PASAL 1
PENGUKURAN DAN PASANG PATOK
1.1 UMUM
Pekerjaan pengukuran dibagi dalam dua tahap :
1. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai
2. Tahap sesudah pelaksanaan dan akan diserahkan untuk pertama kali
1) Uraian
Untuk menjamin kualitas, ukuran – ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar,
kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana
ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknis tersebutjika dan bilamana
diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan
untuk pengendalian mutu bahan – bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan
mengorganisasi tenaga kerja kontraktor dan memelihara catatan-catatan serta
dokumentasi kegiatan.
2) Pemeriksaan Lapangan
Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan, kontraktor harus mempelajari
gambar – gambar kontrak dan bersama – sama dengan direksi teknik
mengadakan pemeriksaan daerah kegiatan serta melakukan satu pemeriksaan
yang terinci semua yang diusulkan. Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan
tersebut di atas harus dicatat pada Shop Drawing. Shop Drawing ini harus
diserahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja
ditandatangani, kepada direksi teknik untuk mendapatkan persetujuan.
3) Pengukuran dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan lapangan untuk review design
(rekayasa desain) atau jika terjadi perubahan kondisi lapangan. Apabila terjadi
perubahan dilapangan maka diterbitkan CCO (Contract Change Order) atau
Addendum (Penambangan atau Pengurangan Item Pekerjaan/ Waktu).
4) a. Untuk memulai pekerjaan, direksi akan menetapkan ”Banch Mark”
b. Setiap kerusakan ”Banch Mark” yang diakibatkan oleh kontraktor akan
dipasang yang baru dan diukur kembali oleh direksi dan biaya menjadi beban
kontraktor.
c. Bila dilokasi pekerjaan belum ada ”Banch Mark” atau bila dikehendaki oleh
direksi, maka kontraktor harus membuat sebanyak 2 (dua) buah.
5) a. Sebelum memulai pekerjaan pengkuran, kontraktor harus menyerahkan
kepada kegiatan untuk mendapatkan persetujuan metode peralatan yang akan
digunakan untuk pengukuran situasi dan detail dari letak penampang Lintang
b. Pengukuran lapangan harus dilakukan pada waktu pengawas lapangan berada
ditempat lapangan
c. Patok – patok harus dari kayu yang kuat, dipancang dengan kuat, patok diberi
warna cat sehingga jelas dan diberi catatan STA.
6) Kontraktor harus menyediakan peralatan ukur dengan kelengkapannya, juru – juru
ukur dan pekerja – pekerjanya yang diperlukan direksi untuk melakukan pengawasan
dan pengujuian hasil pematokan dan hasil pelaksanaan selama peleksanaan
berlangsung.
7) Semua patok – patok pengukuran termasuk ”Banch Mark” yang terdapat pada lokasi
pekerjaan harus dipelihara dan dijaga dengan baik sampai pekerjaan tersebut diterima
oleh pihak pimpinan kegiatan untuk kedua kali
8) Kontraktor harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang
dilaksanakan telah selesai 100%
9) Hasil Pengukuran tersebut harus memperhatikan :
Potongan memanjang dengan memperlihatkan elevasi pada titik – titik potongan
melintang.
Potongan melintang dengan jarak tertentu pada bagian yang lurus dibelokkan
elevasinya sesuai dengan petunjuk direksi
10) Pemotretan
Kontraktor harus mengadakan dan menyerahkan kepada kegiatan foto – foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan lengkap beserta soft copy
nya.
Foto – foto tersebut harus dibuat pada setiap pekerjaan utma dan dibuat dalam
keadaan tiga keadaan untuk setiap pekerjaan dengan tempat/posisi
pengambilan tetap, satu keadaan pada waktu pekerjaan belum dikerjakan,
sedang dikerjakan dan satu keadaan pada waktu pekerjaan telah selesai
dilaksanakan seluruhnya.
Foto – foto tersebut dibuat minimal dengan ukuran ”Post Card” berwana dan
diberi catatan mengenai lokasi pemotretan dengan tinta.
Kontraktor harus menyerahkan foto – foto terserbut dalam 3 (tiga) cetakan
untuk tiap foto dan dimasukan kedalam album yang baik.
7) Rencana Kerja
a. Paling lambat dalam waktu tujuh hari setelah dikeluarkan Surat Pelulusan
Kontraktor harus menyerahkan kepada pemimpin kegiatan, rencana kerja
(time schedule) pelaksanaan yang menentukan secara detail rencana pekerjaan.
b. Rencana kerja harus menunjukkan secara detail rangkaian urut-urutan
operasi, jangka waktu pelaksanaan untuk setiap macam pekerjaan yang
tercantum dalam rencana biaya.
c. Rencana kerja harus diperbaharui dan diserahkan dengan selang waktu kurang
dari 7 (tujuh) hari.
PASAL 2
PAPAN KEGIATAN
2.1 UMUM
1) Papan Kegiatan adalah salah satu bagian dari pekerjaan persiapan yang harus
dibuat/ disiapkan oleh kontraktor pada saat akan dilaksanakan pekerjaan di
lapangan.
2) Papan kegiatan memuat keterangan tentang pelaksanaan pekerjaan yang
meliputi nama kegiatan, jenis pekerjaan yang dilaksanakan, volume pekerjaan
yang dilaksanakan, nilai kegiatan, sumber dana, waktu pelaksanaan, pelaksanaan
pekerjaan/ kontraktor, dan direksi kegiatan
3) Papan kegiatan diletakkan pada awal dan akhir dilokasi kegiatan
4) Kontraktor diwajibkan membuat dan memasang papan nama kegiatan di tempat
yang ditunjuk/ditentukan oleh direksi dalam waktu tidak lebih dari satu bulan
setelah mulai pekerjaan
5) Ukuran dan detail papan nama akan ditentukan oleh direksi
6) Sesudah menyerahkan pekerjaan atau bilamana dipandang perlu oleh
direksi, maka kontraktor harus memindahkan / membongkar papan nama
tersebut
2.2 BAHAN
1) Papan Kegiatan terbuat dari papan dengan ukuran sesuai standar yan telah
ditetapkan oleh Direksi Kegiatan.
2) Tulisan yang tertera pada papan kegiatan harus jelas dan mudah dibaca/ dipahami
2.3 PEMBAYARAN
1) Pembayaran akan dilaksanakan apabila papan kegiatan telah terpasang di lokasi
sampai akhir kegiatan dan sesuai dengan ketentuan
Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran
PASAL 3
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
3.1 UMUM
1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk organisasi dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan
kegiatan. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan yang memuaskan.
2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dan kebutuhan
tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan
yang memadai.
3) Sejauh mungkin dan berdasarkan direksi. Kontraktor harus mengunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas
jalan tersebut serta membatasi mutannya harus menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yan digunakan untuk tujuan penangkutan ke tempat kegiatan.
4) Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan
jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki
kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan direksi.
5) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju kelapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang bermuatan
harus ditutup dengan terpal.
PASAL 4
GALIAN
4.1 UMUM
1) Lingkup pekerjaan
Uraian Ruang lingkup pekerjaan meliputi yang berikut :
Galian pada Lebar Kanan-Kiri Saluran Sungai atau salah satunya saja sehingga
kubikasi terpenuhi
Galian Pada Kedalaman/Dasar Saluran Sungai atau sesuai lapangan sehingga
kubikasi terpenuhi
Pembentukan Badan Tanggul di kanan atau kiri saluran, termasuk penyiapan
jalur inspeksi
Item Pekerjaan Pelengkap lainya yang sekiranya dianggap perlu
1. Hasil galian saluran harus memenuhi kriteria dalam desain rencana, atau
keputusan-keputusan lapangan yang ada dan harus diambil sekiranya diperlukan,
sehingga menghasilkan saluran yang benar-benar berfungsi maksimal sesuai
lokasi masing-masing kegiatan.
2. Pekerjaan yang mencakupTanggul akan meliputi tanggul yang dibangun sesuai
dengan gambar rencana dan perencanaan, garis batas, ketinggian dan ukuran-
ukuran yang ditunjukkan dan memenuhi spesifikasi ini mematuhi Perintah
Petunjuk Direksi Teknik
3. Volume dan mutu hasil pekerjaan harus berdasarkan pada pemeriksaan
dalam pelaksanaan dan persetujuan direksi teknik terhadap pekerjaan yang telah
selesai.
4. Direksi teknik dapat memberikan perintah tambahan untuk saluran yang dianggap
perlu dibuat.
5. Cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan
Volume dalam pembangunan tersebut merupakan kompensasi penuh
untuk melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan kontrak.
6. Pekerjaan Galian adalah menggunakan Peralatan Mekanis/ Alat Berat
(Excavator) Kecuali Pada Kondisi Tertentu atau karena tidak dimungkinkan
pekerjaan bisa dlaksanakan secara manual atau peralatan bantu lainya.
4.4 PEMBAYARAN
1) Pembayaran akan diberikan setelah selesai dan berdasarkan satu satusan berikut :
Nomor Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran
Pasal 5
Finishing Badan Tanggul
5.1 Umum
Tanah dari hasil galian yang di bentuk menjadi badan jalan/tanggul harus dikontrol dan
diperhatikan kerapiannya. Tanah yang akan dihampar, ditekan/diratakan, serta dirapihkan
dengan menggunakan alat Hydraulic Excavator harus sesuai petunjuk dari Direksi
Lapangan.
1. Hasil galian dengan hydraulic excavator dapat dapat di bentuk menjadi badan
jalan/tanggul atau diangkut sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.
2. Hasil galian dengan hydraulic excavator dimana bahan-bahan yang jenuh air harus
dihamparkan lapis demi lapis dengan tebal tidak lebih dari 1 meter,dan air yang
terkandung bisa mengalir keluar menurut pengarahan Direksi sebelum lapisan-lapisan
selanjutnya ditempatkan diatasnya.
3. Pada pengerjaan hasil galian dengan Hydraulic Excavator yang di bentuk menjadi badan
jalan/tanggul harus dikontrol dan diperhatikan kerapian tanggul yang dipoles dan
ditekan/diratakan dengan menggunakan bucket Hydraulic Excavator.
4. Semua kerusakan badan jalan/tanggul saluran yang digali menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus membuat pengaturan dan membayar semua biaya
perbaikan kegagalan dalam mendapatkan prasarana yang cukup untuk mengadakan
penggalian dengan hydraulic Excavator tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari
tanggung jawabnya seperti yang disebutkan dalam Surat Kontrak.
5. Pada proses dari mulai rolling alat, pemindahan landasan alat (“meeting”), penggalian,
perapian galian, penuangan hasil galian yang di bentuk menjadi badan jalan/tanggul,
dan perapian dan perataan hasil galian yang di bentuk menjadi badan jalan/tanggul
merupakan satu kesatuan pekerjaan yang ditawarkan dalam perincian penawaran (Bill of
Quantities) yang merupakan tanggung jawab penyedia jasa.
5.2 Pembayaran
Harga satuan yang ditawarkan dalam perincian penawaran (Bill of Quantities) untuk
macam bagian pekerjaan pembuangan, dan pemerataan harus mencakup biaya yang
berkenaan dengan semua pekerjaan, peralatan, material yang digunakan dalam yang
direncanakan oleh Direksi.