Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI JEMBATAN RANGKA BAJA

Jembatan rangka adalah struktur konstruksi jembatan yang tersusun dari rangka-
rangka yang diletakkan pada suatu bidang dan dihubungkan dengan sendi pada setiap titik
hubungnya. Pada dasarnya jembatan rangka adalah gabungan elemen berbentuk segitiga
yang tersusun secara stabil dan tidak terjadi pergerakan titik pada struktur diluar pengaruh
deformasi elemen. Struktur rangka batang lebih dominan menerima gaya aksial tarik atau
tekan saja, sedangkan lentur sangat kecil dan sering diabaikan. Untuk itu maka beban pada
struktur rangka harus melalui titik hubungnya (joint) agar perngaruh lentur boleh diabaikan
(Schodek, 1979).

Jembatan rangka batang ini bisa dibuat dengan menggunakan bahan yang keras, seperti
kayu, besi, baja dan beton prategang. Jembatan rangka batang memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya berat yang relatif ringan dan dalam pembangunannya dapat dirakit
per bagian. Semua rangka batang dapat menahan beban-beban yang bekerja dalam bidang
rangkanya. Jembatan rangka batang (truss bridge) adalah jembatan yang dibangun dengan
menggunakan 2 rangka utama yang dihubungkan dengan elemen – elemen sudut yang
mendatar sehingga membentuk sebuah struktur berbentuk kotak. Dua rangka utama tersebut
diikat bersama dengan balok – balok melintang dan balok memanjang. Bagian-bagian
struktural dari jembatan rangka baja adalah : pelat lantai, gelagar memanjang, gelagar
melintang, rangka dan ikatan angin.

Keuntungan pemakaian material besi baja dalam pembangunan jembatan


dibandingkan material beton dan kayu adalah :

 Baja mempunyai kekuatan yang tinggi,


 Ada jenis baja yang tahan terhadap cuaca, bahkan tidak perlu di cat.
 Dari segi kekuatannya, bahan baja lebih murah dari beton ataupun kayu, sebab
dengan kekuatannya memerlukan volume bahan lebih sedikit.
 Rendahnya biaya pemasangan.
 Jadwal konstruksi yang lebih cepat.
 Tingkat keselamatan kerja tinggi.
 Mudah dalam pemasangan.
 Elemen struktur dapat dibuat di pabrik, dan dapat dilakukan secara besar-besaran.
 Dapat dilakukan bongkar pasang dengan cepat, tanpa ada bahan terbuang.
 Dapat mengikuti bentuk-bentuk arsitektur.
 Ramah lingkungan, dapat menggantikan posisi kayu sebagai bahan konstruksi.
PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BATANG BAJA

Suatu konstuksi rangka terdiri atas sejumlah batang-batang yang disambung-sambung


pada ujung-ujungnya dengan sejumlah sambungan memakai pin sedemikian rupa
sehingga membentuk sebuah jaringan, biasanya suatu seri dari segitiga-segitiga, dan
dipasang pada sejumlah tumpuan. Setiap batang dari konstruksi rangka merupakan
batang dua gaya; oleh karena itu masing-masing menunjukkan suatu unsur gaya dalam
yang tidak diketahui. Jumlah keseluruh unsur-unsur yang tidak diketahui untuk sistem
keseluruhan dihitung dengan jumlah batang (Internal) ditambah jumlah unsur-unsur
reaksi yang tersendiri (Eksternal). Jadi kalau kita misalkan rangka batang terdiri dari
m batang dan sejumlah r reaksi perletakan, akan mendapatkan sejumlah (m + r)
besaran yang tidak diketahui. Untuk menghitung (m + r) besaran ini diperlukan (m +
r) persamaan. Untuk s simpul menghasilkan 2s persamaan. Dengan demikian suatu
konstruksi rangka batang statis tertentu harus memenuhi syarat

2s = (m + r) atau 2s – m – r = 0

merupakan syarat kekakuan suatu rangka batang statis tertentu (kestabilan


konstruksi).

Bila 2s – m – r < 0, rangka batang merupakan rangka tidak kaku.

Bila 2s – m – r > 0, rangka batang merupakan rangka statis tak tentu.

Namun dipenuhi syarat diatas tidak meyakinkan pasti suatu konstruksi


rangka stabil. Supaya rangka menjadi stabil diperlukan pemenuhan syarat-syarat
terlebih lanjut. Pertama, nilai r harus sama dengan atau lebih besar dai pada ketiganya
yang diperlukan untuk stabilitas statis dari tumpuan-tumpuannya. Selanjutnya harus
tidak ada kekurangan di dalam susunan perletakan dan batang-batang sedemikian
untuk menghindari tidak stabilnya geometris baik dari luar maupun dari dalam. Pada
dasarnya, suatu konstruksi rangka yang stabil biasanya dapat diperoleh dengan
dimulai dari tiga batang dikaitkan bersama-sama pada ujung-ujungnya dalam bentuk
segitiga dankemudian dengan melanjutkannya dari sini dengan menambahkan dua
batang baru untuk setiap sambungan baru.
Prinsip keseimbangan rangka batang tertentu
 Terpenuhi persyaratan kekakuan, 2s – m – r = 0
 Gaya-gaya luar (termasuk reaksi tumpuan) yang bekerja menangkap pada titik simpul.
 Berlaku prinsip keseimbangan Newton :
Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka seluruh simpul harus dalam
keadaan seimbang. Jika setiap simpul dalam keadaan seimbang dimana gaya-gaya
luar menangkap pada simpul, maka gaya luar dan gaya dalam pada simpul harus
merupakan gaya-gaya konkuren-koplanar yang seimbang.

 Hal di atas dimungkinkan bila gaya-gaya dalam berupa gaya aksial/normal yang
bekerja sepanjang sumbu batang, yang selanjutnya disebut Gaya-gaya Batang. Gaya-
gaya batang baja dapat berupa gaya tarik ataupun gaya tekan.

Prinsip keseimbangan titik


a. Satu titik diisolasi pada badan bebas
b. Persyaratan keseimbangan momen otomatis terpenuhi
c. Ada dua persamaan keseimbangan gaya, sehingga hanya bisa diterapkan jika hanya
ada dua gaya batang yang belum diketahui pada titik yang ditinjau.
d. Biasanya dipakai apabila diinginkan untuk mencari besarnya gaya pada semua
batang Keseimbangan titik, memperlihatkan bahwa bila konstruksi dalam keadaan
seimbang, maka seluruh simpul harus dalam keadaan seimbang yang harus
memenuhi syarat keseimbangan ΣV = 0 dan ΣH = 0.
Prinsip keseimbangan bagian
a. Satu segmen yang terdiri dari beberapa titik kumpul diisolasi pada badan bebas
b. Ada tiga persamaan keseimbangan yang bisa dipakai, sehingga hanya bisa
diterapkan apabila hanya ada tiga batang yang terpotong yang belum diketahui gaya
batangnya.
c. Biasanya dipakai apabila hanya beberapa nilai gaya batang yang ingin dicari.
Keseimbangan bagian, memperlihatkan bahwa bila konstruksi dalam keadaan
seimbang, maka seluruh atau sebagian konstruksi harus dalam keadaan seimbang
yang memenuhi syarat keseimbangan ΣV = 0, ΣH = 0, dan ΣM = 0.
BATANG TARIK AKSIAL
Batang tarik adalah elemen batang pada struktur yang menerima gaya tarik
aksial murni, dan umumnya terdapat pada struktur rangka batang. Gaya tarik tersebut
dikatakan sentris, jika garis gaya berimpit dengan garis berat penampang. Batang tarik
ini sangat efektif dalam memikul beban, dan dapat terdiri dari profil tunggal ataupun
profil-profil tersusun. Contoh penampang batang tarik adalah profil bulat, pelat, siku,
siku ganda, siku bintang, kanal, WF, dan lain-lain seperti pada Contoh penampang
batang tarik

Gaya batang merupakan prinsip yang mendasari teknik analisis bahwa


setiap struktur harus dalam keadaan seimbang. Artinya, gaya batang merupakan
gaya perlawanan yang diberikan oleh batang akibat gaya-gaya luar yang diterima
oleh batang tersebut. Gaya batang dapat berupa gaya tarik (positif) maupun gaya
tekan (negatif). Gaya tarik adalah gaya batang yang menjauh titik simpul dan gaya
tekan adalah gaya batang yang menuju titik simpul. Contoh dari struktur batang
untuk membedakan gaya tekan dan gaya Tarik adalah batang prismatic.
Batang prismatis adalah sebuah elemen struktur lurus yangmempunyai
penampang konstan di seluruh panjangnya, dan gaya aksialadalah beban yang
mempunyai arah yang sama dengan sumbu elemen,sehingga mengakibatkan
terjadinya tarik atau tekan pada batang. Kondisitarik atau tekan terjadi pada
struktur, misalnya pada elemen di rangka batangdi jembatan, dan kondisi tekan
terjadi pada strukur, yaitu pada elemen kolomdi gedung. Pembebanan batang secara
aksial dapat dilihat pada Gambar

Anda mungkin juga menyukai