Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pembangunan Tanggul Laut Pantai Tegal Taman


Kabupaten Indramayu

I.       Gambaran Umum Pekerjaan


1.1.            Umum
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi
teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu Tepat
mutu/kualitas, Tepat biaya/kuantitas dan Tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat
tercapai.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode
terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. Khususnya pada saat menghadapi
kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan
dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai
kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi
bersangkutan.Konstruksi bangunan pantai memerlukan teknik khusus dalam
pelaksanaan.Oleh sebab itu, maka metode pelaksanaan bangunan sangat diperlukan
untuk mengatasi masalah-masalah dalam pembangunan konstruksi bangunan tersebut.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya abrasi yang diakibatkan oleh
gelombang pasang air laut di daerah Kabupaten Indramayu, serta mengamankan sarana
dan prasarana wilayah pesisir pantai yang merupakan daerah wisata maka perlu adanya
peranan pemerintah dalam hal pengamananan pantai tersebut. Berdasarkan perihal di
atas maka Pemerintah melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Tanggul Laut Pantai
Tegal Taman Tahap.2 untuk wilayah Jawa Barat melalui PPK Sungai dan Pantai III,
SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Direktorat
Jenderal sumber Daya Air.

1.2.Lokasi pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak di Desa Tegal Taman Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu,
Propinsi Jawa Barat.
II.                     Ruang lingkup Pekerjaan
2.1. Pekerjaan Persiapan
Lingkup pekerjaan yang harus diselesaikan dalam pekerjaan Pembangunan Tanggul Laut
Pantai Tegal Taman Tahap 2 Di Kabupaten Indramayu terdiri dari :
A.  Pekerjaan Persiapan
-       Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
B.  Pekerjaan Konstruksi
-       Matras Bambu
-       Pancang Bambu dia. 7-10 cm
-       Bambu Gapit dia. 7-10 cm
-       Urugan Batu dia. 10-30 cm
-       Urugan Batu dia. 40-70 cm
2.1.1. Pekerjaan Sementara dan Fasilitas Penyedia Jasa
Ø  Skope Pekerjaan diantaranya yaitu:
§  Kantor Lapangan Kontraktor
§  Mess Pegawai
§  Barak Pekerja
§  Gudang
§  Tempat/area penyimpanan material batu di lokasi pekerjaan
§  Menyediakan perlengkapan Pertolongan Pertama Kecelakaan (P3K) di lokasi
§  Kantor Direksi Pekerjaan Sementara
§  Penyediaan listrik, alat komunikasi, air minum, sanitasi dan saluran pembuangan air.
§  Penyediaan Peralatan Kantor
§  Gambar Rencana dan Gambar Kerja (Construction Drawings)
§  Pengukuran dan pemasangan patok di Tanggul Laut Pantai Tegal Taman Tahap 2.
§  Pekerjaan pendukung lainnya apabila diperlukan
§  Rencana Kerja
§  Security
2.1.2. Pekerjaan Pengukuran
ü  Setting out dan titik referensi
Titik-titik control untuk posisi horisontal (x,y) dan posisi vertikal (z) untuk proyek diambil
dari Bench Mark yang terdekat, atau dari bangunan yang sudah ada atau menurut
petunjuk direksi.
Sebelum menggunakan suatu bench mark dan titik referensi kecuali bench mark dasar
untuksetting out pekerjaan, kami perlu melakukan pengukuran pemeriksaan untuk
kepuasan, ketepatan dan ketelitian.
Kami akan membuat bench mark tambahan sementara untuk kemudahan dalam
penarikan ketinggian, tetapi dalam pelaksanaan pembuatannya dimintakan persetujuan
Direksi terlebih dahulu.
ü  Pemeriksaan MC. 0 dan progres lapangan
Kami akan bekerjasama dengan direksi dalam pemeriksaan setting out dan dalam
melaksanakan pengukuran untuk mempersiapkan gambar kerja, pemeriksaan bersama
ataumutual check awal (MC 0%) Peralatan yang di pakai adalah Waterpass,
Theodolit, Bak Ukur Sedangkan Untuk Tenaganya menggunakan Juru Ukur, untuk
Pekerja dan kemajuan progres bulanan pekerjaan lapangan yang diperlukan dalam
proses pembayaran.
2.2. Mobilisasi dan Demobilisasi
-      Sebelum Mobilisasi alat berat, personil dan peralatan lainnya, perlu koordinasi dengan
aparat terkait antara lain : Tokoh Masyarakat, Aparat Desa, Aparat Kecamatan dan
Aparat Kabupaten serta para LSM setempat serta melihat kondisi lalu lintas di daerah
lokasi.
-      Setelah diadakan koordinasi dan melihat kondisi lalu lintas tersebut, baru  dilaksanakan
Mobilisasi alat berat, personil dan peralatan lainnya.
-      Mobilisasi Dilaksanakan pada minggu ke-1 awal pelaksanaan.
-      Demobilisasi dilaksanakan pada minggu terakhir setelah semua pekerjaan selesai
(minggu ke-34).
III.                  Pekerjaan Kontruksi
3.1. Matras Bambu
a.     Untuk Pekerjaan matras bambu, bambu dianyam diluar lokasi pekerjaan (dibuat diluar
kemudian dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang sesuai kebutuhan)
b.    Pekerjaan matras bambu (penghamparannya) dilakukan dengan tenaga manusia
apabila kesulitan menggunakan tenaga manusia kami akan dibantu dengan alat
excavator dengan overlap sekitar 20-30cm atau sesuai instruksi pengawas.
c.     Setelah dihamparkan, matras bambu tersebut kedua sisinya dijepit oleh bambu gapit dan
bagian tengahnya diurug dengan  batu dia. 10-30 cm
d.    Begitu seterusnya secara berulang-ulang dan terus-menerus sampai pekerjaan
pemasangan matras bambu selesai.
e.     Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan matras bambu direncanakan
selama 196 hari kalender (analisa perhitungan terlampir).
 Kebutuhan Jumlah Pekerja :                                   
-       Mandor       :  1 Orang/hari
-       Tukang        :  2 Orang/hari
-       Pekerja        : 6 Orang/hari
Kebutuhan Alat :
            -     Alat Bantu
3.2. Pancang Bambu dia 7-10 cm
Pekerjaan pancang bambu adalah pemasangan bambu dengan jarak antara tiap tiang
pancang 3 m dengan kedalaman yang terpancang 2,8 m/batang, dilakukan dengan
proses : Siapkan material/bahan bambu sesuai jumlah/volume yang dibutuhkan dalam
rencana pelaksanaan dengan panjang per batangnya adalah 3 m, siapkan
tenaga/pekerja/tukang dengan jumlah sesuai kebutuhan serta alat antara lain Send Pump
dia 2”, serta alat bantu berupa gergaji potong, parang serta alat bantu lainnya yang
dibutuhkan. Bambu dipotong-potong sepanjang 3 m, salah satu ujungnya/sisinya dibuat
runcing. Setelah dibuat profil konstruksi dan titik-titik pancang sudah ditentukan oleh juru
ukur, pengawas dan direksi pekerjaan maka siapkan pompa send pump dia. 2” lengkap
dengan selang hisap dan selang pembuang airnya yang ujung selangnya di beri pipa besi
dia. 1.3/4” yang corong pipa besi diarahkan secara vertikal ke arah titik yang akan
dipancang, siapkan juga bambu yang salah satu sisinya diruncingkan, sisi yang runcing
dihadapkan ke dasar tanah/pasie exsisting yang akan di pancang. Setelah pompa di
hidupkan dan sirkulasi air berjalan dengan baik, bidikan ujung pipa besi ke titik
tanah/pasir exsisting yang akan dibuat lubang pancang ketika pompa membuat lubang
diikuti dengan memasukan batang bambu ke dalam lubang tersebut dengan
menggunakan excavator, hingga mencapai kedalaman rencana yaitu 2,8 M. Demikian
juga untuk pancang bambu lainnya dipasang dengan cara yang sama hingga selesai
jumlah yang akan dipasang. Jarak antara tiang pancang dipasang tiap 30 cm sejajar
pantai, hingga pekerjaan selesai dan disetujui pengawas/direksi lapangan.
Pada prinsipnya konstruksi pancang bambu dari batang bambu untuk memperkuat
tahanan urugan batu akibat gaya tekan horizontal dari gelombang/ombak air laut, dan
untuk kerapihan/estetika urugan batu yang menghadap ke laut sejajar garis
pantai. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pancang bambu
direncanakan selama 182 hari kalender (analisa perhitungan terlampir).
 Kebutuhan Jumlah Pekerja :
-       Mandor       :  1 orang/hari
-       Tukang        :  1 orang/hari
-       Pekerja        : 4 orang/hari
Kebutuhan Alat :
-          Alat Pancang
-          Water Pump 2-4”
-          Excavator
-          Alat bantu
3.3. Bambu Gapit
Bambu gapit dipasang sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk Direksi, bahan bambu
yang digunakan harus kualitas baik dengan diameter 7-10 cm. Pekerjaan bambu
gapit dilaksanakan menurut kami setelah matras bambu terpasang, pelaksanaan
pekerjaan atau Proses pelaksanaan bambu gapit harus sesuai dengan spesifikasi teknik
dan jarak pancang bambu harus sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan bambu gapit
dilakukan untuk mengikat pancang bambu. Siapkan bahan/material bambu, kawat
galvanis dia 3mm, paku 12 cm di lokasi pekerjaan dengan volume sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan, sortir/pilih bambu yang sesuai diameter dan jenis
bambunya sesuai spektek, siapkan tenaga/pekerja yang dibutuhkan dengan jumlah sesuai
rencana serta alat bantu berupa gergaji, golok, gegep/tang. Bambu gapit dipasang secara
memanjang dengan menggunakan bambu sesuai dengan ukuran diatas dan diikatkan
pada pancang bambu yang sudah terpancang dengan kawat galvanis berdiameter 3 mm.
setiap sambungan bambu gapit harus diberi overlap + 20 cm dan diikat dengan kawat
galvanis diameter 3 mm. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan bambu
gapit direncanakan selama 175  hari kalender (analisa perhitungan terlampir).
 Kebutuhan Jumlah Pekerja :
-       Mandor  : 1 orang/hari
-       Tukang  : 1 orang/hari
-       Pekerja  : 4 orang/hari
Kebutuhan Alat :
-   Alat bantu

