Anda di halaman 1dari 30

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG OLAH RAGA

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GOR PA


LOKASI : KOTA PDANG

I. PENDAHULUAN
Setelah mempelajari Dokumen Lelang, Gambar dan mengikuti Aanwijzing /
Penjelasan Pekerjaan dan Peninjauan Lapangan serta membaca Risalah
Aanwijzing dan juga mensurvei Harga Bahan yang akan dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GOR KOTA PADANG,
maka kami mencoba membuat Metoda Pelaksanaan Kerja, yang merupakan salah
satu Persyaratan Teknis untuk Penawaran Pekerjaan tersebut.
Kami akan menyusun aturan dan cara kerja sesuai dengan yang telah
tercantum dalam Dokumen Lelang serta Risalah Aanwijzing yang kami terima.
Metoda Pelaksanaan ini akan menjelaskan secara rinci, mulai dari Administrasi,
Mobilisasi Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan serta Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan tersebut.
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah 180
(Seratus Delapan Puluh Hari) Kalender.
Apabila Perusahaan kami ditunjuk sebagai Pemenang dalam pelelangan ini,
kami sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan penawaran yang
kami ajukan dalam Pelelangan yang dilaksanakan pada tanggal 26 April 2019.

Gambaran Umum Kegiatan


1. Lokasi Pekerjaan :
Lokasi pekerjaan di Kota Padang.
2. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan berupa : PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GOR
terdiri dari :
1.PEKERJAAN PERMULAAN
2.PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3.PEKERJAAN LANTAI SATU
4.PEKERJAAN LANTAI DUA
5.PEKERJAAN ELEKTRIKAL
6.PEKERJAAN MEKANIKAL

3. Gambar
a. Gambar untuk keperluan kontrak
 Gambar kontrak merupakan gambar yang dapat dijadikan
referensi
 Gambar untuk pelaksanaan pekerjaan didasarkan atas
pengukuran MC.0 yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan diketahui
/ disetujui oleh Direksi
 Gambar-gambar konstruksi dibuat dan diukur oleh penyedia jasa
yang diawasi langsung oleh direksi dan harus mendapat persetujuan
dari direksi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

b. Gambar-gambar yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa


Penyedia jasa sebelum melaksanakan kegiatan harus menyerahkan
kepada direksi, gambar rencana pelaksanaan / gambar konstruksi dan
penyedia jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
yang disetujui oleh direksi, tanpa ada tambahan pembayaran
apapun. Jika kontraktor memperkirakan bahwa perubahan-perubahan
tersebut akan menambah tanggung jawab penyedia jasa menurut
kontrak , maka penyedia jasa harus menyampaikan pernyataan tertulis
kepada direksi dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima
perubahan-perubahan tersebut dan harus menentukan hal-hal khusus
yang dirasakan memberatkan. Direksi akan mempertimbangkan
masalah tersebut

c. Persetujuan atas gambar


Pemeriksaan atau pertimbangan tentang usulan-usulan, gambar-gambar
atau dokumen atau direksi yang diserahkan oleh penyedia jasa untuk
memperoleh persetujuan direksi maupun persetujuan yang berkenaan
dengan hal tesebut, baik dengan atau tanpa perubahan-perubahan,
tidak boleh dibebaskan penyedia jasa dari suatu tanggung jawab atas
kekurangan yang dibebankan kepada penyedia jasa sesuai ketentuan
kontrak. Sekiranya terdapat gambar-gambar yang tidak sesuai dengan
persyaratan-persyaratan kontrak setelah persetujuan diberikan oleh
direksi terhadap gambar- gambar yang diserahkan terdahulu, maka
berbagai perubahan dan tambahan yang dianggap perlu oleh direksi
harus dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan penyedia jasa tanpa ada tambahan pembayaran.

d. Gambar Asbuilt Drawing


Gambar asbuilt drawing dibuat apabila pekerjaan sudah selesai 100 % (
setelah serah terima pertama ). Untuk mendapatkan ukuran dan
elevasinya perlu dilakukan pengukuran terakhir yang mengambil
bentuk kondisi lapangan yang sesungguhnya dan telah siap
dilaksanakan. Gambar asbuilt drawing dibuat rangkap 3 ( tiga ) dan 1
( satu ) set kalkir. Pembayaran khusus untuk pembuatan gambar
tidak ada, semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk - pembuatan
gambar-gambar tersebut diatas secara proporsional sudah harus
dimasukkan dalam harga satuan pekerjaan yang dilaksanakan.

e. Lokasi untuk Akomodasi Tambahan


Jika penyedia jasa yang memanfaatkan izin jalan khusus atau
sementara akomadasi tambahan yang diperolehnya menurut
persyaratan kontrak atau suatu tempat untuk pembuangan bahan-bahan
yang berlebihan, maka harus memperoleh persetujuan tertulis dari
pemilik dan pemukim atau penguasa yang berhak atas lahan dimana
izin jalan, akomodasii / tempat pembuangan bahan-bahan yang
berlebihan tersebut terdapat dan harus membuat bukti tercatat yang
harus disetujui oleh pemilik pemukim atau penguasa sebagaimana
disebutkan terdahulu mengenai konndisi permukaan lahan tersebut
memasuki daerah itu harus mengembalikannya lagi setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan / kegiatan atas biayanya sendiri dan harus
memuaskan pemilik, pemukim, penguasa, dan direksi sesuai
persyaratan kontrak.
Sekiranya penyedia jasa yang memanfaatkan suatu izin jalan khusus
atau sementara akomodasi tambahan yang disediakan baginya oleh
pengguna jasa untuk kepentingan kontrak, lahan dimana tempat izin
jalan atau akomodasi tambahan tersebut berada harus dianggap
menjadi bagian dari lokasi seperti ditentukan dalam persyaratan kontrak.
Sekirannya penyedia jasa yang memanfaatkan suatu izin jalan khusus
atau sementara atau akomodasi tambahan yang disediakan bagiannya
oleh pengguna jasa untuk kepentingan kontrak, lahan dimana tempat
ijin jalan atau akomodasi tambahan tersebut berada harus dianggap
menjadi bagian dari lokasi seperti ditentukan dalam persyaratan kontrak.
 Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
Tahap berikutnya penentuan lokasi base camp,pembuatan kantor
Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek.
 Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi
Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat
dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).
 Material dan Penyimpanan
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui
spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran,type maupun
ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material
yang akan digunakan untuk proses PEMBANGUNAN GEDUNG

