Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Proyek

Manajemen Proyek dalam kemajuan dan Perkembangannya di dunia perindustrian telah membawa
kita untuk mengupayakan perubahan dibeberapa segi dan juga pada system manajemen yang mana
kita dituntut untuk memiliki ketepatan, kinerja yang baik, kecermatan, ekonomis, keamanan,
ketelitian serta kecepatan yang besar dalam mengatur tujuan suatu Proyek.

Manajemen secara definisi merupakan kegiatan baik penanaman modal besar atau kecil dalam
bentuk skala proyek, membutuhkan bentuk sistim yang telah terbukti dan meng-aplikasi-kan
pengetahuan yang benar pada bidangnya serta sumber daya yang berkualitas.

Sedangkan Proyek adalah suatu gabungan SDM(sumber daya manusia), biaya(modal) dan
material/alat yang di bentuk oleh organisasi yang bersifat non permanen, untuk mencapai tujuan
khusus dan sasaran yang tepat. Dan proyek dapat dikatakan sementara dengan waktu terbatas
berdasarkan kesepakatan rencana awal. Suatu proyek terjadi disebabkan suatu kepentingan yang
mendesak yang disebabkan oleh sebuah tuntutan pengembangan pada tempat yang ditentukan.

Jenis Manajemen Suatu proyek

Jenis manajemen proyek dalam artikel ini, kita kelompokkan berdasarkan komponen kegiatan
utama dan hasil akhirnya.

1. Proyek konstruksi. Contohnya berupa gedung-gedung, pembangunan jembatan dan jalan


raya.
2. Manufacturing Industry Project. Berupa Kegiatan merancang proyek sehingga
terbuatnya suatu hasil(produk).
3. Proyek Pengembangan Produk Baru. Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan
pengembangan dengan proyek padat modal.
4. Proyek Infrastruktur. Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana
transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air
minum.
5. Research and Development Project. Dapat kita sebut suatu penelitian dan pengembangan,
hingga terjadinya sebuah hasil dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan atau
memperbaiki suatu pelayanan, produk atau metode tertentu.
6. Proyek Pelayanan Manajemen. Sangat berkaitan erat dengan fasilitas nonfisik atau jasa
dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan
produktivitas dari karyawan, dan termasuk manajemen proyek itu sendiri.
7. Capital intensive projects. Bentuk proyek dengan skala modal besar. Contohnya
pembelian dan pengadaan suatu barang, pembebasan tanah dan pembangunan suatu fasilitas
produksi.
Definisi dari manajemen proyek

Definisi Manajemen Proyek merupakan penerapan keahlian, ilmu pengetahuan dan ketrampilan,
baik secara teknis dengan menggunakan resource terbatas untuk menggapai sasaran yang
ditetapkan, supaya menhasilkan kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja yang optimal.

Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang terarah dan baik, karena suatu proyek
memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek dapat tercapai. Yang wajib dikelola
dalam lingkup manajemen proyek yaitu mutu, biaya, waktu, keselamatan kerja dan kesehatan,
lingkungan, sumberdaya, resiko dan sistem informasi.

Terdapat tiga hal besar yang ditelaah dalam artikel manajemen proyek ini, untuk menciptakan
berlangsungnya suatu proyek, yaitu :

Perencanaan

Agar dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang terencana dengan baik.
Dengan cara memberikan sasaran dan tujuan proyek sekaligus membuat administrasi dan program,
supaya dapat diterapkan. Dengan tujuan, untuk memenuhi segala syarat yang ditentukan dalam
batasan waktu, termasuk biaya, mutu dan keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dikerjakan
dengan cara melakukan studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan dalam lingkup manajemen
proyek (didalamnya termasuk waktu, biaya, mutu, sumberdaya, keselamatan kerja dan kesehatan,
lingkungan, sistem informasi dan resiko).

Penjadwalan

Penjadwalan Manajemen Proyek merupakan penerapan dari perencanaan dengan memberikan


pengetahuan tentang jadwal rencana serta kemajuan proyek, dan mencakup semua sumber daya
ada, termasuk biaya, peralatan, tenaga kerja, material dan tepat waktu dalam menyelesaikan
proyek. Penjadwalan proyek dilakukan dengan mengamati perkembangan proyek dengan
bermacam permasalahannya. Proses pengawasan dan memperbarui selalu dikerjakan untuk
menghasilkan penjadwalan yang benar, supaya sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa cara
untuk membuat penjadwalan proyek, yaitu Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Kurva S
(hanumm Curve), Network Planning, Time Barchart dan durasi kerja. Apabila terjadi kesalahan dan
penyimpangan terhadap awal rencana, maka dilakukan tindakan koreksi dan evaluasi terhadap
proyek, supaya tetap berjalan pada dijalur yang benar.

Pengendalian dan Manajemen Proyek

Tujuan utama dari proyek dengan mengurangi atau menghilangkan segala bentuk penyimpangan
yang mungkin bisa terjadi selama pengerjaan pembangunan proyek. Tujuan dari pengendalian
proyek adalah memberdayakan seluruh waktu, mutu, biaya proyek dan keselamatan kerja terjaga,
serta mempunyai kriteria tepat sebagai tolak ukur. Seluruh kegiatan yang dikerjakan selama proses
pengendalian adalah pemeriksaan, pengawasan dan koreksi ulang terhadap proyek selama proses
pelaksanaan.

Artikel ini juga membahas beberapa contoh proyek dan penerapan yang terdapat dan digunakan
dalam manajemen proyek, seperti Primavera Project Planner. Bagi yang menekuni manajemen
proyek artikel ini dapat menjadi acuan dan bacaan wajib.
Artikel merupakan karya dari Ir. Abrar Husen,yang dikutip dari sebuah buku yang merupakan salah
satu karya beliau,

Manajemen Proyek : Perencanaan, Penjadwalan dan pengendalian Proyek

Belajar Tentang Manajemen Konstruksi


Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbtas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah
suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangnan atau infrastruktur.

Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,


pelaksanaan dan penerapan) secara sistimtis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya
yang ada secara efktif dan efsien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.

Manajemen Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material dan
manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan manajemen perecanaan
berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya
dan waktu proyek.

Manajemen konstruksi memiliki beberapa fugsi antara lain :


1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
2. Mengantisipasi terjdinya perubahan kondisi lapngan yang tidak pasti dan mengatasi kendala
terbatasnya waktupelaksanaan
3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan opname
(laporan) harian, mingguan dan bulanan
4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang
terjadi di lapangan
5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baik untuk menganalisis
performa dilapangan

Tujuan Manajemen Konstruksi


Sasaran Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan
pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan
(spesification) untk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu
bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan.
Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu ( Quality
Control ) , pengawasan biaya ( Cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).

Penerapan konsep Manajemen Konstruksi yang baik adalah mulai Tahap Perencanaan, namun dapat
juga pada tahap tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK
dapat diterapkan pada tahap tahap proyek sebagai berikut

1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek dengan
sistem Manajemen Konstruksi, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam
bentuk masukan masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek
konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan,
perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
2. Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan
proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (feasible ) mulai dari tahap disain.
3. Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam
penyempurnaan disain sampai proyek selesai.
4. Manajemen Konstruksi berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan
melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai