ABSTRAK
Biaya, mutu dan waktu merupakan aspek penting dalam dunia konstruksi. Setiap penyedia jasa
konstruksi dituntut untuk membangun proyek dengan biaya rendah, bermutu tinggi serta selesai
dengan waktu yang singkat. Dalam proses mencapainya, kontraktor utama dibantu oleh para
subkontraktor yang merupakan spesialis dalam bidangnya sehingga dapat mencapai tujuan
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor risiko dari pekerjaan subkontraktor
tersebut yang memberikan dampak pada aspek biaya, mutu dan waktu. Setelah mengetahui faktor
risiko dominan tersebut diharapkan risiko-risiko tersebut dapat direspon dengan prosedur yang
dibuat sehingga tingkat frekuensi dan dampak dari risiko tersebut dapat berkurang.
Pengidentifikasian risiko dilakukan dengan studi literatur serta wawancara dengan kontraktor dan
subkontraktor sebagai pihak yang sering berada di lapangan. Pencarian data frekuensi serta
dampak terhadap aspek biaya, mutu dan waktu dari faktor risiko didapat dari penyebaran kuisioner
kepada responden subkontraktor. Dari hasil pengolahan data, didapat 34 faktor risiko yang dibagi
ke dalam 9 kategori. Faktor-faktor risiko yang dominan adalah perubahan rencana kerja/pekerjaan
tambah kurang (terhadap aspek biaya, mutu dan waktu), perencanaan dan penjadwalan yang
kurang baik (terhadap aspek mutu), pemaksaan pekerjaan karena mengejar target (terhadap aspek
mutu) serta cuaca buruk (terhadap aspek waktu). Respon terhadap risiko dapat berbeda-beda
sesuai keadaan lapangan. Secara umum, respon untuk faktor risiko yang dominan adalah mitigasi
dengan berdasar pada prosedur pelaksanaan pekerjaan.
i
RISK ANALYSIS OF SUBCONTRACTING IN
CONSTRUCTION PROJECT IN BANDUNG REVIEWED
FROM SUBCONTRACTOR SIDE
ABSTRACT
Cost, quality and time are important aspects in construction. Every construction provider is
required to build a project with low cost, high quality and finished with a short time. In the process
of achieving it, the main contractor is assisted by the subcontractors who are specialists so as to
achieve that goal. This study aims to find the risk factors of subcontractor work that gives impact
on cost, quality and time aspects. After knowing the dominant risk factor, it is expected that these
risks can be responded by the procedure made so that the frequency level and impact of the risk
can be reduced. Risk identification is done by literature studies as well as interviews with
contractors and subcontractors as a frequent party in the field. The search for frequency data as
well as the impact on the cost, quality and timing aspects of the risk factors were obtained from the
questionnaire distribution to subcontractor respondents. From the results of data processing,
obtained 34 risk factors that are divided into 9 categories. The dominant risk factors are changes in
work plan / change order (on cost, quality and time), poor planning and scheduling (on quality
aspect), job coercion due to target (quality aspect) and bad weather (against the time aspect).
Response to risk may vary according to field circumstances. In general, the response to the
dominant risk factor is mitigation based on the job execution procedure.
iii
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir atau skripsi dengan judul "RISIKO
PEKERJAAN SUBKONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA
BANDUNG DITINJAU DARI SISI SUBKONTRKATOR". Tugas akhir ini
disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Katolik Parahyangan. Dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, penulis mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin berterima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Felix Hidayat, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan ilmu serta motivasi dalam penyusunan Tugas Akhir
ini.
2. Muchammad Sarwono Purwa Jayadi, S.T., M.T. yang telah memberikan
banyak arahan serta saran dalam penelitian ini
3. Ir. Theresia Herni Setiawan, M.T., Andreas F.V. Roy, Ph.D., Ir. Zulkifli
Bachtiar Sitompul, M.SIE., Ir. A. Tjia Iwan Adinata, M.T., Ir. Yohanes
L.D. Adianto, M.T., Dr. Ir. A. Anton Soekiman, M.T., M.Sc., Dr. Eng.
