TUGAS
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Metode Pelaksanaan Kontruksi
yang dibina oleh Bapak Ir. Dian Ariestadi, M.T.Ars
oleh
Yusnia Khristanti
180523630036
Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agardinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter,atau pada
pertemuan pasangan bata, (sudutsudut).Dimensi kolom praktis 15/15
dengantulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga
jenis kolom beton bertulang yaitu :
o Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan
kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang,
yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah
lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang
agar tetap kokoh pada tempatnya. Terlihat dalam gambar 1.
o Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang
pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah
tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di
sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan
kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga
mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses
redistribusi momen dan tegangan terwujud. Seperti pada gambar 1.(b).
o Struktur kolom komposit seperti tampak pada gambar 1. Merupakan
komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan
gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan
pokok memanjang.
ii. Balok
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok
merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat
kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal
bangunan akan beban-beban. Persyaratan balok menurut PBBI 1971.N.I – 2
hal. 91 sebagai berikut :
a. Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang bersih.
Tinggi balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan lebar badan yang
dipilih.
b. Untuk semua jenis baja tulangan, diameter (diameter pengenal) batang
tulangan untuk balok tidak boleh diambil kurang dari 12 mm. Sedapat
mungkin harus dihindarkan pemasangan tulangan balok dalam lebih dari 2
lapis, kecuali pada keadaan-keadaan khusus.
c. Tulangan tarik harus disebar merata didaerah tarik maksimum dari
penampang.
d. Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang
sampingnya harus dipasang tulangan samping dengan luas minimum 10%
dari luas tulangan tarik pokok. Diameter batang tulangan tersebut tidak
boleh diambil kurang dari 8 mm pada jenis baja lunak dan 6 mm pada jenis
baja keras.
e. Pada balok senantiasa harus dipasang sengkang. Jarak sengkang tidak boleh
diambil lebih dari 30 cm, sedangkan dibagian balok sengkang-sengkang
bekerja sebagai tulangan geser. Atau jarak sengkang tersebut tidak boleh
diambil lebih dari 2/3 dari tinggi balok. Diameter batang sengkang tidak
boleh diambil kurang dari 6 mm pada jenis baja lunak dan 5 mm pada jenis
baja keras.
iii. Plat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi
merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang
bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
a. Besar lendutan yang diijinkan
b. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
c. Bahan konstruksi dan plat lantai
Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat (Szilard,
1974)
a. Pelat kaku
Pelat kaku merupakan pelat tipis yang memilikki ketegaran lentur (flexural
rigidity), dan memikul beban dengan aksi dua dimensi, terutama dengan momen
dalam (lentur dan puntir) dan gaya geser transversal, yang umumnya sama dengan
balok. Pelat yang dimaksud dalam bidang teknik adalah pelat kaku, kecuali jika
dinyatakan lain.
b. Membran
Membran merupakan pelat tipis tanpa ketegaran lentur dan memikul beban
lateral dengan gaya geser aksial dan gaya geser terpusat. Aksi pemikul beban ini
dapat didekati dengan jaringan kabel yang tegang karena ketebalannya yang
sangat tipis membuat daya tahan momennya dapat diabaikan.
c. Pelat flexibel
Pelat flexibel merupakan gabungan pelat kaku dan membran dan memikul
beban luar dengan gabungan aksi momen dalam, gaya geser transversal dan gaya
geser terpusat, serta gaya aksial. Struktur ini sering dipakai dalam industri ruang
angkasa karena perbandingan berat dengan bebannya menguntungkan.
d. Pelat tebal
Pelat tebal merupakan pelat yang kondisi tegangan dalamnya menyerupai
kondisi kontinu tiga dimensi
Bahan untuk Plat lantai dapat dibuat dari :
a. Plat Lantai Kayu
Ukuran Lebar papan umumnya 20-30cm. Tebal papan ukuran 2-3cm,
dengan jarak balok-balok pendukung antara 60-80cm. Ukuran balok berkisar
antara 8/12, 8/14, 10/14. Untuk bentangan 3-3,5cm. Balok-balok kayu ini dapat
diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok beton. Bahan
kayu yang dipaki harus mempunyai berat jenis antara 0,6-0,8 (t/m3) atau dari jenis
kayu kelas II.
Keuntungannya :
a) Harga relative murah, berarti biaya bangunan rendah
b) Mudah dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai
c) Beratnya ringan, berarti menghemat ukuran fondasi
Kerugiannya :
a) Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan
ringan
b) Bukan peredam suara yang baik
c) Sifat bahan “permeable” ( rembes air ), jadi tidak dapat dibuat KM/WC di
lantai atas
d) Mudah terbakar, jadi tidak dapat membuat dapur dilantai atas
e) Tidak dapat dipasang keramik
f) Dapat dimakan bubuk atau serangga, berarti keawetan bahan terbatas
g) Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-ubah.
Jurai luar
Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap
sampai bubungan,terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan
ke luar.
Bubungan (nok)
Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan umumnya
menentukan arah bangunan.
Gording
Balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda.
Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.
Kasau
Komponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk
reng.
Reng
Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan
ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan
penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah sebagai pengatur jarak
tiap genteng agar rapi dan lebih “terikat”. Jarak antar reng tergantung pada ukuran
genteng yang akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng,semakin sedikit reng
sehingga biaya pun lebih hemat.
b) Penutup Atap
Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga
terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan
penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor utama
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan
material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor keawetan
terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan
terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga memberi
pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut
kemiringan.
c) Komponen Pelengkap
Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga estetis.
