Anda di halaman 1dari 24

SPESIFIKASI TEKNIS

Kegiatan : Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Drainase Yang Terhubung


Langsung Dengan Sungai Dalam Daerah, Kabupaten/Kota

SYARAT – SYARAT TEKNIS

I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

A. Umum

Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa
diterapkan untuk Pelaksanaan Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-
gorong. Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong- gorong pada
kegiatan ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah dan Urugan, dan
pekerjaan struktur yang sesuai dengan ketentuan dalam RAB yang ada. Seluruh
pekerjaan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan RKS, gambar kerja dan
RAB yang telah ditentukan.
1. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud, lingkup
pekerjaan yang disepakati, tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Pengadaan Tenaga Kerja
b. Pengadaan Bahan / Material
c. Pengadaan Peralatan dan Alat Bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup
pekerjaan yang ditugaskan
d. Pembuatan Shop Drawing (gambar kerja) As Built Drawing (gambar
terlaksana)
2. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan persyaratan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi
teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari
dokumen-dokumen berikut:
a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan
b. Persyaratan teknis umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan
c. Rincian volume pekerjaan / rincian penawaran
d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain
3. Kondisi awal dan Utilitas yang ada
a. Pada saat pelaksanaan konstruksi, semua utilitas agar tetap dijaga dengan
baik. Apabila diperlukan tindakan-tindakan pencegahan kerusakan agar

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 1


dilakukan oleh penyedia jasa dan biaya sudah termasuk dalam kontrak ini
(menjadi tanggung jawab penyedia jasa).
b. Jalan, jaringan sewer “Existing” dsb, tertera dalam gambar. Batas pinggir
yang ada tertera dalam gambar.
c. Semua tanaman dan pohon-pohon diluar batas lahan, bila penyedia jasa akan
melakukan penebangan pohon-pohon meskipun didalam areal pekerjaan
harus seizin dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
d. Semua penebangan pohon tidak seizin dari Direksi/Konsultan Pengawas
maka penyedia jasa akan didenda yang jumlahnya akan ditentukan kemudian
hari.
e. Penyedia jasa sepenuhnya bertanggung jawab atas semua utilitas dan fasilitas
existing. Bila terjadi kerusakan dalam keadaan apapun dan oleh apapun tetap
menjadi tanggung jawab penyedia jasa untuk memperbaikinya, dan jika
memindahkan utilitas dan fasilitas existing maka biaya pemindahan
ditanggung penyedia jasa sepenuhnya.

B. Bahan
1. Persetujuan Bahan
a. Adalah tanggung jawab dari Penyedia jasa/Supplier untuk mengajukan contoh
pada waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atau contoh
tersebut tidak akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan
bahan.
b. Untuk bahan produk/pabrikan yang masih harus dibuktikan kesetarafannya
dengan sesuatu merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan
diberikan oleh Direksi Lapangan /Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu)
hari kerja sejak dilengkapinya pembuktian kesetarafannya.
Persetujuan atau sesuatu bahan/produk harus diartikan sebagai perijinan untuk
memasukkan bahan/produk tersebut dengan tetap berada dalam kondisi layak
untuk dipakai. Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan/produk menjadi
tidak lagi layak untuk dipakai dalam pekerjaan, Direksi/Pengawas berhak untuk
memerintahkan agar :

a. Bahan/produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak


untuk dipakai.
b. Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan/produk
tersebut segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jam untuk
diganti dengan yang memenuhi syarat.
c. Seluruh biaya yang keluar akibat pengantian bahan/produk menjadi tanggung
jawab penyedia jasa sepenuhnya.

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 2


C. Pelaksanaan
1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda tanganinya Surat Perintah Kerja
(SPK) oleh kedua belah pihak, Penyedia Jasa harus menyerahkan Jadwal
Pelaksanaan kepada Direksi Lapangan /Pengawas.
b. Pembuatan gambar-gambar kerja.
c. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana
kerja.
d. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
e. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
f. Direksi Lapangan/Pengawas akan memeriksa rencana kerja dan
memberikan tanggapan itu dalam waktu 1 (satu) minggu.
g. Penyedia Jasa harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja,
Direksi Lapangan / Pengawas meminta diadakannya perbaikan /
penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling lambat 4 (empat) hari
sebelum mulai suatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum dimulainya
waktu pelaksanaan tahap berikutnya.
h. Penyedia Jasa tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan atau
pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari Direksi Lapangan /Pengawas
atau rencana kerja ini. Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi
Lapangan/Pengawas telah melalaikan kewajibannya untuk memeriksa
rencana kerja pada waktunya, maka kegagalan Penyedia Jasa untuk
memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya rencana kerja yang
disetujui Direksi Lapangan, sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari
Penyedia Jasa bersangkutan.
i. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyiapkan buku direksi dan buku
tamu untuk mencatat semua instruksi dari Direksi Lapangan maupun
pengawas. Dan juga untuk mencatat semua pihak yang datang ke lokasi
diluar pihak yang terkait dalam buku tamu.
2. Gambar Kerja (Shop Drawing)
a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (construction
drawings) belum meberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai
keadaan terlaksana, Penyedia Jasa wajib mempersiapkan gambar kerja
yang secara terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.
b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
Direksi Lapangan / Pengawas.
c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi Lapangan / Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya untuk gambar-gambar tersebut harus

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 3


diserahkan dalam rangkap (tiga)

d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari


sebelum pemesan bahan atau pelaksanaan pekerjaan dimulai.
3. Ijin Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan
tersebut, Penyedia Jasa diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secara
tertulis kepada Direksi Lapangan / Pengawas dengan dilampiri gambar kerja
yang sudah disetujui. Ijin pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan
Penyedia Jasa untuk melaksanakan pada bagian pekerjaan tersebut.
4. Laporan Harian, Mingguan Dan Bulanan
a. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Pemborong wajib untuk
menyerahkan kepada Direksi Lapangan / Pengawas suatu laporan
mingguan yang berisi progress pelaksanaan harian dari berbagai bagian
pekerjaan yang dilaksanakan dalam satu minggu serta dilengkapi foto- foto
pelaksanaan, perhitungan volume yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan/pengawas.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Penyedia Jasa
wajib menyerahkan kepada Direksi Lapangan/ Pengawas suatu laporan
bulanan yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai progress
pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang yang dilaksanakan dalam
satu bulan.
c. Kelalaian Penyedia Jasa untuk menyusun dan menyerahkan laporan
mingguan maupun bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam
melaksanakan perintah Direksi Lapangan/Pengawas dalam pelaksanaan
penyelesaian pekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Pemborong diwajibkan
untuk memberitahu Direksi Lapangan /Pengawas mengenai hal tersebut
paling sedikit 2 x 24 jam sebelumnya.
5. Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang terbaik sesuai
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) untuk jenis pekerjaan bersangkutan.
6. Pengujian Hasil Pekerjaan
a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan
diuji dengan cara dan tolak ukur pengujian yang dipersyaratkan
b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/Lembaga yang
akan melakukan pengujian dipilih atau persetujuan Direksi
Lapangan/Pengawas dari Lembaga/Badan Penguji milik Pemerintah atau

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 4


yang diakui Pemerintah atau Badan lain yang oleh Direksi
Lapangan/Pengawas dianggap memiliki obyektifitas dan integritas yang
meyakinkan. Atau hal yang terakhir ini Penyedia Jasa /Supplier tidak
berhak mengajukan sanggahan.
c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi
beban Penyedia Jasa sepenuhnya.

7. Kebersihan Dan Keamanan


a. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasa
berada dalam keadaan rapi (penempatan bahan bahan/material yang
digunakan) dan bersih.
b. Pemborong bertanggung tawab atau keamanan di area kerja, termasuk
apabila diperlukan tenaga, peralatan atau tanda-tanda khusus.
c. Waktu penyerahan pekerjaan tahap pertama (100%), kondisi lokasi
pekerjaan harus bersih dari sisa-sisa material yang tidak digunakan,
termasuk pekerjaan demobilisasi.
D. Penyelesaian dan Penyerahan Dokumen Terlaksana (AS-BUILT
DOCUMENT/ MC 100%)
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Penyedia Jasa wajib menyusun
Dokumen Terlaksana yang terdiri dari:
• Gambar-gambar terlaksana (As Built drawing)
• Laporan Bulanan, Harian dan Mingguan
• Foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
• Perhitungan Volume Akhir sesuai dengan gambar as built
• Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah
dilaksanakan.
b. Dokumen terlaksana bisa disusun dari:
• Dokumen pelaksanaan
• Gambar-gambar perubahan
• Perubahan persyaratan teknis
• Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai
petunjuk Direksi Lapangan /Pengawas
c. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi
Lapangan/Pengawas

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 5


II. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS
A. Pekerjaan Persiapan
1. Direksi Keet / Kantor Lapangan
Sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan pekerjaan ini diharuskan
menyediakan Direksi Keet / Kantor Lapangan yang digunakan untuk
penyimpanan bahan dan peralatan.
Direksi Keet/ Kantor Lapangan juga harus bisa berfungsi sebagai tempat
melaksanakan rapat koordinasi tentang penyelesaian pekerjaan, dilengkapi dengan
gambar pelaksanaan, progres kemajuan fisik pekerjaan, buku direksi/buku tamu,
Peralatan pelindun diri ( APD ) dan kotak P3K lengkap dengan isinya.
2. Papan Nama Proyek
Penyedia jasa harus memasang papan nama proyek di lokasi pekerjaan dengan
ukuran 0,8 x 1,2 m2, yang dipasang saat pelaksanaan pekerjaan dimulai.

3. Mengadakan Pengukuran Dan Pemasangan Patok


• Penyedia Jasa bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan
Patok/Pengukuran pekerjaan sesuai dengan yang diberikan Konsultan
Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atau ketinggian, posisi, serta
kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja
yang diperlukan.
• Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan
dalam hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab
Penyedia Jasa serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-
akibatnya, kecuali bila kesalahan pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga
kerja yang diperlukan.
• Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas atau wakilnya
tidak menyebabkan tanggung jawab Penyedia Jasa menjadi berkurang.
Penyedia Jasa wajib melindungi semua patok ukur dan lain-lain atau seluruh
referensi dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini.
• Pemasangan Patok setiap jarak 25.00 m’, dengan dimensi patok 4/6 cm
panjang 60 cm, diwarnai dengan cat meni serta diberi notasi STA sesuai dengan
pengukuran panjang.
4. Penerapan SMKK
a. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanaan pekerja,
material dan peralatan teknis.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi
perlengkapan keselamatan kerja, Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat
Pelindung Diri (APD) seperti safety line, rambu-rambu, rompi pekerja,Sepatu
Keselamatan (Savety Shoes), Sarung Tangan(Safety Shoes), Topi Pelindung

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 6


(Safety Helmet), Masker dan lain-lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi.
d. Menyediakan obat-obatan / peralatan P3K menurut syarat-syarat pertolongan
pertama pada kecelakaan yang selalu dalam keadaan siap digunakan
dilapangan.
e. Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
5. Pengujian Produk/Bahan
a. Sebelum material dipasang penyedia jasa tidak hanya menyiapkan surat
keterangan dari pabrikan, penyedia jasa wajib melakukan uji tes yang
dilakukan dilaboratorium oleh penyedia jasa sendiri. U-ditch yang
didatangkan pertama yang dilakukan pengambilan sampel menggunakan core
drill.
b. Uji tes Material U-Ditch dan Cover yang dilakukan meliputi uji laboratorium
Uji Kuat Tekan Beton (sampel dari core drill minimal 4 sampel). Memakai
ukuran mata bor coredrill 10 cm atau yang disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas, untuk Bekas lubang Core Drill diberi Semen
Groating. Pengambilan sampel serta pengujian sampel harus disaksikan
bersama oleh penyedia jasa dan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
c. U-Ditch dan Cover perlu di tes menggunakan hammer test, 1 uji hammer test
meliputi 3 Sampel dalam 1 U-Ditch (U- Ditch : Sisi Dinding Kiri, Kanan, dan
Lantai. Cover : Permukaan Atas/samping) minimal mengambil sampel dari
5 bh u-ditch/cover. Pengambilan sampel disaksikan bersama oleh penyedia
jasa dan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas
d. Biaya yang keluar akibat pengujian mutu menjadi tanggung jawab penyedia
jasa.

III. PEKERJAAN TANAH


A. Galian Tanah

1. Pelaksanaan
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian tanah untuk saluran drainase dan gorong
- gorong, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah , batu atau bahan lain
dari saluran atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan
dalam Kontrak ini.
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Lapangan dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan lama,
yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 7


2. Pengukuran dan Pembayaran
(a) Metode Pengukuran
Jumlah yang diukur adalah jumlah meter kubik galian tanah . Perhitungan
volume untuk pembayaran berdasarkan ukuran-ukuran yang ada pada Gambar
Kerja (Shop Drawing) atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan.
(b) Dasar Pembayaran
Volume galian tanah yang telah diukur sebagaimana yang dijelaskan diatas,
harus dibayar menurut Harga Satuan per satuan pengukuran untuk Mata
Pembayaran yang didaftar dibawah ini dan terdaftar dalam Jadwal Penawaran.
Uraian Satuan Pengukuran
Galian Tanah Meter Kubik

IV. PEKERJAAN BETON

1. Umum

a. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan semua struktur beton termasuk beton tak
bertulang, beton bertulang dan bagian beton dari struktur yang tercantum
dalam gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.

b. Standar-standar yang dipakai


Pada setiap tahapan pekerjaan beton, yakni perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaannya berlaku ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
peraturan beton bertulang Indonesia, yang selanjutnya disingkat dengan PBI.
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
PBI, maka dipakai standar SKSNI-T15.ACI, ASTM dan AASHTO.

c. Mutu beton
Jenis mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian pekerjaan
yang tercantum dalam gambar rencana harus sesuai dengan uraian dalam
spesifikasi teknis ini atau sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan /
Konsultan Pengawas. Jika tidak ditentukan, maka mutu beton yang dipakai
adalah sebagai berikut:
1. K-175 digunakan untuk beton bertulang cor ditempat/verrocement
2. K-350 digunakan untuk saluran type U-DITH
3. Untuk menjaga mutu beton yang dibuat, maka harus ada keterlibatan dari
pihak terkait lain yang menangani pekerjaan Quality Assurance (QA) dan
QualityControl (QC) di lapangan beban biaya ditanggung Penyedia Jasa.

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 8


d. Pengajuan

1. Penyedia Jasa harus mengajukan contoh semua bahan yang hendak


digunakan dengan data pengujian yang harus memenuhi spesifikasi.

2. Penyedia Jasa harus mengajukan desain campurannya untuk setiap jenis


pekerjaan pengecoran beton.

3. Penyedia Jasa harus mengajukan secara tertulis hasil seluruh pengajian


pengendalian kualitas yang terinci kepada Direksi Lapangan/Konsultan
Pengawas. Hasil pengujian kuat tekan 3 hari, 7 hari dan 28 hari berturut-
turut setelah tanggal pencampurannya.

4. Penyedia Jasa harus mengajukan gambar dari semua perancah yang akan
digunakan, mendiskusikan metode kontruksi dan program kerjanya serta
memperoleh persetujuan sebelum memasang setiap perancah atau
memulai pekerjaan beton lainnya. Persetujuan tersebut tidak akan
membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya pada setiap struktur.

5. Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Lapangan/Konsultan


Pengawas secara tertulis paling tidak 24 jam sebelum memulai untuk
mencampur atau mengecor beton.

e. Kondisi Pekerjaan
Penyedia Jasa harus menjaga suhu dari semua bahan-bahan terutama agregat
kasar pada tingkatan yang serendah mungkin dan harus menjaga suhu dari
beton di bawah 30C pada waktu pengecoran.
Sebagai tambahan, maka Penyedia Jasa tidak akan mengecor beton apabila:
- Hujan atau bila udara penuh debu (tercemar)
- Kondisi lapangan yang tidak memungkinkan atau tidak ada persetujuan
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk mengecor.

f. Pembetulan pekerjaan yang kurang memuaskan


Penyedia Jasa harus melaksanakan semua pekerjaan yang menurut ketentuan
atau syarat-syarat tidak atau kurang memenuhi :

1. Pembetulan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi


yang dirinci dalam spesifikasi, atau hasil akhir permukaan yang tidak
memuaskan, atau tidak memenuhi persyaratan sifat campuran yang dirinci
dalam spesifikasi, harus meminta petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan
Pegawas yang meliputi :
- Perubahan dalam perbandingan campuran untuk sisa pekerjaan.
- Penguatan atau pembuangan seluruh dan penggantian bagian
pekerjaan yang dianggap kurang memuaskan

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 9


- Tambahan pada cacat-cacat kecil

2. Dalam hal adanya perselisihan mengenai kualitas pekerjaan beton atau


setiap keraguan mengenai kelayakan data pengujian yang tersedia, maka
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas dapat meminta Penyedia Jasa
untuk melaksanakan pengujian tambahan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa suatu penilaian yang cukup baik mengenai kualitas
pekerjaan dapat dibuat. Pengujian tambahan tersebut harus atas biaya
sendiri dari Penyedia Jasa.
2. Persyaratan Bahan

Secara umum, kecuali ditentukan lain secara khusus dalam spesifikasi ini, semua
bahan yang dipakai untuk pekerjaan beton harus memenuhi ketentuan yang
tercantum PEDOMAN BETON 1988 (SKBI- 1.453.1988).

a. Semen
1. Semua semen yang boleh digunakan adalah Semen Portland type-1 yang
ditentukan dalam SII 0013-81 atau Standart Umum Bahan Bangunan
Indonesia 1986 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
dalam standart tersebut.

2. Kecuali diijinkan lain oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas, maka


hanya produk dari satu pabrik (Satu merk) untuk setiap jenis semen
Portland yang boleh digunakan untuk pekerjaan beton.

3. Semen yang diterima dalam kantong-kantong yang masih tersegel dan


tidak pecah.

4. Kecuali jika diperintahkan lain oleh Direksi Lapangan/Konsultan


Pengawas, keterangan hasil pengujian dari pabrik harus disertakan
bersama setiap pengiriman semen untuk menjamin mutu semen sesuai
standart.

5. Penyedia Jasa harus menyediakan contoh dari setiap pengiriman semen


yang telah diserahkan ke tempat kerja kepada Direksi Lapangan/Konsultan
Pengawas yang diperlukan untuk pengujian. Bila menurut penilaian
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas semen tersebut berbungkah
atau berbongkol, Direksi Lapangan /Konsultan Pengawas harus
menolak semen tersebut dan Penyedia Jasa harus segera
menyingkirkannya dari tempat pekerjaan.

6. Semen yang telah disimpan lebih dari 40 (empat puluh) hari dan semen
yang menurut penilaian Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas
kualitasnya meragukan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan. Bahan
yang ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 10


waktu 1 x 24 jam.

7. Segera setelah sampai di lokasi pekerjaan semen harus disimpan di tempat


penyimpanan yang telah direncanakan sesuai dengan tujuannya atau
ditempat kering yang bebas dari pengaruh cuaca buruk serta mempunyai
sistem ventilasi yang baik dan lantai tempat penyimpanan terletak lebih
tinggi 450 mm dari permukaan tanah dan 20 cm dari dinding serta fasilitas
lain untuk mencegah penyerapan terhadap kelembaban.

8. Jenis semen yang berbeda harus disimpan di tempat yang terpisah dan
diberi tanda yang jelas. Semen yang dikirimkan ke lokasi pekerjaan dalam
kantong oleh pemasok (supplier) atau pabrik harus disimpan di dalam
kantong tersebut telah dibuka, semen tersebut harus segera digunakan. Bila
ada keterbatasan ruang untuk penyimpanan semen dilokasi pekerjaan,
semen harus disimpan di pusat lokasi proyek dan dapat didistribusikan
sesuai kebutuhan masing-masing pekerjaan.
3. Pengadukan Beton

a. Pengukuran Berat Bahan Untuk Beton


Semua semen yang digunakan untuk membuat beton harus diukur beratnya
dengan menggunakan alat timbangan yang disetujui atau membuat ukuran
setiap pengadukan beton, jumlah kantong semen yang diperlukan. Untuk beton
dengan mutu diatas, agregat halus dan sejumlah agregat kasar harus diukur
beratnya tersendiri atau secara kumulatif dengan menggunakan pengukur berat
mesin pengaduk. Kotak pengukur volume harus dibuat dengan konstruksi
yang baik dari bahan kayu serta mempunyai volume/isi yang tetap dari
bermacam-macam agregat untuk satu adukan dari suatu campuran. Kotak
tersebut harus mempunyai dasar yang tertutup dan harus ditandai dengan jelas
agregat yang mana yang digunakan. Pada saat menghitung ukuran dari kotak
pengukur agregat halus harus diberi kelonggaran yang berguna untuk
melebarnya agregat halus sehubungan dengan adanya kandungan kadar air
yang ada pada timbunan pasir di lokasi pekerjaan.sebelum Penyedia Jasa
menggunakan kotak pengukuran volume dalam pekerjaannya, hal tersebut
harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas yang
menyangkut ukuran dan bentuk kotak tersebut. Semua pengaduk dan mesin
pengaduk harus dijaga agar bebas kerak beton dan harus dibersihkan sebelum
pengadukan dimulai.

b. Pengadukan Beton

Campuran beton harus diaduk dalam alat pengaduk mekanis atau beton molen
yang mampu mengkombinasikan agregat, semen dan air (termasuk bahan
campuran tambahan, jika ada) ke dalam suatu campuran yang berwarna

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 11


seragam dan melepaskan campuran tanpa pemisahan. Pada permulaan
pekerjaan, dengan pengaduk yang bersih, pengadukan pertama hanya terdiri
dari setengah bagian dari jumlah normal agregat kasar untuk mengganti
pelekatan bahan lain pada drum. Keadaan kadar air asli agregat harus
ditentukan sebelum dimulainya pengadukan setiap harinya dan pada periode
tertentu dalam 1 hari pengadukan bila diperlukan.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan kandungan air dalam angregat bila
menentukan jumlah air yang ditambahkan ke setiap campuran, dan akan
mengatur jumlah air yang ditambahkan ke setiap adukan untuk menjaga rasio
air/semen dari adukan selalu tetap.

c. Pengawasan Mutu Beton

1. Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat pada


Penyedia Jasa untuk membuat benda uji berupa silinder atau Kubus Beton
dari adukan beton yang dibuat. Pengambilan contoh beton harus sesuai
dengan ketentuan dari PBI 89 dan ASTM C172. pembuatan dan perawatan
benda uji harus sesuai ketentuan ASTM C31 dan diuji berdasarkan ASTM
C39 di laboratorium yang berwenang dan disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.

2. Yang dimaksud dengan kekuatan beton disyaratkan (fc’) adalah hasil test
tekan silinder  150 mm x H 300 mm atau kubus beton dengan ukuran 150
mm x 150 mm x 150 mm pada umur beton 28 hari.

3. Jumlah pengambilan dari setiap mutu beton yang dituang dalam satu hari
harus diambil tidak kurang dari satu kali. Satu pengambilan contoh
mewakili suatu volume rata-rata yang tidak lebih dari 20. Pada setiap kali
pengambilan contoh beton harus dibuat empat pasang spesimen
silinder/kubus yang dites sebagai berikut:
- 1 pasang dites pada umur 3 hari
- 1 pasang dites pada umur 7 hari
- 2 pasang dites pada umur 28 hari

4. Apabila dalam pelaksanaan nanti kedapatan bahwa hasil uji tekan gagal
memenuhi syarat spesifikasi dan telah pula dilakukan penyelidikan lain
dan hasilnya gagal pula, maka bagian pekerjaan tersebut harus diperkuat
dengan suatu metode yang mana seluruh biaya untuk itu, baik untuk
perencanaan maupun pelaksanaannya ditanggung oleh Penyedia Jasa
sepenuhnya.

5. Meskipun hasil pengujian benda-benda uji memuaskan, Direksi Lapangan


/ Konsultan Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 12


beton yang cacat seperti berikut :
- Konstruksi beton kropos
- Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
posisinya tidak sesuai dengan gambar.
- Konstruksi yang tidak tegak lurus atau tidak rata seperti yang
direncanakan
- Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lain
Semua pekerjaan yang dianggap cacat tersebut pada dasarnya harus
dibongkar dan diganti dengan yang baru, kecuali Direksi Lapangan/
Konsultan Pengawas menyetujui untuk diadakan perbaikan atau perkuatan
dan cacat yang ditimbulkan tersebut.
4. Persyaratan Pelaksanaan

Secara umum, kecuali ditentukan lain secara khusus dalam spesifikasi ini,
persyaratan mengenai pelaksanaan pembetonan yang meliputi pengadukan,
pengangkutan, penanganan, pengecoran, perawatan, bekisting, penulangan, siar

konstruksi, sparing dan lain-lain harus memenuhi ketentuan yang tercantum


pada PEDOMAN BETON 1988 (SKBI 1.4.53.1988).
a. Pembuatan Bekisting

1. Semua cetakan beton harus didisain oleh Penyedia Jasa dan diserahkan
kepada Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas berupa gambar dan
perhitungan untuk mendapat persetujuaan. Gambar dan perhitungan
tersebut hendaknya diserahkan minimal 7 (tujuh) hari sebelum bekisting
mulai dikerjakan.

2. Cetakan harus benar-benar lurus, rata dan kokoh sehingga cukup untuk
menahan defleksi, gerakan-gerakan dan getaran yang membahayakan
akibat tekanan dan adukan beton cair atau padat.

3. Semua sambungan harus ditutup rapat untuk menghindari kebocoran air


semen dan dibuat sedemikian sehingga permukaan beton yang kelihatan
(exposed surface) lurus, rata dan kokoh.

4. Bila ada bagian beton yang sempit dan mempunyai kedalaman yang sangat
besar, harus dibuat lubang-lubang pada sisi-sisi cetakan di posisi yang
diseetujui Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas untuk memungkinkan
penuangan dan pemadatan beton yang memadai.

5. Cetakan harus mempunyai lubang-lubang sementara yang kegunaannya


untuk membuang kotoran. Lubang-lubang ini harus ditutup dengan rapi
sebelum pengecoran.

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 13


6. Bekisting harus dibuat sedemikian sehingga pembongkarannya dapat
mudah dilakukan tanpa membahayakan kontruksi.

7. Apabila pemasangan bekisting tidak sesuai dengan ketentuan atau


dianggap kurang baik maka Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas
berhak menyuruh membongkar dan memperbaiki dengan biaya
ditanggung oleh Penyedia Jasa.

8. Sebelum pengecoran dilaksanakan, semua permukaan cetakan harus


bersih dari segala sesuatu yang dapat mengurangi mutu beton dan
kekuatannya, terutama kotoran-kotoran yang menempel, ataupun
serpiham-serpihan kayu, kawat sisa pemotongan, dan lain-lainnya.
Permukaan dalam cetakan harus disemprot dengan menggunakan air
bertekanan udara (kompressor) untuk dikumpulkan di suatu tempat dan
selanjutnya diambil dan dibuang.

9. Semua bahan cetakan harus dirawat dengan baik. Bahan yang rusak tidak
diijinkan digunakan. Sebelum digunakan lagi semua cetakan harus
dibersihkan.
b. Pengecoran Beton

1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, sesuai dengan
gambar pelaksanaan, pemasangan intalasi-intalasi yang harus ditanam,
penompang dan pengikat dan lain-lain selesai dikerjakan. Sebelum
pengecoran dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan
pengecoran harus disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan harus bersih


dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lepas yang lainya.
Permukaan bekisting dan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-
tempat yang akan dicor harus dibasahi dengan merata namun tidak
berlebihan.

3. Beton hanya boleh dicor pada waktu Direksi atau Wakilnya yang ditunjuk
serta pengawas Penyedia Jasa yang setaraf ada ditempat kerja, dan
persiapan betul-betul telah memadai. Sebelum pengecoran dimulai,
Penyedia Jasa wajib meminta ijin tertulis dan pihak Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas untuk memulai pengecoran tersebut.

4. Paling lama 2 jam setelah waktu pengadukan pertama kali, beton harus
sudah dituang seluruhnya. Beton yang akan dicor harus diusahakan agar
pengangkutannya ke tempat posisi terahkir sependek mungkin dan dengan
alat yang dapat melindungi dari pengaruh kontaminasi atau segregasi.
Segregasi dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 14


cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja
tulangan- tulangan, tidak dapat diterima. Kalau diperkirakan segregasi
mungkin terjadi, penyedia jasa harus mempersiapkan tremie atau alat lain
yang cocok untuk mengontrol jatuhnya campuran beton

5. Penggunaan concrete pump dapat dilakukan degan seijin Direksi.


Penyedia jasa wajib mengatur campuran beton yang sesuai dan kecepatan
penuangan beton untuk menghindari segregasi, kerusakan pada baja
tulangan, cetakan dan sebagainya.

6. Jadwal waktu pengecoran harus diatur sedemikian sehingga tidak ada


permukaan beton yang dibiarkan lebih dari 30 menit sebelum pengecoran
berikutnya.

7. Pengecoran beton tidak diperkenakan selama hujan deras, kecuali


dilakukan dalam tempat yang terlindung.

8. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton


yang kropos atau cacat lainya maka perbaikan hanya dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi mengenai cara pengisian atau
penambahan dan penutupan lainnya.

9. Jika ketidaksempurnaan tersebut tidak dapat diperbaiki untuk


menghasilkan permukaan beton yang diharapkan, maka harus dibongkar
atau diganti dengan pembetonan kembali. Semua resiko yang terjadi
sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya perbaikan kembali merupakan
tanggung jawab penyedia jasa.

10. Beton hanya boleh dicor dalam air dengan ijin tertulis dari Direksi dan
dimana menurut anggapan Direksi tidak praktis untuk mengecor di tempat
kering. Jumlah semen pada adukan rasio semen/air dalam adukan tidak
melebihi 0,45. beton tidak boleh dicor dalam air yang mengalir dan juga
tidak boleh jatuh melalui air. Beton hanya dapat dicor dengan
menggunakan kotak kedap air dengan dasar yang terbuka atau corong pipa
cor (tremie) dari jenis yang disetujui Direksi. Dasar kotak tidak boleh
dibuka sampai kotak tersebut terletak dengan baik di atas tempat
pengecoran, dan ujung corong pipa cor harus selalu tetap di bawah
permukaan adukan beton yang baru dicor.
11. Macam Finishing Permukaan Beton tanpa Cetakan

Dimana permukaan beton yang halus ditentukan, lapis buih beton harus
dihilangkan dari permukaan beton dan agregat diperlihatkan ketika beton
masih berwarna hijau. Pada pembetonan dengan singkup permukaan harus
bebas dari lubang/celah dan harus diusahakan seragam bentuknya dengan

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 15


menggunakan singkup seperti halnya pada waktu pengecoran. Dimana
“broom finish” diperlukan, permukaan beton harus diratakan kemudian
disapu dengan arah yang sama dengan menggunakan sapu yang kaku.
Finishingdilakukan dengan menggunakan penggaci kayu. Pengaci harus
dilakukan setelah beton mulai keras atau telah cukup keras. Beton
dikerjakan tidak lebih dari keperluan untuk menghasilkan permukaan yang
seragam bebas bekas perataan.

12. Seluruh permukaan beton harus dilindungi selama proses pengerasan


terhadap sinar matahari dan hembusan angin kering.

13. Semua permukaan beton yang terlihat harus diambil tindakan sebagai
berikut:
Sebelum beton mulai mengeras, maka beton setelah pengecoran pada hari-
hari pertama harus disiram, ditutuip dengan karung basah atau

digenangi dengan air selama paling sedikit 2 minggu secara terus menerus.
Tidak diperkenakan menaruh bahan-bahan diatas kontruksi beton yang
baru dicor (dalam tahap pengeringan) atau mempergunakannya sebagai
jalan mengangkut bahan-bahan.

V. BAJA TULANGAN

1. UMUM

a) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan, pengadaan
dan pemasangan baja tulangan coated sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar, atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh DireksiPekerjaan.

b) Penerbitan Detail Pelaksanaan


Detail pelaksanaan untuk baja tulangan yang tidak termasuk dalam Dokumen
Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi/Konsultan Pengawas
setelah peninjauan kembali rancangan awal telah selesai.
c) Toleransi
1) Toleransi untuk fabrikasi harus seperti yang disyaratkan dalam ACI 315.
2) Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup
bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut :

(1) 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap
air tanah atau terhadap bahaya kebakaran;
(2) 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai,
atau untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada
baja tulangan dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 16


beton yang ditempatkan langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang
berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif
lainnya.
d) Persyaratan Bahan
1) Baja Tulangan
(1) Baja tulangan harus baja polos atau berulir dengan mutu yang sesuai dengan
Gambar dan memenuhi Tabel berikut ini :

Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan


Tegangan Leleh Karakteristik atau
Tegangan Karakteristik yang
Mutu Sebutan
memberikan regangan tetap 0,2
(kg/cm2)
BJ 24 Baja Lunak 2.400
BJ 32 Baja Sedang 3.200
BJ 39 Baja Keras 3.900
BJ 48 Baja Keras 4.800
(2) Bila anyaman baja tulangan diperlukan, seperti untuk tulangan pelat, anyaman
tulangan yang di las yang memenuhi SNI 07-0663-1995 dapat digunakan.

2) Tumpuan untuk Tulangan


Tumpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan
beton pracetak seperti yang disyaratkan dari Spesifikasi ini, terkecuali disetujui
lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Kayu, bata, batu atau bahan lain tidak
boleh diijinkan sebagai tumpuan.
5) Persyaratan Kerja
a) Perlindungan Terhadap Korosi Struktur Beton
Pada lingkungan yang korosif atau lingkungan laut, perlindungan terhadap beton
harus ditingkatkan sesuai dengan keperluan, dengan cara meningkatk an mutu
beton, dan menambah kepadatan serta kerapatan dan kekedapannya terhadap air,
dengan cara mengurangi nilai rasio air-semen yang digunakan. Bila dianggap
perlu, aditif bisa ditambahkan dalam campuran beton. Pada baja tulangan non
prategang, untuk mencegah proses korosi pada tulangan beton prategang, perlu
diberikan tebal selimut beton yang cukup tebal.
b) Pengajuan Kesiapan Kerja
(1) Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram
pembengkokan harus disediakan oleh Penyedia Jasa untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas, dan tidak ada bahan yang
boleh dipesan sebelum daftar tersebut serta diagram pembengkokan disetujui.
(2) Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, Penyedia Jasa harus menyerahkan
kepada Direksi/Konsultan Pengawas daftar yang disahkan pabrik baja yang

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 17


memberikan berat satuan nominal dalam kilogram untuk setiap ukuran dan
mutu baja tulangan atau anyaman baja dilas yang akan digunakan dalam
pekerjaan.
2. PELAKSANAAN

a) Penyimpanan dan Penanganan


1) Penyedia Jasa harus mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan, diberi
label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran batang, panjang
dan informasi lainnya sehubungan dengan tanda yang ditunjukkan pada diagram
tulangan.
2) Penyedia Jasa harus menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan
sedemikian untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau kerusakan.
b) Penempatan dan Pengikatan
1) Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang
dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
2) Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan, atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
3) Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau
pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
4) Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan
pada Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan
pada Gambar, tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi/Konsultan Pengawas. Setiap penyambungan yang dapat disetujui arus
dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada
penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik
minimum.

5) Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang


tumpang tindih minimum harus 40 diameter batang dan batang tersebut harus
diberikan kait pada ujungnya.
g) Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton
sehingga tidak akan terekspos.
h) Anyaman baja tulangan yang dilas harus dipasang sepanjang mungkin, dengan
bagian tumpang tindih dalam sambungan paling sedikit satu kali jarak anyaman.
Anyaman harus dipotong untuk mengikuti bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus
dihentikan pada sambungan antara pelat.
i) Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 18


lama, maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan
semen acian (semen dan air saja).
j) Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk
memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja
atau beban konstruksi lainnya.
3. PENGENDALIAN MUTU
a) Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh tim penerimaan bahan dari penyedia jasa
dengan mengecek/ memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan
yang telah diterima harus sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknis.

b) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi


Ketentuan
1) Persetujuan atas daftar pesanan dan diagram pembengkokan dalam segala hal
tidak membebaskan Penyedia Jasa atas tanggung jawabnya untuk memastikan
ketelitian dari daftar dan diagram tersebut. Revisi bahan yang disediakan sesuai
dengan daftar dan diagram, untuk memenuhi rancangan dalam Gambar, menjadi
tanggung jawab dan atas biaya Penyedia Jasa.
2) Baja tulangan yang cacat sebagai berikut tidak akan diijinkan dalam pekerjaan :
(1) Bengkokan atau tekukan yang tidak ditunjukkan pada Gambar atau Gambar
Kerja Akhir (Final Shop Drawing);
(2) Batang dengan penampang yang mengecil karena karat yang berlebih atau oleh
sebab lain.
3) Bilamana terjadi kesalahan dalam membengkokkan baja tulangan, batang tulangan
tidak boleh dibengkokkan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas atau yang sedemikian sehingga akan merusak atau
melemahkan bahan. Pembengkokan kembali dari batang tulangan harus dilakukan
dalam keadaan dingin terkecuali disetujui lain oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Dalam segala hal batang tulangan yang telah dibengkokkan kembali lebih dari
satu kali pada tempat yang sama tidak diijinkan digunakan pada Pekerjaan.
Kesalahan yang tidak dapat diperbaiki oleh pembengkokan kembali, atau
bilamana pembengkokan kembali tidak disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas, harus diperbaiki dengan mengganti seluruh batang tersebut dengan
batang baru yang dibengkokkan dengan benar dan sesuai dengan bentuk dan
dimensi yang disyaratkan.
4) Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas di tempat kerja untuk pemotongan dan
pembengkokan tulangan, baik jika melakukan pemesanan tulangan yang telah
dibengkokan maupun tidak, dan harus menyediakan persediaan (stok) batang lurus
yang cukup di tempat, untuk pembengkokan sebagaimana yang diperlukan dalam
memperbaiki kesalahanatau kelalaian.

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 19


5) Penggantian Ukuran Batang

Penggantian batang dari ukuran berbeda akan hanya diijinkan bila secara jelas
disahkan oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Bilamana baja diganti harus dengan
luas penampang yang sama dengan ukuran rancangan awal, atau lebih besar.
4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
a) Pengukuran
1) Baja tulangan akan diukur dalam jumlah kilogram terpasang dan diterima oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Jumlah kilogram yang dipasang harus dihitung dari
panjang aktual yang dipasang, atau luas anyaman baja yang dihampar, dan satuan
berat dalam kilogram per meter panjang untuk batang atau kilogram per meter
persegi luas anyaman. Satuan berat yang disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas akan didasarkan atas berat nominal yang disediakan oleh pabrik baja,
atau bila Direksi/Konsultan Pengawas memerintahkan, atas dasar pengujian
penimbangan yang dilakukan Penyedia Jasa pada contoh yang dipilih oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
2) Penjepit, pengikat, pemisah atau bahan lain yang digunakan untuk penempatan
atau pengikatan baja tulangan pada tempatnya tidak akan dimasukkan dalam berat
untuk pembayaran.
3) Penulangan yang digunakan untuk gorong-gorong beton bertulang atau struktur
lain di mana pembayaran terpisah untuk struktur yang lengkap telah disediakan
dalam Pasal lain dari Spesifikasi ini, tidak boleh diukur untuk pembayaran
menurut Pasal ini.

b) Dasar Pembayaran
Jumlah baja tulangan yang diterima, yang ditentukan seperti yang diuraikan di atas,
harus dibayar pada Harga Penawaran Kontrak untuk Mata Pembayaran yang
ditunjukkan di bawah ini, dan terdaftar dalam Daftar Kuantitas, dimana pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk pemasokan, pembuatan dan pemasangan
bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian dan pekerjaan
pelengkap lain untuk menghasilkan pekerjaan yang memenuhi ketentuan.

Uraian Satuan Pengukuran


Baja Tulangan Polos dan Baja Tulangan Kilogram
Ulir

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 20


VI. PEMASANGAN U-Ditch

a) Uraian
1) Pekerjaan ini mencakup pemasangan gorong-gorong yang ditunjukkan dalam
Gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi/Konsultan Pengawas, yang dibuat
dari Beton precast pabrikasi. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan,
galian, penyiapan lantai kerja dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pemasangan gorong-gorong sesuai dengan Spesifikasi ini dan
memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
2) Umumnya, Gorong-gorong precast / U-Ditch digunakan untuk struktur seperti
saluran drainase.
b) Penerbitan Detail Pelaksanaan
Detail pelaksanaan untuk pemasangan U-Ditch yang tidak disertakan dalam
Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas setelah peninjauan kembali rancangan awal atau revisi desain telah selesai
dikerjakan.
c) Toleransi
Ketentuan toleransinya harus sesuai dengan petunjuk dari Direksi.
d) Persyaratan Bahan
3) U-Ditch
(1) U-Ditch yang didatangkan adalah berdimensi :
- U-Ditch 30 x 40 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 30 x 40 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 40 x 40 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 40 x 40 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 40 x 50 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 40 x 50 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 50 x 50 x 120 Tbl 6 cm mesh 6 k-350
- U-Ditch 50 x 50 x 120 Tbl 6 cm mesh 6 k-350
- U-Ditch 50 x 60 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 50 x 60 x 120 Tbl 6 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 60 x 60 x 120 Tbl 8 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 60 x 60 x 60 Tbl 8 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 60 x 70 x 120 Tbl 10 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 60 x 70 x 120 Tbl 10 cm Mesh 8 k-350
- U-Ditch 60 x 70 x 120 Tbl 8 cm Mesh 6 k-350

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 21


- U-Ditch 60 x 80 x 120 Tbl 10 cm Mesh 6 k-350
- U-Ditch 80 x 80 x 120 Tbl 10 Mesh 8 cm k-350
- U-Ditch 80 x 90 x 120 Tbl 10 cm Mesh 8 k-350
- U-Ditch 90 x 100 x 120 Tbl 10 cm Mesh 8 k-350
- U-Ditch 100 x 100 x 120 Tbl 10 cm Mesh 8 k-350
- U-Ditch 100 x 100 x 120 Tbl 12 cm Mesh 8 k-350
- U-Ditch 100 x 120 x 120 Tbl 12 cm Mesh 8 k-350
- U-Ditch 100 x 120 x 120 Tbl 15 cm Mesh 8 k-350
- U-Ditch 120 x 120 x 120 Tbl 15 cm Mesh 10 k-350
- Cover U-Ditch 30 x 120 tbl 12 cm Mesh 8 k-350
- Cover U-Ditch 40 x 120 Tbl 12 cm Mesh 8 k-350
- Cover U-Ditch 50 x 120 Tbl 12 cm Mesh 8 k-350
- Cover U-Ditch 60 x 120 Tbl 12 cm Mesh 8 k-350
- Cover U-Ditch 80 x 120 Tbl 12 cm Mesh 10 k-350
- Cover U-Ditch 100 x 120 Tbl 12 cm Mesh 10 k-350
- Cover U-Ditch 120 x 120 Tbl 15 cm Mesh 10 k-350
- BC 80 x 80 120 T 12 cm Mesh 10 K-350
- BC 80 x 80 120 T 15 cm Mesh 10 K-350
- BC 100 x 100 120 T 20 cm Mesh 12 K-350
Atau sesuai dengan ukuran dan spesifikasi di gambar maupun rencana anggaran
biaya.

(2) Kualitas beton K 350


(3) Pada saat U-Ditch di datangkan di lokasi harus diperiksa dengan teliti terhadap

retak-retak dan kerusakan lainnya, begitu pula pada saat diatas galian, jika
terjadi kerusakan U-Ditch segera diganti sebelum pemasangan pada posisi
terakhir. U-Ditch harus diletakkan dekat galian untuk diperiksa oleh
direksi/konsultan pengawas, yang akan menentukan perbaikan atau dibuang.
Penyedia jasa wajib menganti U-Ditch yang rusak/ditolak dan mengeluarkan
dari lokasi pekerjaan paling lambat 2x24 jam, segala biaya pengantian menjadi
tanggung jawab penyedia jasa.
4) Adukan
Adukan harus adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari Spesifikasi ini.
e) Persyaratan Kerja
1) Pengajuan Kesiapan Kerja
Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh dari semua bahan yang akan digunakan
dan dilengkapi dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan sesuai

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 22


dengan pasal ini. Pekerjaan pemasangan U-Ditch tidak boleh dimulai sebelum ada
persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.
2) Jika penyedia jasa tetap memasang U-Ditch di lokasi pekerjaan sebelum hasil tes
uji laboraturium keluar maka penyedia jasa wajib membuat surat pernyataan
(bermatrai Rp.10.000 dengan tanda tangan direktur penyedia jasa) bila U-Ditch
yang didatangkan dan dipasang sudah sesuai spesifikasi dan apabila ditemukan
ukuran dan hasil lab tidak sesuai spesifikasi maka penyedia jasa wajib menganti
baru U-Ditch yang sudah didatangkan.
3) Segala bentuk pekerjaan pengantian U-Ditch dan Cover yang tidak sesuai
spesifikasi menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
4) Kondisi Tempat Kerja
Kondisi tempat kerja harus senantiasa kering dan menjamin fasilitas sanitasi
cukup tersedia untuk pekerja.
5. PELAKSANAAN
a) Pelaksanaan Pemasangan U-Ditch
1) Galian harus dibuat sedemikian sehingga U-Ditch dapat diletakkan pada lintasan
dan kedalaman yang dikehendaki. Galian harus dikeringkan dan dijaga selama
pelaksanaan pekerjaan sehingga pekerja dapat bekerja didalamnya dan efisien.
2) Lebar galian harus cukup untuk mletakkan U-Ditch dan menyambungnya dengan
baik, dan timbunannya harus ditempatkan dan dipadatkan seperti tertera dalam
gambar atau sesuai instruksi pengawas. Galian harus dibuat dengan lebar ekstra,
bila diperlukan memasukkan penyangga-penyangga galian dan peralatan-
peralatan yang diperlukan.
3) Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan harus digunakan
peralatan yang telah disetujui oleh direksi lapangan. Semua U-Ditch harus
diturunkan ke dalam galian yang alasnya sudah dibuatkan lantai kerja (pedel) dan
levelnya sudah benar secara hati-hati dengan peralatan derek, tali peralatan yang
memadai untuk mengamankan U-Ditch. Dalam keadaan apapun tidak boleh
dijatuhkan ke dalam galian.
4) Jika terjadi kerusakan, kerusakan harus dilaporka ke direksi, direksi akan
menginstruksikan untuk mengadakan perbaikan atau membuang bahan-bahan
yang rusak tersebut.
5) Untuk U-Ditch beton dengan kemiringan 1/5 sampai dengan 1/10, agar tidak
terjadi pergeseran U-Ditch, maka pada sambungan harus diberi angkur dari beton
yang ditanam pada kedalaman 50 cm dibawah sambungan.
6) Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam U-Ditch pada saat U-
Ditch diletakkan.
7) Pada waktu pemasangan U-Ditch dalam galian, letak akhir harus tepat dengan
ujung U-Ditch dan dipasang dengan lintasan dan sudut yang tepat.

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 23


8) Apabila diperlukan pemotongan maka harus dikerjakan dengan rapi dan teliti
tanpa menyebabkan kerusakan pada U-Ditch dan lapisan ujungnya harus dibuat
halus.
6. PENGENDALIAN MUTU
a) Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh tim penyeda jasa penerimaan bahan
dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-
bahan yang telah diterima harus sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan dan
dilaporkan ke direksi/pengawas.
d) Perbaikan dari Pekerjaan yang Tidak memuaskan atau Rusak
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kestabilan dan keutuhan dari semua
pekerja yang telah diselesaikannya dan harus dengan biayanya sendiri untuk
menukar dan mengganti setiap bagian yang rusak atau tidak baik, yang menurut
Direktur Pekerjaan disebabkan oleh kelalaian Penyedia Jasa.
7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
a) Pengukuran
1) Pemasangan U-Ditch harus diukur untuk pembayaran dalam satuan buah
sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan diterima, dihitung sebagai
volume teoritis yang ditentukan oleh garis dan penampang yang disyaratkan
dan disetujui.
2) Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis yang disetujui
harus tidak diukur atau dibayar.

b) Dasar Pembayaran
Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar dengan Harga
Kontrak per satuan dari pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan
pemasangan semua bahan, untuk galian yang diperlukan dan penyiapan seluruh
formasi atau pondasi, untuk pembuatan lubang sulingan dan sambungan
konstruksi, untuk pemompaan air, untuk penimbunan kembali sampai elevasi
tanah asli dan pekerjaan akhir dan untuk semua pekerjaan lainnya atau biaya lain
yang diperlukan atau lazim untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari
pekerjaan yang diuraikan dalam Pasal ini.

Uraian Satuan Pengukuran

Pemasangan U-ditch,Cover dan Box culvert Buah

Spesifikasi Teknis Saluran Drainase | 24

Anda mungkin juga menyukai