Mia Wimala, S.T., M.T., Adrian Firdaus, S.T., M.Sc. sebagai dosen
komunitas bidang ilmu Manajemen dan Rekayasa Konstruksi yang telah
memberikan ilmu serta masukkan dalam penulisan skripsi ini
4. Orang tua, Vianka Tamara Yonas dan keluarga besar, atas segala doa dan
dukungan yang diberikan baik moril maupun materiil kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
5. Ko Felix yang telah memberikan pemikiran serta pandangan lapangan
lewat pengalaman yang telah dilalui sebagai kontraktor dan senior
6. Stephen Waluyo, FX Ronaldo, Angelia Dharmady, Janice Zefira, Melvin
Kalinggo, Riko Nikoyama, Viriya dan Yupita sebagai teman seperjuangan
penulisan skripsi ini yang selalu memberikan semangat serta pemikiran-
pemikiran terakit penulisan skripsi ini
7. Clarisa Natanael, Shellen June dan keluarga Teman Bermain yang selalu
mengganggu waktu penulis saat sedang membuat penelitian ini
v
vi
8. Tim Orca Video Art yang sering memberikan kesibukan sehingga penulis
sulit mendapatkan waktu untuk membuat penelitian
9. David Setiawan dan Angel PP yang telah memberikan bantuan kepada
penulis
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat dibutuhkan untuk
tulisan-tulisan berikutnya. Semoga Tugas Akhir ini dapat menambah wawasan
pembaca pada umumnya dan Mahasiswa Teknik Sipil pada khususnya.
ABSTRAK ............................................................................................................... i
PRAKATA .............................................................................................................. v
2.2 Biaya, Mutu dan Waktu Dalam Proyek Konstruksi ...................................... 2-1
ix
x
3.5 Penentuan Respon Risiko dan Pembuatan Prosedur Sederhana ................... 3-8
4.5.1 Respon Terhadap Perubahan Rencana Kerja / Tambah Kurang ....... 4-23
4.5.2 Respon Terhadap Perencanaan dan Penjadwalan yang Kurang Baik 4-25
4.5.3 Respon terhadap Pemaksaan Pekerjaan Karena Mengejar Target .... 4-27
LAMPIRAN 1 ......................................................................................................... 1
xi
DAFTAR GAMBAR
xi
xii
DAFTAR TABEL
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1-1
1-2
2.1 Subkontraktor
Subkontraktor adalah kontraktor yang menerima pekerjaan pemborongan dari
kontraktor lain yang lebih bonafide (KBBI). Subkontraktor adalah pihak ketiga
yang dilibatkan oleh kontraktor utama dalam suatu pekerjaan konstruksi untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memerlukan tenaga ahli khusus
(Setioningsih, 2008). Subkontraktor merupakan sebuah pihak yang ikut dalam
pelaksanaan proyek konstruksi di bawah kendali dari kontraktor utama (Wae,
2014). Jadi, subkontraktor adalah sebuah pihak yang mengerjakan pekerjaan
khusus atau spesialis di bawah koordinasi dari kontraktor utama.
Menurut Wae (2014) kontraktor utama sering dipusingkan dengan
banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, kontraktor utama akan
merekrut subkontraktor untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Selain alasan
tersebut, berikut adalah alasan-alasan lain yang menjadi dasar kontraktor utama
dalam menyerahkan beberapa pekerjaan kepada subkontraktor:
1. Jenis pekerjaan yang bersifat khusus dan spesialis.
2. Tersedianya perusahaan subkontraktor yang mampu dan bonafide.
Perusahaan yang mampu secara teknis dan finansial adalah faktor utama
dalam mempertimbangkan penyerahan bagian lingkup proyek kepada
subkontraktor, di samping harga yang wajar.
3. Kebijakan Pemerintah. Untuk jenis pekerjaan tertentu, pemerintah
menginginkan dikerjakan oleh perusahaan setempat yang dianggap
mampu. Hal ini mendorong adanya subkontraktor.
2-1
2-2
tiga aspek penting dari proyek konstruksi. Ketiga aspek ini juga menjadi target
baik bagi pengguna jasa maupun penyedia jasa konstruksi. Setiap proyek
diharapkan dapat dibangun dengan biaya rendah, selesai dengan waktu yang cepat
dan dengan mutu yang telah disepakati. Hal ini merupakan harapan baik pengguna
jasa maupun penyedia jasa.
2.2.1 Biaya
Berdasarkan penelitian Taufick Max (2013), Pengelolaan Biaya meliputi segala
kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dan pemakaian dana proyek, mulai
dari proses memperkirakan jumlah keperluan dana, mencari dan memilih sumber
dan macam pembiayaan, perencanaan serta pengendalian alokasi pemakaian biaya
sampai pada akuntansi dan administrasi pinjaman/keuangan. Pengertian lainnya
dari biaya konstruksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu
proyek. Jadi arti dari biaya konstruksi adalah segala macam pengadaan dana yang
berkaitan dengan kegiatan konstruksi mulai dari proses memperkirakan jumlah
keperluan dana hingga dana yang digunakan untuk kelangsungan sebuah proyek
konstruksi. Kebijakan pembiayaan biasanya dipengaruhi oleh kondisi keuangan
perusahaan yang bersangkutan (penyedia jasa atau pengguna jasa). Bila kondisi
keuangan tidak dapat menunjang kegiatan pelaksanaan proyek, dapat ditempuh
dengan cara menurut Ariyanto (2003), yaitu:
1. Peminjaman kepada bank atau lembaga keuangan untuk keperluan
pembiayaan secara tunai agar dapat menekan biaya, namun harus
membayar bunga pinjaman.
2. Tidak meminjam uang, namun menggunakan kebijakan kredit barang
atau jasa yang diperlukan. Dengan menggunakan cara ini akan dapat
menghindari bunga pinjaman, namun harga yang diperoleh lebih tinggi
dibandingkan dengan cara tunai.
Perhitungan biaya proyek sangat penting dilakukan dalam mengendalikan
sumber daya yang ada mengingat sumber daya yang ada semakin terbatas. Untuk
itu, peran seorang cost engineer ada dua yaitu, memperkirakan biaya proyek dan
mengendalikan (mengontrol) realisasi biaya sesuai dengan batasan-batasan yang
ada pada estimasi.
2-3
2.2.2 Mutu
Bambang Herumanta (2013) mendefinisikan mutu sebagai sifat dan karakteristik
produk atau jasa yang membuatnya memenuhi kebutuhan pelanggan atau
pemakai. Pemenuhan kebutuhan pelanggan atau pemakai biasanya tercantum
dalam surat kontrak.
Kecacatan dalam sebuah proyek konstruksi menjadi hal yang cukup
mengkhawatirkan meskipun telah ada berbagai kajian dan perbaikan teknologi
yang dilakukan (Utami, 2008). Industri konstruksi sudah terlalu sering kehilangan
kepercayaan dengan adanya pemberitaan yang buruk mengenai kegagalan dalam
desain maupun produk yang dihasilkan dari sebuah proyek. Seharusnya hal seperi
ini tidak perlu terjadi, karena pengaruh ekonomi dan juga karena tekanan dari
luar, yang mengharuskan para pelaku proyek untuk membenahi organisasinya
agar mendapatkan standar yang baik. Dahulu, ukuran kualitas ditentukan oleh
seorang engineer dan architect dengan mengacu kepada keahlian mereka dan apa
yang dapat mereka berikan ke dalam sebuah proyek. Namun, saat ini kualitas
ditentukan oleh manajemen dan kemampuan operasi dari kontraktor, konsultan
dan pengawas terhadap desain yang telah mengacu kepada standar yang
ditetapkan. Secara umum, standar tersebut adalah Standar Nasional Indonesia
(SNI).
2.3 Risiko
Definisi dari risiko bermacam-macam menurut para ahli. Berikut adalah definisi
dari risiko.
Tabel 2.1 Definisi Risiko Menurut Para Ahli
Definisi Risiko
Cleden (2009) Risiko adalah sesuatu yang akan terjadi akibat ketidakhuan
(minim pengetahuan) yang dapat saja mengancam
kelangsungan proyek.
Darnall and Risiko adalah kemungkinan kerusakan atau kerugian.
Preston (2010)
Cooper et al. Risiko adalah konsekuensi dari ketidakpastian.
(2005)
Fisk (1997) Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi
secara alami di dalam suatu situasi.
Duffield & Risiko adalah ancaman terhadap kehidupan, properti atau
Trigunarsyah keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi.
(1999)
Soeharto (1995) Secara umum risiko dikatikan dengan kemungkinan terjadinya
peristiwa di luar yang diharapkan
2-5
Risk Control
desain dan kualitas. Risiko lain yang sedang terus berkembang berkaitan dengan
tekonologi dan permasalahan manajamen (organisasional).
Kategori Risiko
Keuangan Finansial
Ekonomi
Investment
Politik Peraturan / kebijakan pemerintah
Politik
Lingkungan Lingkungan sekitar
Bencana alam
Teknis Teknis
Proyek Kontraktual
Tujuan proyek
Perencanaan dan penjadwalan
Pelaksanaan konstruksi
Desain
Kualitas
Operasional
Organisasional
Manusia Pekerja
Faktor manusia
Budaya
Pasar Situasi pasar
Keselamatan Keselamatan
Keamanan
2-8
ketepatan dan kredibilitas dari pengambilan data. Hal ini yang menjadikan
akurasi, kualitas dan reabilitas dari data menjadi penting.
Pada penelitian ini, dilakukan risiko terhadap biaya, mutu dan waktu dari
pelaksanaan proyek konstruksi. Secara umum, digunakan skala 1-5 untuk
mengetahui seberapa besar risiko dan dampak dari risiko tersebut.
Tabel 2.4 Skala Frekuensi Menurut Dumbrava (2013)
Berdasarkan PMI (2013), skala untuk dampak terhadap biaya, mutu dan waktu
adalah sebagai berikut
Tabel 2.5 Skala Dampak terhadap Biaya, Mutu dan Waktu Berdasarkan PMI (2004)
SKALA
ASPEK
1 2 3 4 5
Kenaikan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan
BIAYA biaya yang biaya < 10% biaya berkisar biaya berkisar biaya > 40%
tidak 10-20% 20-40%
signifikan
Penurunan Penurunan Penurunan Penurunan Hasil akhir
kualitas nyaris kualitas hanya kualitas kualitas tidak tidak dapat
tidak terlihat terlihat pada membutuhkan dapat diterima berfungsi
pekerjaan persetujuan oleh pihak-
MUTU terpenting dari pihak- pihak penting
pihak penting seperti
seperti konsultan atau
konsultan atau owner
owner
Keterlambatan Keterlambatan Keterlambatan Keterlambatan Keterlambatan
WAKTU yang tidak <5% berkisar 5- berkisar 10- >20%
signifikan 10% 20%
Setelah diambil data mengenai frekuensi dan dampak terhadap biaya mutu dan
waktu, risiko-risiko tersebut diplot ke dalam matriks frekuensi dan dampak.
2-12
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penyusunan penelitian ini.
3-1
3-2
Mulai
Rumusan Masalah
Faktor risiko apa saja yang timbul pada pekerjaan subkontraktor?
Apa hububungan antar faktor risiko pada pekerjaan subkontraktor?
Prosedur sederhana apa yang dapat meminimalisir risiko pada pekerjaan
subkontraktor?
Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi faktor risiko pekerjaan subkontraktor dan
meminimalisir terjadinya risiko pada pekerjaan subkontratkor
Pengumpulan Data
Pengidentifikasian risiko dilakukan dengan studi literatur dan wawancara
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dan wawancara
Tidak
Ya
Uji Validasi
Uji Reabilitas
Ya
Analisis
Pembahasan
Selesai
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis. Dalam penelitian ini, data
Sekundersdidapat dari studi literatur dari penelitian terdahulu. Hasil
3-4
Identifikasi Risiko
Faktor Risiko
(terhadap Biaya, Mutu dan Waktu)
Pembuatan Kuisioner
Penyebaran Kuisioner
Risiko Dominan
Selesai
https://www.designingbuildings.co. Diakses
1 uk/wiki/Risk_in_building_design_ September
and_construction 2017
4-1
4-2
Selain dari ketujuh sumber di atas, identifikasi risiko dilakukan juga dengan
wawancara dengan tujuan meng-cross check data literatur dengan data lapangan
serta menambahkan faktor risiko yang belum masuk dari data literatur.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut telah didapat 34 faktor-faktor risiko dan
dikelompokkan ke dalam 9 kategori dan dapat dilihat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 Faktor-Faktor Risiko Berdasarkan 8 Sumber
Rekapitulasi jumlah dan persentase dapat dilihat dalam tabel 4.3 serta gambar 4.1.
Tabel 4.3 Kategori Risiko
Organisasional
Performa
41.2 Teknikal
Jenis-Jenis Subkontraktor
Galian
10% 13%
Kaca + Alumunium
Pengecatan
17% 13% Waterproofing
ME
7%
17% Atap Baja Ringan
13% Interior
10% Ready-Mix
Jabatan Jumlah
Owner 8
Project Manager 14
Pelaksana 8
Jumlah 30
4-8
Jabatan Responden
27% 27%
Owner
Project Manager
Pelaksana
46%
30% 27%
< 5 Tahun
5-10 Tahun
> 10 Tahun
43%
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Faktor Risiko terhadap Biaya (lanjutan)
R R
KODE KATEGORI STATUS
HITUNG TABEL
Kesalahan Pengerjaan akibat
B13 0.517 0.3061 VALID
gambar/instruksi yang tidak detil
Kesalahan Pengerjaan (tidak
B14 0.384 0.3061 VALID
sesuai rencana)
B15 Ketersediaan sumber daya 0.342 0.3061 VALID
Pemborosan penggunaan
B16 0.67 0.3061 VALID
material oleh pekerja
TIDAK
B17 Jadwal yang padat 0.237 0.3061
VALID
TIDAK
B18 Tingkat Kesulitan pekerjaan -0.158 0.3061
VALID
Produktivitas pekerja yang
B19 0.642 0.3061 VALID
rendah
Tidak adanya sumber daya
B20 0.38 0.3061 VALID
listrik/daya tidak mencukupi
Tidak adanya sumber daya air TIDAK
B21 0.120 0.3061
yang berkualitas VALID
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Faktor Risiko terhadap Mutu (lanjutan)
R R
KODE KATEGORI STATUS
HITUNG TABEL
Kurangnya pengawasan
M9 0.429 0.306 VALID
pekerjaan
M10 Tingkat kedetilan pekerjaan 0.361 0.306 VALID
TIDAK
M11 Ketersediaan sumber daya 0.118 0.306
VALID
Memaksakan pekerjaan karena
M12 0.777 0.306 VALID
mengejar target
M13 Kurangnya tenaga kerja 0.364 0.306 VALID
Kurangnya kemampuan /
M14 0.447 0.306 VALID
pengalaman tenaga kerja
TIDAK
M15 Kerusakan Peralatan 0.256 0.306 VALID
Tidak adanya sumber daya
M16 0.395 0.306 VALID
listrik/daya tidak mencukupi
Tidak adanya sumber daya air
M17 0.433 0.306 VALID
yang berkualitas
R R
KODE FAKTOR RISIKO STATUS
HITUNG TABEL
W1 Kondisi lapangan yang
0.486 0.306 VALID
menyulitkan
W2 TIDAK
Cuaca buruk 0.090 0.306 VALID
W3 Act of God 0.525 0.306 VALID
W4 Perselisihan dengan lingkungan
0.384 0.306 VALID
sekitar dan pihak-pihak terkait
W5 Pembatasan mobilisasi atau
0.637 0.306 VALID
larangan sekitar lokasi
W6 TIDAK
Pencurian material di lapangan 0.231 0.306 VALID
W7 Perizinan 0.425 0.306 VALID
W8 Kecelakaan Pekerjaan 0.389 0.306 VALID
W9 Perencanaan dan penjadwalan
0.307 0.306 VALID
yang kurang baik
W10 TIDAK
Jadwal yang padat 0.201 0.306 VALID
W11 Perubahan rencana kerja /
0.333 0.306 VALID
pekerjaan tambah kurang
W12 Kesalahan estimasi waktu,
sumber daya, dan penyusunan 0.41 0.306 VALID
urutan kerja
4-12
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Fakto Risiko terhadap Waktu (lanjutan)
R R
KODE FAKTOR RISIKO STATUS
HITUNG TABEL
W13 Pengawasan dan pengendalian TIDAK
0.190 0.306
yang kurang baik VALID
W14 Lambatnya mobilisasi 0.632 0.306 VALID
W15 Pengiriman barang yang
0.544 0.306 VALID
terlambat
W16 Kesalahan Pengerjaan akibat
gambar /instruksi yang tidak 0.327 0.306 VALID
jelas
W17 Kesalahan Pengerjaan akibat
pekerja (tidak sesuai dengan 0.466 0.306 VALID
rencana)
W18 Ketersediaan material 0.465 0.306 VALID
W19 Tingkat Kesulitan Pekerjaan 0.591 0.306 VALID
W20 Pembayaran yang tertunda dari
TIDAK
kontraktor kepada 0.267 0.306 VALID
subkontraktor
W21 Persetujuan perubahan yang
0.556 0.306 VALID
lama
W22 Subkontraktor yang lepas
0.553 0.306 VALID
tanggung jawab
W23 Pemogokan 0.584 0.306 VALID
W24 Kurangnya tenaga kerja 0.347 0.306 VALID
W25 Kurangnya kemampuan /
0.465 0.306 VALID
pengalaman tenaga kerja
W26 Rendahnya produktivitas TIDAK
0.229 0.306
pekerja VALID
W27 Kerusakan peralatan 0.331 0.306 VALID
W28 Tidak adanya sumber daya
0.383 0.306 VALID
listrik/daya tidak mencukupi
W29 Tidak adanya sumber daya air TIDAK
0.074 0.306
yang berkualitas VALID
Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat beberapa faktor risiko yang dinyatakan
tidak valid. Dengan demikian, faktor-faktor risiko tersebut dibuang atau tidak
diikutkan dalam tahapan analisis berikutnya. Rekapitulasi faktor-faktor risiko
yang dinyatakan tidak valid dapat dilihat pada tabel 4.11.
4-13
Faktor-faktor risiko yang dinyatakan tidak valid kemudian dicari penyebab serta
pertimbangannya. Justifikasi ketidakvalidan faktor risiko dapat dilihat dalam tabel
4.12.
4-14
Kesalahan Estimasi
Terdapat pekerjaan yang harus berurutan dan ada
Waktu, Sumber Daya,
M6 juga pekerjaan yang dapat dilakukan overlap
Dan Penyusunan
sehingga terdapat ketidakkonsistenan jawaban.
Urutan Kerja
Beberapa pekerjaan sangat bergantung dari jenis
material yang digunakan. Contohnya adalah
interior, jika tedapat perbedaan material dari tahap
Ketersediaan Sumber
M11 perencanaan dengan pelaksanaan, akan dapat
Daya
merubah mutu. Tetapi untuk pekerjaan galian
tidak membutuhkan material melainkan peralatan.
Terdapat ketidakkonsistenan jawaban.
4-16
Awal Hasil
Ko- Fre- Fre-
Faktor Risiko Dam Dam- Kategori
de kue- kue
-pak pak
nsi -nsi
B4 Perubahan Harga Material 3.10 2.93 3 3 Moderate
B5 Kenaikan Upah Pekerja 2.73 2.93 3 3 Moderate
Pencurian Material Di
B8 2.73 2.93 3 3 Moderate
Lapangan
B9 Keselamatan Kerja 1.43 2.23 1 2 Low
Perencanaan Dan
B10 Penjadwalan Yang Kurang 3.20 3.27 3 3 Moderate
Baik
Perubahan Rencana Kerja /
B11 3.77 3.87 4 4 High
Pekerjaan Tambah Kurang
Kesalahan Pengerjaan Akibat
B13 Gambar/Instruksi Yang Tidak 2.97 3.07 3 3 Moderate
Detil
Kesalahan Pengerjaan (Tidak
B14 2.33 2.47 2 2 Low
Sesuai Rencana)
B15 Ketersediaan Sumber Daya 3.10 3.07 3 3 Moderate
Pemborosan Penggunaan
B16 3.13 2.87 3 3 Moderate
Material Oleh Pekerja
Produktivitas Pekerja Yang
B19 2.50 2.97 3 3 Moderate
Rendah
Tidak Adanya Sumber Daya
B20 Listrik/Daya Tidak 1.80 2.40 2 2 Low
Mencukupi
4-19
Awal Akhir
Ko- Fre- Fre-
Faktor Risiko Dam- Dam- Kategori
de kue- kue-
pak pak
nsi nsi
M1 Kondisi Lapangan 2.83 3.03 3 3 Moderate
M2 Cuaca Buruk 3.60 3.27 4 3 Moderate
Perencanaan Dan
M4 Penjadwalan Yang Kurang 3.50 3.80 4 4 High
Baik
Perubahan Rencana Kerja /
M5 3.97 4.03 4 4 High
Pekerjaan Tambah Kurang
Kesalahan Pengerjaan Akibat
M7 Gambar /Instruksi Yang 3.07 3.43 3 3 Moderate
Tidak Jelas
Kesalahan Pengerjaan Akibat
M8 Pekerja (Tidak Sesuai 2.10 3.40 2 3 Low
Dengan Rencana)
Kurangnya Pengawasan
M9 3.17 3.73 3 4 Moderate
Pekerjaan
M10 Tingkat Kedetilan Pekerjaan 2.53 2.73 3 3 Moderate
Memaksakan Pekerjaan
M12 4.03 3.97 4 4 High
Karena Mengejar Target
Kurangnya Kemampuan /
M14 2.23 3.13 2 3 Low
Pengalaman Tenaga Kerja
Tidak Adanya Sumber Daya
M16 Listrik/Daya Tidak 1.67 2.63 2 3 Low
Mencukupi
Tidak Adanya Sumber Daya
M17 1.63 2.53 2 3 Low
Air Yang Berkualitas
Awal Hasil
Ko- Fre- Fre-
Faktor Risiko Dam- Dam- Kategori
de kue- kue-
pak pak
nsi nsi
W2 Cuaca Buruk 3.77 3.53 4 4 High
W3 Act Of God 1.20 3.67 1 4 Low
Perselisihan Dengan
W4 Lingkungan Sekitar Dan 1.20 3.67 1 4 Low
Pihak-Pihak Terkait
4-20
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Faktor Risiko terhadap Waktu (lanjutan)
Awal Hasil
Ko- Fre- Fre-
Faktor Risiko Dam- Dam- Kategori
de kue- kue-
pak pak
nsi nsi
Pembatasan Mobilisasi Atau
W5 2.57 2.67 3 3 Moderate
Larangan Sekitar Lokasi
W7 Perizinan 2.17 2.30 2 2 Low
W8 Kecelakaan Pekerjaan 1.50 2.27 2 2 Low
Perencanaan Dan
W9 Penjadwalan Yang Kurang 3.30 3.30 3 3 Moderate
Baik
Perubahan Rencana Kerja /
W11 4.00 4.17 4 4 High
Pekerjaan Tambah Kurang
Kesalahan Estimasi Waktu,
W12 Sumber Daya, Dan 2.60 3.03 3 3 Moderate
Penyusunan Urutan Kerja
W14 Lambatnya Mobilisasi 2.27 2.57 2 3 Low
Pengiriman Barang Yang
W15 2.73 2.93 3 3 Moderate
Terlambat
W16 Ketersediaan Material 3.07 3.33 3 3 Moderate
Kesalahan Pengerjaan Akibat
W17 Gambar /Instruksi Yang 2.33 3.40 2 3 Low
Tidak Jelas
Kesalahan Pengerjaan Akibat
W18 Pekerja (Tidak Sesuai 2.27 2.90 2 3 Low
Dengan Rencana)
W19 Tingkat Kesulitan Pekerjaan 2.37 2.73 2 3 Low
Persetujuan Perubahan Yang
W21 2.63 2.80 3 3 Moderate
Lama
Subkontraktor Yang Lepas
W22 2.20 2.60 2 3 Low
Tanggung Jawab
W23 Pemogokan 1.30 2.60 1 3 Low
W24 Kurangnya Tenaga Kerja 2.50 2.63 3 3 Moderate
Kurangnya Kemampuan /
W25 2.27 2.67 2 3 Low
Pengalaman Tenaga Kerja
W27 Kerusakan Peralatan 2.43 2.57 2 3 Low
Tidak Adanya Sumber Daya
W28 Listrik/Daya Tidak 1.77 3.17 2 3 Low
Mencukupi
4-21
W2 Cuaca Buruk
Waktu
Perubahan Rencana Kerja /
W11
Pekerjaan Tambah Kurang
FLOW CHART
PROSEDUR SEDERHANA
PERUBAHAN PEKERJAAN / PEKERJAAN TAMBAH KURANG
NO SUB-
OWNER PERENCANA KONTRAKTOR
URUT KONTRAKTOR
PENGECEKAN SELESAI
PADA DITOLAK (diberikan surat
2 DOKUMEN penolakan
KONTRAK pekerjaan)
EVALUASI
TEKNIS, PENGAJUAN
WAKTU DAN BIAYA
3 BIAYA
DITOLAK
4 PEMBAHASAN BERSAMA
INSTRUKSI SELESAI
7 PERUBAHAN (diberikan surat
PEKERJAAN penolakan
pekerjaan)
Gambar 4.8 Prosedur Sederhana Sebagai Mitigasi Risiko Pekerjaan Tambah Kurang
FLOW CHART
PROSEDUR SEDERHANA
PENJADWALAN DAN PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI
NO SUB-
OWNER PERENCANA KONTRAKTOR
URUT KONTRAKTOR
USULAN USULAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
1
EVALUASI
TEKNIS,
WAKTU DAN
3 BIAYA
4 PEMBAHASAN BERSAMA
DITOLAK
Gambar 4.9 Prosedur Sederhana Sebagai Mitigasi Risiko Penjadwalan dan Perencanaan yang
Kurang Baik
4-27
FLOW CHART
PROSEDUR SEDERHANA
PEMAKSAAN PEKERJAAN KARENA MENGEJAR TARGET
NO SUB-
OWNER PERENCANA KONTRAKTOR
URUT KONTRAKTOR
PERENCA- PERENCA-
NAAN NAAN
1 TEKNIS TEKNIS
PELAKSA-
2 NAAN
SESUAI DENGAN
KONTRAK
EVALUASI WAKTU, MUTU DAN
BIAYA
3
TIDAK SESUAI DENGAN
KONTRAK
PERTAHAN-
CARI PENYEBAB KAN DAN
4 TINGKATKA
N
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis risiko pekerjaan subkontraktor dapat disimpulkan
bahwa:
1. Terdapat 34 faktor risiko yang berdampak terhadap aspek biaya, mutu dan
waktu. Faktor-faktor risiko tersebut terbagi ke dalam 9 kategori yaitu
alam, finansial, keamanan, keselamatan, konstruksi, kontraktual,
organisasional, performa dan teknikal. Kategori paling dominan adalah
kategori mengenai konstruksi sebesar 41.2%.
2. Terdapat 4 risiko yang memiliki frekuensi tinggi serta berdampak tinggi
(masuk kategori high risk) yaitu perubahan rencana kerja/pekerjaan
tambah kurang (terhadap aspek biaya, mutu dan waktu), perencanaan dan
penjadwalan yang kurang baik (terhadap aspek mutu), pemaksaan
pekerjaan karena mengejar target (terhadap aspek mutu) serta cuaca buruk
(terhadap aspek waktu).
3. Berdasarkan wawancara dengan kontraktor dan subkontraktor, respon
terhadap risiko-risiko tersebut adalah dengan cara mitigasi. Respon
mitigasi dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko serta meminimalisir
dampak yang mungkin dapat diakibatkan oleh risiko tersebut. Solusi
mitigasi yang ditawarkan adalah dengan membuat prosedur sederhana
yang dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan pekerjaan subkontraktor.
Selain dari pembuatan prosedur sederhana, solusi lainnya adalah dengan
adanya evaluasi rutin serta pembahasan bersama.
5-1
5-2
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah:
1. Hasil dari penelitian ini merupakan gambaran risiko secara umum untuk
subkontraktor, penelitian selanjutnya sebaiknya dapat melakukan
penelitian dengan lebih mendetail semisal untuk salah satu jenis
subkontraktor.
2. Responden dalam penelitian ini terbagi ke dalam 3 level jabatan sehingga
penelitian selanjutnya dapat dilakukan terhadap salah satu jabatan
sehingga dapat lebih akurat.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti terhadap salah satu jenis kontrak
(lump sum atau unit price) sehingga hasil dapat lebih akurat.
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas cakupan domisili responden.
Sebagai contoh untuk subkontraktor yang berdomisili di Jawa Barat.
5. Prosedur sederhana dibuat berdasarkan dengan studi literatur dan
wawancara, penelitian selanjutnya agar dapat menguji keabsahan dari
prosedur yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Dumbrava, Vasile, 2013. Using Probability - Impact Matrix in Analysis and Risk
Assessment Projects. Journal of Knowledge Management, Economics and
Information Technology
Flanagan, Roger et George Norman. 1993. Risk Management and Construction.
Inggris: Blackwell Science Ltd
Gajewska, Ropel dan Mikaela Ropel. 2011. Risk Management Practices in a
Construction Project. Goteborg: Chamers University of Technology
Gupta et al. 2016. Risk Management: Identifying Key Risks in Construction
Projects. International Journal of Civil and Structural Engineering Research
Henrico dan Anton Soekiman. 2013. Analisa Perilaku Kontraktor Utama Dalam
Melakukan Subkontrak Konstruksi Bangunan Gedung Di Indonesia.
Bandung: Jurnal Konstruksia. Vol. 5 No.1
Indah, Sinta Nur. 2017. Analisis Risiko Manajemen Mutu dan Penyusunan
Prosedur Pengendalian Mutu Pekerjaan Subkontraktor pada Proyek
Apartemen Gold Coast PIK Jakarta. Surabaya: INSTITUT TEKNOLOGI
SEPULUH NOVEMBER
Jayasudha, k. dan Vidivelli. 2016. Analysis of Major Risks in Construction
Projects. Tamil Nadu: Annamalai University
PMI. 2013. A Guide to The Project Management Body of Knowledge. Amerika
Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara No. PER/21/M-PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. Sekretariat Negara.
Jakarta
Rezakhani, Pejman. 2012. Classifying Key Risk Factors in Construction Project.
Korea: Kyung Pook National University
Scheig, Martin. 2006. Risk Management in Construction Project Management.
Journal of Bussiness Economics and Management
Setioningsih, Reny. 2008. Sistem Pemilihan dan Pembayaran Subkontraktor.
Padang: Universitas Andalas
xix
xx
Sukirno. 2015. Analisis Resiko Waktu di Proyek Konstruksi Studi Kasus Proyek
Ampuh Pressure Maintenance di Duri, Riau. Riau: Universtias Riau
Supriyadi, Zufa. 2014. Hubungan Stakeholder Dengan Organisasi Perusahaan.
https://zufasupriyadi.wordpress.com/2014/05/25/hubungan-stakeholder-
dengan-organisasi-perusahaan/. Diakses pada 4 September 2017
Tipili, Luka Goji dan Ibrahin Yakubu. 2016. Identification adn Assessment of Key
Risk Factors Affecting Public Construction Project in Nigeria: Stakeholders
Perspectives. Bauchi: Abubakar Tafawa Balewa
Wae, Kirun. 2014. Pengertian Subkontaktor Pada Proyek.
http://projectmedias.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-subkontraktor-pada-
proyek.html. Diakses pada 4 September 2017
Winardi. 1990. Asas-Asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju.
Winch et al. 2008. Construction Risk Identification. Machester: University of
Manchester
Zou, Patrick et al. 2014. Identifying Key Risks in Construction Projects: Lify
Cycle and Stakeholder Perspectives. International Journal of Construction
Management.
LAMPIRAN 1
L1-3
L1-2
L1-3
L1-2