1. HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN KONTRAK DAN NASEHAT HUKUM (GILBREATH, 1992) Jika terlibat dalam proyek-proyek konstruksi mengenai salah satu kepentingan dalam kapasitas saja, akan dibutuhkan nasihat dan keahlian dari penasehat hokum (lawyer). Walaupun tidak praktis menganjurkan agar setiap manajer kontrak atau setiap pakar terlibat dalam proses memiliki lisensi untuk menjadi praktisi hukum atau bahkan pelatihan hukum, semua pihak perlu mengetahui 3 (tiga) hal yaitu: Kelancaran keterlibatan penasehat hukum atau kantor konsultan hukum sejak dini hingga proyek selesai, selalu merupakan hal yang positif. Akan tetapi ada tonggak dalam aturan-aturan pengelolaan kontrak yang memerlukan tinjauan dan nasihat hukum khusus. Disini akan ditenerangkan butir-butir resiko tersebut, menawarkan nasihat dalam pemilihan lawyer dan memberikan saran- saran untuk menjadikannya terbaik dari keahliannya. Untuk setiap segi dari setiap kontrak, bukanlah pertanyaan “jika” harus 1.1 BAGAIMANA MEMILIH PENASEHAT HUKUM ( LAWYER ) Tidak ada seorang insinyur akan menentukan suatu produk bermutu rendah atau memilih cara lain tanpa pertimbanan kegunaan, mutu dan harganya. Sama halnya dengan memilih lawyer. Berikut adalah faktor-faktor utama yang harus ditimbangkan bila memutuskan firma hukum mana yang harus dipilih: a. Tipe Praktisi Menyewa lawyer (penasehat hukum) sama dengan memilih arsitek, menejer b. Kepribadian-Kepribadian Mungkin pembicaraan berjam-jam dengan lawyer berakhir dibawah situasi ketegangan yang tinggi, dan dalam suasana yang jauh lebih nyaman. Wawancarai beberapa lawyer yang mungkin cocok dan pilih lawyer yang disukai. c. Harga Harga dibidang hukum semakin bersaing. Jika memiliki banyak masalah hukum yang akan diselesaikan, kemungkinan dapat merundingkan d. Pemanfaatan Strategi Sekali sebuah kantor konsultan hukum dipilih, arahkan permintaan anda kepada lawyer yang imbalan jasanya tidak atau kurang mahal namun cukup menangani permasalahan. Untuk kebanyakan imbalan jasa, imbalan jasa lawyer umumnya dibayar perjam, semakin perpengalaman, semakin senior, maka imbalan jasa semakin tingi, walaupun untuk pekerjaan yan sama. e. Biaya-Biaya Biaya-biaya dan kebiasaan-kebiasaan menagih dari firma hukum, seringkali dapat dirundinkan dan dapat mengurani atau 2. PERAN KONSULTAN HOKUM DALAM ADMINISTRASI PROYEK KONSTRUKSI (GILBREATH, 1992) Administrasi kontrak adalah tanggung jawab pengguna jasa dan penyedia jasa kecuali muncul masalah- masalah, para lawyer tidak langsung terlibat. a. Memastikan hak-hak cara perbaikannya Jika penyedia jasa melakukan kesalahn misalnya lawyer akan menganjurkan agar pengguna jasa mengirimkan peringatan cidera janji yang Para lawyer, khususnya kebanyakan penuntut umum, dilatih untuk membuat tindakan dan posisi client terlihat benar dan beralasan dalam kasus sengketa yang dibawa kesidang pengadilan atau arbitrase. Jika keterangan atas kenyataan-kenyataan dapat dirubah sedikit saja, untuk manfaat client dari lawyer, suatu keuntungan nyata dapat diperoleh. Proses ini kadang-kadang dikenal sebagai “pelatihan fakta-fakta”. b. Bantuan pada klaim-klaim Persiapan dimuka ini bahkan dapat mengurangi jumlah klaim-klaim yang mungkin dapat diajukan, dan membuat Persiapan yang logis meningkatkan ketakutan penyedia jasa akan kehilangan bukan saja klaim tetapi juga investasi substansial dalam biaya dan yang uga memerlukan jasa hokum. Sebenarnya, banyak klaim kontrak apakah diajukan atau ditinggalkan adalah berdasarkan analisis biaya dan manfaat murni bukan berdasarkan hokum. c. Angaran hukum lawan kewajaran: suatu perbedaan penting Ingan prinsip hukum yang ada dapat membuat perkiraan yang tidak perlu lahir dari 1. Akses yang mirip atau setara terhadap lawyer Jika misalnya penyedia jasa mengoperasikan proyek tanpa pengetahuan hukum sampai masalah hukum timbul, pengguna jasa dapat memperoleh keuntungan-keuntungan teknis hukum yang mungkin menghalangi klaim yang akan datang dari penyedia jasa yang tidak waspada. Walaupun diperkirakan bahwa kedua belah pihak memiliki akses yang sama atau setara kepada lawyer, seseorang dapat mengambil manafat dari lawyer sedangkan yang lain tidak. 2. Kekuatan tawar menawar yang setara Jadi, lagi-lagi anggapan hukum dalam kasus ini “kekuatan tawar menawar keuangan yang tinggi” adalah tidak benar. Kesenggangan antara anggapan hukum dan kenyataan komersial mungkin dimanfaatkan untuk keuntungan salah satu pihak. d. Bila pengguna jasa digugat Aturan-aturan hukum ditetapkan dengan undang-undang yang hanya diketahui dan dimengerti para lawyer. Aturan-aturan ini sangat rumit, semuanya didalihkan dari struktur praktis dan dogma byzantium, semuanya dinaungi oleh pertimbangan- e. Pengguna Jasa memutuskan untuk menggugat Sekalipun dengan pengelolaan proyek yang baik, sengketa-sengketa dan klaim- klaim dapat menolak perdamaian. Banyak lawyer berkeyakinan bahwa sikap sebagai penggugat lebih mulia daripada penggugat klaim tandingan. Dalam setiap kasus, selalu memandang bahwa suatu gugatan hukum sebagai suatu investasi. Pakailah analisa manfaat/biaya untuk memutuskan apakah hal tersebut bijaksana 3. RINGKASAN: MENDAPATKAN YANG TERBAIK DARI KONSULTAN HUKUM ( LAWYER ) Untuk mendapatkan hasil terbaik, bantu lawyer semampunya dalam mendapatkan dan memahami fakta- fakta seluruhnya tanpa ada yang tertinggal. Susunlah bahan-bahan, dokumen-dokumen dan himpunan data agar tinjauan pendapat hukum dapat cepat dan tepat dibuat dan lebih murah. Hal ini akan menyelamatkan banyak biaya untuk imbalan jasa hukum dan Ingat selalu bahwa para lawyer menawarkan nasihat dan penyajian, para lawyer tidak mengelola bisnis konstruksi, atau membebaskanya dari tanggung jawab. Para lawyer juga tidak memperbaiki kesalahan pengelolaan. Jika sungguh- sungguh tentang pencegahan dan penyelesaian masalah yang tidak dapat dihindari, harus diketahui apa yang lawyer dapat lakukan dan apa yang tidak. Harus diketahui kapan dan bagaimana menggunakan lawyer. Harus diketahui peranan lawyer dalam pengelolaan kontrak 4. BEBERAPA PESAN/TIP a. Dipihak penyedia jasa pilihlah kepala proyek atau project manajer agar yang selain cakap dan berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan dilapangan tetapi juga menguasai dan berpengalaman serta merasa bekepentingan dengan berhasilnya administrasi proyek konstruksi dan kalau dapat sekalian berkualifikasi sebagai perunding (negosiator). Sebagai kepala proyek fungsinya diuji dalam hal-hal sebagai berikut: b. Sebelum memulai pekerjaan fisik dilapangan seluruh jajaran administrasi proyek konstruksi dibawah koordinasi kepala proyek mempelajari dan menghayati benar isi yang terkandung dalam seluruh dokumen kontrak. Petugas-petugas yang harus mempelajari dokumen kontrak secara intensif adalah: - Kepala proyek - Administrasi proyek - Petugas bagian akunting - Site manager Yang dipelajari bukan saja apa yang harus dilakukan agar menurut kontrak, tetapi juga hal-hal sebagai berikut: c. Mintalah bantuan konsultan hukum atau lawyer seperti yang dianjurkan sebelumnya terutama bila kontrak dalam kontrak bahasa asing (Inggris). Pilihlah lawyer yang mengerti benar seluk beluk industri jasa konstruksi, setidak-tidaknya memahami hukum konstruksi. Tentu saja yang menguasai bahasa inggris dengan baik, lisan maupun tertulis serta fasih dalam berkomunikasi. d. Para petugas administrasi proyek kontruksi harus aktif dan antisipatif, artinya tepat tanggap dan cepat bertindak agar administrasi proyek konstruksi berjalan e. Risalah-risalah rapat proyek, intruksi-intruksi pengguna jasa harus diarsipkan dengan rapi agar mudah mengingat atau mencarinya bila sewaktu-waktu diperlukan. Kebiasaan buruk seperti malas mencatat, lupa menyimpan dengan rapi, tidak teliti, sembrono seharusnya dihindari agar semua arsip terpelihara dengan baik untuk sewaktu-waktu diperukan seperti pengajuan klaim dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. f. Selama masa pelaksanaan perlu terus- menerus menekuni arti yang terdapat dalam dokumen kontrak. Bila ragu-ragu cepat minta penjelasan dari lawyer. Hal ini penting untuk g. Antara petugas-petugas administrasi proyek konstruksi dengan petugas dilapangan harus dijalin kerjasama yang baik dan serasi. h. Petugas-petugas administrasi proyek kontruksi jangan sekali-kali membuat kesepakatan dengan petugas-petugas pengguna jasa karena ini adalah wewenang kepala proyek. Hal ini sangat penting apalagi dimasa sekarang yang sangat rawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Yang dikhawatirkan disini adalah kesepakatan secara diam-diam dan tersembunyi yang dapat merugikan pengguna jasa atau penyedia jasa. TERIMA KASIH SESI PERTAMA TANYA JAWAB... 1. Yang dimaksud dengan struktur praktis dan dogma byazantium ? (afi) 2.Contoh kasus anggaran hukum lawan kewajaran ? (alfan) 3. Bagaimana bila peraturan perundang- undangan tersebut disalah gunakan oleh para lawyer ? (intan) 4. SESI KEDUA TANYA JAWAB... 1. 2. 3. 4.