3.4. Urugan Batu dia 10-30


Dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan urugan batu inti, Siapkan/ datangkan ke
lokasi pekerjaan material batu dia. 10-30 cm, alat berat (excavator), operator serta
mekanik apabila di butuhkan, pekerja/tukang sesuai spektek dan tingkat keahlian,
pekerja/tukang batu dan alat bantu berupa, gerobak, pick up, sarung tangan serta alat
lainnya. Pelaksanaan dimulai dengan mobilisasi bahan dari Quarrymenuju lokasi
penyimpanan sementara. Dari tempat penyimpanan sementara dengan
menggunakantractor atau gerobak batu dibawa menuju lokasi pekerjaan. Urugan batu
inti dipasang setelah Matras bambu dihamparkan dan telah dipasang profil/bouplank,
agar mengetahui batas mana lapisan inti tersebut dipasang. Material batu gunung
didatangkan ke lokasi pekerjaan dan diterapkan/dipasang dengan menggunakan alat
berat excavator serta untuk perapihan dan pengikatan/saling mengunci urugan batu oleh
tenaga manual/pekerja/tukang batu. Urugan batu inti dipasang dengan dimensi dan
elevasi mengikuti gambar pelaksanaan dan petunjuk serta saran direksi. Waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan urugan batu dia. 10-30 cm direncanakan
selama 196 hari kalender (analisa perhitungan terlampir).
 Kebutuhan Jumlah Pekerja :
-       Mandor     :  2   orang/hari
-       Tukang     :  3   orang/hari
-       Pekerja      :  17 orang/hari
Kebutuhan Alat :
              - Excavator
              - Alat bantu
3.5. Urugan Batu dia 40-70
Batu yang digunakan harus padat, keras dan tahan terhadap abrasi air serta harus
mendapat persetujuan dari Direksi. Ukuran batu pelindung (armor) bagian yang
dipergunakan batu tampang segi banyak (kubikal) ukuran dia. 40-70 cm. Penyusunan
batu dilakukan dengan alat berat serta tenaga manusia sehingga diperoleh permukaan
yang sesuai dengan gambar rencana. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan urugan batu dia. 40-70 cm direncanakan selama 196 hari kalender (analisa
perhitungan terlampir).
Kebutuhan Jumlah Pekerja :
-       Mandor     :  2   orang/hari
-       Tukang     :  4   orang/hari
-       Pekerja      :  36 orang/hari

Kebutuhan Alat :
              - Excavator
              - Alat bantu

IV.     Tugas & Fungsi Jabatan Dalam Struktur Lapangan (Pekerjaan Konstruksi)


A.    Kepala Proyek
1.      Mempelajari & memahami kontrak kerja yang akan dilaksanakan
(apabila ditunjuk menjadi pemenang).
2.      Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi Direksi pekerjaan & Project Manager
serta sesuai dengan Rencana Mutu.
3 .  Menugaskan para pelaksana untuk melaksanakan sesuai dengan rencana kerja.
4.      Memberi bimbingan, membina Pelaksana, Administrasi Umum yang berkaitan dengan
pelaksanan pekerjaan.
5.   Melakukan pengukuran ulang (Uitzet) sebelum memulai pekerjaan.
6.      Membuat gambar pelaksanaan yang diperlukan dengan petunjuk dari
Direksi Pekerjaan.
7.   Memantau kemajuan prestasi pekerjaan & membuat jadwal pelaksanaan pengujian &
inspeksi     
8.   Memonitor pelaksanaan pekerjaan dilapangan secara langsung.
 9.  Melakukan koordinasi dengan Pihak Pengguna Jasa termasuk sosialisasi dengan
masyarakat  setempat, instansi terkait atau yang lainnya.
10.   Memerintahkan kepada Pelaksana untuk membuat Rencana Mutu
Kontrak (RMK)
11.    Menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Pihak Direksi.
12.    Menyiapkan & mempelajari gambar-gambar pelaksanaan.
13.    Mengadakan inspeksi & tes terhadap pekerjaan yang disarankan oleh pelaksana &
administrasi.
14.    Menyiapkan rencana & jadwal kerja pelaksanaan pekerjaan.
15.    Memberi laporan kemajuan pekerjan rutin & insidentil, termasuk hasil pemeriksaan tes
bahan material.
16.    Melakukan pengukuran menyeluruh pada akhir pekerjaan (100%)
17.    Bertanggung jawab kepada Bagian Teknis & pelaksanaan serta Project Manager.
B.     Juru Ukur & Gambar
1.      Mengawasi seluruh kegiatan sehingga hasil pekerjaan sesuai
dengan standar Manajemen Mutu yang disyaratkan.
2.      Ikut serta dalam pelaksanaan pengukuran ulang (Uitzet) sebelum memulai pekerjaan.
3.      Memeriksa kualitas & kuantitas bahan material yang masuk
4.      Mengajukan tes bahan material ke laboratorium yang ditunjuk oleh pengawas.
5.      Memeriksa kuantitas & kualitas hasil pekerjaan per item pekerjaan.
6.      Membuat Gambar As built Drawing
7.      Menganalisa gambar hasil pekerjaan & laporan harian  &  mingguan.
8.      Melapor hasil pengawasannya Kepada Kepala Proyek.
9.  Bertanggung jawab terhadap Kepala Proyek
 C.   Kepala Pelaksana
1.      Menyiapkan rencana mobilisasi alat & tenaga kerja
2.      Menyiapkan rencana pengadaan bahan material
3.      Merencanakan kebutuhan tenaga kerja
4.      Menyiapkan pengadaan bahan material & peralatan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
5.      Membimbing & membina Pelaksana Lapangan, mandor & para pekerja yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
6.      Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi Direksi pekerjaan & Site Manager serta
sesuai dengan Rencana Mutu
7.   Menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Direksi Pekerjaan atau Pengawas
utama         
8.      Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar, spesifikasi teknik & petunjuk teknik dari Direksi
Pekerjaan.
9.   Bertanggungjawab kepada Kepala Proyek.
D. Pelaksana Lapangan
1.        Melaksanakan & menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2.     Melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi teknik & petunjuk teknik dari
Direksi Pekerjaan.
