ANALISA STRUKTUR 1
RENCANA PERKULIAHAN
BAB I. STRUKTUR SEMESTER
RANGKA BATANG (RPS) DAN KONTRAK
(TRUSS)
PERKULIAHAN
1.1. Umum:
1.2. Rangka Batang Bidang
1.3. Elemen Dasar
1.4. Asumsi – Asumsi Yang Dipakai Dalam Penyelesaian Analisa
Struktur
1.5. Metode – Metode Perhitungan Struktur Rangka Batang
Sederhana
1.5.1. Metode Kerseimbangan Titik Buhul (Method Of Joint)
1.5.2. Metode Potongan (Method Of Section)
BAB II. STRUKTUR PORTAL
2.1. Umum
2.2. Portal Biasa
2.3. Portal Tiga (3) Sendi
1 2 3 4
PUSTAKA /
REFERENCE :
1. Mekanika Rekayasa,Ir.Wesli,MT.,Yogjakarta 2010
2. Statika – Mekanika Rekayasa ( Teori,Soal dan Penyelesaian), Ir. Djaja Putera
Rusad,MT.,Jakarta 2006
3. Mekanika Teknik Bagian I – Konstruksi Statis Tertentu, Bahan-Bahan Kuliah
FT.Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta 1976
4. Analisis Struktur Dengan Metode Clapeyron Dan Cross, Ir. As’at
Pujianto,MT.,Jogjakarta 2013
KONTRAK PERKULIAHAN:
1. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu dengan maksimum
keterlambatan 15 menit
2. Keterlambatan Dosen selama 15 menit tanpa pemberitahuan berarti
kelas dinyatakan kosong.
3. Mahasiswa harus berpenampilan rapi (menggunakan kemeja dan
sepatu), tidak berbicara dengan rekannya di kelas, dan tidak
mengganggu jalannya perkuliahan.
4. Mahasiswa tidak diperkenankan menyalakan handphone di dalam kelas
5. Mahasiswa mempunyai hak untuk mengikuti Ujian Akhir Semester
(UAS), jika :
a. mengikuti kuliah minimal 12x (80%)
b. Telah mengikuti UTS
c. mengumpulkan tugas terstruktur
SISTEM PENILAIAN : DIMANA :
NA = Nilai Akhir
T = Nilai Tugas
( 1 𝑥 𝑇 ) + ( 2 𝑥 𝑈𝑇𝑆 ) +( 3 𝑥 𝑈𝐴𝑆) UTS = Nilai Ujian Tengah
𝑁𝐴= Semester
6
UAS = Nilai Ujian Akhir Semester
RANGKING NILAI
NILAI
RANGE
ANGKA HURUF
90 -100 4,00 A
80 – 89,9 3,75 A-
75 – 79,9 3,50 B+
70 – 74,9 3,00 B
65 – 69,9 2,50 C+
60 – 64,9 2,00 C
50 – 59,9 1,00 D
< 50 0,00 E
BAB I
STRUKTUR RANGKA BATANG (TRUSS)
1.1. Umum
Secara umum Rangka batang dibedakan atas dua (2) yaitu
• Rangka Batang Bidang (Plane Truss) adalah susunan elemen – elemen
linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara
keseluruhan berada di dalamsatu bidang Tunggal.
• Rangka Bidang Ruang (Space Truss) adalah susunan elemen – elemen
linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara
keseluruhan membentuk volume tiga (3) dimensi (ruang), sering disebut
space frame
Setiap elemennya hanya dapat menerima gaya berupa gaya aksial (tarik
ataupun tekan). Untuk selanjutnya, materi kuliah hanya dibatasi pada
rangka batang bidang (plane truss).
1.2. Rangka Batang Bidang
Jika batang – batang rangka terletak pada sebuah
bidang Tunggal, maka rangka batang tersebut disebut
rangka batang bidang. Beberapa contoh rangka batang
yang umumnya digunakan dan dapat dianalisa sebagai
rangka batang bidang yaitu :
a. Rangka Jembatan
b. Rangka Kuda – Kuda Atap
Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.1,
halaman berikut ini.
Gambar 1. a. Struktur Rangka Jembatan
Tabel.1.1. Jenis Rangka Jembatan dan Kegunaannya
Jenis Jembatan Penggunaan
Gambar 1.b. Struktur Rangka Kuda – Kuda Atap
Tabel.1.1. Jenis Rangka Atap dan Kegunaannya
1.3. Elemen Dasar
Elemen dasar dari rangka batang adalah segitiga.