Talang
Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah
disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan
ke bawah melalui pipa vertikal.
Lisplang
Dari segi konstruksi, lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh, tidak
berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan atap, batang-
batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan posisinya bergeser.
Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan kasau tersebut agar tetap
berada pada tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi kasau
yang berjajar dibawah susunan genteng/bahan penutup atap lain. Maka tampilan
atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.
d) Kuda – Kuda
Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi
untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Kuda – kuda merupakan penyangga utama
pada struktur atap. Umumnya kuda-kuda terbuat dari :
a) Kuda-Kuda Kayu
Digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang sekitar 12 m.
b) Kuda-Kuda Bambu
Pada umumnya mampu mendukun beban atap sampai dengan 10 m.
c) Kuda-Kuda Baja
Sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapar
mendukung beban atap sampai beban atap sampai dengan bentang 75 m, seperti
pada hanggar pesawat, stadion olahraga, bangunan pabrik, dan lain-lain.
e) Tipe-Tipe Kuda-Kuda
a) Tipe Pratt
b) Tipe Howe
c) Tipe Fink
d) Tipe Bowstring
e) Tipe Sawtooth
f) Tipe Waren
f) Bentuk-Bentuk Kuda-Kuda
Berikut ditampilkan bentuk kuda-kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan
jenis bahannya, yaitu :
Bentang 3-4 Meter
Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 sampai dengan 4 meter,
bahannya dari kayu, atau beton bertulang.
Bentang 20 Meter
Bentang maksimal sekitar 20 meter, bahan dari baja (double angle) dan
kuda-kuda atap sebagai loteng, bahan dari kayu.
b. Tangga Balok
Tangga dengan struktur pendukung berupa balok (dapat berupa balok beton
bertulang, kayu atau baja profil)
c. Tangga kantilever
Anak-anak tangga berupa kantilever yang terjepit salah satu ujungnya di
dalam dinding atau balok.
Persyaratan pembuatan tangga adalah sebagai berikut :
1. Lebar tangga dan bordes memenuhi kebutuhan
2. Panjang tangga cukup, sehingga dapat memberikan aantrede optrede yang
proporsional, aman dan nyaman.
3. Sandaran yang cukup kuat dan aman
4. Memenuhi persyaratan struktural.
ix. Plafon
Plafon adalah bagian bangunan yang menjadi pembatas antara konstruksi
atap dengan ruangan yang ada didalam bangunan. Fungsi dari langit – langit ini
adalah :
Agar ruangan dibawahnya tampak bersih dan tidak kelihatan rangka
atapnya.
Menahan kotoran / percikan air yang jatuh dari celah – celah bidang atap.
Mengurangi panas dan sinar matahari melalui bidang atap.
Sebagai tempat memasang / jalur instalasi listrik.
x. Keramik
Jenis-jenis pondasi :
Pondasi telapak (untuk rumah panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan
oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton tanpa
tulang yang dicetak membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping.
Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini
menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah.
Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan
yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang
lembek.
Seperti halnya pondasi batu kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama.
Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta
kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang
rentan terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang
dipasang harus dapat terselimuti dengan baik.
Pondasi tapak atau ceker ayam (untuk bangunan bertingkat 2-3 lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh
masyarakat indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan
bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di
temukan oleh alm prof ir sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh prof ir bambang
suhendro, dr harry christady dan ir maryadi darmokumoro, yang dikenal dengan
sistim cakar ayam modifikasi (cam). Modifikasi yang dilakukan adalah :
penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3
dimensi dan penambahan “koperan” pada tepi slab. Sistim cam tsb telah di uji
skala penuh oleh puslitbang jalan dan jembatan di ruas jalan pantura indramyu-
pemanukan (2007) dan digunakan di jalan tol seksi 4 makasar (2008).
ii. Sloof
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang biasanya dibuat pada
bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya biasanya pada Lantai 1 atau lantai
dasar.Inilah sebab nya kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah
"Berdiri" tegak.walau bentuk nya tidak terlihat tapi fungsinya sangat dibutuhkan
dalam suatu bangunan.Seperti dapat kita lihat pada Gambar dibawah ini. Sloof ini
berfungsi untuk memikul Beban dinding, sehingga dinding tersebut "BERDIRI"
pada beton yang kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa
mengakibatkan dinding rumah menjadi Retak atau Pecah. Jadi bisa dikatakan
Sloof juga merupakan salah satu aspek penting bagi rumah. inti dari tugas Sloof
adalah mendukung beban dinding rumah tersebut. Bila dikategorikan Sloof adalah
termasuk Pondasi Menerus.
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang sengaja didisain khusus
Luas Penampang dan Jumlah Pembesiannya, disesuaikan dengan kebutuhan
Beban yang akan dipikul oleh Sloof tersebut nantinya. Untuk menetukan Luas
Penampang atau ukuran Sloof ini, dibutuhkan Perhitungan Teknis yang Tepat
agar Sloof tersebut nanti benar-benar Mampu untuk memikul Beban Dinding Bata
diatasnya nanti. Untuk lebih aman nya sebaiknya kita menggunakan jasa
Konsultan untuk menghitung dan mendisain Dimensi Sloof ini.di Karenakan
fungsinya yang sangat penting harus sangat hati-hati dalam pengerjaan nya dan
jangan sampai salah dalam perhitungan komposisi bahan baku nya sebab akan
berakibat fatal pada suatu bangunan.