan baru yang lebih kondusif, teman-teman yang luar biasa
baik dan solid. Semua berubah ketika di suatu pagi munculah pengumuman yang
mengatakan bahwa sekolah akan di liburkan “2 minggu” karena adanya sebuah virus
yang menginfeksi dengan cepat melalui bersin orang yang terpapar.

Di sinilah saya kehilangan masa yang dikatakan orang lain, mulailah libur 2 minggu
dengan pengadaptasian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pembelajaran yang awalnya
semua siswa merasa senang karena pembelajaran dimulai terserah dari kemauan guru
yang mengajar dan juga para siswa dapat bangun lebih siang dan juga absen yang
dilakukan melalui Google Classroom. Tugas-tugas juga ditulis dan dikirim dalam
bentuk PDF, dikala itu kami para siswa sangat terbantu karena tak perlu repot-repot
memnbuang uang jajan untuk ke sekolah karena pembelajaran dan tugas dapat di
lakukan dari rumah.

Dalam 2 minggu tersebut saya sangat menikmati waktu tersebut karena saya dapat
melakukan dan mempelajari hobi saya dengan waktu yang cukup banyak. Saya
banyak melakukan percobaan memasak berbagai hal dan tak lupa juga belajar untuk
memainkan beberapa alat music yang ada di sanggar musik di dekat rumah saya.
Dalam mempelajari kemampuan memasak dan juga bermain musik saya juga sangat
merasa tertantang karena kedua hal ini merupakan hal baru yang saya pribadi belum
pernah mencobanya, sehingga dalam mempelajari kedua hal tersebut saya
menemukan beberapa kendala di dalamnya.

Hari-hari telah saya lewati dan mulai mempelajari skill dari kegiatan memasak
dengan mencoba melamar di salah satu restoran di kota kupang yaitu Hiu Restourant,
Puji Tuhan saya diterima di dalam restiran tersebut sebagai salah satu asisten koki
utama dalam restoran tersebut. Sambil sekolah, saya juga bekerja untuk
memperbanyak dan juga mempelajari hal baru dalam dunia memasak. Hal-hal baru
saya dapatkan dari Koki yang saya bantu dalam memasak yakni, cara bagaimana
menghadapi pelanggan, cara melayani pelanggan dan juga cara menyajikan makanan
kepada pelanggan.

Waktu 7 bulan saya dedikasikan kepada pendidikan SMA dan juga pekerjaan
memasak yang saya geluti selama masa pandemic COVID-19, saya cukup bersyukur
karena pada saat itu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan ketika saya berada di
bangku kelas 11 SMA. Banyak hal yang telah saya pelajari selama sekolah offline
dan hari hari saya selama 7 bulan sangat berarti, dan juga saya pribadi merasa cukup
bangga dengan diri saya karena di masa sekolah saya dapat membayar sebagian
kebutuhan sekolah saya melalui gaji yang saya peroleh di tempat saya bekerja.
Membantu orang tua dalam mengeluarkan keuangan agar lebih hemat.

Setahun saya bekerja sambil melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang siswa
yaitu melanjutkan pendidikan, tak terasa sudah tiba hari dimana saya menginjak kelas
12. Kelas yang sangat padat karena banyak kegiatan yang harus dilakukan oleh
seorang siswa dan juga bersifat wajib. Mulai dari kegiatan yang bersifat Akademik,
yaitu Bimbel Online untuk persiapan UNBK, les tambahan dari guru mata pelajaran
kepada para siswa yang belum terlalu memahami materi yang diberikan dan les
tersebut dilaksanakan pada sore hari.

Kegiatan yang terlalu padat mengakibatkan saya hamper sama sekali tak mempunyai
waktu untuk mengembangkan bakat saya di dalam bidang memasak dan juga latihan
yang ada pada sanggar musik, karena hal ini saya memutuskan untuk mengundurkan
diri dari pekerjaan saya sebagai Asisten Koki pada restoran tersebut dikarenakan saya
yang sering ijin untuk kegiatan belajar di sekolah, serta memutuskan untuk berhenti
dari sanggar musik dan memilih memfokuskan diri pada bidang pendidikan.

Keputusan yang saya ambil sangat berat karena saya mulai menikmati pekerjaan dan
juga mulai menemukan bakat saya dalam bermusik tradisional. Tapi saya sadar,
terlepas dari segala kegiatan yang saya jalani dan lakukan di luar saya tetap seorang
Pelajar SMA yang berniat untuk menyelesaikan studi dan juga membanggakan kedua
orang tua dan juga kepada Tuhan.
TUGAS BAHASA INDONESIA

MASA PANDEMI VIRUS COVID-19

NAMA : KLEMENTINO ADRIAN TOKO GHAROWASEK

NIM : 21122108

KELAS : B

PRODI : TEKNIK SIPIL

Anda mungkin juga menyukai