C
Tiga Batang Yang disatukan oleh pin / ensel
( jepit putar) pada ujungnya seperti pada
gambar (a), akan membentuk suatu kerangka
yang tegar (stabil)
A B
(a)
C
Atau : titik buhul B dengan D seperti terlihat
D pada gambar (d), sehingga dengan demikian
akan terbentuk 2 segitiga sehingga menjadi
stabil
A B
(d)
C
Struktur tersebut daopat diperluas
D
E dengan menambah unit tambahan
berupa dua buah batang yang
ujungnya bersambungan dan
A demikian setrusnya
(e) B
3.Metode Cremona
Adalah metode perhitungan gaya batang pada struktur rangka batang dengan cara
grafis dengan yang berdasarkan keseimbangan gaya pada setiap titik kumpul
Jika kita ingin menghitung beberapa gaya – gaya batang tertentu saja,
maka lebih menguntungkan untuk memakai method of section. Sedangkan
jika kita ingin menghitung semua gaya batang dari rangka batang, lebih
baik kita memakai method of joint. Untuk lebih memahami kedua metode
tersebut, mari kita lihat contoh – contoh soal berikut ini .
6.Bila diperoleh gaya batang bernilai positif maka batang tersebut disebut
batang tarik
7.Bila diperoleh gaya batang bernilai negatif maka batang tersebut disebut
batang tekan
Soal 1.
Diketahui struktur rangka batang tergambar. Hitunglah gaya – gaya
batang pada konstruksi tersebut dengan menggunakan metode titik simpul
(buhul)
∑V = 0
RAV + RBV = 12 + 24
16 + 20 = 36
36 = 36 ……………Ok
26,67
20,00
Perhitungan dengan SAP 2000
1. Pemodelan struktur
2. Hasil Analisis
2.1. Output Perhitungan Reaksi – Reaksi Perletakkan
2.2. Output Perhitungan gaya – gaya batang
20,00
26,67
Soal 2.
Diketahui struktur rangka batang tergambar. Hitunglah gaya – gaya
batang pada konstruksi tersebut dengan menggunakan metode titik simpul
(buhul)
Penyelesaiannya sbb :
1. Menghitung reaksi – reaksi perletakkan
∑ H = 0, Andai RAH
-RAH + 30 = 0
RAH = 30 kN ( ) Kontrol ∑ H = 0……..Ok
∑ MB = 0, Andai RAV
RAV .(24) + 30.(12) - 20.(18) - 40.(12) - 20.(6) = 0
24. RAV + 360 - 360 - 480 - 120 = 0
RAV = = 25 kN
∑ MA = 0, Andai RBV
- RBV .(24) + 30.(12) + 20.(6) + 40.(12)+ 20.(18) = 0
- 24. RBV + 360 + 120 + 480 + 360 = 0
RBV = = 55 kN
Kontrol ∑V = 0
RAV + RBV = 20 + 40 + 20
25 + 55 = 20 + 40 + 20
80 kN = 80 kN ……………………… Ok
Perhitungan dengan SAP 2000
TUGAS I
Diketahui struktur rangka batang tergambar. Hitunglah gaya – gaya
batang pada konstruksi tersebut dengan menggunakan metode titik simpul
(buhul)
Ad.2. Method of Section ( Metode Potongan) Atau Metode Ritter
Method of section memotong rangka batang sehingga menjadi dua bagian
yang bebas. Pada masing – masing bagian yang terpotong akan bekerja
gaya – gaya batang yang akan dicari. Metode ini dikenal juga dengan
metode Ritter.
Adapun Langkah – Langkah perhitungannya sbb :
1. Cari reaksi perletakkan
2. Potong beberapa batang dengan syarat hanya ada maksimal 2 (dua)
gaya batang atau reaksi yang belum diketahui.
3. Buat batang sebagai batang I tarik dengan memberi panah menuju
garis potong
4. Perhitungan dilakukan dengan meninjau salah satu bagian potongan,
tinjau kiri ataupun kanan potongan
5. Bila meninjau kiri :
Semua gaya (reaksi I dan gaya luar) dan gaya batang yang ada
disebelah kanan diabaikan
Semua gaya (reaksi dan gaya luar) dan gaya batang yang ada
disebelah kanan diabaikan
Tinjau salah satu titik buhul atau simpul (missal titik i) untuk
menghitung persamaan :
∑Mi = 0
Titik I tersebut boleh berada dikiri atau kanan potongan dengan
pertimbangan memudahkan perhitungan nantinya.