SERBAGUNA GOR, diangkut dan diempatkan di Lokasi Penyimpanan


Material yang berada dekat dengan Lokasi Pekerjaan.
 Papan Nama Proyek
1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi
mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi
pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku,
split, cat minyak, semen, dan lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi
pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

f. Photo Dokumentasi

Pengambilan foto dokumentasi setiap pekerjaan yang akan


dilaksanakan.
Dengan pengambilan foto :
 sebelum dilaksanakan ( 0% ),
 sedang dilaksanakan (50%) dan
 selesai dilaksanakan (100%)
Dengan arah dan posisi yang sama. Foto-foto tersebut dicetak dengan
ukuran 4R, disusun dalam album dan diserahkan kepada Direksi sebelum
Penyerahan pertama dilaksanakan. Dalam pengambilan foto dokumentasi
penyedia jasa diwajibkan memakai kamera digital dan menyerahkan file-file
foto berbentuk CD kepada Direksi Setiap pengambilan hasil prestasi pekerjaan

g. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan


Kontraktor diwajibkan menggunakan mobilisasi dan demobilisasi peralatan yang
akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan.
Biaya mobilisasi dan demobilisasi adalah biaya yang dibutuhkan untuk
mendatangkan dan pengambilan alat ke dan dari lokasi pekerjaan
Pemindahan segala peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
keluar dari lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan selesai harus mendapatkan
persetujuan Direksi.
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
a. Alat-alat yang digunakan adalah:
 Pick Up
 Concrete Mixer
 Generator Set
 Mesin Las

Untuk mobilisasi peralatan yang meliputi Alat Berat, truck untuk pengangkut
material, beton molen dan peralatan lain-lain yang diperlukan akan dilaksanakan
pada saat mulai pelaksanaan pekerjaan.
b. Personil / Staff dan Tenaga Kerja Proyek :
 Pelaksana Lapangan
 Petugas K3 Konstruksi
 Juru Gambar
 Tenaga Administrasi
 Mandor
 Kepala Tukang
 Tukang – Tukang sesuai keahliannya
 Pekerja terlatih dan tak terlatih
 Penjaga Malam
Untuk mobilisasi personil lapangan yang meliputi staf inti dan tenaga kerja,

c. Bahan-Bahan
Mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan pada Pelaksanaan
pekerjaan, yang akan dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan, seperti :
 Kayu / Papan.
 Batu Kali
 Bahan Olahan
 Pasir Urug, Tanah Timbunan
 Besi Beton dengan ukuran yang dibutuhkan dan Kawat Beton.
 Semen. Baja
 Dan Bahan lainnya sesuai dengan Bestek.

II. TAHAP PELAKSANAAN FISIK

LINGKUP PEKERJAAN :
1.PEKERJAAN PERMULAAN
2.PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3.PEKERJAAN LANTAI SATU
A PEKERJAAN BETON STRUKTUR
B PEKERJAAN LANTAI MENZANIN (WC/KM)
C
PEKERJAAN ARSITEKTUR

4.PEKERJAAN LANTAI DUA


A
PEKERJAAN ARSITEKTUR

B PEKERJAAN ATAP
5.PEKERJAAN ELEKTRIKAL
6.PEKERJAAN MEKANIKAL

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi


teknis dan gambar serta menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar
kuantitas dan harga.

1. PEKERJAAN PERMULAAN
A. Pekerjaan Pembongkaran.

Pekerjaan Pembongkaran terdiri dari beberapa sub item pekerjaan antara lain
adalah:
-. Pekerjaan Pengikisan Lumut Beton
Pekerjaan ini di lakukan pada dinding bangunan GOR dimana Lumut atau
Jamur serta kerak yang terdapat dinding tersebut dikikis dan dilakukan oleh
pekerja yang diawasi oleh mandor.

-. Pekerjaan Pembongkaran Kuzen Kayu


Pekerjaan ini di lakukan pada dinding bangunan GOR dimana kuzen-kuzen
dan pintu serta jendela yang ada di dinding dibongkar atau dilepaskan dan
dilakukan oleh pekerja yang diawasi oleh mandor.

-. Pekerjaan Pembongkaran Kuda-Kuda Baja


Pekerjaan ini di lakukan pada bagian bangunan GOR dimana Atap dan
Kuda-Kuda yang ada di bongkar atau dilepaskan dan dilakukan oleh pekerja
dan tukang yang ahli serta diawasi oleh mandor.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permulaan dilaksanakan pada Minggu Ke – I


(Pertama), sam[pai dengan Minggu Ke – III (Ketiga) Pada Time Schedule.

A. Pekerjaan Permulaan.

Pekerjaan Permulaan terdiri dari beberapa sub item pekerjaan antara lain
adalah:

-. Pekerjaan Pembersihan Lapangan


Pekerjaan ini di lakukan pada Areal dalam dan luar bangunan GOR dimana
sisa pembongkaran dan sampah serta lainnya yang terdapat ada pada
dalam dan luar bangunan GOR tersebut dan dilakukan oleh pekerja yang
diawasi oleh mandor.

-. Pekerjaan Pengukuran dan Pembuatan Bowplank


Pekerjaan Pengukuran dan Pembuatan Bowplank ini di lakukan pada Areal
luar dan dalam bangunan GOR, Pekerjaan pengukuran tersebut dimaksud
dalam rangka menentukan Luas dan elevasi konstruksi bangunan Gor ,
semua ini dilakukan untuk melakukan perhitungan volume pelaksanaan
Pekerjaan Mutual Check Nol (MC.0) Actual Check (MC.100).
Pengukuran dilaksanakan untuk menentukan arah pemasangan Bow plank dan
menentukan As dan Elevasi Konstruksi Bangunan GOR. Hasil pengukuran
akan dituangkan dalam gambar Shop Drawing dan Back Up Data.
Shop Drawing atau gambar kerja merupakan acuan bagi pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan
menjadi lebih sistematis dan terkendali secara teknis baik dari segi waktu, biaya
maupun mutu kerja.
”Visualisasi Pekerjaan Pengukuran”

Gambar kerja dibuat dengan berpedoman pada perencanaan dan diajukan


untuk mendapatkan persetujuan pihak direksi.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan tenaga :
No Uraian Jumlah
1 Juru Ukur 1 orang
2 Pembantu juru ukur 1 orang
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan bahan :
No Uraian Jumlah
1 Patok Kayu ± 10 batang
Peralatan yang dibutuhkan
No Uraian Jumlah
1 Theodolith / Waterpass 1 Bh
2 Meteran 1. 2 Bh

Untuk mengatur ini kami kan memberikan tanggung jawab pada Personil
dilapangan.
- Kami menyiapkan gambar shop drawing (MC.0), Asbuild Drawing
(MC.100) dan keperluan lain selama berlangsungnya proyek.
- Dari data ketinggian kami harus memeriksa semua titik tetap lainya
yang akan dipakai dalam pengukuran pekerjaan dan harus memuat
titik tetap tambahan diatas dibangun diatas tanah Proyek/Negara.
Atas persetujuan Direksi, penyedia jasa harus memberikan kepada Direksi
dalam rangkap 5 (lima), semua data yang ada dalam form usulan yang
memberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap titik tetap yang dipakai atau
dibangun atau dibuat oeh penyedia jasa.

