MUTU WAKTU
Gambar 1
BATASAN PROYEK KONSTRUKSI
JENIS-JENIS PROYEK KONSTRUKSI
Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis
kelompok bangunan yaitu:
1. Bangunan gedung (rumah, kantor, pabrik dsb)
Ciri-ciri dari bangunan gedung adalah:
• Proyek konstruksi yang menghasilkan tempat orang bekerja
atau beraktifitas
• Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif sempit
• Item pekerjaan cukup banyak
• Dibutuhkan manajemen terutama untuk progres
(kemajuan) pekerjaan
2. Bangunan Sipil (jalan, jembatan, bendungan, dan
infrastruktur)
Ciri-ciri dari bangunan sipil adalah
Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan
alam agar berguna bagi kepentingan manusia
Dilaksanakan pada lokasi yang luas dan panjang
Item pekerjaan relatif sedikit
Manajemen diperlukan untuk memecahkan masalah
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui
suatu proses yang panjang yang di dalamnya dijumpai
banyak masalah yang harus diselesaikan.
Tahapan-tahapan proyek konstruksi adalah:
Adanya kebutuhan (need)
Studi kelayakan (feasibility study)
Membuat penjelasan yang lebih rinci (briefing)
Membuat prarancangan awal (preleminary design)
Membuat rancangan yang lebih rinci (design
development and detail design)
Lanjutan
Melalukan pengadaan kontraktor (procurement/tender)
Pelaksanaan (construction)
Pemeliharaan dan persiapan penggunaan ( maintenance
and start up)
A/E KONS
PENG
KONTRAKTOR
UTAMA
TIM
A/E MK
KONTRAKTOR
UTAMA
1. Swakelola :
Swakelola merupakan kegiatan pengadaan barang /jasa
dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan
diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggungjawab
anggaran, instansi pemerintah lain/kelompok masyarakat
Prosedur swakelola meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban pekerjaan
Pengadaan barang/jasa melalui Swakelola dapat
dilakukan oleh:
a. K/L/D/I penanggungjawab anggaran
b. Instansi pemerintah lain
c. Kelompok masyarakat
Keterangan:
Kegiatan lelang dengan prakalifikasi atau
pascakualifikasi dapat dilakukan dengan metode satu
sampul atau dua sampul
Lanjutan
Organisasi pengadaan barang/jasa melalui swakelola terdiri
atas:
PA/KPA;
PPK; dan
Panitia /Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Organisasi pengadaan barang/jasa melalui swakelola terdiri
atas:
PA/KPA;
PPK;
ULP/Pejabat Pengadaan; dan
Panitia /Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
ADMINISTRASI PROYEK
PENGERTIAN
Administrasi adalah segala sesuatu yang terkait dengan
dokumentasi proyek baik dalam bentuk gambar, huruf
maupun photo .
Ditinjau dari urutannya, administrasi proyek dapat
dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
1. Tahap persiapan
Administrasi proyek pada tahap persiapan meliputi:
a. TOR (KAK) yaitu dokumen yang digunakan untuk
pengadaan Penyedia Jasa Konsultan Perencana,
Manajemen Konstruksi dan Konsultan Pengawas
b. Dokumen terkait proses pengadaan Penyedia Jasa
Konsultan Perencana, Manajemen Konstruksi dan
Konsultan Pengawas
c. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) antara pemilik
proyek/PPK dengan Penyedia Jasa Konsultan Perencana,
Manajemen Konstruksi / Konsultan Pengawas
Lanjutan
d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
e. Dokumen perencanaan yang dibuat oleh Konsultan
Perencana yang telah dilegalisasi oleh pihak –pihak
terkait yang selanjutnya diserahkan kepada pemilik
proyek/ PPK
Dokumen point a s.d d dibendel menjadi satu yang
selanjutnya disebut sebagai dokumen kontrak Konsultan
Perencana, Manajemen Konstruksi / Konsultan Pengawas.
Lanjutan
Apabila dokumen perencanaan telah selesai dan diserahkan
kepada pemilik proyek/PPK, selanjutnya ULP membentuk
panitia lelang/pejabat pengadaan Penyedia Jasa Pelaksana
Konstruksi (Kontraktor)
Administrasi terkait dengan pengadaan Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi (Kontraktor) adalah:
a. Dokumen lelang yaitu dokumen perencanaan yang
telah dilengkapi dengan berbagai persyaratan lelang
oleh panitia lelang/pejabat pengadaan untuk
selanjutnya disampaikan kepada peserta lelang
b. Dokumen proses pengadaan Penyedia Jasa Pelaksana
Konstruksi (Kontraktor)
c. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) antara pemilik
proyek/PPK dengan Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi
(Kontraktor)
d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi (Kontraktor)
Point a s/d d dibendel menjadi satu selanjutnya disebut
sebagai dokumen kontrak Penyedia Jasa Pelaksana
Konstruksi (Kontraktor)
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan proyek konstruksi dimulai sejak
diterbitkan SPMK sampai berakhirnya jangka waktu
pelaksanaan yang disebutkan dalam SPMK (kecuali ada
addendum atau perubahan kontrak)
Administrasi yang terkait dengan pelaksanaan proyek
konstruksi adalah:
a. B.A Serah terima lokasi
b. Pengechekan kondisi awal (MC 0)
c. B.A Pengukuran lokasi
d. Laporan kemajuan pekerjaan proyek (laporan harian,
mingguan dan bulanan)
Lanjutan
d. B.A Rapat lapangan (site meeting)
e. B.A pemeriksaan mutu bahan (jika dilakukan
pemeriksaan mutu bahan)
f. B.A Kemajuan pekerjaan (digunakan untuk proses
permintaan pembayaran oleh kontraktor)
g. B.A Serah terima pekerjaan (ke I dan II)
Setiap dokumen dibendel sesuai dengan kelompok dan
urgensinya dan diarsip oleh pihak-pihak yang
berkepentingan
PERENCANAAN
Pengertian:
Perencanaan adalah langkah awal dalam menentukan dan
menetapkan berbagai faktor, kekuatan, dampak dan
hubungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Ritz).
Komponen perencanaan:
A. Menurut Kerzner
1. Tujuan (objective) ; terkait dengan penentuan sasaran
proyek yang akan dicapai
2. Program (program); terkait dengan strategi yang harus
diikuti dan tindakan yang akan dilakukan
3. Jadual (schedulle); terkait dengan rencana kapan kegiatan
akan dimulai dan selesai
4. Anggaran (budget); terkait dengan rencana pembiayaan
yang dibutuhkan
5. Peramalan (forecast); terkait dengan perkiraan tentang
apa yang mungkin terjadi
6. Organisasi (organization); terkait dengan rancangan
jumlah dan jenis posisi/kedudukan yang sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab personil yang dibutuhkan
7. Kebijakan (policy); terkait dengan petunjuk umum untuk
mengambil keputusan dan tindakan
8. Prosedur (procedure); terkait dengan rincian metode
untuk melaksanakan
9. Standar (standart); terkait dengan pendefinisian unjuk
kerja individu dan kelompok yang bisa diterima
B. Menurut Badiru & Pulat:
1. Ringkasan rencana proyek; yang menyajikan deskripsi
ringkas tentang perencanaan
2. Tujuan; mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai
3. Pendekatan; menjelaskan model manajemen dan
metodologi yang digunakan
4. Kebijakan dan prosedur; menjelaskan aturan-aturan
dalam melaksanakan aktifitas
5. Kebutuhan sesuai kontrak; memuat uraian singkat tentang
kebutuhan-kebutuhan, jaringan komunikasi, spesifikasi
pelanggan, spesifikasi unjuk kerja, batasan waktu, proses
tinjauan ulang, tahap-tahap penyelesaian proyek, jadual
penyerahan, keamanan data, kebijakan dan prosedur
6. Jadual proyek; terkait dengan komitmen untuk
menggunakan sumberdaya sesuai waktu dalam mencapai
tujuan proyek
7. Kebutuhan sumberdaya; terkait dengan masalah
kebutuhan personil, bahan, peralatan dan informasi yang
dibutuhkan proyek
8. Kriteria unjuk kerja; terait dengan standar/kriteria untuk
mengevaluasi kemajuan pencapaian tujuan proyek
9. Rencana kontingensi; terkait dengan langkah-langkah
darurat yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal di luar
rencana
10. Analisis lintasan proyek, auditing dan pelaporan; terkait
dengan rencana evaluasi terhadap jalannya siklus proyek,
evaluasi keuangan, dan pembuatan laporan proyek.
Alasan perlunya perencanaan
1.Mengurangi ketidakpastian
2.Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan
3.Mencari pemahaman yang lebih baik terhadap
tujuan proyek
4.Mempersiapkan langkah-langkah untuk melakukan
kegiatan monitoring
Tahap proyek konstruksi :
1. Pengadaan konsultan perencana
2. Pengadaan konsultan pengawas/MK
3. Pembuatan dokumen perencanaan oleh konsultan
perencana (dapat dilakukan setelah point 1, kalau
proyek tersebut hanya memerlukan konsultan
pengawas, atau menunggu poin 2 kalau proyek
tersebut memerlukan MK)
4. Pengadaan kontraktor pelaksana
5. Pelaksanaan proyek konstruksi
Untuk setiap tahapan perlu dibuat perencanaan agar
dapat mencapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
PROSEDUR PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
A. Tahap perencanaan :
1. Mempelajari dokumen lelang atau dokumen
kontrak (jika sudah ada) yang meliputi: Gambar
perencanaan; RKS; BA. Aanwayzing; Dokumen
penawaran dsb.
2. Melakukan kunjungan lapangan untuk mengetahui
data kondisi proyek al: kontur tanah; jalan menuju
lokasi proyek; ketersediaan jaringan listrik, air dsb.