3.        Menjaga Mutu pekerjaan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
4.     Bertanggung jawab mengatur seluruh Mandor, Tukang & pekerja secara langsung agar
bekerja pada tempatnya masing-masing, sehingga dapat tercapai hasil kerja yang
optimal.
5.        Mengawasi hasil pekerjaan agar terhindar dari kegagalan & kecelakaan kerja.
6.        Melaporkan kemajuan pekerjaan secara periodik.
7.        Membuat gambar As Built Drawing.
8.        Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai waktu yg telah ditetapkan
9.        Melakukan pemeliharaan pekerjaan
10.  Bertanggungjawab kepada Kepala Pelaksana & Kepala Proyek.
  E.    Administrasi  & Keuangan
1.        Menyiapkan  administrasi  yang diperlukan 
2.    Membuat surat menyurat  yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
3.    Ikut serta dalam pelaksanaan pengukuran ulang (Uitzet) sebelum memulai pekerjaan.
4.    Menyiapkan jumlah kebutuhan pembayaran bahan material, pelaksana, mandor
       & tukang kepada Kepala Pelaksana.
5.    Menyiapkan daftar pembayaran.
6.    Membayar upah seluruh pekerja & bahan material serta tagihan yang lainnya
       yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
7.    Membuat Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
8.    Membuat Laporan (Progress) Harian, Mingguan & Bulanan.
9.    Bertanggung jawab kepada Kepala Proyek.
  F. Logistik & Peralatan
1.        Bertanggung jawab terhadap seluruh bahan material yang masuk & yang keluar,
termasuk seluruh peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2.        Menyiapkan Camp Area untuk menyimpanan Bahan Material & Peralatan Proyek,
termasuk lahan parkir alat berat.
3.    Menyiapkan rencana mobilisasi alat & tenaga kerja
4.    Menyiapkan rencana pengadaan bahan material
5.        Menyiapkan pengadaan bahan material & peralatan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.
6.    Memeriksa & menerima bahan material yang masuk.
7.        Memantau penggunaan material, peralatan & alat berat pada pelaksanaan
       pekerjaan.
8.        Membuat rekapitulasi jumlah bahan material yang diterima & yang telah digunakan.
9.    Menyiapkan fasilitas/peralatan yang dibutuhkan.
10.  Bertanggung jawab kepada Kepala Proyek.
G.   Safety Engineer
Pada beberapa perusahaan dimana safety menjadi  prioritas utama, memiliki aturan
tersendiri dalam melaksanakan suatu project untuk memastikan pelaksanaan aktifitas
dengan aman, tidak membahayakan pekerja serta tidak mencemari lingkungan, aturan
tersebut
1.        Melakukan Project Safety, Health & environmental review pada setiap fase / stage dari
suatu proyek konstruksi untuk memastikan agar semua keputusan yang dibuat pada fase
engineering maupun konstruksi telah memenuhi standard yang telah ditetapkan.
2.      Pada fase konstruksi ada beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menghindari atau
meminimalisasi resiko kecelakaan pada proyek konstruksi diantaranya :
A.                Melakukan pengecekan rutin pada setiap equipment yang akan digunakan
disesuaikan dengan standard pengecekan yang sudah ada. Contoh pengecekan tower
crane, untuk metode serta jarak waktu antara dua pengecekan disesuaikan dengan
standard yag berlaku dan diberikan tanda berupa sticker yang menyatakan bahwa tower
crane tersebut dapat digunakan.
B.       Mentraining karyawan berkenaan dengan pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat
mengidentifikasi kemungkinan resiko bahaya dari pekerjaan tersebut dan mengerti
metode kerja yang aman untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan aman.
C.       management menerapkan system punishment & reward akan prestasi yang berkenaan
dengan safety pada setiap karyawan, sehingga culture serta prilaku yang kurang perduli
terhadap safety setahap demi setahap dapat dirubah.
KEBUTUHAN ALAT
Total kebutuhan alat untuk paket pekerjaan ini minimal adalah sebagai berikut :
1.             Excavator Standar 2 unit
2.             Alat pancang cerucuk 1 Unit (tripod & Pile hammer)
3.             Waterpum 2-4” 1 unit
4.             Alat ukur
5.             Alat bantu
V. P E N U T U P
5.1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
ü   Pada awal (sebelum) pelaksanaan dilakukan Mutual Check Awal (MC      0 %) diadakan
berdasarkan gambar desain yang telah disiapkan oleh kami Pengguna Jasa dan hasil
survey & pengukuran kembali.
ü   Pada akhir (sesudah) pelaksanaan dilakukan Mutual Check Akhir (MC 100 %) diadakan
berdasarkan gambar yang sudah  dilaksanakan.
ü   Sebagai pelaksanaan untuk Mutual Check adalah suatu Tim Mutual Check yang terdiri dari
Pihak Penyedia Jasa dan dari Pihak Pengguna Jasa yang ditunjuk dan diangkat oleh
Pengguna Jasa.
Uraian pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
ü   Pengukuran kembali semua rencana pelaksanaan dengan mencocokan kembali pada titik
dengan tingkat ketelitian yang akurat.
ü   Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali, profil memanjang dan profil
melintang dengan mengikuti standard Penggambaran Gambar Konstruksi yang baku
(termasuk gambar-gambar detail), Standar Kriteria Perencanaan.
ü   Membuat perhitungan hidrolis & stabilitas, apabila ada perubahan bentuk bangunan.
ü   Membuat perhitungan volume dan RAB dengan adanya perubahan volume tambah kurang.
Semua produk-produk Mutual Check (data-data ukur, gambar-gambar, daftar kuantitas,
daftar kuantitas dan harga, RAB pekerjaan tambah kurang) disampaikan kepada
Pengguna Jasa untuk selanjutnya diteliti/diperiksa kebenarannya. Setelah disetujui oleh
kedua belah pihak maka hasil MC 0 % digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan
pekerjaan dan pembuatan Addendum Kontrak, Nilai Kontrak akan berubah atau tetap
akibat pekerjaan tambah kurang.
Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan maka
dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality
Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop drawing, proses
pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.
5.2. Rapat Pra Konstruksi ( Pre Construction Meeting )
Rapat koordinasi bersama Direksi Pekerjaan dilakukan secara periodik yaitu setiap
minggu dan setiap bulan pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud
dari rapat koordinasi adalah untuk membahas progres pekerjaan yang sedang berjalan,
mencari solusi untuk permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan
5.3  Gambar Pelaksanaan (Construction Drawing)
Kami sebagai penyedia jasa akan menggunakan gambar desain sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar pelaksana. Gambar-gambar ini dibuat lebih rinci untuk
pekerjaan tetap/pekerjaan khusus seperti pekerjaan beton gambar harus memperlihatkan
penampang melintang dan penampang memanjang beton, pengaturan batang pembesian
termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, type bahan yang
digunakan,mutu,tempat dan ukuran yang tetap.

  5.4 Pelaporan dan Jadwal Pelaksanaan


A. Rencana Kerja
Penyedia Jasa harus menyusun rencana kerja (schedule pelaksanaan) dalam bentuk
‘kurva s’ dan disetujui oleh Pengawas. Penyedia Jasa dapat mengusulkan perubahan
program kerja Kepada Pengawas, perubahan yang mengakibatkan keterlambatan dalam
pelaksanaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Segala biaya yang diperlukan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

                                                            
B.     Progres Pekerjaan
Penyedia Jasa harus membuat/ menyerahkan progress pekerjaan dalam sebuah formulir
yang ditentukan Pengawas. Dibuat 4 rangkap ; 1 Asli, 3 Salinan Laporan tersebut berupa :
- Laporan Harian
- Laporan Mingguan
- Laporan Bulanan
Laporan berisi antara lain kondisi cuaca, jumlah pekerja, alat bahan, progress pekerjaan
dan informasi lain yang berkaitan dengan kemajuan pekerjaan dan kondisi lapangan.
Laporan harus ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Pengawas. Biaya untuk laporan
harus sudah diperhitungkan dalam over head Penyedia Jasa.
C.     Rapat Kemajuan Pekerjaan
Rapat koordinasi bersama Direksi Pekerjaan dilakukan secara periodik yaitu setiap
minggu dan setiap bulan pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud
dari rapat koordinasi adalah untuk membahas progres pekerjaan yang sedang berjalan,
mencari solusi untuk permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan.
D.  Bangunan Sementara
Bila diperlukan, Penyedia Jasa harus membongkar kembali bangunan sementara seperti :
kantor Penyedia Jasa, tempat tinggal, barak kerja, gudang dan lain-lain. Segala biaya
yang diperlukan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
E.   Pengujian dan Penyelidikan Laboratorium
Atas perintah Pengawas apabila diperlukan Penyedia Jasa harus melakukan pengujian
material di laboratorium yang telah disetujui Pengawas. Segala biaya yang diperlukan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
F.   Keamanan
Selama pelaksanaan Penyedia Jasa harus memperhatikan keselamatan dan keamanan
lokasi pekerjaan dengan menyediakan tenaga keamanan. Segala biaya yang diperlukan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
5.5.  Gambar Purnalaksana (As Built Drawing)
Selama pelaksanaan kami selaku penyedia jasa menyiapkan dan menyimpan 1 (satu) set
gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperhatikan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai kontrak sejauh gambar tersebut
sudah dilaksanakan dengan benar. Gambar-gambar yang kami buat sudah dilaksanakan
akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh direksi pekerjaan, apabila ditemukan hal tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan,maka kami selaku penyedia jasa akan memperbaiki
kembali selambat-lambatnya 6 hari kerja. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai kami
selaku penyedia jasa akan menyerahkan gambar pelaksanaan dalam 3 (tiga) set cetakan
yang dijilid ukuran A3 berikut 1 (satu) set kalkirnya ukuran A1
5.6.  Foto-foto Kemajuan Pekerjaan
Semua kegiatan di lapangan didokumentasikan dengan lengkap sesuai dengan
dipersyaratkan dalam spesifikasi kontrak diantaranya dibuat album photo berikut
keterangan mengenai tanggal pengambilan photo, lokasi pengambilan dan penjelasan
photo. Selain itu dibuat photo ukuran besar dengan menggunakan bingkai sesuai petunjuk
dari Direksi Pekerjaan.
Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri photo yaitu : sebelum pelaksanaan
(0%); pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai pelaksanaan (100%) dengan arah
pengambilan melalui satu titik yang sama.
Tiap photo berukuran 3 R dan diberi catatan sebagai berikut:
-                     Nama Kontrak
-                     Nama Pekerjaan
-                     Nama Lokasi Ruas Saluran
-                     Tanggal Pengambilan
-                     Tahap Pelaksanaan
Setiap Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan dilengkapi dengan satu set pilihan
photo-photo yang bersangkutan dengan periode tersebut.
Pada akhir pelaksanaan kontrak photo-photo akan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan
dalam bentuk album.
Penyerahan dilakukan sebanyak 2 (dua) ganda bersama 1 (satu) album berupa CD.

5.7.  Penyerahan Pekerjaan

Serah Terima Pekerjaan 100%, dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, setelah
diadakan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh Tim Pemeriksa dari Pihak Pengguna Jasa, & dinyatakan selesai setelah
diterima dengan baik oleh Pihak Pengguna Jasa. Kemudian setelah pekerjaan tersebut
diterima 100%, dilanjutkan dengan masa pemeliharaan sesuai dengan peraturan &
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak. Apabila selama masa pemeliharaan
ditemukan kerusakan-kerusakan pada hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut,
maka kami selaku Pihak Penyedia Jasa, Wajib melaksanakan perbaikan
kembali.Demikian Manajemen Mutu ini kami buat, untuk mengorganisir seluruh kegiatan
pelaksanaan pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik & sesuai dengan spesifikasi
teknik yang telah ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai