Konstruksi dalam
Membangun Kolaborasi
untuk Meningkatkan
Kinerja Proyek
Afrizal Nursin
Latar Belakang
Sistem deliveri proyek dari proyek konstruksi mengandung
masalah berikut minimal (Aapaoja, 2014)
▪ Proyek konstruksi menjadi semakin kompleks dan sulit untuk dikelola (Chan et al., 2004).
Kompleksitas ditambahkan oleh saling ketergantungan timbal balik antara pemangku
kepentingan yang berbeda, seperti lembaga pendanaan, pihak berwenang, arsitek, insinyur,
pengacara, kontraktor, pemasok dan perdagangan (Clough et al., 2008) yang membuat proyek
konstruksi perlu mempromosikan integrasi, kerja sama, komunikasi dan koordinasi (Dainty et
al., 2006).
▪ Hal ini membutuhkan proses intra dan antar organisasi yang mendukung komunikasi (Karrbom
Gustavsson dan Gohary, 2012) dan untuk membangun kepercayaan di antara para pemangku
kepentingan (Kadefors, 2004), itulah sebabnya semakin banyak studi yang berfokus pada
pengelolaan pemangku kepentingan dalam konstruksi proyek (misalnya Olander dan Landin,
2005) dan pendekatan kolaboratif sebagai mitra (misalnya Bresnen dan Marshall, 2000;
Bygballe et al, 2010; Eriksson, 2010; Jacobsson dan Roth, 2014).
▪ Namun, sementara banyak penelitian tentang pendekatan kolaboratif berfokus pada
pembangunan faktor-faktor penentu keberhasilan, dan kepercayaan (Kadefors., 2004; Laan et
al, 2010) (Chan et al, 2004), kurang fokus pada peran dan fungsi manajemen proyek . Oleh
karena itu, ada kesenjangan pengetahuan dalam literatur tentang peran manajemen dan
pendekatan fungsi kolaborasi proyek.
3/15/2019 Afrizal Nursin 4
Referensi lain
▪ Presentasi ini disajikan dalam
bentuk power poin ini
membahas masalah
bagaimana peran manajemen
konstruksi dalam membangun
kolaborasi untuk
meningkatkan kinerja proyek.
▪ Makalah ini disusun sebagai
berikut: latar belakang, peran
manajemen konstruksi,
konsep kolaborasi, dan
makalah ini diakhiri dengan
kesimpulan.
3/15/2019 Afrizal Nursin 5
Memahami kolaborasi
▪ Kolaborasi adalah proses kerja sama mendasar yang melahirkan kepercayaan,
integritas dan menerobos konsensus, kepemilikan, dan keselarasan pada semua
aspek organisasi.
▪ Kolaborasi adalah suatu bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen
yang berkaitan dengan individu, institusi atau pihak yang terlibat secara langsung
dan tidak langsung yang menerima konsekuensi dan manfaatnya. Nilai-nilai yang
mendasari kolaborasi adalah tujuan bersama, persepsi dan kemauan bersama
untuk maju, saling menguntungkan dan kejujuran.
▪ Definisi kolaborasi, adalah proses partisipasi dari beberapa orang, kelompok, dan
organisasi yang bekerja bersama untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, untuk mencapai hasil positif bagi publik
yang mereka layani, dan membangun sistem yang saling berhubungan untuk
mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi juga melibatkan berbagai sumber
daya dan tanggung jawab untuk bersama-sama merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi program untuk mencapai tujuan bersama. Anggota kolaborasi harus
bersedia berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya, dan tujuan.
3/15/2019 Afrizal Nursin 6
Peran Manajemen Konstruksi
Manajemen Konstruksi/
Construction Management
Manajemen konstruksi adalah suatu jasa layanan yang
menerapkan cara/teknik dan manajemen yang efektif pada
perancangan, Disain, dan pelaksanaan konstruksi dari awal hingga
selesai dalam tujuannya pengendalian waktu, biaya dan mutu.
BUILDING
FEASIBILITY PASCA
STUDY DESIGN PENGADAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI CONSERVANCY &
TREATMENT
1 2 3 4 5 6
Competitor
Pressure to
Interfacing
System The System (Negative innovate
Stakeholder)
Politician
Director
Shareholder Pressure to regulate
(Financial
Beneficiaries) violent & sexual
Media
Regulator
imagery
Pressure to Product
Manager
make profit (Purchaser)
33