• Semua gaya dan reaksi yang masuk dalam persamaan tersebut
hanyalah yang ada disebelah kiri potongan
• Bila diperoleh gaya batang
I bernilai positif maka batang tersebut
disebut batang tarik.
• Bila diperoleh gaya batang bernilai negatif maka batang tersebut
disebut batang tekan.
I
Soal 3.
Diketahui struktur rangka batang tergambar. Hitunglah gaya – gaya
batang pada konstruksi tersebut dengan menggunakan metode Potongan
I
Langkah – Langkah penyelesaiannya sbb :
1. Menghitung reaksi – reaksi perletakkan
∑MF = 0
RAV.8 – 12.4 + F1.3 = 0
16.8 – 12.4 = - F1.3
128 – 48 = - F1.3
F1 = - 80/3 I
F1 = -26,67
F1 merupakan batang tekan
Untuk menentukan gaya batang 8, kita amati bahwa batang 1 dan batang
4 akan bertemu di titik buhul C, kita dapatkan :
I
Ad.3. Metode Cremona
Metode Cremona adalah metode perhitungan gaya batang dengan cara
grafis berdasarkan keseimbangan gaya pada setiap titik kumpul atau
buhul.
I
I
I
I
I
I
I
I
I
BAB II
STRUKTUR PORTAL
2.1. Umum
Sebuah struktur yang terdiri dari beberapa elemen (batang ) baik elemen ( batang )
vertikal maupun elemen horizontal yang masing – masingnya dapat menahan gaya
geser (lintang), gaya normal dan momen lentur disebut sebagai “struktur portal”.
Struktur portal biasanya terdiri dari dari balok sebagai elemen (batang ) horizontal
dan kolom – kolom sebagai elemen vertikal yang dihubungkan secara kaku dengan
sambungan – sambungan yang sebagaian atau semuanya adalah merupakan
sambungan kaku
I
I
I
I
I
I
2. Menghitung Gaya – gaya Dalam ( M,D,N )
Untuk mempermudah
perhitungan dan pengambaran
bidang M,D,N maka dibuat
diagram benda bebas ( free
body diagram ) dari masing –
masing batang yang
membentuk portal tersebut.
I
Perhitungan dengan menggunakan SAP 2000
1. Perhitungan Reaksi Perletakkan
2. Perhitungan dan Penggambaran Bidang M,D,N
2.1. Gambar Bidang M
2. Perhitungan dan Penggambaran Bidang M,D,N
2.2. Gambar Bidang D
2. Perhitungan dan Penggambaran Bidang M,D,N
2.3. Gambar Bidang N
Contoh Soal 2. Portal Biasa Tidak Sama Kaki
Sebuah portal dengan kaki tegak lurus sedangkan kaki yang lain miring. Kedua kaki
idak mempunyai ketianggian yang sama seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Hitung reaksi – reaksi perletakkan akibat beban yang bekerja dan gambarkan
diagram momen, gaya geser dan gaya normal.
5 kN
B C E
3M
2M
5M 2M 1M
Langkah – Langkah Penyelesaiannya sbb :
1. Karena salah satu kakinya miring maka perlu dicari sudut yaitu tan =
………… = 450
Sin = 0,707
Cos = 0,707
2. Menghitung Reaksi – reaksi Perletakkan
2.1. ∑ H = 0, andai RAH ( )
5 - RAH = 0
RAH = 5 kN ( )
2.2. ∑MD = 0, andai RAV ( )
RAV . 8 + RAH . 2 + 5 . 3 - Q. 4,5 = 0
RAV . 8 + 5 . 2 + 5 . 3 - 2 . 7 . 4,5 = 0
RAV = 4,75 kN ( )
2.3. ∑MA = 0, andai RDV ( )
-RDV . 8 + Q. 3,5 + 5 . 5 = 0
-RDV . 8 + 2 . 7 . 3.5 + 5 . 5 = 0
RDV = 9,25 kN ( )
2.4. ∑ V = 0
RAV + RDV – Q = 0
4,75 + 9,25 – 14 = 0 …………..Oke
3. Menghitung Gaya – Gaya Dalam ( M,D dan N ) dengan menggunakan “Free
Body Batang – Batang”
4. Menggambar Diagram Momen (M),Gaya Geser (D) dan Gaya Normal (N)