Anda di halaman 1dari 76

SELAMAT DATANG

PESERTA
PELATIHAN

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 1


K3
PESAWAT
ANGKAT
(CRANE)
Oleh :
Anas Zaini Z.IKsan
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 2
previous next
Pendahuluan
 Dasar Hukum
 Proses Tahap Identifikasi Bahaya
 Lingkup Pekerjaan
 Jenis Peralatan Angkat
 Pesawat angkat (crane)

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 3


DASAR HUKUM
 Undang-2 No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan kerja
 Peraturan teknis lain yang terkait :
• Undang-2 No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan kerja
• Peraturan teknis lain yang terkait :
1. Undang-Undang Uap 1930 /Peraturan
Uap 1930

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 4


STANDAR K3 PERALATAN KONSTRUKSI (Standar
Teknis)
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja :
a). No. Per.01/Men/1982
b). No. Per.02/Men/1982
c). No. Per.04/Men/1985
d). No. Per.05/Men/1985
e). No. Per.01/Men/1988
f). No. Per.01/Men/1989
g). No. Per.02/Men/1992
h). No. Per.04/Men/1995
3. Keputusan Menteri No. Kep. 168/Men/2000
4. SKB Dirjen Hubla dan Binawas No. PP.72/3/9-99, No.
KEP.507/BW/1999
5. Keputusan / Instruksi Menteri
6. Keputusan / Edaran Dirjen / Pedoman Pengawasan
7. Lain-lain (Standard Nasional Atau Standard Internasional / Negara Lain
Yang Dapat Diterima Pemerintah Indonesia)

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 5


 .STANDAR K3 PERALATAN KONSTRUKSI
(Standar Teknis)
– .SNI (Standar Nasional Indonesia)
– .ANSI (American National Standards Institute) / ASME
(American Society of Mechanical Engineers)
– .BSI (British Standard Institute)
– .JIS (Japanese Industrial Standard)
– .ISO (International Organization for Standardization)
– .CMAA (Crane Manufacturers Association of America)
– .DIN (Deutsches Institute fur Normunge)
– .SAE (Society of Automotive Engineers)
– .PCSA (Power Crane and Shovel Association)
– .API (American Pretoleum Institute)

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 6


UU No 1 tahun 1970, tentang Keselamatan
Kerja
Pasal 2

(1). Yang diatur oleh Undang-undang ini


ialah keselamatan kerja dalam segala
tempat kerja, baik di darat, di dalam
tanah, dipermukaan air, di dalam air
maupun di udara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia;
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 7
UU No 1 tahun 1970, tentang Keselamatan
Kerja
Pasal 2

(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1)


tersebut berlaku dalam tempat kerja di
mana:
(f) dilakukan pengangkatan barang,
(g) dikerjakan bongkar muat barang
muatan di kapal, perahu, dermaga,
dok, stasiun atau gudang;
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 8
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA
BERDASARKAN, KESESUAIAN TERHADAP :
 LINGKUP PEKERJAAN
 JENIS PERALATAN (SPESIKASI TEKNIS) YANG
DIGUNAKAN

 KONDISI LAPANGAN DAN


LINGKUNGAN
 METODE KERJA (SISTEM & CARA
KERJA)
 KOMPETENSI OPERATOR &
PEMBANTUNYA
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 9
 LINGKUP PEKERJAAN
 JENIS PEKERJAAN
 Pekerjaan konstruksi ini sangat banyak ragam dan
jenisnya, :
– .Pekerjaan tanah, bawah tanah, termasuk galian,
timbunan dan trowongan.
– .Pekerjaan bawah air
– .Pekerjaan pemindahan, pengangkutan, transportasi
dan pengangkatan material
– .Pekerjaan pembersihan (land clearing),
– .Pekerjaan pemadatan dan pengaspalan.
– .Pekerjaan persiapan dan pemeliharaan yang
menggunaan peralatan bantu, mesin perkakas, dan
mesin pembangkit tenaga lainnya, dan peralatan pompa
– .Pekerjaan pancang
– .Pekerjaan pengeboran & Grouting
– .Pekerjaan struktur bawah, struktur atas, dan rangka
baja dan lain-lainnya.
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 10
 LINGKUP PEKERJAAN
 .JENIS PERALATAN KONSTRUKSI MENURUT
PEMBAGIAN KERJANYA SECARA UMUM :
1. .Peralatan pekerjaan trowongan (tunnel equipment)
2. .Peralatan pompa (pumping equipment)
3. .Peralatan pemindah barang, pesawat angkat dan angkut
(handling , transporting, and hoisting equipment)
4. .Peralatan pemindah tanah (earth moving equipment)
5. .Peralatan pemadatan dan pengaspalan (compaction, asphalt
& bituminous equipment)
6. .Peralatan bantu, mesin perkakas, lainnya, (machine & tools
equipment)
7. .Peralatan pembangkit tenaga (power source machine)
8. .Peralatan pekerjaan pancang (pilling equipment)
9. .Peralatan beton(Concreting Equipment), Peralatan
pekerjaan borring, drills & grouting, dan
10. .Peralatan ringan lainnya untuk pekerjaan struktur bawah,
struktur atas, dan rangka baja dan lain-lainnya.
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 11
Pesawat Angkut
Permenaker No.05/1985 2. Pita Transpor
K3 – Ban berjalan (Belt
Pesawat Angkat dan Conveyor)
Angkut
– Eskalator
– Chain Conveyor
1. Pesawat Angkat – Bucket Conveyor
3. Alat angkut di atas landasan
 lier, takel, peralatan dan permukaan :
angkat listrik, pesawat – Tractor & pemindah tanah
pneumatik, gondola, – Truck, Dump Truck
keran angkat, keran – Forklift
magnit, keran lokomotif, – Gerobak, Trolly
keran dinding dan keran – Kereta gantung
sumbu putar. – Alat angkut melalui udara
4. Alat angkut di atas rel
– Loco, Gerbong, Lorry
10/24/2018
3
Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 12
PESAWAT
ANGKAT
(CRANE)

Oleh :
Anas Zaini Z.IKsan
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 13
previous next
OBYEK PENGAWASAN MEKANIK
2. PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT MELIPUTI:
Jenis Peralatan Mekanik Menurut Pembagian
Kerjanya (Berdasarkan Ketentuan Permenaker 05 /
1985
2.1. Peralatan Angkat :
 Derek / Keran Angkat Menara Tetap dan
Berjalan (travelling Crane)
 Derek / Keran Angkat Mobile (Telescopic,
lattice & Mounted Crane Truck)
 Keran Gantry
 Keran Gantung (0verhead Crane)
 Crawler Crane (Latice Crane )
 Tower Crane (Fixed Type & Travelling)
 Pedestal Crane
 Ringer Crane Anas Zaini Z. Iksan
10/24/2018 14
Jib, Overhead, Portal, Gantry Crane
Outdoor Overhead Crane

Hoist
Fixed Jib
Crane Indoor Overhead Crane
Portal Travelling Crane

Gantry
Crane

10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 15


Derek (Derrick)
Sudut boom berubah
menyesuaikan jarak
horizontal.
Sering digunakan di
pelabuhan, banguan
konstruksi dsb.
 Gin pole
 Chicago boom
 Stiff-leg
 Etc.

Hay Derrick

Pole
Derrick
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 16
Tower Crane (TC)
Counterweight jib

Tie

Load jib

Counterweight
Cabin

Trolley

Slewing bearing

Tower (mast) Wire ropes

10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 17


MOBIL CRANE

Hydraulic
Crane Wheel
Mounted

Stabilitas Crawler Crane


Counterweight &
Superstructure

Mobile crane crawler mounted Load

Short distance Load distance


10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 18
Ringer Crane

10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 19


UU No 1 tahun 1970, tentang
Keselamatan Kerja
Pasal 4
(1). Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan
dan penyimpanan bahan, barang, produk
tehnis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan;
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 20
KAIDAH
PENGOPERASIAN
PESWATA ANGKAT
YANG AMAN:
Memenuhi unsur ????
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 21
PENGAWASAN K3 , dimulai pada :

1. Perencanaan
Identifik 2. Pembuatan
asi 3. Perakitan/pemasangan/
potensi peredaran
sumber 4. Pemakaian
bahaya 5. Pemeliharaan, Reparasi /
modifikasi
UU No. 1 Tahun 1970 Ps 2, ayat2.
a. dibuat, dicoba, dipakai atau
dipergunakan mesin, pesawat, alat Pesawat angkat & angkut, &
perkakas, peralatan atau instalasi yang peralatan konstruksi lainnya
berbahaya atau dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran atau peledakan; Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 22
Perhatikan kondisi potensi
sumber bahaya pada kesalahan
dalam perencanaan !!!
10/24/2018 Bahan & diedit oleh : Anas Zaini 23
Z.Iksan
1. Safety in design
2. Penilaian / pengesahan gambar
rencana konstruksi instalasi /
peralatan yang telah dilengkapi
dengan safety device sesuai
dengan spesifikasinya

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 24


SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI :
– .Berat total :
– .Berat saat operasi
– .Kapasitas pesawat :
 Pembangkit sumber daya (Power source)
(HP/PK/TK, KW/KVA, Volt/Ampere)
 Kemampuan daya angkat maksimal

 Jangkauan kerja / Radius Kerja

 Kemampuan angkat maksimal

 Kemampaan daya tank maksimal

 Kemampuan suplai (dalam M3 / jam atau M3 /


menit,)
– .Stabilittas /Tippmg Load
– .Ukuran dan Volume
– .gradeability
– .ketahanan Diterhadap
10/24/2018
daya dukung tanah (ground
susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 25
Pressure), Dan Lain - lainnya
SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI :
– .Berat total :
– .Berat saat operasi
– .Kapasitas pesawat :
 Pembangkit sumber daya (Power source)
(HP/PK/TK, KW/KVA, Volt/Ampere)
 Kemampuan daya angkat maksimal

 Jangkauan kerja / Radius Kerja

 Kemampuan angkat maksimal

 Kemampaan daya tank maksimal

 Kemampuan suplai (dalam M3 / jam atau M3 /


menit,)
– .Stabilittas /Tippmg Load
– .Ukuran dan Volume
– .gradeability
– .ketahanan Diterhadap
10/24/2018
daya dukung tanah (ground
susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 26
Pressure), Dan Lain - lainnya
Perlengkapan K3 Pesawat Angkat Menara ;
 Moment Limiter
 Maximum Load Limiter

 Maximum Speed Limiter

 Slewing Stroke end Limiter

 Lifting Stroke end Limiter

 Anemometer

 Penangkal Petir

 Alat Komunikasi

 Stability limit device

 Trolleying Limiter

 Travelling limiter

 Hoisting Limiter
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 27
Perlengkapan K3 Pesawat Angkat
Mobil ;
 Moment Limiter
 Maximum Load Limiter

 Maximum Speed Limiter

 Slewing Stroke end Limiter

 Lifting Stroke end Limiter

 Alat Komunikasi

 Stability limit device

 Hoisting Limiter dan Overwinding Limiter

 Boom Back Stopper

 Stability limit device


10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 28
Perlengkapan K3 Pesawat Angkat secara umum :
 Tali Kabel Baja (Wire Rope)
 Alat Bantu Angkat (sling)
 Kait (Hook)
 Konstruksi Boom, gantry, Rangka Pengliat
 Sistem Sambungan (Joining)
 Alat - Alat Pengendali (Control Apparatus)
 Alat Penyetop / Sistem Rem(Brake System)
 Ruang Pelindung Operator (Cabin)
 Pemberat / Bobot Pengimbang (Counter Weight)
 Tromol Penggerak
 Alat Pengerak (Prime mover))
 Rangka (Frame)
 Rangka Putar dan Sistemnya ( Slewing System )
 Sistem Pemindah Tenaga (Power Train System)
 Unit pembawa (Carrier Unit)
 Perlengkapan peralatan Pengaman (Safety Device)
 Alat Komunikasi
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 29
Perlengkapan K3 Pesawat Angkut secara
umum :
 Konstruksi Boom, 8angka Penguat
 Sistem Sambungan (Joining)

 Alat - Alat Pengendali (Control Apparatus)

 ALat Penyetop / Sistem Rem (Brake System)

 Ruang Pelindung Operator (Cabin)

 Pemberat / Bobot Pengimbang (CronteTWeight)

 Alat Penggerak (Prime Mow)

 Rangka (Frame)

 Rangka Putar dan Sistemnya ( Slewing System )

 Sistem Pemindah Tenaga (Power Train System)

 Unit Pembawa (Carrier Unit)

 Peralatan Pengaman (Safety Device),


10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 30
Perhatikan kondisi potensi
sumber bahaya pada kesalahan
dalam proses pembuatan /
10/24/2018
fabrikasi !!!
Bahan & diedit oleh : Anas Zaini
Z.Iksan
31
Kegiatan pengawasan Oleh Depnakertrans (pada
periode pembuatan / perakitan / pemasangan )

Pengawasan pelaksanaan kegiatan pembuatan /


perakitan / pemasangan
 Kelengkapan dokumen teknik
 Kondisi / mutu bahan baku komponen
 Status welder / fabrikator
 Pemeriksaan / pengujian ( sebelum, saat &
akhir kegiatan)
 Administrasi pengawasan,
 Penyediaan Tenaga Perakitan

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 32


YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT
PEMBUATAN :
1. Spesifikasi peralatan tiap jenis fungsi kerja,
sesuai dengan desain termasuk penetapan
SWL
2. Perlengkapan keselamatan alat (Safety
Device),
3. Kualitas bahan dan pengerjaan :
• Penggunaan material tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan,
• Pengukuran tidak tepat,
• Penyambungan, pengelasan tidak akurat
(terdapat cikal bakal keropos) / cacat
• Terjadi kecerobohan dalam pembuatan (SDM
yang tidak tepat)
10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 33
Perhatikan kondisi potensi sumber
bahaya pada kesalahan dalam proses
Perakitan
10/24/2018
/ pendirian
Bahan & diedit oleh : Anas Zaini
instalasi, !!!
34
Z.Iksan
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Persiapan oleh Pemilik / Pemakai
1. Penyediaan dokumen teknis terkait
2. Penyiapan pesawat / instalasi aman diperiksa
3. Penyiapan peralatan / tenaga kerja
4. Pemasangan rambu bila perlu / koordinasi dengan pihak
lain yang terkait
5. Penyiapan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan
pemeriksaan dan pengujian
6. Pemeriksaan melingkupi :

 Konstruksi pesawat angkat, bagian – bagiannya dan


Attachment kelengkapannya (safety device),
 Fungsi operasional masing- masing bagian konstruksi
pesawat angkat, dan Fungsi masing-masing attachment-
nya, termasuk skill operatornya (bersertifikat)
 Hasil – hasil pemeriksaan (inspeksi) sebelumnya

10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 35


PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

1. Pengujian Pesawat angkat


mencakup :
 Sedikitnya 1 tahun sekali atau,
 Telah berpindah tempat
 Telah mengalami modifikasi (perbaikan)
atau setelah stetlah ada kerusakan akibat
bencana alam

10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 36


SUMBER BAHAYA (perakitan /instalasi)

2. Pengetesan dan Pengujian tidak memenuhi


kriteria keselamatan, dalam pengetesan
Visual, NDT, dan pengujian bahan lainnya
3. Material Handling dan pengangkutan, terjadi
cacat fisik, kurang diperhatihan keselamatan
saat packaging, pengikatan / lasing
4. Kesalahan pemasangan / perakitan/
pendirian (asssembly)
5. Kesalahan dalam Penggunaan(kurang
pengawasan)

10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 37


Perhatikan kondisi potensi sumber bahaya
pada kesalahan dalam prosedur/proses
operasional peralatan , !!!
10/24/2018 Bahan & diedit oleh : Anas Zaini 38
Z.Iksan
4. Pemakaian/Penggunaan
Penggunaan Pesawat angkat yang aman
1. Kerusakan Mesin, Pendukung dan Lingkungannya
 Kondisi Mesin tidak layak Operasi
 Konstruksi Pesawat Angkat Belum dilakukan pemeriksaan dan
pengujian
 Lingkungan pendukung Operasi Peralatan tidak diyakinkan cukup
aman ( konstruksi Pondasi, Batasan Area Kerja)
2. Kesalahan dan Kelalaian Operasi
 Mengoperasikan Alat yang bukan menjadi Tanggung Jawabnya
 Tidak Menguasai Prosedur Operasi
 Kondisi Badan (fisik dan fsikis) Tidak Sehat
 Menggunakan Pembantu / asisten sebagai rigger yang tidak
mengerti keselamatan Operasi (khususnya Aba-aba Operasi)
 Penggunaan Pesawat Angkat diluar ketentuan teknis (mis:
Overload, Over tilting, Over winding/height)
3. Kerusakan pada Kelengkapan (Attachment) Pesawat Angkat :
 Alat Bantu Angkat (ABA)
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 39
 Safety Device
SUMBER BAHAYA (Pesawat Angkat &
Angkut)
1. Kesalahan Desain : Safety Device, penentuan
SWL tidak sesuai ,
2. Pembuatan tidak sesuai dengan rencana
desain
3. Pembuatan tidak sesuai dengan rencana
desain atau cacat dalam pelaksanaan
pembuatan misalnya :
• Penghgunaan material tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan,
• Pengukuran tidak tepat,
• Penyambungan, pengelasan tidak akurat
(terdapat cikal bakal keropos)
• Terjadi kecerobohan dalam pembuatan (SDM
10/24/2018 yang tidak tepat)
Anas Zaini Z. Iksan 40
SUMBER BAHAYA (Pesawat Angkat &
Angkut)
4. Pengetesan dan Pengujian tidak memenuhi
kriteria keselamatan, dalam pengetesan
Visual, NDT, dan pengujian bahan lainnya
5. Material Handling dan pengangkutan, terjadi
cacat fisik, kurang diperhatihan keselamatan
saat packaging, pengikatan / lasing
6. Kesalahan pemasangan / perakitan/
pendirian (asssembly)
6. Kesalahan dalam Penggunaan(kurang
pengawasan)
7. Kesalahan dalam perawatan / pemeliharaan

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 41


10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan Bambang Pamungkas
42
Pemeliharan & Perawatan
PERALATAN / PESAWAT ANGKAT & ANGKUT

1. Pemeliharaanterhadap : Konstruksi, Mesin, Alat


Kelengkapannya, Alat Pendukung
 Harian (Operator)
 Mingguan (Operator & Supervisor
 Bulanan (Supervisor)
 3 atau 6 Bulanan (Mekanik Pemeliharaan)
2. Perawatan : Kondisi karena terjadi kerusakan
(keadaan darurat)
 Konstruksi
 Mesin
 Alat Kelengkapannya
10/24/2018  Alat Pendukung
Anas Zaini Z. Iksan 43
KEWAJIBAN SUPERVISOR
1. Mengawasi Operasional pesawat, perlengkapan dan sarana
penunjangnya sesuai dengan peraturan keselamatan kerja/standard
operasi
2. Mengawasi prosedur dan pelaksanaan pemeliharaan, kondisi pesawat /
peralatan dan perlengkapannya sesuai dengan kondisi awalnya
3. Mengawasi pelaksanaaan syarat-syarat yang tertera pada prosedur
operasi yang telah ditetapkan perusahaan
4. Mengawasi dan memperhatikan kerusakan awal seperti cacat konstrukti
pada pesawat / perlengkapannya ataupun kekuarangan / kehilangan
bagian-2nya, serta dengan cepat mengambil tindakan emergency dan
perbaikannya
5. Mengawasi kondisi lingkungan kerja yang membahayakan terhadap:
 Kondisi operator sendiri
 Alat dan lingkungan di batasan area kerjanya
6. Melaporkan menghentikan operasi bila ditemukan kondisi operasi
peralatan yang abnormal dan melaporkan ke Pimpinan Proyek
secepatnya atas kejadian yang diambil secar lisan dan tertulis, dan
terdokumentasi
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 44
MACAM – MACAM PENGIKATAN
I. Pengikatan
1. Sistem Basket
 Single Basket Hitch
 Double Basket Hitches
 Single Wrap Basket hitches
 Double Wrap Basket hitches
2. Sistem Bridle
 Single Bridle Hitch
 Double Bridle Hitches
 3 leg Bridle hitches
 4 leg Bridle hitches
3. Sistem Chocker
 Single chocker Hitch
 Double chocker Hitches
10/24/2018  Single WrapAnaschocker
Zaini Z. Iksan hitches 45
 Double Wrap chocker hitches
MACAM – MACAM PENGIKATAN
II. Macam – Macam Sling
 Endless Sling and Grommet Sling
 Bralded Sling
 Manila Rope Sling
 Nilon Rope Sling
 Nylon Web Sling
 Polypropelene Rope Sling
 Polyster Rope Sling
 Synthetic Web Sling
 Endless and Grommet Sling
 Wire Rope Sling
 Chain Sling (alloy Steel)
 Dacron Web Sling
 Chain Mesh Sling
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 46
ALAT BANTU ANGKAT (Sling)

1. Rope
2. Hook :
 Eye HooK, Shank Hook, Swivel
Hook
 Chain Grab Hook
 Chain Slip Hook,
 Sliding choker Hook
3. Ring, Pear Shapep link,Master Link,
Double Clevis Link, end link.
4. Shackle
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 47
PERSYARATAN
TALI KABEL BAJA (WIRE ROPE)
Pasal 9
1)Tali baja yang digunakan untuk
mengangkat harus:
a)terbuat dari bahan baja yang kuat dan
berkwalitas tinggi;
b)mempunyai faktor keamanan
sekurang-kurangnya 3 ½ kali beban
maksimum;

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 48


10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 49
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 50
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 51
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 52
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 53
Perhatikan kondisi potensi sumber bahaya
pada kesalahan dalam prosedur/proses
perbaiakan
10/24/2018
danBahan
setelah proses perbaikan,
& diedit oleh : Anas Zaini 54

!!!
Z.Iksan
5. Reparasi/modifikasi
Persyaratan yang harus dipenuhi :
1. Perubahan Konstruksi
 Mengacu ke standar mana
 Untuk konstruksi mekanik harus ada dasar perhitungan secara
teknis oleh yang ahli di bidangnya
 Telah ditinjau unsur keselamatannya, disahkan oleh tenaga ahli
yang berwenang
 terdokumentasi,
2. Ijin perubahan
 Khusus untuk perubahan konstruksi harus mendapat pengesahan
dari instansi yang berwenang dalam bidang keselamatn kerja
(Depnakertrans)
3. Reparasi
 Pekerjaan perbaikan harus dilakukan oleh tenaga –tenaga yang
mempunyai kompetensi di bidangnya

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 55


MACAM-MACAM KECELAKAAN KERJA
PESAWAT ANGKAT
1. Terjungkit, terguling /
terbalik
2. Terjepit/terpotong
3. Pencemaran lingkungan
4. Terperosok
5. Roboh
6. Tertimpa/tertimbun
7. Sentuhan listrik
8. Terlempar / terbentur
9. dll
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 56
Caught-In, Compressed or Crushing Hazards

Poor ground conditions.

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 57


Barikade dilarang mendekat
VIOLATION

VIOLATION

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 58


PENYEBAB KECELAKAAN
FAKTOR TEKNIK INSTALASI / PERALATAN
 Konstruksi pesawat / instalasi tidak memenuhi syarat
• Material / proses pembuatan / pemasangan /
pemeriksaan / pengujian
• Adanya kemunduran kualitas / perubahan dimensi
pesawat / instalasi, dll. akibat pemakaian / kondisi
operasi yang abnormal
 Alat pengaman / perlindungan / perlengkapan tidak
memenuhi syarat atau tidak berfungsi dengan baik
 Kondisi operasi tidak sesuai disain
• Beban melebihi batas maksimal
• Proses operasi tidak sesuai prosedur
 Faktor Manusia / Pekerja (Kemampuan)
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 59
Barikade dilarang mendekat
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 60
Fatal Fact – Electrocution

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 61


Jarak aman Pesawat angkat dengan area
jaringan distribusi listrik
Lingkup Sumber daya (KV) Daerah Berbahaya
(Meter)
Bila beroperasi dekat sumber tegangan tinggi listrik

s/d 50 3,05
diatas 50 s/d 200 4,57
diatas 200 s/d 350 6,10
diatas 350 s/d 500 7,62
diatas 500 s/d 700 10.67
diatas 750 s/d 1000 13,72
Bila dalam keadaan berhenti / transit tanpa beban
posisi boom harus dibawah :
s/d 0,75 1,22
diatas 0,75 s/d 50 1,83
diatas 50 s/d 345 3,05
diatas 345 s/d 750 4,88
diatas10/24/2018
750 s/d 1000 6,10Anas Zaini Z. Iksan 62
GAMBAR CLIMBING FORM SETELAH JATUH

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 63


GAMBAR BATANG YANG FAILURE

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 64


TALI KABEL BAJA (WIRE ROPE)
Macam – Macam Tali Kabel Baja
1. Konstruksi Line Contact
 Seale Tali kabel (Wire rope)
 Filler Biasanya bagian inti
meningkat
 Warrington fleksibilitasnya
 Warrington Seale – Fiber Core (FC)
2. Konstruksi Point Contact – Wire Strand Core
(WSC)
 Konstruksi tanpa king – Independent Wire-
 Konstruksi dengan King rope Core (IWRC)
Classified by strand and wire
Konstruksi TKB pada Umumnya count
6 x 37 IWRC is common
 FC (fibre Core) rope for overhead
 SC (Steel Core) cranes, with 6 strands of
37 wires each and a core
 IWRC
10/24/2018
 New Independent Eire Rope Core
Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 65
 Independent Wire Strand Core
Core

Tanda-tanda
Kerusakan Tali
Kabel Baja (Wire
Ropes)
Wire

Strand

Wire Rope "Bird Caging"


Wire Rope
Broken Wires
Selain Bagian luar, Bagian Inti
juga harus diperiksa

10/24/2018 Di susun Oleh : Anas Zaini Z. Ikasn 66


TALI
Pasal 9
KABEL BAJA (WIRE ROPE)
1) Tali baja yang digunakan untuk mengangkat harus:
a) terbuat dari bahan baja yang kuat dan berkwalitas tinggi;
b) mempunyai faktor keamanan sekurang-kurangnya 3 ½ kali beban
maksimum;
c) tidak boleh ada sambungan;
d) tidak ada simpul, belitan, kusut, berjumbai dan terkupas.
2) Tali baja harus diberi pelumas yang tidak mengandung asam atau alkali;
3) Tali baja harus diperiksa pada waktu pemasangan pertama dan setiap hari
oleh operator serta sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu oleh
tenaga yang berkeahlian khusus Pesawat Angkat dan Angkut dari
Perusahaan;
4) Tali baja dilarang digunakan jika terdapat kawat yang putus, aus atau karat
sesuai dengan ketentuan sbb:
a) 12 % untuk tali baja 6 x 7 pada panjang 50 cm;
b) 20 % untuk tali baja 6 x 19 pada panjang 50 cm;
c) 25 % untuk tali baja 6 x 37 pada panjang 50 cm;
d) 25 % untuk tali baja 6 x 61 pada panjang 50 cm;
e) Untuk tali baja khusus:
 12 % untuk tali baja seal pada panjang 50 cm;
10/24/2018  15 % untuk tali bajaAnas
lilitan potongan
Zaini Z. Iksan segi tiga pada panjang 50 cm.67
ABA ABA OPERASI

Segala upaya
pengendalian
yang
mendasari

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 68


ABA ABA OPERASI

Segala upaya
pengendalian
yang
mendasari

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 69


PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA

Segala upaya pengendalian yang mendasari


sifat preventif
yang dilakukan secara sistimatis dan
menyeluruh atas segala hal yang terkait
dengan “Keberadaan” peralatan mekanik,
pesawat uap dan bejana tekan yaitu mulai
dari perencanaan hingga purna pakai.

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 70


GAMBAR SAFETY TOOL PEKERJA PADA KETINGGIAN

10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 71


10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 72
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 73
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 74
10/24/2018 Anas Zaini Z. Iksan 75
Anas Zaini Z. Iksan
Hp. 08129405983, WA : 081514517551
Email : anaszaini.iksan@gmail.com
10/24/2018 76

Anda mungkin juga menyukai