DISUSUN
OLEH:
Dalam tugas mini riset ini, bertujuan untuk memeriksa kondisi jembatan,
masih layak digunakan atau tidak. Serta mengetahui tipe jembatan, dimensi
jembatan, elemen struktur atas maupun bawah. Menurut (Satyarno, 2003)
jembatan rangka dibuat dari struktur rangka yang biasanya terbuat dari bahan baja
dan dibuat dengan menyambung beberapa batang dengan las atau baut yang
membentuk pola- pola segitiga. Jembatan rangka biasanya digunakan untuk
bentang 20 m sampai 375
m. Jembatan ini merupakan tipe jembatan kelas B. Jembatan ini memiliki
Panjang 64 meter dengan lebar jalan 6 meter, jumlah batang 7 dan jumlah jarak
antar batangnya adalah 152 cm.
i
ABSTRACT
In this mini research task, it aims to check the condition of the bridge,
whether it is still suitable for use or not. As well as knowing the type of bridge,
bridge dimensions, upper and lower structural elements. According to (Satyarno,
2003) truss bridges are made of a frame structure which is usually made of steel
and is made by connecting several rods with welding or bolts that form triangular
patterns. Truss bridges are usually used for spans of 20 m to 375 m. This bridge is
a class B type bridge. This bridge has a length of 64 meters with a road width of 6
meters, the number of stems is 7 and the distance between the rods is 152 cm.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Mini Riset yang
dilaksanakan di Jembatan Pulau Sari Tuntungan, Kab. Deli Serdang, Kota Medan,
Sumatera Utara.
Mini Riset ini merupakan salah satu tugas mata kuliah yang ada di
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah jembatan pada program studi Teknik Sipil.
1. Bapak Ir. Tondi Amirsyah Putera, S.T., M.T. , IPM selaku dosen pengampu
mata kuliah Jembatan.
2. Teman – teman seperjuangan yang mengambil mata kuliah jembatan.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca. Kepada Allah SWT kami serahkan segalanya demi tercapainya
keberhasilan yang sepenuhnya kepada kami.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 1
1.3.Tujuan 2
1.4.Ruang Lingkup Pembahasan 2
1.5. Metode Pengumpulan Data 2
1.6.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Mini Riset 2
1.7.Sistematika Penulisan 3
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 16
iv
5.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
1.1. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Mini riset merupakan karya tulis ilmiah hasil karya mahasiswa sebagai
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Bertujuan agar
mahasiswa dapat menemukan pokok permasalahan dari topik yang diteliti.
Topik yang diteliti kali ini adalah jembatan. Jembatan adalah suatu bangunan
yang memungkinkan suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau
menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya. Dalam
perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya mempertimbangkan fungsi
kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-arsitektural yang
meliputi : Aspek lalu lintas, Aspek teknis, Aspek estetika (Supriyadi dan
Muntohar, 2007). Menurut (Asiyanto 2008) jembatan rangka baja adalah
struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang – batang baja yang
dihubungkan satu dengan yang lain. Beban atau muatan yang dipikul oleh
struktur ini akan diuraikan dan disalurkan kepada batang – batang baja
struktur tersebut, sebagai gaya – gaya tekan dan tarik, melalui titik – titik
pertemuan batang (titik buhul). Garis netral tiap – tiap batang yang bertemu
pada titik buhul harus saling berpotongan pada satu titik saja, untuk
menghindari timbulnya momen sekunder. Pembangunan jembatan didasarkan
untuk menghubungkan jalan yang terputus akibat rintangan seperti sungai,
danau, selat, saluran, lembah ataupun jurang. Panjang dan lebar bentang
jembatan disesuaikan dengan rintangan yang dilalui jembatan yang dibangun.
Jembatan Tanjung Selamat, Medan Sunggal adalah jembatan yang
dibangun di atas sungai dengan tipe kelas jembatan adalah kelas B. Semakin
banyaknya kegiatan transportasi, ada kemungkin terjadi kerusakan pada
jembatan. Oleh karena itu kami mengevakuasi apa saja kerusakan yang ada
pada jembatan tersebut. Serta hasilnya akan dituangkan pada laporan ini.
1.3. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya evakuasi ini adalah:
1. Menambah wawasan yang belum didapatkan dikelas.
2. Dapat mengetahui jenis struktur atas, bawah dari jembatan tersebut.
3. Dapat mengetahui cara mengevakuasi jembatan yang sudah rusak.
2
1.7. Sistematika Penulisan
Mini Riset ini disusun dengan sistematika sebagai berikut.
1. BAB 1 PENDAHULUAN
2. BAB 2 TEORI PENDUKUNG
3. BAB 3 DATA – DATA JEMBATAN SERTA PENDUKUNG
4. BAB 4 HASIL ANALISIS
5. BAB 5
KESIMPULAN
REFERENSI
LAMPIRAN
3
BAB II
TEORI PENDUKUNG
b. Jembatan baja
5
Gambar 2.3 Jembatan Beton bertulang balok T ( Sumber
: Internet)
6
d. Jembatan plat beton
f. Jembatan batu
7
g. Jembatan Komposit
8
2. Diafragma
Komponen ini terletak pada jembatan yang letaknya melintang
arah jembatan yang mengikat balok-balok gelagar induk. Komponen
ini juga mengikat beberapa balok gelagar induk agar menjadi suatu
kesatuan supaya tidak terjadi pergeseran antar gelagar induk.
Gambar 2. 9 Diafragma
3. Lantai Jembatan
Berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yang menahan
langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan. Komponen ini
menahan suatu beban yang langsung dan ditransferkan secara merata
keseluruh lantai kendaraan.
9
4. Perletakan
Terletak menumpu pada abutment dan pilar yang berfungsi
menyalurkan semua beban langsung jembatan ke abutment dan
diteruskan ke bagian fondasi.
5. Tiang Sandaran
Berfungsi untuk membatasi lebar dari suatu jembatan agar
membuat rasa aman bagi lalu lintas kendaraan maupun orang yang
melewatinya. Tiang sandaran dengan trotoar terbuat dari beton
bertulang dan untuk sandarannya dari pipa galvanis.
6. Trotoar
Merupakan tempat pejalan kaki yang terbuat dari beton, bentuknya
lebih tinggi dari lantai jalan atau permukaan aspal. Lebar trotoar
minimal cukup untuk dua orang berpapasan dan biasanya berkisar
antara 1,0–1,5 meter dan dipasang pada bagian kanan serta kiri
jembatan. Pada ujung tepi trotoar (kerb) dipasang lis dari baja siku
untuk penguat trotoar dari pengaruh gesekan dengan roda kendaraan.
7. Lantai Trotoar
Lantai trotoar adalah lantai tepi dari plat jembatan yang berfungsi
menahan beban-beban yang terjadi akibat tiang sandaran, pipa
sandaran, beban trotoar, dan pejalan kaki.
10
2. Abutment
Abutment terletak pada ujung jembatan, berfungsi sebagai penahan
tanah dan menahan bagian ujung dari balok gelagar induk. Umumnya
abutment dilengkapi dengan konstruksi sayap yang berfungsi untuk
menahan tanah dalam arah tegak lurus as jembatan dari tekanan lateral
(menahan tanah ke samping).
3. Pilar
Bentuk pilar suatu jembatan harus mempertimbangkan pola
pergerakan aliran sungai, sehingga dalam perencanaanya selain
pertimbangan dari segi kekuatan juga memperhitungkan masalah
keamanannya. Dalam segi jumlah pun bermacam-macam tergantung
dari jarak bentangan yang tersedia, keadaan sungai dan keadaan tanah.
4. Plat Injak
Plat injak berfungsi menghubungkan jalan dan jembatan sehingga
tidak terjadi perbedaan tinggi keduanya, juga menutup bagian
sambungan agar tidak terjadi keausan antara jalan dan jembatan pada
pelat lantai jembatan.
5. Dinding Sayap
Dinding sayap adalah bagian dari bangunan bawah jembatan yang
berfungsi untuk menahan tegangan tanah dan memberikan kestabilan
pada posisi tanah terhadap jembatan.
11
2.6 Peranan Jembatan Terhadap Transportasi
Jalan merupakan alat penghubung antara daerah yang penting
sekali bagi penyelenggaraan pemerintah, ekonomi kebutuhan sosial,
perniagaan, kebudayaan, pertahanan. Trasportasi sangat penting bagi
ekonomi dan pembangunan negara dan bangsa. Maju – mundurnya suatu
negara, terutama dalam bidang ekonomi sangat tergantung pada baik dan
tidaknya sistem transportasi yang ada. Baik tidaknya atau lancar tidaknya
transportasi sangat tergantung pada alat – alatnya, antara lain yang
terpenting kendaraan
– kendaraannya, sistem transportasi, tranportation policy dan pada keadaan
jalannya. Jembatan adalah bagian dari jalan itu. Jembatan sangat
menentukan pula kelancaran transportasi. Peranan jembatan yang sangat
penting dalam menopang sistem transportasi darat yang ada, maka
jembatan harus kita buat cukup kuat dan tahan, tidak mudah rusak.
Kerusakan pada jembatan dapat menimbulkan gangguan terhadap
kelancaran lalu lintas jalan, terlebih – lebih di jalan yang lalu lintasnya
padat seperti di jalan utama, di kota, dan di daerah ramai lainnya.
Kemacetan lalu lintas dalam kota bisa terjadi karena adanya suatu
perbaikan jembatan. Berpuluh – puluh bahkan ratusan kendaraan berhenti
berderet – deret menunggu giliran untuk lewat jembatan. Berapakah
kerugian yang diderita sebagai akibat dari waktu yang hilang itu?.
Beberapa kerugian yang nyata itu dapatlah kita sebut, diantaranya
penghambatan kecepatan angkut dari kendaraan – kendaraan. Kecepatan
angkut sangat penting pengaruhnya dalam bidang ekonomi, kestabilan
harga – harga, kelancaran distribusi dan lain sebagainya (Subarkah, 1979).
12
BAB III
DATA JEMBATAN
3.1 Data Umum Jembatan
1. Lokasi : Tuntungan, Kec. Pancur Batu, Kota
Medan.
2. Kelas Jembatan : Kelas B
3. Jenis Jembatan : Jembatan Rangka Baja
4. Lebar Jalan : 6 Meter
5. Panjang Jembatan : 51,6 Meter
6. Lebar Trotoar : 48 Meter
7. Lebar Rangka Jembatan : 25 CM
8. Tinggi Rangka : 8 Meter
9. Tebal Plat Rangka : 1 CM
10. Panjang Rangka : 35 CM
11. Jumlah Batang : 10 Buah
12. Jarak Antar Batang :1M
13. Tinggi Diafragma : 60 CM
14. Lebar Diafragma : 20 CM
15. Jarak Antar Diafragma :5m
16. Tinggi Bawah Abutmen : 60 Cm
17. Tinggi Atas abutmen : 40 Cm
18. Panjang Abutmen : 1,73 Cm
19. Panjang Pilar : 14 M
20. Tinggi Pilar :8M
13
BAB IV
PEMBAHASAN
14
Tidak meluas – kurang 0
dari 50 % memengaruhi
kerusakan
Fungsi ( F ) Elemen tidak berfungsi 1
Elemen berfungsi 0
Pengaruh ( P ) Dipengaruhi elemen lain 1
Tidak dipengaruhi 0
elemen lain
NILAI NK = S + R + K + F + P 0–5
KONDISI ( NK
)
Pemeliharaan Ya Tidak
Apakah ada penumpukan Ya
puing atau rintangan di
sungai?
Apakah ada penumpukan Ya
kotoran pada elemen
jembatan?
Apakah ada tumbuhan Ya
liar?
Apakah pipa cucuran air Tidak
di lantai ada yang
tersumbat?
Apakah drainase di Tidak
daerah timbunan tidak
cukup?
15
Apakah ada lubang pada Ya
permukaan yang
bergelombang?
Apakah sandaran perlu di Tidak
– cat?
Apakah plat nomor salah Tidak
atau hilang?
Apakah plat nama salah Tidak
atau hilang?
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Kepada dinas terkait, sebaiknya segera dilakukan pemeliharaan rutin
pada bagian – bagian jembatan yang mengalami kerusakan.
2. Pemerintah serta masyarakat di sekitar, harus memiliki kesadaran yang
lebih agar tidak membuang sampah sembarangan di sekitar sungai
maupun jembatan.
3. Pemerintah maupun dinas terkait sesekali harus melakukan peninjauan
lapangan agar lebih mengetahui kondisi, maupun keadaan lingkungan
di sekitar jembatan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN