Anda di halaman 1dari 176

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PROYEK KONSTRUKSI

Ir. Harianto Winardji, MT, IPU


Ahli Utama Manajemen Konstruksi dan Jalan Kereta Api

Program Pelatihan PT. Angkasa Pura II


Jakarta
Pokok Materi
 1. Pendahuluan
 2. Pengertian Proyek Konstruksi
 3. Kajian Dokumen Kontrak
 4. Penysunan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
 5. Perencanaan dan pengawasan
 6. Work Breakdown Structure (WBS)
 7. Perencanaan Organisasi Proyek
 8. Pengendalian Kuantitas Pekerjaan Konstruksi
 9. Prinsip Penyusunan Metoda Pelaksanaan
 10. Pengendalian durasi dan biaya kegiatan CPM dan Kurva S
 11. Metoda Pengendalian : Nilai Hasil , Precedence Diagram dsb.
 12. Resources Alocation and Levelling
 13. Keterkaitan antar kegiatan
 14. Pengenalan Program MS Project , Primavera dan Arthemis
PUSTAKA

1. Project Management for Construction – Hendrickson


2. Construction Performance Control by Network – Ahuja
3. Integrated Cost and Schedule Control for Construction
Project – Frederick
4. Manajemen Proyek Konstruksi – Wulfram I Ervianto
5. Manajemen Proyek berbasis Teknologi Informasi – Imam
Heryanto
6. Manajemen Konstruksi (Modul Pelatihan) – Harianto
Winardji
UNSUR-UNSUR YG TERLIBAT PADA PROYEK KONSTRUKSI
(SECARA LANGSUNG)

 PERENCANA
 PENGAWAS

 PEMBORONG/KONTRAKTOR

 SUB KONTRAKTOR

 SUPPLIER

4
SKEMA ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

Owner

Perencana

pengawas Pelaksana

Subkon Supplier

5
UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT SECARA TIDAK
LANGSUNG

 Unsur Pemerintah Daerah


 Unsur Perbankkan
 Unsur Perasuransian
 Unsur Perpajakan
 Unsur Ketenagakerjaan
 Unsur Arbitrase
 Dan lain-lain

6
PENJELASAN SKEMA
 Owner = Pengguna jasa = pemilik proyek
 Perencana = Konsultan = Penyedia jasa
Pekerjaan Perencanaan bangunan
 Pelaksana = Kontraktor = Penyedia jasa
Pelaksanaan Pekerjaan Fisik bangunan
 Pengawas = Konsultan = Penyedia jasa
Pekerjaan Pengawas bangunan
 Sub kontraktor = mengerjakan sebagian kecil
dari pekerjaan kontraktor
 Supplier = mensuplai / memasok material
ke kontraktor.
7
HUBUNGAN KERJA

Owner

A C
B D

E
Pengawas Kontraktor
F

8
HUBUNGAN KERJA

A - Membayar hsl pekerjaan pengawasan


B – Menyerahkan hsl pek pengawasan
Penjelasan
Hubungan C – Membayar hsl pek pelaksanaan
Kerja D – Menyerahkan hsl pelaksanaan
E – Mengarahkan pek sesuai kontrak
F – Memenuhi persyaratan kontrak
INPUT PROSES OUTPUT
(IPO)
Analisis Manajemen terdiri dari IPO :
Input : 5 M (Man , Machine , Material , Method ,
Money)
Proses : POAC (Planning , Organizing , Actuating ,
Controlling)
Output : Sasaran/Tujuan (hasil/keluaran)
Perencanaan & Pengendalian merupakan bagian
dari manajemen proyek via POAC
TAHAP PERKEMBANGAN PROYEK
(PROJECT DEVELOPMENT STAGE)

1. Inisiasi proyek (project initiation)


2. Perencanaan proyek (project planning)
3. Pelaksanaan proyek (project execution)
4. Pengontrolan proyek (project controlling)
5. Penutupan proyek (project closure)
KETERKAITAN ANTAR TAHAP

Initiating Planning
Processes Processes

Controlling Executing
Proceesses Processes

Closing
Processes
PENGERTIAN PROJECT INITIATION

Inisiasi proyek (project initiation) adalah tahap


awal (pertama kalinya) suatu proyek dimulai.
Dalam artian memberikan gambaran global
suatu proyek dalam bentuk defenisi proyek
yang berisi ruang lingkup proyek, tujuan proyek,
waktu pengerjaan proyek, biaya proyek dan
informasi umum lainnya.
Dokumen defenisi proyek akan dijadikan
sebagai bahan pegangan dan acuan dalam
perencanaan proyek.
TUJUAN PROJECT INITIATION
- Menentukan tujuan proyek secara rinci
- Mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan
(critical success factor) untuk pelaksanaan proyek.
- Menentukan ruang lingkup proyek, jadwal proyek,
kebutuhan sumber daya proyek secara garis besar,
asumsi proyek, serta batasan-batasan proyek
sebagai acuan dalam membuat perencanaan
manajemen proyek (project management plan)
- Menentukan kriteria keberhasilan proyek
MEKANISME PROJECT INITIATION
 Pemilik proyek (project owner) memberi penugasan
(assigment) kepada manajer proyek (project manager) dan
tim proyek (project team).
 Manajer proyek dan tim proyek secara bersama-sama
membuat defenisi proyek (project defenition) dan disetujui
oleh pemilik proyek.
 Defenisi proyek yang telah dibuat, selanjutnya akan
dijadikan sebagai acuan atau landasan dalam pembuatan
perencanaan manajemen proyek (project management
plan).
PENGERTIAN PROJECT PLANNING
(RENCANA PELAKSANAAN PROYEK)
Perencanaan proyek secara umum berisi: tujuan & ruang
lingkup proyek (scope manajemen), waktu pengerjaan
atau jadwal proyek (time management), rencana
anggaran biaya proyek (cost management), kualitas
proyek (quality management), sumber daya proyek
(resource management), manajemen risiko (risk
management), perencanaan komunikasi (communication
management), pengadaan (procurement management),
serta integrasi (integration management).
TUJUAN PROJECT PLANNING
- Mendefenisikan ruang lingkup proyek.
- Membuat detail jadwal pelaksanaan proyek.
- Menentukan alokasi dana yang dibutuhkan proyek.
- Menetapkan prosedur dan mekanisme pengontrolan proyek.
-Menentukan kualifikasi, peran dan tanggung jawab, serta
jumlah personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan
proyek.
- Mengidentifikasi risiko-risiko proyek dan menentukan
tindakan penanggulangannya. (project risk management)
- Membuat perencanaan komunikasi selama pelaksanaan
proyek (communication management).
- Menentukan dan menyetujui project baseline yang akan
menjadi acuan untuk mengukur kinerja proyek.
MEKANISME PROJECT PLANNING
 Manajer proyek bersama-sama dengan tim proyek
mempelajari kembali defenisi proyek.
 Membuat perencanaan manajemen proyek
(project management plan) berdasarkan defenisi
proyek yang telah dibuat.
 Persetujuan dari pemilik proyek, bahwa project
manageme
PENGERTIAN PELAKSANAAN PROYEK
(PROJECT EXECUTION)

Project execution adalah tindak lanjut dari apa


yang telah dituangkan dalam project
management plan.
TUJUAN PROJECT EXECUTION

- Merealisasikan perencanaan proyek dan


tertuang dalam perencanaan manajemen
proyek (project management plan).
- Mengoordinasikan kinerja tim proyek dan juga
mengoptimalkannya, serta pemanfaatan
sumber daya non-personil.
- Merealisasikan perubahan perencanaan proyek
yang telah disetujui.
MEKANISME PROJECT EXECUTION
- Manajer proyek dan tim proyek membentuk
kerjasama tim selama proyek berlangsung, atau
sering disebut dengan pembentukan team
building.
- Manajer proyek dan tim proyek melaksana kan
semua tugas yang sudah tertuang di dalam
project management plan.
- Membuat laporan pelaksanaan proyek.
- Mendapatkan persetujuan atau approval untuk
setiap fase pekerjaan atau deliverable proyek
yang telah diselesaikan.
PENGERTIAN PROJECT CONTROLLING
(PENGENDALIAN PROYEK)
- Project controlling adalah pengontrolan terhadap
kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek.
Mengontrol apakah langkah demi langkah dalam
pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sudah sesuai
dengan yang telah ditentukan seperti pada project
management plan yang telah dibuat.
- Juga mengecek apakah kegiatan proyek yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan estimasi dan
rencana awal, serta sesuai dengan target atau belum.
Bila belum, action atau tindakan apa yang harus
dilakukan agar tujuan proyek bisa terpenuhi.
TUJUAN PROJECT CONTROLLING
 Memastikan pencapaian tujuan proyek
apakah sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
 Mengontrol pelaksanaan proyek agar sesuai
dengan estimasi dan rencana awal
 Dengan melakukan kontrol diharapkan
adanya masukan apakah project
management plan perlu di-update atau
tidak.
MEKANISME PROJECT CONTROLLING

 Kontrol terhadap waktu, cakupan dan mutu.


 Kontrol terhadap biaya

 Membuat laporan tentang kemajuan proyek

 Jika diperlukan adakan perubahan rencana.


PENGERTIAN PROJECT CLOSURE

Project Closure merupakan akhir dari


serangkaian kegiatan proyek. Pada intinya
tahapan penutupan proyek (project closure)
adalah memberikan laporan tentang hasil-hasil
apa saja yang diperoleh dari suatu rangkaian
aktivitas proyek yang telah dilaksanakan yang
dituangkan dalam bentuk dokumen laporan.
TUJUAN PROJECT CLOSURE

 Secara formal mengakhiri proyek dengan


semua pihak yang terlibat di dalam suatu
proyek.
 Mengakhiri penugasan anggota tim proyek.
MEKANISME PROJECT CLOSURE

 Manajer proyek melakukan serah terima


hasil pekerjaan berupa:
- laporan pelaksanaan pekerjaan
- laporan penyelesaian pekerjaan
- BA penyelesaian pekerjaan
- BA serah terima pekerjaan
 Pembubaran tim proyek
ELEMEN/PENGETAHUAN MANAJEMEN PROYEK
1. Project Scope Management
2. Project Time Management
3. Project Cost Management
4. Project Human Resources Management
5. Project Risk Management
6. Project Communication Management
7. Project Quality Management
8. Project Procurement Management
9. Project Integration Management
10. Project Stakeholders Management
PROJECT SCOPE MANAGEMENT

 Mendefinisikan ruang lingkup pekerjaan (scope)


, yang harus dilakukan untuk menghasilkan
deliverable/hasil sesuai spesifikasi teknis
 - Scope Planning
- Scope Definition
- Work Breakdown Structure (WBS)
- Scope Verification
- Scope Control
PROJECT TIME MANAGEMENT

 Meliputi waktu yang diperlukan untuk


menyelesaikan proyek sesuai yang telah
ditetapkan
 - Penyusunan jadwal proyek

- Monitoring jadwal proyek


- Pengontrolan perubahan jadwal proyek
PROJECT COST MANAGEMENT

 Merupakan proses membuat perencanaan ,


estimasi budget dan mengontrol biaya proyek
agar tidak melebihi anggaran yang telah
ditetapkan
 - Cost Estimating

- Cost Budgeting
- Cost Controlling
PROJECT HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
 Meliputi proses yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan mengorganisir dan
memanage project team
 - Requirement kualitas dan kuantitas personil

- Menunjuk personil yang sesuai requirement


- Membentuk Project Team
- Mengelola Project Team , dengan
mengkoordinir dan memonitor kinerja team
PROJECT RISK MANAGEMENT
 Meliputi proses yang diperlukan untuk
meminimalkan dampak negatip resiko
terhadap keberhasilan proyek
 - Risk management Planning

- Risk identification
- Qualitative Risk Analysis
- Quantitative Risk Analysis
- Risk Response Planning
- Risk Monitoring & Control
PROJECT COMMUNICATION MANAGEMENT

 Bertujuan agar komunikasi dan aliran


informasi proyek berjalan efektif dan efisien
 - Communication Planning

- Information distribution
- Performance Reporting
- Manage Stakeholder
PROJECT QUALITY MANAGEMENT
 Untuk memastikan kesesuaian kinerja dan
hasil proyek dengan standar mutu yang telah
ditetapkan
 - Quality Planning

- Quality Assurance
- Quality Control
PROJECT PROCUREMENT MANAGEMENT

 Proses yang diperlukan untuk memenuhi


pengadaan barang dan jasa
 - Menentukan kebutuhan akan barang jasa

- Menyusun dokumen pengadaan dan kriteria


penilaian
- Mengadakan penjelasan dan pelaksanaan
lelang
- Memilih dan menunjuk pemenang lelang
- Menyiapkan dokumen kontrak
PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT
 Mengintegrasi kegiatan-kegiatan identifikasi , definisi ,
kombinasi , penyatuan dan koordinasi berbagai proses dan
aktifitas manajemen proyek dalam suatu proses yang bersinergi
dan berkesinambungan
 - Membuat project definition

- Membuat Project Management Plan


- Mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek
- Memonitor dan mengontrol aktifitas proyek yg jauh
- Mengintegrasikan pelaksanaan
- Menyelesaikan dan menutup proyek
RENCANA MANAJEMEN PROYEK
(PROJECT MANAGEMENT PLAN)
 Tujuan Kegiatan (Objectives)
 Sasaran Kegiatan (Success Criteria)
 Hasil Pekerjaan (Deliverables)
 Kewenangan/TanggungJawab/InformasiPenanggungJa
wabProyek (Role/Responsibilities/Contact Information)
 Ruang Lingkup Kegiatan (Scope Management)
 Penjadwalan (Time Management)
 Manajemen Biaya (Cost Management)
 Manajemen Mutu (Quality Management)
 Manajemen Sumber Daya (Resources Management)
PROJECT MANAGEMENT PLAN
 Manajemen Komunikasi (Communication
Management)
 Manajemen Resiko (Risk Management)
 Manajemen Pengadaan (Procurement Management)
 Serah Terima Akhir Kegiatan (Project Hand Over)
 Metodologi Kontrol Dokumen (Document Control
Methodology) seperti penyusunan administrasi dan
dokumentasi terhadap proses yang akan
dilaksanakan, seperti:
PROJECT MANAGEMENT PLAN
 Format Shop Drawing (Gambar Kerja)
 Format Request for Inspection (RFI)/Permintaan Ijin
Pelaksanaan Pekerjaan
 Format Request for Measurement (RFM)

 Format Material Sheet Sample (MSS) / Usulan


material yang akan digunakan
 Format Laporan Harian

 Format Laporan Mingguan

 Format Laporan Bulanan


PENYUSUNAN RENCANA MANAJEMEN PROYEK
(PROJECT MANAGEMENT PLAN)

PLANNING
PERENCANAAN/RENCANA
KERJA

ORGANIZING CONTROLLING
ORGANISASI KERJA KONTROL/PENGENDALIAN
KERJA

ACTUATING
PELAKSANANAN KERJA
PENYUSUNAN RENCANA KERJA (PLANNING)
- penentuan urutan/tahapan kegiatan pekerjaan
- prosedur pengawasan pekerjaan
- prosedur persetujuan gambar , baik gambar kerja (shop drawing)
maupun gambar terbangun (as built drawing);
- prosedur pengujian bahan dan hasil pekerjaan
- penentuan standar rujukan dan standar operasi pelaksanaan
- prosedur perubahan pekerjaan
- prosedur pengadaan barang
- prosedur pengamanan proyek
- prosedur keuangan
- prosedur lainnya seperti pekerjaan pada saat Window Time
- prosedur Serah Terima Akhir Kegiatan (Project Hand Over)
PENYUSUNAN ORGANISASI (ORGANIZING)
 Organisasi kerja (organizing) yaitu kegiatan pembentukan
organisasi kerja yang akan ditugasi melakukan kegiatan
pelaksanaan konstruksi yang dipimpin oleh pemimpinnya yaitu
General Superintendent.
 Dalam organisasi ini, disamping General Superintendent/ GS
ditentukan jabatan-jabatan lainnya seperti pimpinan-pimpinan
divisi proyek (peralatan, laboratorium, pengukuran, logistik,
umum, base camp) , bendahara proyek, pengawas pelaksanaan
proyek, dan sebagainya. Setiap jabatan diuraikan tugas,
wewenang dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan
pengendalian pelaksanaan konstruksi.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
(ACTUATING)
Pelaksanaan pekerjaan (actuating) yaitu
merupakan aktualisasi pelaksanaan dari
perencanaan dan pengorganisasian yang telah
diuraikan diatas dalam pelaksanaan konstruksi.
PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Kontrol/pengendalian kerja (controlling) yaitu kegiatan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan meliputi kegiatan: pemeriksaan, pengujian apakah
pelaksanaan konstruksi sesuai dengan prosedur dan rujukan yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan. Dalam controlling juga terdapat pekerjaaan
administrasi yaitu Metodologi Kontrol Dokumen (Document Control
Methodology) seperti penyusunan administrasi dan dokumentasi terhadap
proses yang akan dilaksanakan, seperti:
 Format Shop Drawing (Gambar Kerja)

 Format Request for Inspection (RFI)/Permintaan Ijin Pelaksanaan


Pekerjaan
 Format Request for Measurement (RFM)

 Format Material Sheet Sample (MSS) / Usulan material yang akan


digunakan
 Format Laporan Harian

 Format Laporan Mingguan

 Format Laporan Bulanan


KAJIAN DOKUMEN KONTRAK

Mempelajari :
- Urutan Kekuatan Hukum
- Bentuk/Sifat kontrak

- Isi kontrak

- Spesifikasi kontrak

- Gambar rencana

- Berita Acara Aanweizing


KEKUATAN HUKUM KONTRAK
Dokumen kontrak diinterpretasikan dalam urutan
kekuatan hukum sbb :
a. Surat Perjanjian
b. Surat penunjukan penyedia jasa
c. Surat penawaran
d. Adendum kontrak (bila ada)
e. Syarat khusus kontrak
f. Syarat umum kontrak
g. Spesifikasi teknis
h. Gambar-gambar
i. Daftar kuantitas dan harga
j. Dokumen lain merupakan lampiran kontrak
ISI DOKUMEN KONTRAK (1)

Sesuai ketentuan pasal 22 UUJK no.18/99, kontrak kerja konstruksi minimal


memuat uraian mengenai :
 Identitas para pihak
 Rumusan pekerjaan yg memuat uraian yg jelas tentang : lingkup pekerjaan
yang dilengkapi dengan spesifikasi dan gambar rencana, volume, nilai
pekerjaan dan jadual waktu pelaksanaan
 Tenaga Ahli , memuat ketentuan mengenai jumlah, klasifikasi dan kualifikasi
yg dibutuhkan utk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
 Hak dan Kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa.
 Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan yg menjadi tanggungjawab
penyedia jasa
 Cara Pembayaran, yg merupakan kewajiban pengguna jasa
 Cidera janji, memuat ketentuan ttg tanggungjawab, apabila salah satu pihak
tdk melaksanakan kewajibannya
 Penyelesaian Perselisihan, memuat tentang tatacara penyelesaian
peerselisihan akibat ketidaksepakatan.
ISI DOKUMEN KONTRAK (2)
Pemutusan kontrak kerja, yg memuat ketentuan ttg pemutusan
kontrak akibat tdk terpenuhinya kewajiban salah satu pihak
Keadaan memaksa (Force majeure)yaitu memuat kejadian diluar
kemauan dan kemampuan para pihak, yg menimbulkan kerugian
bagi salah satu pihak.
Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan ttg kewajiban penyedia
jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan.
Perlindungan pekerja, memuat ketentuan kewajiban para pihak
dalam pelaksanaan K3.
Aspek Lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam
pemenuhan ketentuan ttg lingkungan.
SURAT PERJANJIAN
 Pembukaan, meliputi :
- Judul kontrak
- Nomor kontrak
- Tanggal kontrak
- Para pihak dalam kontrak
- Penandatanganan kontrak
 Isi perjanjian, meliputi :
- Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat untu mengadakan kontrak
- Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga kontrak
- Pernyataan bahwa ungkapan2 dalam perjanjian harus mempunyai arti dan makna yang sama
- Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu
kesatuan kontrak
- Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen
kontrak, maka yang dipakai adalah yang urutannya lebih dulu
- Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajiban masing-masing
- Pernyataan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan dimulai dan diakhirinya
pekerjaan tersebut
 Penutup
- Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian telah menyetujui utk melaksanakan perjanjian
sesuai ketentuan yang berlaku pada hari dan tanggal penandatanganan perjanjian tsb
- Tandatangan para pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi materai dan tanggal pada
meterai
PASAL-PASAL PENTING DALAM KONTRAK

 Lingkup pekerjaan
 Jangka waktu pelaksanaan

 Harga borongan

 Cara Pembayaran

 Pekerjaan Tambah/Kurang

 Pengakhiran Perjanjian
GAMBAR (1)

 Merupakan gambaran fisik dari pekerjaan yg akan


dilaksanakan yg memuat ketentuan dimensi, jarak,
tinggi, kedalaman, kemiringan, posisi, dsb.
 Digunakan sebagai acuan utk pembuatan rencana
kerja utk pelaksanaan
 Sebagai bahasa bagi orang teknik
 Mempunyai 2 fungsi yaitu fungsi untuk
menyampaikan informasi dan fungsi untuk
menyimpan data/arsip
GAMBAR RENCANA

 Dibuat oleh konsultan perencana sbg hasil perencanaan teknis


 Bersama dokumen perencanaan harus mencantumkan secara
tegas umur rencana konstruksi (UU 18/99)
 Merupakan salah satu lampiran dokumen lelang sebagai
acuan kontraktor dalam mengajukan penawaran
 Pengawas harus memeriksa kebenaran gambar rencana dan
hasilnya dilaporkan kepada direksi pekerjaan (pengguna jasa)
 Setiap ada perubahan gambar rencana dan adanya keraguan
penafsiran, pengawas harus mencatat dan melaporkan kepada
direksi pekerjaan.
GAMBAR KERJA

 Adalah gambar konstruksi yang disiapkan oleh


kontraktor berdasarkan gambar rencana, yang
akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
 Gambar kerja lebih detail dan lebih jelas dari
gambar rencana, sesuai kondisi lapangan dan
mencakup semua jenis konstruksi elemen
jembatan.
SPESIFIKASI TEKNIS

• Lingkup pekerjaan
• Tenaga
• Bahan
• Peralatan
• Metoda Pelaksanaan
• Pengendalian Mutu
• Cara Pengukuran Hasil Kerja
• Cara Pembayaran
PERSYARATAN SPESIFIKASI TEKNIS
Sebagai bagian dari dokumen lelang, dalam rangka memenuhi ketentuan
pelelangan yang efektif, terbuka dan bersaing, dan adil/tidak diskriminatif maka
spesifiksi teknis harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu kecuali untuk suku
cadang/komponen produk tertentu;
• Tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri;
• Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
• Metode pelaksanaan pekerjaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
• Mencantumkan macam, jenis, kapasitas , jenis dan jumlah tenaga dan peralatan
utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
• Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
• Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produksi;
• Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang
diinginkan;
• Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
METODA KERJA/PELAKSANAAN (1)
 Adalah suatu perencanaan yang memberikan gambaran
bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan seefisien dan
seefektif mungkin, namun tetap dpt memenuhi spesifikasi
berdasarkan gambar kerja.
 Gambar kerja yang telah disetujui direksi pekerjaan digunakan
sebagai acuan kontraktor dalam menyusun metoda
kerja/pelaksanaan.
 Setelah metoda kerja disusun, kontraktor segera
melaksanakan pekerjaan yang diawali dengan penerapan
gambar kerja di lapangan.
 Adapun yg diplot/diterapkan ke lapangan adalah bentuk,
posisi, tinggi, kedalaman, dimensi, jenis bahan dan informasi
lain yang penting dalam pelaksanaan pekerjaan dari semua
elemen-elemen konstruksi jembatan.
 Dibuat agar dpt tercapai tujuan proyek berupa bangunan fisik
(jembatan)sesuai mutu, waktu dan biaya.
METODA KERJA/PELAKSANAAN (2)

- Pekerjaan Persiapan/mobilisasi
- Pekerjaan Pengukuran/ Pematokan
- Pekerjaan Tanah
- Pekerjaan Pondasi
- Pekerjaan Abutmen dan Pilar
- Pekerjaan Lantai Jembatan
- Pekerjaan Jalan pendekat
- Pekerjaan bangunan pengaman dan
Perlengkapan Jembatan
PERUBAHAN METODA KERJA
a.Metoda kerja dapat mengalami perubahan karena :
- Adanya perubahan situasi dan kondisi lapangan
- Adanya perubahan informasi yg digunakan
- Adanya pemikiran baru yg lebih baik
- Adanya faktor luar yg memaksa diadakannya
perubahan.
b. Perubahan metoda kerja pd umumnya dpt disetujui
apabila mempertimbangkan al sbb :
- Biaya pelaksanaan
- Waktu pelaksanaan
- Mutu pelaksanaan
- Keselamatan kerja
- Pemeliharaan Lingkungan
PERENCANAAN & PENGENDALIAN WAKTU

RENCANA JADWAL PELAKSANAAN

a. Mempelajari metoda dan gambar


kerja
b. MEMBUAT DAFTAR KEGIATAN
c. MENYUSUN URUTAN KEGIATAN
(ketergantungan)
d. Menetapkan Kapasitas kerja
d. MENETAPKAN WAKTU
e. PEMBUATAN JADWAL
KERJA :
- BAR CHART
- NETWORK PLANNING

60
JADWAL PELAKSANAAN
 Bar Chart – basic and linked
Merupakan diagram yg paling sederhana
menggambarkan hubungan antara kegiatan dan
waktu
 Critical Path Method (CPM)
Jadwal atau network planning yg dpt digunakan utk
menyajikan construction schedule dgn urutan dan
ketergantungan kegiatan yg dilengkapi dgn durasi.
 Financial Progress Schedule – S Curve
Merupakan suatu monthly construction schedule yg
menggambarkan rencana dan realisasi pelaksanaan
pekerjaan bulanan kumulatif dinyatakan dalam % thd
total biaya proyek
BAR CHART (DIAGRAM BATANG)
Diagram batang ( Bar chart ) dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi adalah kertas kerja yang memuat
urutan pekerjaan dan gambar batang yang menunjukkan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Membuat diagram batang meliputi pekerjaan-pekerjaan :
 analisis gambar konstruksi dan metoda kerja

 menyusun urutan kegiatan pelaksanaan

 menghitung waktu yang dibutuhkan tiap kegiatan ( dari


volume dan kapasitas kerja )
 konsep diagram batang

 gambar diagram batang


CONTOH PEKERJAAN PONDASI

 A = Pekerjaan persiapan @ 6 hari


 B = Pekerjaan galian @ 2 hari

 C = Pekerjaan lantai kerja @ 2 hari

 D = Pekerjaan Pasir urug @ 1 hari

 E = Pekerjaan pasangan batu kali @ 3 hari

 F = Pekerjaan urugan kembali @ 1 hari


URUTAN KEGIATAN
 pekerjaan persiapan dikerjakan pertama kali
sampai akhir pekerjaan. selanjutnya baru dapat
dikerjakan pekerjaan galian tanah.
 pekerjaan lantai kerja baru dapat dikerjakan
setelah pekerjaan galian tanah selesai.
 pekerjaan pasir urug baru dapat dikerjakan
setelah pembuatan lantai kerja selesai.
 pekerjaan pasangan batu kali dapat dikerjakan
dalam waktu bersamaan dengan pasir urug.
 pekerjaan urugan kembali dapat dikerjakan
setelah semua item pekerjaan pondasi selesai.
BARCHART PEKERJAAN RUMAH

67
NETWORK PLANNING

* SIMBOLLING
ARROW  kegiatan
NODE Event

DUMMY kegiatan
semu

* KETERGANTUNGAN
- MENDAHULUI
- MENGIKUTI
- SIMULTAN
- MEMBATASI
68
NETWORK PLANNING
A B

Kegiatan A mendahului B
Kegiatan B mengikuti A
Kegiatan B dapat dimulai setelah
kegiatan A selesai

A B

• A = Penggalian tanah
69
• B = Pembuatan pondasi
NETWORK PLANNING

C C

D D

70
NETWORK PLANNING

71
NETWORK PLANNING

72
NETWORK PLANNING

73
DETAIL SIMBOL

NE = Number of Event EET =


Earliest Event Time = Waktu kejadian paling
awal
LET = Latest Event Time = Waktu kejadian
paling akhir

EET
Node (event)
NE
LET
74
MENGHITUNG EET DAN LET

EET diperoleh dgn cara menjumlahkan dari kiri


kekanan, jika ada 2 atau lebih aktivitas yg
bertemu pd suatu event, dipilih angka yg
terbesar.
LET diperoleh dgn cara mengurangkan dari
kanan kekiri, jika ada 2 atau lebih aktivitas
yg bertemu pd suatu event, dipilih angka
terkecil.

75
AKTIVITAS DAN DURASI

A ij = Aktivitas ij D ij = Durasi ij

A ij
i j
D ij

76
CONTOH PEKERJAAN
Pekerjaan pembuatan pondasi pelat beton
 A = Persiapan (3 hari)
 B = Pembuatan bekisting (3 hari)
 C = Pembesian (2 hari)
 D = Penggalian (1 hari)
 E = Pemasangan bekisting dan besi (1 hari)
 F = Pengecoran (1 hari)

77
CONTOH NETWORK PLANNING

5
C 3 6
2
0 3 8
A B 6 E 7 F
1 0 2 3 5 6 6 7 7 8
3 D 3 1 1
1
4
4 6

78
PENJELASAN CONTOH
ada evPent awal EET = 0
Pada event akhir LET = EET
Perhitungan EET (maju) :
EET1 = 0, EET2 = EET1+3 = 0 + 3 = 3
EET3 = EET2+2 = 3 + 2 = 5, EET5 = EET3+0 = 5+0 = 5,
EET5= EET3+3 = 3+3= 6 (terbesar), EET4=
EET2+1=3+1=4, EET5= EET4+0 = 4 + 0 = 4, EET6=
EET5+1=6+1=7, EET7=EET6+1=7+1=8
Jadi LET7 = EET7 = 8

79
PENJELASAN CONTOH LANJUTAN
LET6 = LET7 – 1 = 8 – 1 = 7, LET5=LET6-1= 7 –
1 = 6, LET3=LET5-0=6-0=6, LET2 = LET3 – 2
=6–2=4
LET2 = LET6 – 3 = 6 – 3 = 3 (terkecil), LET4 =
LET5 – 0 = 6 – 0 = 6, LET2 = LET4 – 1 = 6 –
1 = 5, LET1 = LET2 – 3 = 3 – 3 = 0
Jadi waktu yg tersedia utk menyelesaikan
pekerjaan tsb adalah 8 hari

80
LINTASAN KRITIS

Pada jaringan kerja tsb diatas ada 3 lintasan


a. Lintasan I (atas) = ACEF (7 hari)
b. Lintasan II (tengah) = ABEF (8 hari)
c. Lintasan III (bawah) = ADEF (6 hari)
Lintasan II waktunya berkesinambungan dan
memberikan total waktu terpanjang, maka
lintasan ini disebut lintasan kritis.

81
PENENTUAN WAKTU AKTIVITAS
ESTij = Earliest Start Time
= Waktu paling awal dimulainya
aktivitas ij
= EETi
EFTij = Earliest Finish Time
= Waktu paling awal selesainya
aktivitas ij
= EETi + Dij

82
PENENTUAN WAKTU AKTIVITAS LANJTN
LSTij = Latest Start Time
= Waktu paling akhir dimulainya
aktivitas ij
= LETj – Dij
LFTij = Latest Finish Time
= Waktu paling akhir selesainya
aktivitas ij
= LETj

83
KELONGGARAN WAKTU

 Selain lintasan kritis disebut lintasan non kritis,


yang waktu pelaksanaannya lebih pendek dari
lintasan kritis.
 Pada lintasan non kritis terdapat waktu
penundaan (kelonggaran), pengertian ini
disebut Activity Float.
 Ada 2 macam activity float yaitu Total float dan
Free Foat.

84
FLOAT TIME
TFij = Total Float aktivitas ij
= Sejumlah waktu dimana aktivitas non
kritis boleh terlambat tanpa mempe
ngaruhi selesainya seluruh proyek.
= LETj – Dij – EETi
FFij = Free Float aktivitas ij
= Sejumlah waktu dimana aktivitas non kritis
boleh terlambat tanpa mempengaruhi aktivitas
berikutnya.
= EETj – Dij - EETi

85
TABEL MONITORING

No Kegiatan EST EFT LST LFT TF FF

1 Persiapan 0 3 0 3 0 0

2 Bekisting 3 6 3 6 0 0

3 Tulangan 3 5 4 6 1 0

4 Galian 3 4 5 6 2 0

5 Pmasangan 6 7 6 7 0 0

6 Pengecoran 7 8 7 8 0 0

86
4 B 16 C 23 D 28
2 5 7 10
13 3 16 7 23 5 28

A G E
4 10 4

0 F 6 17 J 32 O 37
1 3 8 11 12
0 6 6 24 8 32 5 37

K H I N
2 6 5
15
2 L 6 M 12
4 6 9
9 4 13 4 17
CONTOH METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
SDA
 Persiapan
 Pekerrjaan Pengukuran dan Pematokan
 Pekerjaan Dewatering
 Pekerjaan Tanah (Galian dan Timbunan)
 Pekerjaan Dam dan Coffer dam
 Pekerjaan Beton
 Pekerjaan Batu dan pasangan batu
 Pekerjaan Pemancangan
 Pekerjaan Tunnel
 Pekerjaan Pintu
 Pekerjaan Jalan
PEK PEMBANGUNAN GUDANG KONSTRUKSI BAJA

No Paket Kegiatan Yang mengikuti Durasi (bln) Biaya (US $)

1 A B dan C 3 80,000
2 B I 2 60,000
3 C G 6 90,000
4 D E dan F 2 50,000
5 E H 7 70,000
6 F I 5 100,000
7 G I 9 45,000
8 H I 10 115,000
9 I - 1 40,000
BREAK DOWN KONSTRUKSI JEMBATAN
Untuk mengelola suatu proyek konstruksi jembatan (lihat
gambar sketsa) , pekerjaan di breakdown menjadi sembilan
kegiatan , dilaksanakan dengan ketergantungan sesuai table
berikut , dimana kegiatan-kegiatan yang dapat dikerjakan secara
simultan adalah :
- Kegiatan penggalian tanah 2 dan kegiatan pelat pondasi 3
- Kegiatan pelat pondasi 4 dan pelaksanaan tembok pondasi 5
- Kegiatan pelat jembatan 7 dan kegiatan urug balik 8
7

8 9

5 6

3 4
1 2
DIAGRAM PRECEDENCE
- Diagram precedence disebut juga dengan node diagram
atau construction block diagram.
- Diagram ini merupakan penyempurnaan dari diagram
panah, karena diagram panah pada prinsipnya hanya
memakai satu jenis hubungan aktivitas yaitu hubungan
Akhir – Awal.
- Pada diagram precedence dapat digambarkan adanya
empat hubungan aktivitas yaitu hubungan Awal – Awal
(SS), Awal – Akhir (SF), Akhir – Awal (FS), Akhir – Akhir
(FF).
- Selain itu pada diagram precedence aktivitas dummy
tidak diperlukan lagi sehingga diagram menjadi bersih
CIRI-CIRI DIAGRAM PRECEDENCE
- Aktivitas tidak dinyatakan sebagai panah
melainkan divisualisasikan sebagai node,
lingkaran atau kotak.
- Anak panah/garis penghubung tidak
mempunyai durasi, sehingga pada diagram
precedence tidak diperlukan adanya aktivitas
dummy.
- Anak panah dari satu node ke node yang lain
menunjukkan hubungan ketergantungan dan
urutan aktivitas-aktivitas tersebut.
FORMAT UMUM DALAM PRECEDENCE DIAGRAM
Format umum dari sebuah node dalam diagram
precedence adalah ditunjukkan pada Gambar
berikut :
Keterangan :
ES : saat mulai paling awal suatu aktivitas
EF : saat berakhir paling awal suatu aktivitas
LS : saat mulai paling lambat suatu aktivitas
LF : saat berakhir paling lambat suatu aktivitas
D : durasi aktivitas
GAMBAR KOTAK DIAGRAM PRECEDENCE

MA ID BA ID DUR
LABEL/nama aktivitas LABEL/nama
ML DUR BL aktivitas

KETERANGAN :
MA (Mulai Awal)= ES (Earliest Start)
BA (Berakhir Awal) = EF (Earliest Finish)
ML (Mulai Lambat) = LS (Latest Start)
BL (Berakhir Lambat) = LF (Latest Finish)
ID = Identifikasi
LABEL = Nama Aktivitas
DUR = Durasi
PENGGAMBARAN DIAGRAM PRECEDENCE
- Diagram precedence dapat diperoleh dengan
mengubah dari diagram panah dengan
menempatkan aktivitas2 kedalam node atau
kotak
- Setelah itu digambarkan hubungan logikanya
dengan garis-garis penghubung yang cara
membacanya selalu dari kiri ke kanan dan tidak
boleh kembali ke kiri.
- Penggunaan anak panah hanya berfungsi
sebagai penghubung saja.
HUBUNGAN (LOGIC) ANTAR AKTIVITAS

 Start to Start (SS)


 Start to Finish (SF)

 Finish to Start (FS)

 Finish to Finish (FF)


GAMBAR HUB ANTAR AKTIVITAS

A B A FS B

SS

A B A B

SF FF
DIAGRAM PRECEDENCE (1)

A B D
1 2 4 5

C
3

A B D

C
DIAGRAM PRECEDENCE (2)

1 4 A C

2 5
B D
DIAGRAM PRECEDENCE (3)
A C
1 3 5

B D
2 4 6

A C

B D
DIAGRAM PRECEDENCE (4)
D
3 6
A
B
1 2

C
4 5 A
E
D

E
C
PENGUBAHAN ANAK PANAH KE KOTAK
A B
1 2 3 A B

1 A
A C
3 4 C
2 B B

1 A B 4
A B
3

2
C D 5
C D
C
2 4
A F
1 D 6

B 3 E 5 G

A C F

AW D AK

B E
CONTOH PEKERJAAN RUMAH TINGGAL

a. Beli Tanah - 30 hari


b. Perencanaan - 5 hari
c. Order Material - 3 hari
d. Pematokan lapangan - 1 hari
e. Pondasi - 7 hari
f. Dinding - 15 hari
g. Atap - 10 hari
h. Rangka Pintu/Jendela - 5 hari
i. Listrik/Air - 3 hari
j. Finishing - 8 hari
DIAGRAM PANAH

4 8

1 1 1
2 3 5 6 7
0 1

9
DIAGRAM PRECEDENCE

bahan Atap

Tanah renc Patok Pondasi Dinding Pintu/jen Finishing

Listrik/air
CONTOH SOAL

Suatu proyek konstruksi terdiri dari 8 kegiatan , dari


kegiatan A s/d H yang ketergantungannya adalah sbb :
a. Kegiatan A adalah merupakan kegiatan awal
b. Kegiatan B , C , D dan E dpt dikerjakan setelah
kegiatan A selesai
c. Kegiatan F dpt dikerjakan setelah D dan E selesai
d. Kegiatan G dpt dilaksanakan setelah C dan F selesai
e. Kegiatan H dpt dikerjakan setelah B dan G selesai
f. Kegiatan H adalah merupakan kegiatan akhir
GAMBAR ARROW DIAGRAM
C
3

5
3
8
5 8 85
D
2
3 11 8 5 14 6
3 6

0 3 8 14 17 19
0 A 3 3 E 8 8 F 14 14 G 17 6 17 H 19
1 2 4 5 7
0 3 3 3 5 8 8 6 14 14 3 17 17 2 19
0 3 8 14 17 19

5 3 15
17

B
12
GAMBAR PRECEDENCE DIAGRAM

3 6

11 14
3 5

D
0 3 6 8 8 14 14 17 17 19
3 8
A F G H
E
0 3 8 14 14 17 17 19
3 8
3 15

5 17
EARN VALUE CONCEPT (EVC)
- KONSEP NILAI HHASIL

- DEFINISI EVC
- Adalah suatu metoda pengendalian dengan konsep
penekanan biaya yg seharusnya dikeluarkan utk
menyelesaikan suatu pekerjaan
- Adalah suatu metoda pengendalian yg telah
dikembangkan utk menetukan kemajuan pekerjaan
suatu proyek dari suatu penilaian progress utk
beberapa aktivitas
- Adalah suatu metoda pengendalian dengan
melakukan pengukuran nilai budgeted/ biaya
pekerjaan aktual yg telah dilaksanakan dan
perbandingannya dengan nilai biaya sesuai
schedule (BCWS) dan dengan apa yg telah
dikeluarkan (ACWP)
ISTILAH

1. BCWS = Budgeted Cost of Work Schedule


= Anggaran Biaya sesuai Schedule (RAP)
2. BCWP = Budgeted Cost of Work Performed
= Anggaran Biaya yg seharusnya
dikeluarkan
3. ACWP = Actual Cost of Work Performed
= Realisasi biaya yang telah dikeluarkan
PENGENDALIAN

1. Pengendalian Waktu
Perbandingan antara BCWS dan BCWP

2. Pengendalian Biaya
Perbandingan antara ACWP dan BCWP
EVALUASI WAKTU

BCWS > BCWP (cepat)

BCWS = BCWP (tepat waktu)

BCWS < BCWP (lambat)


EVALUASI BIAYA

ACWP > BCWP (tinggi)

ACWP = BCWP (Tepat Biaya)

ACWP < BCWP (rendah)


METODA EVALUASI

Varians
a. Schedule Variance (SV)

b. Cost Variance (CV)

Index
a. Schedule Performance Index (SPI)

b. Cost Performance Index (CPI)


VARIANCE
SV = (BCWP – BCWS) jika < 0 cepat (Ahead Schedule)
jika = 0 tepat (On Schedule)
jika > 0 lambat(Behind Schedule)

CV = (BCWP – ACWP) jika > 0 rendah (Cost Under Run)


jika = 0 tepat (On Budget)
jika < 0 tinggi (Cost Over Run)
INDEX
SPI = BCWP/BCWS
Jika < 1 cepat (Ahead Schedule)
Jika = 1 tepat waktu (On Schedule)
Jika > 1 lambat (Behind Schedule)

CPI = BCWP/ACWP
Jika > 1 rendah (Cost Under Run)
Jika = 1 tepat biaya (On Budget)
Jika < 1 tinggi (Cost Over Run)
PENGENDALIAN WAKTU & BIAYA

N KEGIATAN ACTUAL BUDGED WAKTU PELAKSANAAN


O (item COST COST
pekerjaan)
1 2 3 4 5 6 7 KET.

1 A 4 5 5 100%
5 4
2 B 8 10 10 90%
5 8
3 C 8 20 7 13 80
3 8 8
4 D - 25 8 9 70
8 7
5 E - 15 60
6 4
6 F - 10 50
6 4
7 G - 10 40
5
8 H - 5 30

20

10

BCWS 100 5 22 43 59 81 91 100

ACWP 20 4 20

BCWP 13 5 13
EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI (1)

a. Suatu pekerjaan konstruksi dibagi menjadi 8


kegiatan/item pekerjaan dari A s/d H
b. Rencana
Pelaksanaan
c. Sesuai rencana, biaya tiap kegiatan/item pekerjaan
dari A s/d H adalah 5, 10, 20, 25, 15, 10, 10 dan
5 (dlm jutaan rupiah)
d. Evaluasi dilakukan pada akhir bulan ke 2
EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI (2)

e. Evaluasi bulan pertama :


- Bulan pertama hanya ada kegiatan A, yang
direncanakan selesai dalam waktu 1 bulan, dalam
pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu 1
bulan, maka BCWS kegiatan A = BCWS bulan
pertama = 5 juta (warna hijau)
- Kegiatan A dilaksanakan sesuai rencana yaitu
dalam waktu 1 bulan, maka biaya seharusnya
adalah 5 juta, berarti BCWP kegiatan A = BCWP
bulan pertama = 5 juta (warna merah)
EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI (3)

- Ternyata kegiatan A yang waktunya selesai sesuai rencana,


hanya butuh biaya sebesar 4 juta, berarti ACWP kegiatan A =
ACWP bulan pertama = 4 juta (warna biru)
f. Evaluasi bulan ke 2
- Pada bulan ke 2 terdapat kegiatan B dan sebagian kegiatan C
- Kegiatan B direncanakan selesai dalam waktu 1 bulan dengan
biaya 10 juta, maka BCWS kegiatan B = 10 juta (warna hijau)
- Dalam pelaksanaan kegiatan B selesai dalam waktu 0,5 bulan,
maka seharusnya biayanya adalah 0,5 x 10 juta = 5 juta,
berarti BCWP kegiatan B = 5 juta (warna merah)
EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI (4)

- Ternyata kegiatan B yg pelaksanaannya lebih cepat


dari rencana tsb, butuh biaya yg lebih besar yaitu 8
juta, maka ACWP kegiatan B = 8 juta (warna biru)
- Kegiatan C total direncanakan selesai dalam waktu
1,5 bulan dengan rencana biaya = 20 juta. Pada bln
ke 2 kegiatan C direncanakan dalam waktu 0,5 bln
dgn biaya 0,5/1,5 x 20 juta = 7 juta, maka BCWS
kegiatan C pada bulan ke 2 = 7 juta (warna hijau)
EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI (5)

- Dalam pelaksanaannya total kegiatan C dapat diselesaikan hanya


dalam waktu 0,25 bulan pada bulan ke 2, maka seharusnya
biayanya adalah 0,25/1,5 x 20 juta = 3 juta, berarti BCWP
kegiatan C = 3 juta (warna merah)
- Ternyata biaya yg dibutuhkan kegiatan C lebih besar yaitu 8 juta,
maka ACWP kegiatan C dibln ke 2 = 8 juta (warna biru)
- Maka : BCWS bln ke 2 = 5 + 10 + 7 = 22 juta (jumlah warna
hijau)
BCWP bln ke 2 = 5 + 5 + 3 = 13 juta (jumlah warna merah)
ACWP bln ke 2 = 4 + 8 + 8 = 20 juta (jumlah warna biru)
HASIL EVALUASI PENGENDALIAN

BCWS = 22
BCWP = 13
ACWP = 20

BCWS > BCWP Waktu pelaksanaan lebih cepat


ACWP > BCWP Biaya pelaksanaan lebih tinggi

Berdasarkan hasil evaluasi ini seorang site manager harus dapat segera
mengambil tindakan agar proyek tetap dapat selesai sesuai atau mendekati
waktu dan biaya yang telah direncanakan.
RENCANA PELAKSANAAN
 RENCANA MUTU PELAKSANAAN
 RENCANA WAKTU PELAKSANAAN
 RENCANA BIAYA PELAKSANAAN

Rencana Teknis  mutu


Rencana Managerial waktu dan

biaya

126
LINGKUP RENCANA PELAKSANAAN

Pengkajian Kontrak
Peninjauan Lapangan
Pembuatan Site Plan
Pelengkapan Gambar
Penyusunan Metoda Pelaksanaan
Perencanaan Jadwal Pelaksanaan
Perencanaan Sumber Daya
Perencanaan Organisasi
Perencanaan K3L
Penyusunan Rencana Anggaran
Pelaksanaan
127
PENGKAJIAN KONTRAK

a. Perlunya interpretasi yang benar terhadap


kontrak
b. Kemungkinan adanya kekurangan dan atau
kelebihan dari yang
dibutuhkan
c. Kemungkinan perlu
nya penyederhanaan
tanpa menyimpang
dari kebutuhan
128persyaratan pokok
SURVEY LAPANGAN

DENGAN DILAKUKANNYA
PENINJAUAN LAPANGAN,
MAKA DAPAT DIKETAHUI
KEMUNGKINAN TELAH
TERSEDIANYA
REFERENSI DAN SUMBER
DAYA LAINNYA DI
LAPANGAN SEPERTI :
TENAGA ,ALAT BERAT,
MATERIAL DSB

129
PELENGKAPAN GAMBAR KERJA
DENGAN GAMBAR2 YG LENGKAP DAN DETAIL
MAKA RENCANA BIAYA AKAN LEBIH AKURAT ,
SEHINGGA
DAPAT MENGHINDARI
ADANYA PEMBENGKAKAN
BIAYA

130
METODE PELAKSANAAN

Adalah suatu strategi untuk melaksanakan


pekerjaan, dengan memadukan antara teori
dan pengalaman, agar didapat hasil yang
efisien dan efektif namun tetap sesuai
kontrak

131
SYARAT PENYUSUNAN METODA
PELAKSANAAN
 Memiliki landasan teori dan pengetahuan
konstruksi
 Memiliki pengalaman yang cukup
 Memiliki kemampuan menginterpretasi
spesifikasi teknis dan gambar kerja
 Melengkapi data dengan melakukan tinjauan
lapangan

132
RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)
- Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (Project Quality Plan) pada hakekatnya
merupakan perencanaan mutu pekerjaan agar memenuhi spesifikasi pemilik
proyek sesuai dengan kontrak .
- Bagi perusahaan/kontraktor yang telah memperoleh sertifikat ISO-9000,
perencanaan mutu yang dibuatnya tidak terlepas dari prosedur yang telah
ditetapkan dalam ketentuan program ISO-9000.
- ISO adalah organisasi standardisasi internasional (International
Standardization Organization) yang berpusat di Jeneva, dimana salah satu
anggotanya adalah Indonesia yang diwakili oleh BSN (Badan Standardisasi
Nasional). ISO-9000 adalah salah satu produk ISO yang merupakan suatu
Sistem Management Mutu (Quality Management System / QMS) yang
merupakan standar mutu untuk manajemen (proses), bukan produk.
- Penerapan sistem jaminan mutu pekerjaan kostruksi adalah untuk
meyakinkan bahwa apa yang dikerjakan benar telah sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dan disepakati.
TUJUAN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU
- Adalah mengupayakan peningkatan mutu pekerjaan konstruksi
dapat terpenuhi kebutuhan sesuai dengan yang diisyaratkan
dan dijanjikan.
- Sistem manajemen mutu mewajibkan manajemen menetapkan
standar dan prosedur operasional yang diberlakukan di seluruh
perusahaan untuk dipergunakan dan diikuti serta
didokumentasikan.
- Salah satu dokumen mutu yang terpenting untuk dibuat pada
rencana pelaksanaan proyek adalah rencana mutu. Dokumen
rencana mutu berisi strategi perusahaan untuk mencapai mutu
hasil kerja sesuai persyaratan dalam spesifikasi teknis dan
menyajikan gambaran ringkas yang informatif mengenai
pelaksanaan pekerjaan.
- Rencana mutu kontrak merupakan salah satu alat kontrol dalam
melakukan pengendalian pelaksanaan proyek.
DASAR PENYUSUNAN RMK
Bahan baku untuk pembuatan atau penyusunan rencana
mutu pekerjaan masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Spesifikasi teknik tiap-tiap pekerjaan
b. Gambar teknik tiap-tiap pekerjaan
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
d. Daftar peralatan yang digunakan dan dipasang
e. Standar prosedur, standar produk, dan instruksi kerja
f. Organisasi pelaksanaan pekerjaan
g. Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksana
pekerjaan.
ISI RENCANA MUTU KONTRAK
Isi rencana mutu kontrak minimal terdiri dari
a. Struktur organisasi
b. Uraian tugas jabatan
c. Informasi pemilik proyek
d. Lingkup pekerjaan
e. Ringkasan spesifikasi teknis atau kerangka acuan
f. Daftar gambar teknik atau dokumen pendukung
g. Daftar alat kerja
h. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
i. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan
j. Daftar Simak
k. Kriteria penerimaan dan rencana inspeksi dan tes
l. Jadwal infeksi dan tes
KURVA S
- Kurva S merupakan suatu bentuk perencanaan yang dapat
digunakan sebagai alat pemantau pelaksanaan proyek ditinjau
dari segi biaya dan prestasi kerja. Pembuatannya dilakukan
dengan cara pengeplotan sumbu X merupakan skala waktu dan
sumbu Y merupakan skala bobot kumulatip pekerjaan
(diperoleh dari biaya tiap kegiatan).
- Kurva S yang benar akan terletak diantara kurva SD (saat
dini/earliest cost curve) dan kurva SL (saat lambat/latest cost
curve). Apabila suatu proyek banyak float-nya, maka kurva SD
dan SL akan menjauh, sebaliknya jika float-nya sedikit maka
kurva SD dan SL akan mendekat. Selanjutnya jika suatu proyek
tidak ada float-nya , maka kurva SD dan SL akan menjadi satu
kurva yaitu kurva S.
GRAFIK / KURVA S

Bobot

Waktu

Grafik kurva S
KURVA S
Kurva S merupakan suatu monthly construction schedule
yang menggambarkan rencana dan realisasi
pelaksanaan pekerjaan bulanan kumulatif dinyatakan
dalam % terhadap total biaya proyek, selama construction
period, yaitu sejak COW sampai dengan PHO. S curve ini
merupakan alat pengendali baik bagi kontraktor,
konsultan pengawas maupun pemilik pekerjaan
(Pinbagpro, Pinpro, atau para atasan Pinpro terkait). Oleh
karena S curve ini
KURVA S
No Kegiatan Durasi RAP Biaya Bobot Waktu (bulan)
Aktual
R P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
A Penyediaan tanah 2 20 22
B Struktur gedung 9 14 12
C Arsitektur gedung 4 20 19
D Plumbing gedung 5 4 8
E M/E gedung 6 20 23
F Struktur auditorium 9 10 14
G Arsittek auditorium 2 17 18
H Plumbing auditorium 5 2 2
I M/E auditorium 4 14 15
J Tmn / Parkir` 5 5 7
KURVA S
Suatu proyek konstruksi pembangunan gedung perkantoran yang terdiri dari
gedung utama (ged) dan auditotium (aud) yang dibeakdown menjadi 10 kegiatan
sesuai table berikut dan dengan ketergantungan satu sama lain sbb :

A adalahh kegiatan awal, (B dan F) setelah A, (C, D dan E) setelah B, I setelah (C,
D dan E), (G dan H) setelah F, J setelah (G dan H) dan (I dan J) adalah kegiatan
akhir.

Garis putus-putus adalah merupakan rencana (R) dan garis penuh adalah
pelaksanaan (P)
PENGEPLOTAN KURVA S RENCANA

Jumlah Rencana Biaya (RAP) = 20+14+20+4+20+10+17+2+14+5 = 126


1. Bobot kegiatan A (Kegiatan Penyediaan tanah) = 20/126 x 100 % = 15,87 %
2. Bobot kegiatan B (Kegiatan Struktur gedung) = 14/126 x 100 % = 11,11 %
3. Bobot kegiatan C (Kegiatan Arsitektur gedung) = 20/126 x 100 % = 15,87 %
4. Bobot kegiatan D (Kegiatan Plumbing gedung) = 4/126 x 100 % = 3,17 %
5. Bobot kegiatan E (Kegiatan M/E gedung) = 20/126 x 100 % = 15,87 %
6. Bobot kegiatan F (Kegiatan Struktur Auditorium) = 10/126 x 100 % = 7,94 %
7. Bobot kegiatan G (Kegiatan Arsitektur Auditorium) = 17/126 x 100 % = 13,49 %
8. Bobot kegiatan H (Kegiatan Plumbing Auditorium) = 2/126 x 100 % = 1,59 %
9. Bobot kegiatan I (Kegiatan M/E Auditorium) = 14/126 x 100 % = 11,11 %
10. Bobot kegiatan J (Kegiatan Taman / Parkir) = 5/126 x 100 % = 3.97 %
PENGEPLOTAN KURVA S
Sumbu X adalah waktu
Sumbu Y adalah bobot kumulatif

X 1 = 1 (bulan 1) , Y1 = Bobot kumulatip bulan 1 (Kegiatan A bulan1) = 15,87 % : 2 = 7,94 %


X 2 = 2 (bulan 2) , Y2 = Bobot kumulatip bulan 1 (Y1) + kegiatan A bulan 2 = 7,94 % + 7,94 % = 15,87 %
X 3 = 3 (bulan 3) , Y3 = Bobot kumulatip bulan 2 (Y2) + kegiatan B bulan 3 + kegiatan F bulan 3 = 15,87 % + (11,11 % : 9) + (7,94
% : 9) = 17,99 %
X 4 = 4 (bulan 4) , Y4 = Bobot kumulatip bulan 3 (Y3) + kegiatan B bulan 4 + kegiatan F bulan 4 = 17,99 % + (11,11 % : 9) +
(7,94 % : 9) = 20,11 %
X5 = 5 (bulan 5) , Y5 = Bobot kumulatip bulan 4 (Y4) + kegiatan B bulan 5 + kegiatan F bulan 5 = 20,11 % + (11,11 % : 9) + (7,94
% : 9) = 22,23 %
X6 = 6 (bulan 6) , Y6 = Bobot kumulatip bulan 5 (Y5) + kegiatan B bulan 6 + kegiatan F bulan 6 = 22,23 % + (11,11 % : 9) + ( 7,94
% : 9) = 24,35 %
X7 = 7 (bulan 7) , Y7 = Bobot kumulatip bulan 6 (Y6) + kegiatan B bulan 7 + kegiatan F bulan 7 = 24,35 % + (11,11 % : 9) + (7,94
% : 9) = 26,47 %
X8 = 8 (bulan 8), Y8 = Bobot kumulatip bulan 7 (Y7) + kegiatan B bulan 8 + kegiatan F Bulan 8 = 26,47 % + (11,11 % : 9) + ( 7,94
% : 9) = 28,59 %
X9 = 9 (bulan 9), Y9 = Bobot kumulatip bulan 8 (Y8) + kegiatan B bulan 9 + kegiatann F bulan 9 =
PERHITUNGAN KUANTITAS

PEKERJAAN KONSTRUKSI
BILL OF QUANTITY (BOQ)

Bill of Quantity adalah daftar uraian kegiatan


yang harus dikerjakan untuk penyelesaian
proyek dilengkapi dengan satuan, kuantitas,
harga satuan dan jumlah harga
FLOWCHART PENGUKURAN DAN
PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

Gambar kerja Penguk & Perhit Volume Rencana

BOQ pelaks Pelaksanaan


Perhitungan material

Hasil Pekerjaan Pengukuran & Perhit BOQ Pembayaran

Pembayaran
SATUAN VOLUME PEKERJAAN KONSTRUKSI

Volume pekerjaan/bahan satuannya bergantung pada bentuk


bahan atau jenis kegiatan yang ada, contoh :
 Volume pekerjaan pengukuran  m2

 Volume pekerjaan tanah  m3

 Volume pekerjaan pintu/jendela  buah

 Volume pekerjaan tulangan  kg

 Volume pekerjaan instalasi listrik  titik

 Volume pekerjaan lantai  m2


CONTOH MENENTUKAN DIMENSI BETON
A

I I
a

a

kolom
slab
i
balok
t L
CONTOH PEKERJAAN ATAP

c t2
a

 t1
CONTOH FORMULIR

Timesing Dimension Squaring Description


1 2 3 4
CONTOH ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN
RUMAH TIPE T.70
No. Uraian pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)

I Pekerjaan Persiapan

1 Kantor, Gudang Ls 1

2 Pengukuran Ls 1

II Pekerjaan Pondasi

1 Galian tanah M3

2 Urugan pasir M3

3 Pas batu kali 1 : 4 M3

III Pekerjaan Dinding

1 Pasangan bata M2

2 Beton bertulang 1 : 2 : 3 M3

3 Plesteran dinding M2

4 dst

IV Pekerjaan Pintu & Jendela

1 Kusen Tipe 1 Bh

2 Kusen Tipe 2 Bh

3 Daun pintu panil P1 Bh

4 Dst

V Pekerjaan Rangka Atap

1 Kuda-kuda kayu M3

2 Papan Talang M1

3 dst

VI Pek.Penutup Atap & Plafon

1 Talang Seng BJLS.22 M1

2 Genteng beton warna M2

3 Penutup plafon triplek M2


CONTOH ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN
RUMAH TIPE T.70
4 Dst

VII Pekerjaan Instalasi Listrik

1 Titik Lampu Titik

2 Dst

VIII Pekerjaan Lantai

1 Ubin keramik 20 x 20 M2

2 Dst

IX Pekerjaan Sanitair

1 Bak mandi lengkap Bh

2 Pipa galvanis ½ inch M1

3 dst

X Pekerjaan Pengecatan

1 Cat tembok M2

2 Dst

XI Pekerjaan Lain-lain

1 Pek.pagar tembok M1

2 dst

Jumlah
METODE PENGUKURAN/PERHITUNGAN

 Taking off  kegiatan mengambil ukuran suatu elemen


bangunan dari gambar & dimasukkan dalam formulir
beserta keterangan
 Squaring  kegiatan menghitung satuan panjang, luas,
volume dan buah dari ukuran yang telah diambil dalam
proses Taking Off
 Abstracting  mengumpulkan elemen & jumlah kuantitas
tiap2 elemen yang sudah di square kan mengikuti jenis
formulir untuk direkapitulasi, agar mendapatkan jumlah
keseluruhan kuantitas tiap2 elemen
 Billing  menyiapkan draft Bill of Quantity (BQ) tiap item
pekerjaan berdasarkan rekapitulasi
PERHITUNGAN PEMBESIAN
No. Sket Potongan Dia (mm) Panjang (m’) Jlh (btg) Tot.Pjg (m’) Brt/m’ (kg) Tot.berat (kg)

DINDING/WALL

1 29 6,00 140 840,00 5,18 4351,20


5,24 76

2 29 6,00 140 840,00 5,18 4351,20


76 5,24

3 29 6,00 16 96,00 5,18 497,28


5,24 76

4 16 2,40 140 336,00 1,58 530,88


75 90 75

5 16 3,00 94 282,00 1,58 445,56


1,50 1,50

6 16 3,00 94 282,00 1,58 445,56


1,60 40
1,00
7 2,40 16 2,40 94 225,00 1,58 356,45

8 16 2,00 94 188,00 1,58 297,04


90 20

9 12,00 16 14,50 76 1102,00 1,58 1741,16


2,50

10 16 14,50 40 580,00 1,58 916,40


2,50
12,00

11 16 2,40 76 182,40 1,58 288,19


75 90 75

12 16 1,50 20 30,00 1,58 47,40


55 40 55

Jumlah 14268,32
PERHITUNGAN VOLUME
No SKET GAMBAR URAIAN PERHITUNGAN VOLUME (m3)
3.2.2 BETON K350
30 20
ABT 2 (TIANG ABUTMENT)

1,61
1,11 3,89 X 1,00 X 14,00 54,46

90
0,35 /2 X 0,90 X 14,00 2,205
3,89
1,11 X 0,20 X 14,00 3,108
1,61 X 0,30 X 14,00 6,762
30

14,00

1,00

JUMLAH 66,54
RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK

 Rencana Anggaran Perkiraan (Cost Estimate)


= Biaya yg dihitung utk menetapkan harga jual
(penawaran) yg ditujukan utk pihak luar
(owner)
 Rencana Anggaran Pelaksanaan (Cost Budget)
= Biaya yg dihitung utk menetapkan biaya
produksi utk keperluan sendiri setelah kontrak
(RAP)
156
JENIS-JENIS BIAYA DLM RAP

 Biaya Tenaga (Biaya langsung)


 Biaya Peralatan (Biaya langsung)
 Biaya Material (Biaya langsung)
 Biaya lain-lain (Biaya langsung)
 Biaya Overhead (Biaya tidak langsung)
 Biaya Tak terduga (Biaya tidak langsung)
 Biaya Keuntungan (Biaya tidak langsung)

157
BIAYA LAIN-LAIN

 Biaya Subkontrak
 Biaya Persiapan & Penyelesaian
 Biaya Administrasi Proyek

158
BIAYA PERSIAPAN & PENYELESAIAN
 Mobilisasi tenaga
 Mobilisasi Peralatan
 Pembuatan Base Camp
 Pembuatan Jalan kerja
 Pengurusan Izin-izin
 Jamuan/makan
 Peresmian
 Dan Lain-lain
159
DEFINISI
 Direct Cost/Biaya langsung adalah biaya yang
langsung digunakan untuk keperluan proyek di
lapangan, merupakan hsl keputusan teknis.
 Indirect Cost/Biaya tidak langsung adalah biaya yang
besarnya ditetapkan oleh manajemen utk keperluan
overhead, profit, biaya tak terduga dll
 RAP adalah Rencana Anggaran Pelaksanaan Proyek,
yg diperoleh dari hasil penjumlahan direct cost dan
indirect cost

160
PROSENTASE BIAYA

1. Direct Cost (+/- 85 %)


a. Persiapan & Penyelesaian = +/- 15 % dari
1
b. Pekerjaan Pokok = +/- 85 % dari 1

2. Indirect Cost = +/- 15 %

161
PERKIRAAN RASIO BIAYA GEDUNG

 Biaya fisik bangunan arsitektur = 39 %


 Biaya fisik bangunan struktur = 25 %
 Biaya fisik Mekanikal Elektrikal = 36 %

162
SKEMA PENYUSUNAN RAP

Survey Spec & gambar

Volume
Jadwal waktu
Metoda pelaks Direct Cost
Sumber daya
RAP

Unit price tiap item Indirect Cost

163
BILL OF QUANTITY

No Kegiatan Unit Volume Harga Biaya


satuan kegiata
n

164
HARGA SATUAN PEKERJAAN/KEGIATAN

Dianalisis dari :
- Metoda Pelaksanaan

- Produktivitas sumber daya

- Harga satuan upah, bahan dan peralatan

165
KURVA S (S CURVE)
 Merupakan suatu bentuk perencanaan yang dapat
digunakan sebagai alat monitor pelaksanaan proyek
ditinjau dari segi biaya dan prestasi kerja
 Pembuatan kurva S dilakukan dengan cara
pengeplotan sumbu X yg merupakan skala waktu
dan sumbu Y yg merupakan skala biaya
kumulatip(bobot)
 Hasil pengeplotan berupa kurva yg bentuknya
menyerupai huruf S

166
BAGAN PROGRAM KONTROL(S-CURVE)

167
TABEL RENCANA KERJA

168
EVALUASI PROYEK DGN S CURVE

 Over cost – Behind Schedule (Pekerjaan


terlambat, biaya tinggi)
 Under cost – Behind Schedule (Pekerjaan
terlambat, biaya rendah)
 Over cost – Ahead Schedule (Pekerjaan cepat,
biaya tinggi)
 Under cost – Ahead Schedule (Pekerjaan
cepat, biaya rendah)
169
RENCANA SUMBER DAYA

A. RENCANA KEBUTUHAN TENAGA

B. RENCANA KEBUTUHAN PERALATAN

C. RENCANA KEBUTUHAN BAHAN


RENCANA KEBUTUHAN TENAGA
 Kebutuhan tenaga dapat diidentifikasikan dan dihitung dari
jenis pekerjaan dan volume pekerjaan dalam pekerjaan
konstruksi bersangkutan serta dari struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Berdasarkan jenis
pekerjaan dapat ditentukan jenis dan keahlian/keterampilan
tenaga kerja yang dibutuhkan.
 Contoh untuk pekerjaan kosen & pintu , dibutuhkan tukang
kayu, untuk pekerjaan pemasangan Bouwplank dibutuhkan
juru ukur.
 Berdasarkan volume dan kapasitas pekerjaan dapat ditentukan
jumlah tenaga yang dibutuhkan. Setelah ditentukan jenis dan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh proyek, berdasarkan
jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka ditentukan jadual waktu
yang dibutuhkan bagi tiap jenis tenaga kerja.
ISI JADWAL TENAGA

 Rincian item pekerjaan secara detail


 Rencana waktu pelaksanaan
Isi pekerjaan
Jadwal Tenaga
 Rincian waktu pelaksanaan pekerjaan
 Rincian jumlah pekerja (mandor dan
tenaga terampil) untuk melaksanakan
suatu item pekerjaan pada waktu
tertentu dengan kualifikasi pekerjaan
tersebut
Jadwal Kebutuhan Peralatan

- Sama dengan kebutuhan tenaga, kebutuhan


peralatan juga berdasarkan jenis dan volume
pekerjaan. Dari jenis pekerjaan dapat diketahui
jenis alat yang dibutuhkan.
- Sebagai contoh untuk pekerjaan pondasi tiang
pancang dibutuhkan peralatan Hammer,
- Selanjutnya dari volume pekerjaan dapat
ditentukan jumlah alat yang diperlukan, dan
berdasarkan jadual pelaksanaan pekerjaan dapat
ditentukan jumlah waktu dan kapan peralatan
tersebut dibutuhkan.
ISI JADWAL KEBUTUHAN PERALATAN

 Rincian item pekerjaan secara detail


 Rincian waktu pelaksanaan pekerjaan

 Rincian jumlah peralatan beserta tipe dan


kapasitasnya untuk melaksanakan item
pekerjaan tersebut pada waktu tertentu
JADWAL KEBUTUHAN BAHAN
- Seperti halnya dengan rencana kebutuhan tenaga dan
peralatan, kebutuhan bahan juga berdasarkan jenis
dan volume pekerjaan.
- Dari jenis dan volume pekerjaan dapat ditentukan jenis
dan jumlah bahan yang dibutuhkan.
- Sebagai contoh untuk jenis pekerjaan beton, maka
dibutuhkan bahan-bahan seperti semen, pasir dan
(kerikil/batu pecah), dari volume pekerjaan dapat
ditentukan berupa zak semen yang diperlukan, berapa
kubik pasir dan batu pecah/kerikil yang diperlukan
proyek,
- selanjutnya dapat disusun jadual kebutuhan bahan.
ISI JADWAL KEBUTUHAN BAHAN

 Rincian item pekerjaan secara detail


 Rincian waktu pelaksanaan pekerjaan

 Rincian volume bahan untuk melaksanakan


item pekerjaan tersebut pada waktu tertentu
dengan kualifikasinya

Anda mungkin juga menyukai