PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1
PASAL 2
PEKERJAAN PENDAHULUAN
2
2.2. PAPAN NAMA PROYEK
Pekerjaan papan tanda proyek merupakan pekerjaan yang menjadi kewajiban
penyedia jasa untuk melaksanakannya.
Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara papan tanda proyek.
Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat nama pemilik pekerjaan
(Owner) dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Bombana,
nama penyedia jasa (Kontraktor), judul/nama pekerjaan/proyek serta jumlah hari
pelaksanaan pekerjaan. Lokasi pemasangan ditunjukkan oleh Direksi/Engineer
Consultant dan dipasang sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan.
Selain papan proyek, penyedia jasa juga wajib menyediakan buku direksi. Buku
direksi ini disiapkan sebagai catatan bagi para direksi dan pihak terkait berupa
saran/masukan dan atau hal-hal yang perlu perbaikan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai dan telah diserahterimakan, maka
papan tanda proyek harus dicabut oleh penyedia jasa.
Buku direksi diserahkan kepada pihak direksi bersama dengan Laporan Hasil
pekerjaan.
2.3. MOBILISASI/DEMOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang berhubungan
dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan
paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa memperhitungkan semua biaya
yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan, sewa
lahan/rumah untuk menempatkan alat/bahan dan mengembalikannya nanti bila
pekerjaan telah selesai.
Kegiatan Mobilisasi dan Demobilisasi meliputi hal sebagai berikut :
- Mobilisasi personil inti, tenaga kerja dan peralatan sesuai dengan daftar
personil dan peralatan yang akan dibutuhkan oleh kontraktor dalam pelaksanaan
pekerjaan seperti yang tercantum dalam Kontrak;
- Mobilisasi sudah harus dilaksanakan paling lambat 14 hari sejak tanggal
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK );
- Demobilisasi peralatan dan tenaga kerja dilaksanakan setelah semua pekerjaan
dilapangan selesai dan telah disetujui oleh direksi.
3
Kontraktor harus menyampaikan laporan yang diketahui dan disetujui oleh direksi
dalam rangkap 7 (tujuh), yang mana 5 rangkap laporan diserahkan kepada direksi,
1 (satu) rangkap sebagai arsip Konsultan Pengawasan dan 1 (satu) rangkap sebagai
arsip kontraktor. Jenis laporan berupa :
a. Laporan Harian yang meliputi :
- Laporan yang berisikan catatan harian, mengenai : Jumlah Tenaga Kerja,
bahan-bahan bangunan yang masuk, keadaan cuaca, dan pos-pos pekerjaan
yang dikerjakan tiap hari;
- Perintah teguran dan peringatan tertulis konsultan Pengawasan dan Pengelola
Teknik mengenai semua hal yang menyangkut Pelaksanaan Pekerjaan (Buku
Direksi).
b. Laporan Mingguan :
Berdasarkan laporan Harian, dibuat Laporan Mingguan yang merupakan
rangkuman dari isi Laporan Harian.
c. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah laporan yang berisi kesimpulan Laporan Mingguan yang
disusun tiap bulan.
d. Dokumentasi
Sebagai bukti pekerjaan di lapangan benar dilaksanakan, laporan yang
dibuat harus melampirkan foto-foto dokumentasi pekerjaan.
Pengambilan foto dokumentasi dilakukan pada setiap scope/item pekerjaan
dilapangan. Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi yang
memperlihatkan keadaan sebelum mulai pekerjaan (0%), keadaan dalam
tahap konstruksi (50%) dan keadaan dalam penyelesaian (100%). Foto – foto
pada tiap lokasi harus diambil dengan arah yang tertentu dan tetap dalam ketiga-
tiganya keadaan tersebut diatas dengan latar belakang yang mudah dipakai
sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan
keterangan jenis pekerjaan dan progress pekerjaan dan harus diserahkan
kepada direksi pada penyelesaian akhir sebanyak 3 rangkap.
e. As Built Drawing
Pekerjaan As Built Drawing termasuk dalam kontrak merupakan pekerjaan yang
menjadi kewajiban penyedia jasa untuk melaksanakannya. As Built Drawing
adalah gambar realisasi suatu pekerjaan sesuai dengan bentuk dan ukuran
bangunan yg telah dilaksanakan di lapangan. Gambar harus dibuat minimal
rangkap 5 (lima) dan dibuat dengan skala 1 : 20, 1 : 100, dan 1 : 200 dan atau
telah disetujui oleh Direksi Teknik.
4
2.5. PRASASTI
Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk membuat/memasang prasasti yang berisi data-
data pekerjaan. Dimensi/ukuran serta letak pemasangan prasasti sesuai petunjuk dari
konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
5
Penyedia menyiapkan penjelasan manajemen risiko serta penjelasan rencana
tindakan sesuai table jenis pekerjaan dan identifikasi bahayan ya di bawah ini
(diisi oleh Pejabat Pembuat Komitmen):
5. Pek. Plesteran dan Acian - Tertimbun bahan material dari Dump truck /
luka berat,
- Tangan dan kaki kena material
PASAL 3
CARA PELAKSANAAN
6
dalam gambar rencana atau RKS, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan mengikuti
Petunjuk serta Keputusan Direksi Lapangan.
Sebelum meminta persetujuan untuk setiap macam pekerjaan kontraktor harus
memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 24 jam sebelumnya agar dapat
dilakukan persiapan-persiapan untuk pemeriksaan oleh Direksi.
3.2. STANDAR
3.2.1. Standar yang Dipakai
Standar yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini, adalah semua standar-
standar Indonesia yang masih berlaku, antara lain :
- PBI (Peraturan Beton Indonesia), 1971/1993
- PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia), 1984
- PBBI (Peraturan Bangunan Baja Indonesia), 1984
- SII (Standar Industri Indonesia), terutama untuk bahan bangunan keluaran
pabrik.
- SK SNI (Standar Nasional Indonesia) Bidang Pekerjaan Umum, terutama
SNI : 5-04-1989, bagian untuk bahan bangunan bukan logam.
Kontraktor dapat memakai standar-standar lain yang setara dan atau belum ada
standar Indonesianya seperti : ASTM, JIS, USBR, dll dan dapat disetujui oleh
Direksi.
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH
4.1. Galian Tanah
4.1.1. Umum
Penggalian harus dilakukan seperti yang disyaratkan di dalam pasal ini adalah
menurut batas dan permukaan seperti yang tertera di dalam gambar atau sesuai
petunjuk Direksi.
Selama berlangsungnya pekerjaan, ada kemungkinan pada waktu-waktu
tertentu diperlukan atau dianjurkan untuk merubah kemiringan atau dimensi
dari pekerjaan galian yang tercantum di dalam gambar.
7
4.1.2. Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk pengangkutan material hasil galian tidak diadakan pembayaran terpisah
karena biaya ini harus sudah termasuk di dalam harga satuan untuk masing-
masing galian terbuka atau pembuangan material hasil galian di dalam Bill of
Quantities. Hasil galian dibuang disekitar lokasi pekerjaan.
PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN BATU
2) Pasir.
Harus bersih, tidak mengandung lumpur dan atau bahan
sedimen.
Dapat dilihat dari warna (abu-abu tua kehitam-hitaman).
Tidak terlalu halus dan tidak tercampur kerikil, batu dan sebagainya.
3) Batu.
Batuan untuk pasangan batu kali terdiri dari bantuan yang bersiku-siku
yang mempunyai kekuatan cukup keras dan sebelum dipasang harus
dibersihkan dan dibasahi.
Tidak ada pecahan atau retakan, tidak berpori dan tidak rapuh.
Batu pecah lebih dianjurkan (lebih baik) dari pada bulat
(batu kali).
Berat jenis batu tidak kurang dari 2,5 t/m3
Ukuran maksimum batu adalah 2/3 tebal tembok dan < 40 cm.
8
5.1.2. Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk pasangan batu kali/gunung pada pasangan digunakan spesi dengan
campuran yaitu 1PC : 4 Pasir. Untuk mencampur dan mengaduk spesi tersebut
dapat digunakan alat cangkul atau skop. Nat antara batu tidak boleh kurang
dari 1,00 cm, dan tidak boleh lebih dari 1,50 cm.
Bidang permukaan pasangan batu yang akan nampak dari luar harus dibuat
rata sedangkan permukaan pasangan bagian belakang harus diberapen.
Pembayaran akan dilakukan atas dasar harga satuan per meter kubik seperti
yang tercantum dalam Bill of Quantities dimana harga satuan tersebut sudah
termasuk seluruh biaya tenaga kerja, material, alat bantu dan peralatan lainnya
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
PASAL 6
PEMBERSIHAN AKHIR
Kontraktor berkewajiban membersihkan lapangan kerja setelah pekerjaan selesai.
Pembersihan meliputi pembersihan sisa-sisa hasil pekerjaaan. Semua hasil pekerjaan
pembersihan akhir harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan oleh Direksi.
9
PASAL 7
MASA PEMELIHARAAN
7.1. Waktu
Masa pemeliharaan adalah selama 6 (Enam) bulan atau sesuai yang ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
PASAL 8
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini yang masih termasuk
lingkup dalam pelaksanaan ini kontraktor harus menyelesaikan sesuai dengan petunjuk Direksi
Teknis, Konsultan Pengawas dan PPK, baik sesudah atau selama berjalannya pekerjaan serta
perubahan-perubahan didalam Berita Acara Aanwijzing.
Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian dilapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas dengan dibuat Berita
Acara yang disyahkan oleh Pemberi Tugas.
10