Ketinggian dalam pengukuran harus selalu dalam batas- batas


keseksamaan sebagai berikut :
a. Titik tampang lintang, boleh terletak kurang dari 25 m, dari posisi yang
ditentukan baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik petak atau
dibawa kembali ke titik persamaan. Kesalahan penutupan harus dari 10 V L
mm dimana L adalah panjang atau jarak sircuit dalam kilometer.
c. Patok-patok dan pasangan Bowpalank yang menunjukan tinggi akhir
dari pekerjaan tanah harus dipasang tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi
yang benar.
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar
khusus kurang dari 20 mm terhadap posisi yang benar titik untuk
bangunan harus terletak tidak lebih dari 2,5 mm dari kedudukan yang
sebenarnya kecuali pada pekerjaan pemasangan baja, dan peralatan yang
memerlukan ketelitian yang lebih tinggi.
Pengukuran Asbuild Drawing dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan
selesai semuanya (sebelum serah terima pertama) gambar-gambar ini
diserahkan pada saat penyerahan pekerjaan Ke-I (satu) / PHO.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permulaan dilaksanakan pada Minggu Ke – I


(Pertama), sam[pai dengan Minggu Ke – III (Ketiga) Pada Time Schedule.

2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI.

a. Pekerjaan Pondasi Sumuran Tipe 1 & 2 dan Pile Cap


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pengadaan dinding sumuran diameter 100 cm dan tinggi 90 cm di mana
pekerjaan ini di buat on site oleh kontraktor yang dikerjakan oleh beberapa
tukang dan pekerja yang dikepalai oleh kepala tukang dan diawasi oleh
mandor.
-. Galian adalah semua pekerjaan galian yang ditunjukkan dalam gambar
konstruksi dengan manual yang dikerjakan oleh pekerja yang dikepalai oleh
kepala tukang dan diawasi oleh mandor., hasil galian dibuang ke lokasi
dimana tempat tersebut tidak mengganggu lokasi pekerjaan konstruksi dan
hasil buangan harus dirapikan.
Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang
tercantum pada gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai dengan
petunjuk Direksi. Kontraktor harus merapikan semua galian sesuai garis-
garis dan elevasi yang tercantum pada gambar atau petunjuk Direksi.
Bila galian berikut perapiannya telah selesai dikerjakan, Direksi harus
diberitahu untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Sebelum diperiksa
dan disetujui Direksi, galian tidak diperkenankan ditimbun kembali atau
ditutup dengan beton. Kontraktor boleh melanjutkan pekerjaan tahap
berikutnya setelah mendapat ijin tertulis dari Wakil Direksi.
Besarnya penggalian pada bangunan diukur sesuai dengan garis-garis dan
elevasi yang tercantum pada gambar atau jika tidak tercantum pada gambar,
sesuai dengan garis-garis dan elevasi berdasarkan pada ketentuan yang
disebut dalam Spesifikasi Teknik. Tanpa memperhatikan volume yang
dikerjakan sebenarnya. Besarnya pembayaran penggalian atau
pembongkaran material di luar ukuran yang sudah dijelaskan, kecuali
penggalian atau pembongkaran tertentu atas perintah Direksi.
Hasil galian, selain material organik lapuk, digunakan kembali untuk bahan
material tanggul, sesuai dengan gambar rencana.
Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang
tercantum pada Gambar atau garis dan elevasi tertentu sesuai petunjuk
Direksi. Kontraktor harus merapikan semua galian sesuai garis-garis dan
elevasi yang tercantum pada Gambar atau petunjuk Direksi.

-. Pengecoran beton bertulang K 250


Pengecoran beton bertulang K 250 di cor untuk dinding pondasi
sumuran yang telah dibuat terlebih dahulu bekistingnya di luar
atau on site, sebelum nya pekerjaan pembesian di lakukan dan
dipabrikasi selanjutnya dipasangkan bekisting pondasi sumuran
tersebut,dan selanjutnya di lakukan pengecoran beton untuk
pengecoran ini mengunakan concrete mixer / molen dan semua
pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi dan
kayu serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana
lapangan

-. Pengecoran Lantai Kerja


Lantai Kerja di cor sebelum pondasi sumuran diturunkan, ini
dimaksudkan agar pondasi sumuran mendapat pijakan dasar
yang datar dan kuat dibagian bawahnya, selanjutnya di lakukan
pengecoran beton untuk pengecoran ini mengunakan concrete
mixer / molen dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga
pekerja dan di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

-. Penurunan Cincin Sumuran


Penurunan atau memasukkan sumuran yang telah dirakit
sebelumnya pada lobang galian yang telah ditentukan dan semua pekerjaan
dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan di awasi oleh mandor atas
instruksi pelaksana lapangan
-. Pengecoran beton cyclopen K 150
Pengecoran beton cyclopen K 150 di cor didalam pondasi sumuran
yang telah diturunkan, ini dimaksudkan agar pondasi sumuran
terisi penuh oleh coran beton dan kuat serta tulangan besi
antara pondasi dan pile cap menjadi satu, selanjutnya di
lakukan pengecoran beton untuk pengecoran ini mengunakan
concrete mixer / molen dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan
tenaga pekerja dan tukang batu serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas
instruksi pelaksana lapangan

-. Pengecoran beton pile cap K 250


Pengecoran beton pile cap K 250 di cor setelah pondasi sumuran
selesai dikerjakan. dan sebelum nya pekerjaan pembesian di
lakukan dan dipabrikasi selanjutnya bekisting pile cap tersebut,
selanjutnya di lakukan pengecoran beton dan untuk pengecoran
ini mengunakan concrete mixer / molen dan semua pekerjaan
dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi dan kayu
serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

b. Pekerjaan Pondasi Sumuran Tipe 1 & 2 dan Pile Cap


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah

-. Pekerjaan lantai kerja cor beton K 100


Lantai Kerja di cor sebelum Pekerjaan pondasi plat setempat, ini
dimaksudkan agar pondasi plat mendapat pijakan dasar yang
datar dan kuat dibagian bawahnya, selanjutnya di lakukan
pengecoran beton untuk pengecoran ini mengunakan concrete
mixer / molen dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga
pekerja dan di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

-. Pekerjaan pondasi plat setempat


Pekerjaan pondasi plat setempat di cor setelah lantai kerja selesai
dikerjakan. dan sebelum nya pekerjaan pembesian di lakukan
dan dipabrikasi selanjutnya bekisting pondasi plat setempat
tersebut, selanjutnya di lakukan pengecoran beton dan untuk
pengecoran ini mengunakan concrete mixer / molen dan semua
pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi dan
kayu serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana
lapangan

-. Pekerjaan Tiang pendestal


Pekerjaan Tiang pendestal di cor setelah pondasi plat setempat selesai
dikerjakan. dan sebelum nya pekerjaan pembesian di lakukan
dan dipabrikasi selanjutnya bekisting Tiang pendestal tersebut,
selanjutnya di lakukan pengecoran beton dan untuk pengecoran
ini mengunakan concrete mixer / molen dan semua pekerjaan
dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi dan kayu serta
kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

c. Pondasi Pasangan Batu Kali


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah

-. Aanstampang batu Kali


a. Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan apabila galian tanah
telah diperiksa ukuran dan kedalamannya dan disetujui direksi.
b. Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air
tanah dan air hujan, maka
sebelum pasangan dimulai terlebih dahulu air harus dipompa dan dibuang
didaerah lain yang tidak menganggu pekerjaan dan dasar lubang
dikeringkan.
c. Sebelum dipasang aanstampang batu kali, terlebih dahulu dihampar
urugan pasir dengan ketebalan
sesuai gambar rencana kerja.
d. Pasangan aanstampang batu kali dapat dilakukan apabila kedalaman
galian tanah pondasi betul- betul mencapai ukuran sesuai dengan gambar
rencana kerja.
e. Pemasangan batu aanstampang disusun tegak lurus dan disela antara
batu di isi dengan pasir urug,
disiram ditumbuk padat.

-. Pasangan Pondasi Batu Kali.


a. Pasangan pondasi batu kali dengan campuran spesi 1 Pc : 4 Ps
dikerjakan pada jalur yang ditetapkan
gambar rencana. Semua ukuran pondasi batu kali dikerjakan menurut
gambar rencana.
b. Batu kali yang dipakai untuk pondasi harus keras dengan
permukaan kasar,tidak retak dan mempunyai tengah maksimum 30 cm.
Pemasangan stek dan angker harus diatur sedemikian rupa dan sesuai
gambar rencana.
c. Jika pemasangan batu kali terpaksa harus dihentikan, maka ujung
penghentian pondasi harus bergigi agar penyambungan berikutnya
terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna dan didalam pondasi tidak
boleh ada rongga udara.

dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang
batu, serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana
lapangan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permulaan dilaksanakan pada Minggu Ke –


III (Ketiga), sam[pai dengan Minggu Ke – VII (Ketujuh) Pada Time Schedule.
2. PEKERJAAN LANTAI SATU.
A. PEKERJAAN BETON STRUKTUR
a. Pekerjaan Beton Sloof
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan beton sloof 25x40 (tipe S-1)
Pekerjaan beton sloof 25x40 (tipe S-1) terlebih dahulu dilakukan
adalah pekerjaan pembesian pabrikasi besi sesuai ukuran
sloof tersebut selanjutnya dipasang bekisting sloof setelah itu
baru dilakukan pengecoran Pekerjaan beton sloof 25x40 (tipe S-1),
,dan selanjutnya di lakukan pengecoran beton untuk
pengecoran ini mengunakan concrete mixer / molen dan semua
pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi
dan kayu serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana
lapangan

-. Pekerjaan beton sloof 25x40 (tipe S-1) & sloof 15x20 (tipe S-2)
Pekerjaan beton sloof 25x40 (tipe S-1) & sloof 15x20 (tipe S-2) terlebih
dahulu dilakukan adalah pekerjaan pembesian pabrikasi besi di
luar terlebih dahulu sesuai ukuran sloof tersebut selanjutnya
dipasang bekisting sloof setelah baru besi tersebut di rakit di
dalam bekisting dan dilakukan pengecoran Pekerjaan beton sloof
25x40 (tipe S-1), untuk pengecoran ini mengunakan concrete
mixer / molen dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga
pekerja dan tukang batu, besi dan kayu serta kepala tukang di awasi oleh
mandor atas instruksi pelaksana lapangan

b. Pekerjaan Kolom Beton


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan Kolom beton 13x13 Kolom Praktis
Pekerjaan Kolom beton 13x13 Kolom Praktis terlebih dahulu dilakukan
adalah pekerjaan pembesian pabrikasi besi sesuai ukuran
Kolom beton 13x13 Kolom Praktis tersebut selanjutnya dipasang
bekisting Kolom beton 13x13 Kolom Praktis setelah itu baru
dilakukan pengecoran Pekerjaan Kolom beton 13x13 Kolom Praktis,
,dan selanjutnya di lakukan pengecoran beton untuk
pengecoran ini mengunakan concrete mixer / molen dan semua
pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi
dan kayu serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana
lapangan

c. Pekerjaan Balok Beton


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan ring balok beton atas kusen 13x20 (Tipe B-7)
Pekerjaan ring balok beton atas kusen 13x20 (Tipe B-7) terlebih dahulu
dilakukan adalah pekerjaan pembesian pabrikasi besi sesuai
ukuran ring balok beton atas kusen 13x20 (Tipe B-7) tersebut
selanjutnya dipasang bekisting sloof setelah itu baru dilakukan
pengecoran Pekerjaan ring balok beton atas kusen 13x20 (Tipe B-7),
pekerjaan ini setelah pasangan bata dan selanjutnya di lakukan
pengecoran beton untuk pengecoran ini mengunakan concrete
mixer / molen dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga
pekerja dan tukang batu, besi dan kayu serta kepala tukang di awasi oleh
mandor atas instruksi pelaksana lapangan

B. PEKERJAAN LANTAI MENZANIN (WC/KM)


a. Pemasangan kolom baja IWF 200x200
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pemasangan kolom baja IWF 200x200
Pemasangan kolom baja IWF 200x200 terlebih dahulu dilakukan
adalah pekerjaan pabrikasi kolom baja IWF 200x200 sesuai ukuran
tersebut selanjutnya dipasang kolom baja IWF 200x200 dan semua
pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang besi serta
kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

b. Pemasangan balok baja IWF 200x100


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pemasangan balok baja IWF 200x100
Pemasangan balok baja IWF 200x100 dilakukan setelah Pemasangan
kolom baja IWF 200x200 dan pekerjaan pabrikasi balok baja IWF 200x100
sesuai ukuran tersebut selanjutnya dipasang balok baja IWF
200x100 dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan
tukang besi serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi
pelaksana lapangan

c. Pemasangan plat simpul t 1 mm


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pemasangan plat simpul t 1 mm
Pemasangan plat simpul t 1 mm dilakukan setelah Pemasangan plat
simpul t 1 mm dan pekerjaan pabrikasi plat simpul t 1 mm sesuai
ukuran tersebut selanjutnya dipasang plat simpul t 1 mm dan
semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang besi
serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

d. Pemasangan kolom komposit 30x30 K 250


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pemasangan plat simpul t 1 mm
Pemasangan kolom komposit 30x30 K 250 dilakukan setelah
Pemasangan kolom baja IWF 200x200 dan pekerjaan pabrikasi
Pemasangan kolom baja IWF 200x200 sesuai ukuran tersebut
selanjutnya dipasang Pemasangan kolom baja IWF 200x200 dan
bekistingnya setelah itu baru dilakukan pengecoran betonnya selanjutnya
di lakukan pengecoran beton untuk pengecoran ini mengunakan
concrete mixer / molen dan semua pekerjaan dilakukan manual dengan
tenaga pekerja dan tukang batu, besi dan kayu serta kepala tukang di awasi
oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

e. Pemasangan balok komposit 20x30 K 250 & Pemasangan lantai plat


bondek
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pemasangan plat simpul t 1 mm
Pemasangan balok komposit 20x30 K 250 & Pemasangan lantai plat
bondek dilakukan setelah Pemasangan balok baja IWF 200x100 dan
plat simpul t 1 mm pekerjaan pabrikasi Pemasangan kolom komposit
30x30 K 250 sesuai ukuran tersebut selanjutnya dipasang
Pemasangan balok komposit 20x30 K 250 dan bekistingnya setelah itu baru
dilakukan pengecoran betonnya selanjutnya Pemasangan lantai plat
bondek di lakukan pengecoran beton untuk pengecoran ini
mengunakan concrete mixer / molen dan semua pekerjaan dilakukan
manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi dan kayu serta kepala
tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
a. Pekerjaan Dinding bata
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan Dinding bata
Pekerjaan Dinding bata dengan spesi 1:2 KM dan 1:4 Ruangan dan setelah
dinding bata terpasang baru diplester dengan spesi 1:2 KM dan 1:4
Ruangan selanjutnya di aci dan plaster opening kuzen aluminium dan
pada bagian yang dikeramik yaitu Kamar Mandi setelah itu dipasang plintnya
semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu,
besi dan kayu serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi
pelaksana lapangan

b. Pekerjaan Kusen Allumunium , Pintu dan Jendela


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan Kusen Allumunium , Pintu dan Jendela
Pekerjaan Kusen Allumunium , Pintu dan Jendela dikerjakan sesuai
dengan gambar dan spesifikasi yang diminta semua pekerjaan
dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang besi serta kepala
tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

c. Pekejaan Finising Lantai


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan Pengecoran dan Timbunan
Pekerjaan Pengecoran dan Timbunan dikerjakan sesuai dengan
gambar dan spesifikasi yang diminta yang mana lantai tadi di pasir
urug dan tanah urug sesuai elevasinya setelah itu baru dilakukan pengecoran
lantai beton k-150 semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja
dan tukang batu serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi
pelaksana lapangan

-. Pekerjaan Finsing Lantai


Pekerjaan Finsing Lantai dikerjakan sesuai dengan gambar dan
spesifikasi yang diminta yang mana lantai dipasang keramik sesuai
ukurannya semua pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan
tukang serta kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana
lapangan

d. Pekejaan Plafond
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Plafon Ruang Pengelolah & Plafond Ruang Aula Utama
Plafon Ruang Pengelolah dikerjakan sesuai dengan gambar dan
spesifikasi yang diminta yang mana rangka Pasang rangka hollo puring
zingkalum 2x4 dan 4x4 setelah setelah terpasang Pasang plafond gipsum 9
mm dan GRC baru dipasang beserta list semua pekerjaan dilakukan manual
dengan tenaga pekerja dan tukang kayu serta kepala tukang di awasi oleh
mandor atas instruksi pelaksana lapangan

e. Pekejaan Pengecatan
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekejaan Pengecatan
Pekejaan Pengecatan dikerjakan sesuai dengan gambar dan semua
pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang cat serta
kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

f. Pekejaan Sanitasi
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekejaan Sanitasi
Pekejaan Sanitasi dikerjakan sesuai dengan gambar dan semua
pekerjaan dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang cat serta
kepala tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permulaan dilaksanakan pada Minggu Ke –
VII (Ketujuh), sampai dengan Minggu Ke – XV (Kelima belas) Pada Time
Schedule.

4. PEKERJAAN LANTAI SATU.


C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
a. Pekerjaan Dinding bata
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan Dinding bata
Pekerjaan Dinding bata dengan spesi 1:4 Ruangan dan setelah dinding
bata terpasang baru diplester dengan spesi 1 1:4 Ruangan
selanjutnya di aci dan plaster opening kuzen aluminium dan pada bagian
yang dikeramik setelah itu dipasang plintnya semua pekerjaan dilakukan
manual dengan tenaga pekerja dan tukang batu, besi dan kayu serta kepala
tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

b. Pekerjaan Kusen Allumunium , Pintu dan Jendela


Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan Kusen Allumunium , Pintu dan Jendela
Pekerjaan Kusen Allumunium , Pintu dan Jendela dikerjakan sesuai
dengan gambar dan spesifikasi yang diminta semua pekerjaan
dilakukan manual dengan tenaga pekerja dan tukang besi serta kepala
tukang di awasi oleh mandor atas instruksi pelaksana lapangan

D.PEKERJAAN ATAP
Tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
-. Pekerjaan Atap Utama / Aula
Pekerjaan Atap Utama / Aula dikerjakan sesuai dengan gambar dan
spesifikasi yang diminta semua pekerjaan dilakukan manual dengan
tenaga pekerja dan tukang besi serta kepala tukang di awasi oleh mandor
atas instruksi pelaksana lapangan
PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

Pekerjaan Mekanikal
1. memasang Pipa PVC Type aw dia ¾” ( air bersih dari sumber au \ir )
2. memasang pipa PVC Type aw dia 3 “ air buangan dari saluran ke riol
3. memasang pipa PVC Type aw dia 3 “ air kotor dari WC ke septictank
4. memasang Pipa PVC Type AW dia 3” air hujan
5. Pas bak Kontrol Uk 30x30 cm tinggi 35 cm

Pekerjaan Sanitair
1. Pas Closet Jongkok Porselin
2. Pas Closet duduk setara TOTO
3. Pas bak fiber vol 0,3 Kubik
4. Pas Wastafel setara TOTo
5. Pas Flour Drain
6. Pas Kran air ¾”
7. Pas septictank Kap. 50 orang lengkap dengan resapan

Pekerjaan Elektrikal
1. Pekerjaan Instalasi Listrik Gedung
2. Pek. Perlengkapan Utama/ Equement Gedung Sayap Kiri
3. Pek. Panel Panel Listrik Gedung

Adapun pekerjaan tersebut


antara lain :
1. Melaksanakan instalasi penerangan dan stop kontak untuk
semua ruangan dan lain-lain sesuai dengan gambar rencana.
2. Memasang semua panel-
panel listrik.
3. Pengadaan dan pemasangan titik nyala lampu
lampu pijar 40W,
4. Penyerahan Surat jaminan Instalasi dari Instalatur ( sub
Pelaksanaan) beserta gambar instalasi yang terpasang dalam rangkap 6
(enam), dengan 1 (satu) asli dan
5 (lima) copy.
5. Pemasukan daya listrik.

3. Gambar-gambar.
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik
pengerjaan listrik dimana didalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik
serta persyaratan tertentu lainnya yang wajib dipenuhi. Untuk pengerjaan
dan pemasangan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Sedangkan
gambar-gambar arsitektur , struktur drainase dan kontrak lainnya harus
menjadi referensi koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
4. Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelacaran pekerjaan, maka Pelaksana harus mengkoordinasikan atau
menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan dengan petunjuk perencana sebelum
pekerjaan dimulai.

5. Daftar Bahan
Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Pelaksana
menerima pemberitahuan untuk memulai pekerjaan, pelaksana harus
menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan.
Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) dan didalamnya tercantum nama
dan alamat manufacturer / pabrik pembuatannya, katalog dan
keterangan lain yang dianggap perlu oleh Direksi/Pengawas.

Daftar bahan diajukan dengan brosur-brosur peralatan yang lengkap


yang mencantumkan nama dan alamat dari pembuatannya untuk diajukan
kepada Pemberi Tugas.
Persetujuan akan diberikan atas dasar data-data tersebut dan
bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan yang disyaratkan
dan harus dalam keadaan baru tanpa cacat dan bersegel.

6. Pelaksanaan Pekerjaan
Bahan yang akan digunakan adalah sesuai dengan yang disyaratkan dan
harus dalam keadaan baru. Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang
yang ahli atau mendapat latihan khusus, instalatur yang mendapat
pengesahan atau sertifikat dari PLN setempat. Pelaksana harus
memiliki Surat Izin Kerja (SIKA) dan Pass dari PLN yang masih
berlaku.

7. Gambar-gambar Kerja
Setelah daftar bahan dari perusahaan dengan keadaan lapangan / lokasi
pemakaian disetujui oleh Perencana, Pelaksana harus menyerahkan
gambar-gambar kerja atau pelaksanaan untuk mendapat persetujuan
Direksi/Pengawas.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas harus terlihat dan dijamin
bekerjanya alat-alat didalam sistem secara keseluruhan. Bila
dirasa perlu adanya perubahan-perubahan atau penyimpangan dari
pada sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang
diajukan tanpa merubah fungsi sistem serta maksud sistem
semula/sebenarnya, dapatlah diajukan dengan memberikan alasan yang
tepat. Perubahan diatas harus mendapat persetujuan
dari Direksi/Pengawas dan tidak membawa akibat tambahan biaya bagi
Pemberi Tugas.
8. Peralatan Yang Disebut Dengan Merk Penggantinya
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang
disebutkan serta diisyaratkan ini, harus disediakan oleh Pelaksana sesuai
dengan peralatan yang disebut dengan nama merk tersebut diatas.
Penggantian merk harus dengan persetujuan Pemberi Tugas.
9. Perlindungan Pemilik
Atas kegunaan bahan, material, sistem, sertifikat, lisensi dan lain-lain oleh
Pelaksana pemberi
Tugas dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan juridis lainnya.

10. Pengecatan
Untuk perlengkapan yang sudah “finished” atau dicat dipabrik, maka
pengecatan tambahan dilapangan tidak diperlukan lagi, namun apabila
ada permukaan yang lecet atau cacat harus dicat kembali untuk
memperoleh permukaan yang sama dan rata.

11. Percobaan
Pelaksana harus melakukan uji coba seperti yang diisyaratkan disini
dan menunjukkan cara kerja dari segenap sistem yang dipasang dan harus
disaksikan oleh Perencana/Pemberi Tugas. Semua tenaga, bahan dan
perlengkapan yang perlu untuk uji coba tersebut merupakan tanggung
jawab Pelaksana.

12. Contoh
Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan/material yang akan dipasang
untuk meminta persetujuan Pemberi Tugas/ Perencana dan semua
biaya berkenaan dengan penyerahan contoh-contoh ini menjadi tanggung
jawab Pelaksana.

13. Garansi
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan
selama 120 (seratus dua puluh hari), semua bahan, material,
perlengkapan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti
serta diperbaiki oleh Pelaksana tanpa Biaya Tambahan.

14. Buku Petunjuk dan Training


1. Pelaksana harus memberikan buku petunjuk operasi (manual book)
mengenai operasional dan pemeliharaan serta instruksi lisan atas semua
peralatan / instalasi listrik yang dipasang.
2. Manual book (buku petunjuk operasi) seperti tersebut dalam
ayat 1 harus diserahkan pada Pemberi Tugas sebelum penyerahan
Pertama Pekerjaan. Buku petunjuk ini harus dilengkapi dengan petunjuk
yang mendetail untuk pemeliharaan dan operasi dari perlengkapan serta
sistem dan meliputi segala informasi yang perlu untuk memulai dan
menjalankan sistem

15. Training
Pelaksana harus menyediakan wakil-wakil dari pabrik pembuat yang
ahli dan berlatih untuk memberikan training yang mendetail kepada
personil yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk menjalankan serta
memelihara perlengkapan-perlengkapan itu. Pemberi training harus diatur
menurut jadwal Pemberi Tugas / wakilnya dan dilakukan dalam jam kerja
biasa.

16. Pemasangan Instalasi dan Peralatan.


1. Kabel NYM untuk saklar dan stop kontak dimasukkan dalam pipa
PVC diameter
5/8’ dan dipasang inbouw pada dinding/kolom. Kabel yang digunakan
NYM 3 x 2,5 mm2 dan NYM 2 x 2,5 mm2.
2. `Semua kabel harus dipasang lurus atau sejajar dan jari-jari
lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik pembuatnya.
3. Kabel-kabel feeder harus diklem dengan klem khusus atau dengan
besi siku yang dicat anti karat.
4. Kabel-kabel yang turun dari plafond ke stop kontak dengan saklar
melalui dinding
bata memakai pipa PVC. Diameter pipa yang digunakan disesuaikan
dengan kabel yang dipakai.
5. Untuk penyambungan kabel-kabel harus menggunakan terminal box
(three ways
atau two ways). Tutup terminal box tersebut harus dapat dilepas dan
dipasang kembali dengan mudah dengan memakai sekrup.
6. Pemasangan kabel-kabel diatas plafond harus disusun rapi dan harus
diklem pada plat dak sehingga mempermudah perawatan.
7. Kabel-kabel yang dipasang di dalam dak beton, kolom beton,
dinding beton harus
menggunakan pipa PVC.
8. Hantaran-hantarannya yang tidak ditarik diatas plafond seperti
pemasangan pada kolom beton, maka pipa-pipa sudah harus
dipersiapkan sebelum pengecoran beton dilakukan, termasuk kotak-
kotak saklar dan lain sebagainya.
9. Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak harus
didalam dos yang disetujui oleh Perencanaan las dop dari bahan porselin
tidak diperkenankan untuk dipergunakan.
10. Kotak-kotak sambung sedapat mungkin ditempatkan pada tempat-
tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan pelaksanaan
perbaikan atau pergantian kabel dikemudian hari.
11. Tidak diperkenan mempergunakan potongan-potongan kabel
secara sambung- menyambung kecuali pada tempat-tempat tertentu
seperti percabangan dari suatu rangkaian.
12. Semua sambungan kabel harus dilaksanakan dengan klem baut
dan terlindung didalam kotak sambungan, untuk menghindari gangguan
yang dapat terjadi akibat sentuhan- sentuhan.
13. Pada ujung hantaran-hantaran yang akan disambung pada titik
penerangan atau yang
akan dihubungkan langsung dengan alat listrik harus dilengkapi
dengan kotak-kotak sambungan ujung yang mempunyai klem baut seperti
terminal box, ceiling rose box dan lain sebagainya.
14. Semua sambungan harus terikat kuat untuk menjamin kotak yang
sempurna.
15. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel
merk yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah
beban.
16. Setiap kabel daya pada ujungnya diberi isolasi berwarna
untuk mengindetifikasi phasenya sesuai dengan PUIL.
17. Pada raute kabel setiap 25 meter dan setiap belokan harus ada
tanda arah jalannya kabel.
18. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan
kabel ditengan jalan kecuali pada tempat penyambungan.

17. Kabel Dalam Tanah


1. Kabel Bertegangan rendah NYY / NYFGbY harus ditanam minimal
sedalam 60 cm.
2. Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan
bata merah diberi pasir dan ditanam minimal sedalam 60 cm.
3. Untuk yang melintasi dibawah jalan harus ditanam sedalam 90 cm,
dengan perlindungan pipa GIP yang diameternya disesuaikan
dengan jumlah kabel. Demikian pula untuk kabel instalasi yang harus
dipasang didalam tanah tidak melintasi jalan sedalam 60 cm dengan
perlindungan pipa GIP.
4. Kabel-kabel yang ditarik didalam selokan, kabel harus saling terpisah
dan selokan kabel ini
harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa-pipa gas, air dan lain-
lainnya.
5. Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang didalam tanah harus
bersih dari bahan- bahan yang dapat merusak isolasi kabel seperti : Alas
galian (lubang) dilapisi dengan pasir setebal 7,5 cm sebelum kabel
diletakkan, kemudian kabel ditutup dengan pasir sesuai dengan
gambar kerja dan dipadatkan, diatasnya diberi bata dan ditutup
dengan tanah urug.
18. Penyambungan Kabel Penerangan NYM dan Stop Kontak.
1. Semua penyambungan kabel dilakukan dalam kotak penyambungan
yang khusus, Pelaksana harus memberikan brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik, sebelum memasangnya.
2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna atau fase
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum
dan setelah penyambungan dilakukan.
3. Penyambungan digunakan Junction Box, Connector listrik dengan pegas
ulur atau digunakan Tab Connector dengan pegas ulur. Semua
sambungan-sambungan tersebut dilakukan dalam Junction Box atau
Durados.

19. Built Insert, Sleeve


1. Pelaksana harus menyediakan semua “insert”, “sleeve” dan lain peralatan
yang dibutuhkan yang dipendam dalam beton/tembok atau pekerjaan
pemasangan lain pada tempat-tempat yang perlu.
2. Semua kabel/penghantar tidak boleh ditanam langsung dalam tembok
atau beton, untuk
kebel-kabel tersebut harus didalam conduit pipa PVC kelas AW.
3. Semua kabel type NYY/NYFGbY tidak boleh ditanam secara
langsung dalam tembok, apabila melintas dalam tembok harus
dilindungi dengan pipa PVC kelas AW dengan ukuran diameter yang
lebih besar.

20. Kabel Yang Digunakan


1. Kabel yang digunakan untuk tegangan rendah 1 kV atau 6 kV (600 Volt)
harus menggunakan buatan dari satu merk produksi dari :
a. KABELINDO
b. KABEL METAL
c. TRANKA KABEL
dengan jenis ukuran kabel sesuai dengan rencana.

2. Penyambungan/pencabangan kabel NYM harus dilakukan sebagai


berikut :
• Warna kabel harus sama
• Ukuran kabel harus sama
• Menggunakan terminal dengan pegas ulir berisolasi
• Percabangan hanya diizinkan didalam kotak out let, kotak
penyambungan, geer box, durados/panel.
Sambungan harus dibuat secara kuat, rapi dan aman.

3. Warna kabel atau isolasi kabel harus standar yaitu :


• Fase R warna isolasi MERAH
• Fase S warna isolasi KUNING
• Fase T warna isolasi HITAM
• Netral warna isolasi BIRU
• Pentanahan warna isolasi HIJAU bergaris KUNING

21. Pemasangan Stop Kontak dan Saklar


1. Pemasangan stop kontak/receptacles dipasang inbouw (didalam
dinding/kolom)
dengan tinggi pemasangan 20 cm dari permukaan lantai.
2. Pemasangan saklar, dipasang inbouw, tinggi pemasangan dari
lantai setinggi 150 cm.
Pengkawatan untuk saklar, stop kontak ditanam dalam tembok/kolom
dengan pipa PVC
diameter 5/8.
3. Material instalasi, saklar, stop kontak dan plug yang digunakan dari
merk Broco
Type Modul Standar.
4. Stop kontak dan saklar yang akan dipasang adalah type
pemasangan masuk (flush mounting).
5. Flush box (inbouw dos) untuk tempat saklar stop kontak dinding
dipakai dari jenis bahan plastik. Pada ruangan-ruangan yang
basah/lembab harus dari jenis kedap air (water dicht/WD).
6. Penempatan/posisi stop kontak, saklar dan panel pengaman
dilaksanakan sesuai seperti yang tertera dalam gambar-gambar
bersangkutan dan dipasang tertanam. Pelaksanaan pada saat memulai
pekerjaan. Pemasangan pipa-pipa harus memperhatikan posisi
penempatan stop kontak, saklar atau panel pengaman seperti
tidak berada dibelakang pintu dan lain sebagainya.
7. Stop kontak dan fitting harus mempunyai nominal arus/rating 6 A -
500 Volt dan
15 A - 500 Volt untuk pemasangan sampai dengan 1500 VA. Khusus
untuk stop kontak AC dan kapasitasnya disesuaikan dan didalamnya
berisi lengkap : sekering (fuse), saklar, lampu indikator arde (pentanahan).
8. Pada tempat-tempat yang selalu lembab atau basah, seperti dalam
kamar mandi atau dapur maka harus dipakai alat-alat yang kedap air.

22. Pemasangan Lampu-lampu (Lighting Fixtures)


1. Untuk ruangan yang memakai plafond, lampu harus dipasang
menempel pada plafond dengan type lampu TKO.
2. Untuk ruangan-ruangan tanpa plafond, lampu dipasang upbouw
menempel pada dak beton.
3. Untuk ruang-ruang yang mempunyai kondisi lembab, lampu harus
dipasang dengan type Water Dicht (memakai areal).
4. Stop kontak biasa dan daya yang dapat digunakan dari jenis inbouw dan
harus ditanahkan.
5. Pelaksanaan harus mengajukan contoh dari semua lighting fixtures,
saklar, stop kontak, kabel-kabel dan lain-lain untuk disetujui oleh
Perencana/Pemberi Tugas.
6. Konstruksi fixtures pada umumnya harus memberikan effesinsi
penerangan maksimal, rapi, kuat dan mudah pelaksanaanya dalam hal
pengantian lampu, pembersihan dan pemeliharaan selanjutnya.

23. Material, Peralatan, Bahan dan Pelaksanaan Listrik


1. Armature Lampu dan Komponen
f. Lampu pijar
• Jenis lampu adalah Incandescent buld, dengan daya output 40 watt.
• Tegangan menimal 220 Volt.

2. Panel-panel
Berfungsi untuk menerima daya listrik dari Main Distribution Panel
(MDP). Main breaker menggunakan MCB dan pengaman sesuai dengan
gambar rencana.

a. Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua


peralatan dengan penempatan yang cukup secara electris dan fisik.
b. Pasangan panel komponen harus dapat dicapai dari bagian
depan dengan mudah tanpa pintu terkunci.
c. Panel-panel utama harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka
besi semuanya harus dimenie dan diduko 2 (dua) kali, dan harus
dicat dengan cat bakar, warna finishing yang dapat dipakai grey
blue (abu-abu). Panel-panel harus dapat dilayani dari depan pintu dari
panel-panel tersebut diatas harus dilengkapi dengan kunci tanam.
d. Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen-komponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan
perbaikan- perbaikan. Penyambungan- penyambungan pada komponen-
komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa menunggu komponen-
komponen lainnya.
e. Seluruh elemen-elemen komponen-komponen untuk semua
panel harus buatan siemens, Merlin Gerin (GM) atau setara yang telah
disetujui Pemberi Tugas/Perencana.
f. Komponen-komponen yang dipakai adalah jenis miniatur circuit breaker
(MCB). g. Tiap-
tiap panel harus di buatkan Busnar untuk Grounded, tahanan
pentanahan tidak boleh melebihi dari nilai 5 ohm, diukur setelah
minimal tidak hujan
setelah 3 hari.
h. Setiap panel harus mempunyai busbar cooper yang terdiri dari busbar
Phasa R - S - T.
Satu busbar netral dan satu lagi busbar untuk Grounding. Besarnya busbar
harus diperhitungkan, untuk besar arus yang akan mengalir dalam
busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih besar dari 63
derajat celcius dan direncanakan atas dasar temperatur 40 derajat
celcius. Setiap busbar cooper harus diberi warna sesuai dengan
peraturan PLN. Lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar
dan saluran dari jenis tahan terhadap kenaikan suhu yang
diperbolehkan. Merk panel : Siemens, Merlin Gerin atau setara dan
setujui oleh Pemberi Tugas/Perencana.
i. Setiap instalasi terpasang harus dimergertest.

3. Pipa dan Fitting


a. Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dilaksanakan
dalam pipa dan fitting-fitting dari jenis light inpact conduit UPVC, Ega,
Gilflex, Clipsal atau Double II untuk dalam bangunan. Untuk
dihalaman parkir juga menggunakan pipa yang sama, sedangkan pipa
yang menyeberangi jalan harus dilapisi dengan pipa Galvanis merk PPI
atau Bakrie klas medium.
b. Sparing pipa menggunakan pipa galvanis yang ukurannya dua
tingkat pipa instalasi dari merk : PPI atau Bakrie.
c. Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan
flexilble jenis PVC Merk : Ega, Gilflex, Clipsal atau Double H.
d. Semua teknik pelaksanaannya itu yaitu : percabangan,
pembelokkan dan sebagainya
harus mengunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu : Socket, Elbow, T-
doos, Terminal, Isolasiban, klem besi dan lain-lain
5. Grounding
a. Semua panel, lighting fixtures, stop kontak dan bagian-bagian metal
yang berhubungan dengan instalasi harus digrounding.
b. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat lanjang (BCC = bare
Cooper
Conductor) atau kawat yang berisolasi yang diberi warna kuning strip hijau.
c. besarnya kawat grounding yang dapat dipergunakan
minimal yang berpenampang sama dengan penampang kabel masuk
(Incoming Feeder).
d. Nilai tahanan grounding sistem untuk panel-panel harus
maksimum 5 ohm, diukur setelah tidak hujan selama 3 hari.
e. Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis
minimum berdiameter 0,5 “, diujung pipa tersebut dipasang Copper
Rod sepanjang 0,5 m. Elektoda pentanahan yang dipantek dalam tanah
sedalam permukaan titik muka air.

24. Pengujian (Testing)

a. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga


diperoleh hasil yang baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan
PLN, spesifikasi dan pabrik. Bila diperlukan, bahan-bahan
instalasi dan peralatan dapat diminta oleh Direksi
Pelaksanaan untuk diuji ke laboratorium atas tanggungan biaya
Kontraktor.
b. Setiap bagian instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan
sesudah bagian tertutup sehingga hasil baik menurut PLN, spesifikasi
dan pabrik.
c. Setiap satu lantai selesai dipasang harus dilakukan pengujian.
d. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah
dipasang harus diuji

tegangan dan tahanan isolasi dalam kondisi baik. Juga harus


diuji sistem kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
e. Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.
f. Semua penyambungan harus diperiksa, tersambung dengan
mantap dan tidak terjadi kesalahan sambung atau polaritas.
Pemeriksaan sambungan harus dengan menggunakan Meger.
b. Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
c. Pengujian harus bersama Direksi Pelaksana dan dibuat laporan tertulis.

25. Penyerahan Pemeliharaan dan Jaminan.


1. Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara Proyek disertai
lampiran- lampiran
sebagai berikut :
a. Menyerahkan gambar revisi instalasi listrik sebanyak 4 (empat) set.
b. Penyerahan surat pernyataan jaminan instalasi listrik ( Keur ).
c. Menyerahkan hasil pengetesan.
2. Setelah penyerahan tahap 1, Kontraktor wajib melaksanakan masa
pemeliharaan secara cuma-cuma selama 120 hari kalender, bahwa
seluruh instalasi dan peralatan tetap dalam keadaan baik dan
bekerja sempurna. Kerusakan karena kesalahan pemasangan atau
peralatan harus diperbaiki, bila perlu diganti baru.

3. Setelah penyerahan tahap 1, kontraktor wajib melakukan masa


jaminan selama
180 hari kalender atas semua peralatan yang dipasangnya
tetap bekerja sempurna, kecuali untuk bola lampu.
3. Pas lampu SE 45 Watt ex Philips
4. Pas Lampu SE 24 watt ex philips
5. Main Panel ( 100x80x40 ) Enclousure
6. Sub MP ( 90x80x40) Enclosure
7. Biaya Penyambungan 4400 watt

Pembersihan Akhir
Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan
pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di
bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini
dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan.
Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK dan KPA
melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan
segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan.

III. PENUTUP
Demikian Metoda pelaksaan ini kami buat, guna memenuhi salah satu
syarat teknis penawaran yang kami ajukan , selanjutnya kami nyatakan bahwa jika
kami ditunjuk sebagai pemenang , kami akan bertanggung jawab sepenuhnya
untuk melaksanakan semua pekerjaan yang kami tawar , sesuai dengan
dipersyaratkan dalam bestek, , RKS, gambar dan berita acara penjelasan
pekerjaan serta kontrak.

Padang, 20 Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai